Masuk Sekolah

Selamat membaca😊

Malam telah berganti menjadi pagi hari,suara kendaraan bermotor mulai membangunkan Fang Yin,sambil mengucek matanya ia melihat ke arah jendela.

Pagi telah dimulai dan orang-orang mulai beraktivitas membuat jalanan menjadi begitu macet.

Seperti kehidupan nya di masa lalu setelah bangun tidur, Fang Yin akan pergi mandi dengan air hangat karena sudah menjadi kebiasaannya sedari kecil.

Walaupun kadang ia masih canggung menggunakan kamar mandi modern itu.

Fang Yin kembali keluar dari kamarnya dengan menggunakan baju tidur,ibunya yang terkejut lalu memberikan Fang Yin seragam sekolah seperti biasanya.

"Kamu ganti seragam ini ya!" pinta Alice sambil membelai rambut hitam Agatha.

"Ya ibu" jawab Fang Yin dengan senyum manisnya.

Setelah menerima seragam Fang Yin langsung masuk ke kamarnya dan mengganti baju yang ia kenakan dengan seragam yang sudah disiapkan.

Alice seperti biasa sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan,ia memasak nasi goreng kesukaan Agatha setiap pagi.

"Tak seperti biasanya Agatha bangun pagi!" gumam Alice sambil terus memasak nasi goreng dengan asyik nya.

Agatha memang selalu malas untuk bangun maupun berangkat sekolah Agatha akan selalu mencari cari alasan agar dia tidak jadi berangkat sekolah.

Ibunya senang karena anaknya Agatha sudah mulai berubah dan mau berangkat sekolah tanpa harus di paksa.

Setelah beberapa menit Fang Yin keluar dari kamarnya sambil memakai seragam sekolah.

Fang Yin berjalan tertatih tatih karena kurang nyaman memakai rok pendek.

Alice hanya menatap Agatha hangat sambil menyiapkan piring untuk nasi goreng.

"Agatha kamu mau bawa bekal atau jajan di kantin?" tanya Alice sambil menaruh nasi goreng di piring milik Fang Yin

"Emm..terserah ibu saja" gumam Fang Yin pelan.

Ibunya menganggukan kepala,dan menyodorkan sejumlah uang ke tangan Fang Yin,ibunya berharap Agatha bisa terbiasa dengan lingkungan sekolahnya sehingga ia bisa bergaul dan tidak menjadi anti sosial.

Apalagi setelah dia mengalami kejadian menyedihkan itu.

Fang Yin duduk dan memakan nasi goreng buatan ibunya.

"Agatha.. Agatha.." panggil Erick dengan suara keras.

"Tak seperti biasanya Erick menghampiri mu,cepat sana buka pintu" ucap ibunya sambil mengambil tas Agatha.

Dengan rasa senang setelah sarapan, Fang Yin berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Agatha ayo berangkat sekolah" seru Erick sambil tersenyum.

Erick kemudian mencium tangan Alice hingga membuat Fang Yin salah paham dan memukul perut Erick,ibunya ikut terkejut melihat tingkah laku anaknya yang sangat agresif.

Erick merintih kesakitan, pukulan Fang Yin membuat Erick kesakitan sambil terus memegangi perutnya.

Fang Yin memukul Erick bukan tanpa alasan,karena di jamannya dulu,mencium tubuh maupun tangan seorang wanita merupakan rayuan dari seorang pria berhidung belang.

Itu membuat Fang Yin marah besar ia tak suka kalau ibunya dirayu,sambil menyiapkan kuda-kudanya ia lantas bersiap untuk menjaga ibunya.

Erick membalasnya dengan tawa ringan.

"Sejak kapan Agatha belajar bela diri Tante?" tanya Erick sambil terus tertawa.

Fang Yin hanya terdiam sepertinya ia telah salah paham, mungkin hal itu sudah menjadi kebiasaan pada jaman sekarang.

Fang Yin hanya terdiam,dia takut kalau ibunya marah karena telah memukul Erick tanpa alasan yang jelas.

Tapi berbeda jauh dengan pikiran negatifnya ternyata ibunya sama sekali tidak marah,Alice hanya membelai dan mencium kening Agatha.

"A..ku,dicium ibu!" gumam Fang Yin dengan pipi memerah.

"Sekarang Agatha jadi sensitif ya tante!" ledek Erick sambil tertawa geli.

"Maaf kan aku bu..,aku tak tahu kalau itu salah" seru Fang Yin yang malu dengan tingkah lakunya.

Memang saat di depan orang lain Fang Yin akan bertindak seenaknya tapi tidak dengan ibunya ia selalu bersikap sopan santun kepada wanita yang ia cintai itu.

"Ayo berangkat udah mau telat nanti dimarahin pak Yanto lagi" desis Erick sambil melihat ke arah jam tangannya.

Setelah itu Erick langsung berlari meninggalkan Fang Yin dan Alice.

Fang Yin hanya membungkukkan badan ke arah ibunya lalu pergi mengikuti Erick dari belakang.

Alice melihat punggung anaknya dengan tatapan gelisah karena tingkah Agatha yang tak seperti biasanya.

Apalagi sekarang Agatha tidak memakai kaca mata dan mengepang rambutnya membuat hati Alice semakin tak tenang.

