Kemarahan Sang Raja

Selamat membaca😊

Semua orang terkejut melihat yang mulia datang,mereka semua langsung membubarkan diri begitu saja.

Yang Shu berusaha bangun dengan luka parah di sekujur tubuhnya ia tidak ingin dianggap lemah oleh ayahnya.

Kemenangan sekarang ada di tangan Yang Shu karena Sang Raja menganggap Yang Shu hanya sebagai korban atas pelampiasan kemarahan Fang Yin.

"Apa yang mulia melihat semua yang putra mahkota lakukan?ia sudah menghina ibu saya dengan perkataan yang tidak pantas!"bela Fang Yin.

Yang Shu tertawa pelan sambil menahan rasa sakit saat melihat Fang Yin yang seperti tikus kecil dihadapan Sang Raja.

Yan lie kembali ke arena pertarungan setelah mendengar di sana ada sang raja,ia berlari dan langsung memeluk tubuh kekar sang raja.

"Ayah tadi kakak hanya menolongku saat aku disakiti kak Fang Yin padahal aku hanya ingin bermain dengannya"Yan Lie menangis sambil memutarbalikan fakta.

Betapa bodohnya Sang Raja yang dalam sekejap mata langsung terbujuk rayu tangisan putrinya dan mempercayai semua perkataan Yan Lie padahal semua itu tidak benar.

"Apakah benar itu Fang Yin?" tanya Sang Raja dengan tatapan sinis.

Fang Yin hanya terdiam sambil menggigit bibirnya hingga berdarah, ia tidak akan mencoba membela diri karena jawabannya tetap dialah yang akan menjadi kambing hitam nya.

"hufff.." Sang Raja menghela nafas panjang untuk meredakan emosinya.

Sedangkan Yan lie melepas pelukannya dan meminta ijin pergi ke istana Putri.

"Yang mulia saya mohon undur diri dulu" ucap Yan lie dengan anggun,Sang Raja hanya tersenyum dan mengangukan kepalanya.

Fang Yin sebenarnya ingin pergi akan tetapi ia terus ditahan oleh Sang Raja karena masalah yang ini dianggap belum selesai.

"Kau ikut aku ke istana utama" timpal Sang Raja dingin.

Yang Shu terdiam sambil melihat ke arah Fang Yin ia benar benar malu di hadapan Fang Yin yang sudah berhasil mengalahkannya,ia yang menantang ia juga yang kalah pikirnya.

Sang Raja pergi meninggalkan mereka berdua diikuti oleh Fang Yin dari belakang.

Srekk...srekk tiba tiba terdengar suara dari semak belukar.

Fang Yin sudah berada jauh meninggalkan Yang Shu yang terluka,tiba tiba seorang laki laki berpakaian kesatria keluar dari semak belukar sambil tertawa keras.

"Ha..ha..ha.,kau kalah dari tuan putri Fang Yin ya?" tanya Kang Shin sambil tertawa terbahak bahak.

Rasanya aneh kalau seorang prajurit menertawai atasan nya,akan tetapi Yang Shu dan Kang Shin sudah bersahabat dari kecil,jadi ledekan seperti itu ternyata sudah biasa mereka lakukan asal ditak ketahuan yang mulia.

Itu adalah Kang Shin anggota kesatria putih, wataknya yang terlalu ceria membuatnya sangat menyebalkan di hadapan orang lain.

Akan tetapi Fang Yin selalu senang saat melihat Kang Shin sang kesatria putih,dia cukup suka dengan pria yang pemberani,dan penuh kasih sayang seperti Kang Shin.

Pipi Fang shin merona saat melihat Kang Shin, "Apa tadi dia melihat ku bertarung ya,bagaimana kalau dia tidak suka dengan diriku karena aku terlalu kasar?" pikir Fang Yin khawatir.

Terlalu banyak pertanyaan di dalam hati Fang Yin membuatnya tidak sadar bahwa sedari tadi ia sedang diperhatikan oleh Kang Shin.

Fang Yin baru menyadari saat Kang Shin berteriak dan melambaikan tangannya,"Wow tuan putri,kau keren sekali!" teriak Kang Shin sambil tersenyum ramah.

Pipi Fang Yin langsung memerah,ia membalikan badannya dan pergi begitu saja,ia harus tetap berusaha untuk menjaga sikap apalagi saat ini dia terlihat salah tingkah.

Memang dari kecil Fang Yin dididik dengan sangat keras oleh Raja dan orang-orang di sekitarnya.

Ia bahkan sudah belajar berpedang saat berusia lima tahun,dengan tubuh kecilnya ia mengayunkan pedang kayunya dengan sangat mahir.

