Salah lamaran

Selamat membaca😊

Kerumunan terlihat semakin banyak,dan ternyata Raja Huang sudah sampai di depan gerbang istana.

Melihat para rakyat yang sangat antusias sepertinya mereka punya harapan besar di tangan Yan Lie.

"Apa tuan putri tidak akan ikut?" tanya Marie penasaran.

"Untuk apa aku datang ke acara orang yang sudah menghancurkan hidupku" jawab Fang Yin dengan ekspresi dingin.

Marie hanya mengangguk,ia berharap agar Fang Yin tidak terus terlarut dalam kesedihan dan kembali beraktifitas seperti biasanya.

Prasmanan istimewa sudah di siapkan untuk menyambut tiran gila peperangan itu,dari kejauhan Yan Lie mengintip orang yang akan menjadi suaminya kelak.

"Sangat kuat!" gumam Yan Lie sambil tersenyum.

"Tuan Putri lebih baik anda masuk,kalau tidak bahaya akan mengancam pernikahan tuan putri nanti!" jelas dayang itu panjang lebar.

Yan Lie hanya berdiri sambil menatap sinis ke arah dayang pribadinya.

"Kenapa kau yang repot sendiri,ini kan pernikahan ku!" bentak Yan Lie saking kesalnya,ia kemudian mendorong tubuh dayangnya hingga jatuh tersungkur ke tanah.

Hanya para dayang dan pelayan pribadi Yan Lie yang tahu sikap asli tuanya,mereka hanya bisa terdiam melihat teman satu profesinya direndahkan.

Tiba tiba saja Raja datang ke pintu kamar Yan Lie.

"Untung saja dayang rendahan itu sudah pergi!" batin Yan Lie dalam hati.

"Apa kau baik baik saja dengan lamaran ini?,jika kau memang tak ingin menikah dengan nya,Ayah bisa batalkan walaupun korban akhirnya akan berjatuhan lagi" ucapnya dengan raut wajah sedih.

"Kenapa pak tua ini sangat menyebalkan,kan aku sudah bilang akan menikahi Raja gila itu"gumam Yan Lie

Yan Lie tersenyum di hadapan ayahnya.

"Tak apa Ayah,aku baik baik saja" seru Yan Lie dengan raut wajah ceria.

Tiba tiba salah salah satu pengawal berteriak kalau Raja Huang sudah tiba di dalam istana,mereka bersiap-siap untuk menyambut perdamaian ini.

Raja Xia berdiri dengan tegapnya di depan Raja Huang,terlihat ada sedikit rasa khawatir di wajah Sang Raja,sedangkan Raja Huang hanya tersenyum sedari tadi dengan liciknya.

Sementara itu di penjara bawah tanah ~

Yang Shu mendekati Xian yang sudah tertidur pulas di lantai bawah tanah.

Ia memanggil manggil Xian dengan suara pelan agar tidak ketahuan oleh para penjaga.

Setelah Yang Shu membuka jeruji besi di depannya,Xian baru bangun dengan wajah yang terkejut.

"Kenapa kau membuka penjara ini,aku bisa membunuhmu kapan saja!" ancam Xian berusaha menakut nakuti pria di depannya.

Yang Shu tak takut ia menarik tangan Xian untuk keluar dari penjara bawah tanah,terlihat Raja Huang dengan para  prajuritnya berjajar rapi.

Memang penjara itu cukup dekat dengan pintu utama istana agar para penjahat tak bisa kabur dengan mudah.

"I..tu..Kakak ku!" teriak Xian dengan mata yang berkaca kaca saking senangnya.

Xian tak menyangka ternyata Putra mahkota dari negara musuh mau membantunya.

"Itu kan gadis yang kau tunjukan kemarin,tapi jangan gegabah bisa-bisa kau malah yang akan dibunuh!" seru Yang Shu terus mengingatkan Xian.

Xian tak peduli dengan peringatan itu,ia langsung berlari menuju kakak perempuannya berbekal pedang di tangannya.

Yang Shu terkejut dan berteriak saat melihat Xian tiba tiba berlari menghampiri kakaknya.

Trangg...pedang itu ditangkis oleh Raja Huang hingga terlempar jauh,sorot matanya begitu marah saat melihat Xian seperti tikus kecil.

"Ternyata kau masih hidup Xian" seringai Raja Huang sambil tertawa menggelegar.

Kakaknya terkejut dan langsung berlari memeluk tubuh Xian,air mata mereka berdua pecah di hari bahagia Raja Huang.