Fang Yin berlari mengejar Erick,suasana hening terasa begitu kuat saat mereka berjalan menuruni apartemen dengan menggunakan lift.

Mereka berdua tak perlu berjalan kaki atau naik angkutan umum karena Alex sudah membawa sepeda merahnya.

Erick menaiki sepeda merah kesayangannya itu,lalu menyuruh Fang Yin untuk segera berangkat ke sekolah karena sudah hampir telat.

"Agatha ayo,naik aku akan membonceng mu" teriak Erick sambil bersiap mengendarai sepedanya.

"Yaa,baiklah" jawab Fang Yin yang kemudian naik ke atas sepeda itu

Mereka pun akhirnya melaju cepat ke arah sekolah.

Belum saja setengah jalan mereka bersepeda,Erick terlihat sangat kelelahan hingga sepedanya berjalan sangat lambat.

"Erick kok jalannya lambat begini?" tanya Fang Yin sambil menjaga keseimbangannya.

"Aku udah gak kuat" seru Erick dengan nafas terengah engah.

Ia kemudian menghentikan sepedanya dengan wajah yang sangat pucat.

Karena sudah telat Fang Yin mengambil alih sepeda itu,dan menyuruh Erick untuk kembali naik,Erick sempat meragukan Fang Yin karena sedari kecil Agatha tidak bisa naik sepeda.

Tepat nya Agatha trauma karena suatu hal di masa lalu,tanpa basi basi Erick pasrah dan mau naik ke sepeda yang akan dikendarai Agatha.

Tiba tiba mereka berdua meluncur dengan kecepatan penuh ke arah jalanan kota,membuat Erick ketakutan sampai tak bisa berteriak.

"Agatha pelan...pelan,lo gak mau kan kalau kita harus mati muda!" teriak Erick sangat ketakutan.

"Gak bisa kalau telat nanti ibu bisa marah" jawab Fang Yin dengan santai.

Fang Yin terus membawa sepeda milik Erick dengan kecepatan tinggi,melewati trotoar dan jalan raya hingga hampir menabrak kendaraan yang lalu lalang di sana.

Erick yang ketakutan hanya bisa pasrah dengan menutup kedua matanya.

Fang Yin yang berada si tubuh Agatha,sudah terbiasa dengan latihan berat,oleh karena itu ia juga sanggup membawa Erick yang beratnya dua kali lipat dari tubuhnya.

Setelah perjuangan yang begitu panjang Fang Yin dan Erick akhirnya sampai di sekolah.

Erick turun dengan langkah kaki sempoyongan tubuhnya begitu lemas dan wajahnya juga sangat pucat.

Tapi ternyata rintangan tak berhenti sampai situ,gerbang sekolah kini sudah tertutup rapat,mereka harus berjuang masuk untuk kedua kalinya.

Pak satpam yang sedang tertidur juga sepertinya tidak mendengar teriakan mereka berdua.

Tanpa aba-aba Agatha langsung melompat ke arah gerbang hingga mendarat sempurna seperti seorang atlet.

Erick hanya bisa terdiam dengan mulut menganga melihat Salto udara yang dilakukan Agatha tadi.

Setelah berhasil Agatha membuka gerbang sekolah pelan-pelan agar tidak ketahuan Pak satpam.

Erick langsung masuk ke dalam sekolah dengan hati hati.

Walaupun Erick dan Fang Yin akhirnya berhasil melewati satu masalah,mereka tidak tahu kalau akan ada masalah apa lagi di dalam kelas.

Erick dengan santainya masuk kelas,tiba-tiba saja muncul Bu Fatma dari belakang mereka,guru killer yang sangat ditakuti para murid di sekolah ini.

Bu Fatma langsung menarik telinga Erick yang tak sadar kalau ada Bu Fatma di belakang.

"Aduhh...duhh..sakit buu" teriak Erick sambil memegangi tangan Bu Fatma.

"Salah siapa kamu telat masuk sekolah!" bentak Bu Fatma sambil terus menarik telinga Erick.

Saat Erick dimarahi habis-habisan oleh Bu Fatma para murid menatap Fang Yin dengan tatapan sinis.

Tatapan mereka sangat tidak bersahabat membuat Fang Yin sedikit ragu untuk masuk ke dalam kelas.

"Ohh..Agatha kamu duduk saja di kursimu" seru Bu Fatma yang tiba-tiba bersikap baik pada Fang Yin.

Padahal Fang Yin dan Erick sama sama datang terlambat,tapi kenapa hanya Erick yang dihukum?

Saat Fang Yin sedang berjalan ke bangkunya,tiba-tiba salah satu murid menaruh kakinya di depan Fang Yin agar ia dapat mempermalukan Fang Yin di hadapan semua orang.

Kalau murid pada umumnya pasti akan terjatuh atau tersandung saat dijegal,Fang Yin yang sekarang berada di tubuh Agatha sangat peka dan tahu kalau ada orang yang akan menjahilinya.

Fang Yin berhenti sejenak dan menatap tajam mata siswi yang hampir menjegalnya itu,namanya Anita salah satu murid pembully di kelas ini.

Terlihat wajah Anita terkejut dan tertekan saat melihat Agatha teman sekelasnya yang sama sekali tidak takut pada dirinya.

Terima kasih sudah membaca😊

Jangan lupa like, vote dan komentar😊🆗

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!