Pembunuh sebenarnya

Selamat membaca😊

Fang Yin tak menoleh saat mendengar ocehan Yang Shu,setelah itu ia pergi meninggalkan

adik tirinya begitu saja.

"Apa kau tidak mendengar kan ku?" bentak Yang Shu dengan wajah memerah karena kesal.

"Apa kau berharap aku meminta maaf dan menangis di hadapan mu?" tanya Fang Yin dengan wajah dingin.

Yang Shu hanya bisa terdiam sambil menahan emosinya agar tidak meledak.

Saat Fang Yin sudah berada di kamarnya terdengar gosip bahwa korban perempuan bertambah banyak seiring berjalannya waktu.

"Apa masalah itu tak kunjung selesai?" gumam Fang Yin sambil melamun.

Tiba tiba saja keadaan Fang Yin menurun drastis,tanpa alasan yang jelas dia terjatuh dan terkapar di lantai.

Para pelayan berteriak panik hingga salah satu pelayan sampai berlari ke ruang Raja untuk menyampaikan berita itu.

"Yang mulia tolong tuan putri!" teriak Pelayan bernama Marie dengan panik.

"Apa yang terjadi dengan Fang Yin?" tanya Sang Raja dengan ekspresi dingin.

"Beliau pingsan dan sampai sekarang masih belum sadarkan diri!" jawab Marie masih dengan nafas terengah-engah.

Sang Raja langsung berdiri dari singgasananya dan berjalan ke kamar Fang Yin dengan wajah dinginnya.

Terpampang jelas di wajah Raja Xia ia sangat tak peduli dengan putri sulung nya.

Para pendeta juga mulai memasuki kamar Fang Yin,mereka berusaha menyembuhkan Fang Yin dengan sekuat tenaga tapi tak ada hasil.

"Kenapa tiba tiba dia jatuh pingsan?" gumam Yang Shu dengan tatapan khawatir.

Sedangkan Yan Lie hanya menangis di kamar kakak tirinya,dengan wajah yang terlihat pucat.

"Kakak kenapa harus kakak yang sakit seharusnya aku saja yang sakit!" ucap Yan Lie lirih sambil terus mengeluarkan air mata palsu.

Pendeta terpercaya Raja itu berdiri dan langsung berlari ke ruang raja untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan penyakit Fang Yin.

"Raja seperti nya tuan putri terkena kutukan!" seru Pendeta tua itu.

"Gawat jika kabar ini sampai menyebar!" gumam Raja Xia terlihat berpikir keras.

Tak disangka ternyata di sana ada Putri Yan Lie yang sedari tadi menguping pembicaraan ayahnya,dia tertawa puas dan pergi begitu saja.

Keesokan harinya..

Kabar mengenai kutukan Fang Yin menyebar luas di penjuru negeri.

Yang pasti ini ulah Putri Yan Lie yang ingin menjauhkan kakak tirinya dari tahta kerajaan.

Tak selang beberapa hari mereka langsung memutuskan agar Fang Yin diasingkan di salah satu kuil di gunung hitam.

Tersebar mitos siapa saja yang tinggal di sana selama 1 tahun maka penyakit ataupun kutukan akan menghilang. Ya

Mereka terus meyakinkan Sang Raja agar tetap memilih untuk mengasingkan Putri Fang Yin demi kepentingan bersama.

Para rakyat berdemo di depan gerbang istana.

Putri Fang Yin juga memiliki kekuatan kegelapan yang kejam jadi tak apa jika mereka membuang Putri mereka ke dalam hutan lebat.

Raja semakin terdesak ia akhirnya memutuskan untuk mengasingkan Fang Yin yang hingga saat ini masih belum terbangun juga.

Satu hari sebelum pengasingan Fang Yin terdengar kabar bahwa ada saksi mata yang melihat pelaku pembunuhan di pusat kota.

"Lapor komandan setelah diselidiki ternyata pelaku pembunuhan itu adalah Kang Shin anggota kesatria putih!" seru salah satu pengawal.

Brakk..pukulan keras melayang di meja,sang komandan marah besar karena buronan yang mereka cari-cari ternyata ada di dekat mereka.

Komandan itu mengutus beberapa kesatria untuk datang ke rumah Kang Shin.

Orang orang mengira bahwa Fang Yin juga bersekongkol dengan Kang Shin untuk membuat masalah di pusat kota.