Berbeda dengan putri Yan Lie ia sudah sangat dimanja oleh raja dan sang permaisuri,apapun yang dia inginkan pasti akan ada di depan mata.

Dengan mata biru dan rambut hitamya ia dianggap sebagai dewi kemenangan negara mereka kelak,karena itu lah Yan Lie sangat dibangga-banggakan oleh Sang Raja maupun rakyat sekitar.

Yang Shu pun sama dengan Yan Lie dia juga mendapatkan kasih sayang yang berlebihan oleh Raja dan permaisuri.

Akan tetapi Yang Shu sangat tidak suka perhatian yang berlebihan membuat Yang Shu selalu menolak kebaikan setiap orang.

"Sebenarnya apa yang sedang terjad?" ucap Yang shu terheran heran,Fang Yin yang biasanya tak berekspresi kini menunjukan sikap yang tak terduga.

"Apa jangan-jangan Fang Yin suka dengan Kang Shin yang bodoh itu?" gumam nya sambil berpikir keras.

Sambil tersenyum ke arah Kang Shin yang sedang melambaikan tangan,ia pergi dari tempat latihan dan menuju ke tempat kerja ayahnya.

Di ruang pribadinya terlihat Sang Raja dengan wajah masamnya duduk dihadapan Fang Yin.

"Aku tau kau sangat marah karena kurang mendapat perhatianku,tapi bukan berarti kau bisa melampiaskan kekesalanmu pada adik- adikmu" seru Sang Raja dengan tatapan merendahkan.

Fang Yin yang merasa dikasihani merasa sangat kesal karena Fang Yin memang tak butuh kasih sayang dari siapapun termasuk ayahnya.

"Saya tidak perlu apapun dari Yang Mulia baik kasih sayang maupun harta" jawab Fang Yin dengan nada tidak suka.

Fang Yin sangat tidak suka dikasihani terlebih  dari anggota keluarganya,tubuh sang Raja bergetar melihat mata merah bak aura pembunuh itu seketika perut Sang Raja langsung mual.

Ia menyuruh Fang Yin pergi dari hadapannya.

"Pergi kau dasar pembunuh!" ucap Raja kelewatan seakan-akan dia jijik dan akhirnya tidak sadar mengeluarkan kata-kata kasar itu.

Fang Yin pergi berlalu dengan anggapan bahwa ia bukan siapa siapa dan hanya seorang putri yang tak punya tempat bernaung.

Brakk..suara pintu di banting Fang Yin, Sang Raja baru menyadari kalau sedari tadi ia berkata hal yang tak benar kepada putrinya Fang Yin.

Ia merasa sangat bersalah tapi ia tak tahu harus berbuat apa,karena ia juga tak sudi meminta maaf kepada putrinya.

Fang Yin berjalan ke arah Pohon musim dingin tempat ibunya dikubur,ia sangat sakit hati dengan perkataan orang orang di sekitarnya.

"Apa salahku sehingga aku selalu mendapat hinaan seperti ini?apa aku tak pantas untuk dilahirkan?"

"Apa aku perlu mencongkel mataku dan memberikan pada Raja agar negara ini bisa merdeka?" teriak Fang Yin dengan nada sedih.

Fang Yin selalu datang ke pohon itu saat ada yang menyakitinya atau menghina dirinya,ia akan merasa tenang karena di sanalah tempat ia berkeluh kesah.

Air mata Fang Yin pecah di keheningan malam,terlihat dari kejauhan Kang Shin menatap Fang Yin yang sedang menangis tersedu-sedu.

Ia tak ingin menggangunya tapi dia juga tak tega melihat gadis itu menangis semalaman.

Hujan turun dengan derasnya,mereka seakan mengetahui betapa besar kesedihan Fang Yin,tiba tiba Kang Shin datang di tengah hujan sambil membawa payung.

Kang Shin terlihat gagah akan tetapi Kang Shin tetap tak kuat melihat Fang Yin menangis seperti ini,ia malah ikut menangis bersama Fang Yin diiringi suara hujan yang begitu deras.

Fang Yin tertawa melihat Kang Shin yang menangis ia merasa Kang Shin sangat bodoh.

"Apa yang kau lakukan di sini"ucap Fang Yin sambil tertawa.Kang Shin hanya tersenyum melihat tawa kecil Fang Yin.

Terima kasih sudah membaca😊

Jangan lupa like,vote dan komentar😊🆗

Terpopuler

Comments

asih muryanti

asih muryanti

keren thor next next...

2021-08-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!