Xian ditangkap oleh para pengawal itu,dan dibawa ke kerajaan Huang.

Yang Shu terkejut ia tak mungkin membantu lagi untuk kedua kalinya.

Ia akan dianggap sebagai musuh jika ketahuan oleh Ayahnya.

"Kenapa dia sangat ceroboh?" gumam Yang Shu saking kesalnya.

Karena suara tangkisan sebuah pedang,Fang Yin keluar dari kamarnya sambil menutup wajahnya dengan sehelai kain putih.

"Mereka sedang apa?" gumam Fang Yin penasaran.

Tak lama Raja Huang dengan wibawanya kembali masuk ke ruang sidang dengan mata yang berbinar binar.

"Ruangan ini cukup indah!" gumam Raja Huang sambil tertawa senang.

Dengan mata terpana Raja Huang melihat seorang gadis bergaun putih,sedang duduk di bawah lantai beralaskan karpet merah.

Akan tetapi wajahnya ditutupi kain putih sehingga wajahnya tak begitu kelihatan.

Dia terpesona beberapa saat,Raja Huang tak tahu kalau dia bukanlah Fang Yin gadis yang diinginkannya.

Ia lalu duduk di samping Yan Lie dengan ekspresi yang campur aduk.

"Sepertinya ada yang aneh!" gumam Raja Huang kebingungan.

Fang Yin yang ingin tahu mengintip dari kejauhan,ia ingin tahu apa yang sedang terjadi di dalam sana.

"Kenapa Yan Lie mau menikah dengan Raja tiran seperti orang itu?" gumam Fang Yin pelan.

Pernikahan politik pun akhirnya dimulai,pendeta duduk di tengah tengah mereka berdua,dengan membacakan beberapa mantra kuno,ia kemudian menaburkan bunga ke arah pasangan ini.

Pernikahan pun sudah selesai,masih ada kekhawatiran di benak Raja Xia,permaisuri dan Yang Shu, akan tetapi tidak dengan Yan Lie yang malah senang dengan hari bahagianya.

Semua orang bertepuk tangan dan bersorak sorai,saking senangnya.

"Dua negara kini sudah bersatu!" teriak Raja Xia dengan raut wajah gembira.

Fang Yin dengan ekspresi tak karuan kembali ke kamarnya,ia sedikit tenang karena adik manjanya itu akan dibawa suaminya pergi tinggal di Istana Huang.

Para pelayan dan pengawal mengantar pasangan suami istri ini ke kamar mereka di istana Xia,dengan lilin dan taburan bunga yang terlihat sangat romantis.

Yan Lie masih menutupi identitasnya,yang sekilas cukup mirip dengan kakak tirinya.

Dengan wajah tersenyum ia mendekati istri sahnya,ia meraih kain putih di wajah Yan Lie.

Betapa terkejutnya Raja Huang ketika menyadari kalau orang yang ia nikahi bukan lah putri perang yang ia inginkan.

Raja Huang pun marah dan membanting semua vas di meja rias itu,Yan Lie hanya bisa ketakutan dan menangis tersedu sedu.

Raja Huang merasa tertipu,ia keluar dari ruangan sambil membanting pintu.

"Hanya karena bantingan pelan saja kau sudah menangis,dasar gadis manja!" bentak Raja Huang.Membuat Yan lie semakin menangis kencang.

Orang orang termasuk Raja Xia datang ke kamar Yan Lie,mereka semua kaget melihat pecahan vas bunga yang membuat kamar itu terlihat berantakan.

"Apa yang sedang terjadi?" tanya Raja Xia pada putrinya.

Yan Lie tak menjawab ia masih terus melanjutkan tangisannya.

Beberapa utusan berusaha mencari Raja Huang di taman istana,namun yang mereka temukan hanyalah para pengawal yang sudah tak bernyawa.

Raja Huang sudah membunuh mereka sebagai pelampiasan kemarahannya.

Setelah berhenti menangis Yan Lie menceritakan semua kejadian itu pada Ayahnya.

"Saya tak tahu apa-apa setelah Yang mulia Raja Huang membuka kain itu dia marah besar dan membanting semua Vas di meja ini" seru Yan Lie sedikit terisak isak.

Raja Xia menyadari bahwa ternyata yang Raja Huang inginkan bukan Yan Lie melainkan Putri sulungnya Fang Yin.

"Sebentar lagi kita semua pasti akan dibunuh" gumam Raja Xia sambil bergidik ketakutan.

Terima kasih sudah membaca😊

Jangan lupa like,vote dan komentar😊🆗

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!