Tapi itu tak terbukti kebenarannya terlebih sekarang Fang Yin masih belum sadarkan diri.

"Sudah beberapa hari Fang Yin masih belum sadar!" ucap Sang Raja dengan raut wajah sedih pada Istrinya.

Sang Permaisuri duduk di samping suaminya,ia tau kalau suaminya sangat sayang dengan putri pertamanya walaupun tak pernah ia tunjukan.

"Aku tak ingin yang mulia khawatir pada anak selir rendahan itu!" timpal Sang Permaisuri dengan ekspresi yang dingin.

"Pikirkan lah kesehatan mu sendiri!" seru istrinya sambil membelai tangan Sang Raja.

Raja terdiam,padahal perang belum juga usai tapi kenapa masalah selalu datang bertubi tubi pada dirinya sebagai Raja negeri Xia.

Sementara itu di depan cermin Yan lie tertawa terbahak bahak,ekspresi yang tadinya lugu kini hilang saat Yan lie tengah sendiri.

"Oh Dewa engkau sangat baik,baik pada ku tapi kejam pada Fang Yin" gumam Yan Lie sambil terus tertawa tak henti hentinya.

Saat ia berbicara sendiri,Yang Shu masuk ke kamar adiknya,ia terkejut saat mengetahui sifat asli adiknya.

Ia sudah tertangkap basah.

"Apa yang harus ku lakukan,kenapa tiba tiba kak Yang Shu ada si sini!" gumam Yan Lie merasa ketakutan.

"Emmm...anu..apa..yang kakak lakukan di sini?" tanya Yan Lie sambil berkeringat dingin.

Ia tak tahu apa yang ada di pikiran Yang Shu sekarang,terlihat Yang Shu berdiri sambil melamun dan tak menghiraukan adiknya yang sedang kebingungan.

~Suara hati Yan lie ~

Ahh..apa Kak Yang Shu mendengarkan tawa dan kata kata ku tadi?,berarti sifat asliku sudah terbongkar?,tapi kalau kakak mengatakan ini pada Ayah bagaimana?

"Kenapa kau diam,biasanya kan kau cerewet!" timpal Yang Shu seketika membuyarkan lamunan adiknya.

"Tidak kak aku hanya sedang berpikir tentang keadaan kak Fang Yin" jawab Yan Lie dengan nada sedih.

Setelah mendengar jawaban adiknya ia langsung teringat akan Fang Yin yang sedang tak sadarkan diri selama beberapa minggu ini.

Yang Shu sepertinya terlarut dalam kekhawatiran nya,tanpa sepatah kata ia langsung keluar dari kamar Yan Lie, dan pergi menuju ke penjara bawah tanah.

"Aku tidak menyangka ternyata sifat asli Yan Lie seperti itu!,kukira dia hanya gadis polos yang tidak tahu apa-apa"gumam Yang Shu sambil berjalan ke penjara bawah tanah.

"Salam putra mahkota!" teriak para penjaga serempak.

Yang Shu tak menggubris salam itu dan berjalan dari satu sel ke sel lainnya.

Terlihat seseorang laki-laki sedang meringkuk di lantai salah satu penjara.

Itu adalah Xian si tiran gila yang dipenjara beberapa waktu lalu,ia sepertinya agak kurang waras setelah masuk ke dalam penjara.

"Kakak..kakak?" panggil Xian yang sangat rindu pada kakaknya.

Ternyata orang yang dia kira sebagai kakaknya adalah putra mahkota,Ia kemudian menarik kerah Yang Shu.

"Dimana gadis itu?" teriak Xian tepat di depan wajah Yang Shu,para pengawal langsung mendorong nya hingga terjatuh.

"Aku tak ingin berbasa basi sebenarnya apa yang dilakukan si Fang Yin itu?" tanya Yang Shu sambil mengarahkan  sebuah pedang ke wajah Xian.

Xian tertawa keras,padahal dari kemarin ia salah sangka dan tak peduli dengan kakaknya itu tapi sekarang dia malah jadi salah tingkah karena terlalu khawatir, Pikir Xian.

"Ku mohon selamatkan kakak perempuanku aku tak peduli kau mau membunuhku,mengulitiku atau pun menyiksaku seumur hidup" seru Xian dengan mata berkaca kaca.

Terima kasih sudah membaca😊

Jangan lupa like,vote dan komen😊🆗

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!