Ketika hari mulai gelap, Xie Hongyi mendengar keributan dari halaman kuil. Rasa penasaran pun mengusiknya dan dia pergi ke sana.
Ternyata orang-orang ribut karena pemenang Perburuan Musim Gugur tahun ini akan diumumkan.
Mereka semua mengerumuni Huang Long dan seorang kasim yang berada di panggung kecil.
Pria itu kembali menggunakan jubah naganya dan duduk di sana dengan tenang.
"Langsung saja, pemenang Perburuan Musim Gugur tahun ini adalah..." Kasim itu sengaja tidak menyelesaikan kata-katanya dan membuat semua orang berdebar.
"Selamat kepada Jenderal Hu! Dia mendapat nilai tertinggi karena berhasil menangkap satu ekor beruang, dua ekor rusa, 6 ekor kelinci, dan 10 ekor ayam pegar. Silahkan kepada Adipati Hu untuk naik ke atas panggung dan menerima hadiah."
Semua orang bertepuk tangan dengan meriah dan memberikan selamat kepada Jenderal Hu.
"Ayahku menang! Selir Chen, ayahku sangat hebat." Selir Hu berteriak dengan heboh sambil mengguncang tubuh Selir Chen.
"Aku tahu. Sekarang berhentilah menyentuhku, kau membuat aku pusing!" Selir Chen menggerutu.
Selir Hu jelas tidak memperhatikan gerutuannya. Wanita yang memiliki tanda bunga teratai di dahinya itu pergi menuju ayahnya, lalu memamerkan kepada semua orang bahwa ayahnya menang. Tingkah lakunya seperti anak kecil.
Karena peserta yang menang berasal dari kelompok bangsawan, maka hadiah yang diberikan berupa uang senilai 500 tael emas.
Acara selanjutnya adalah perjamuan malam. Kegiatan itu akan dilakukan sekitar satu jam kemudian.
Tenda dapur kini benar-benar sibuk dengan para pelayan yang mulai memasak hidangan.
Ada perdebatan diantara kepala pelayan dan koki dapur ketika kepala pelayan itu menyampaikan sesuatu.
"Sejak pertama kali perburuan ini diadakan, setiap koki akan menyajikan hidangan yang sama. Itu tidak berubah selama berabad-abad yang lalu."
"Yang Mulia menginginkan hal yang berbeda tahun ini. Untuk itu, aku harap kepala koki bisa menuruti perintah." Kepala Pelayan itu berkata dengan tegas.
"Tapi..." Kepala koki tidak sempat berkata apa-apa karena kepala pelayan itu telah pergi.
Satu-satunya teknik memasak daging yang dia tahu adalah menjadikannya sebuah sup. Yang Mulia kaisar menginginkan hal yang berbeda.
Ia bingung dan benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Kepala koki, bolehkan kita meminta bantuan dari Selir Xie?" Salah satu pelayan yang tadi telah memakan hidangan yang dibuat Xie Hongyi mengajukan saran.
"Selir Xie? Apa yang bisa dia bantu?"
"Tadi beliau telah memasak sup daging. Tapi rasanya berbeda dengan yang biasa kami buat. Dia mungkin memiliki beberapa cara untuk mengolah daging." Pelayan itu menjelaskan.
Kepala koki berada di jalan buntu, jadi dia dengan cepat menyetujui hal itu.
"Baik, cepat panggil Selir Xie kemari. Semoga saja dia mau membantu kita."
Pelayan itu mengangguk lalu keluar dari tenda.
Tidak lama kemudian dia kembali bersama Xie Hongyi.
"Selir Xie, kata pelayan kamu bisa membuat sup daging dengan rasa yang berbeda. Mungkin kamu juga memiliki cara untuk mengolah daging selain menjadikannya sup. Jadi apakah kamu mau membantu kami?" Kepala pelayan terlihat putus asa dan Xie Hongyi merasa iba untuknya.
[Perhatian! Misi opsional telah dipicu. Silahkan olah daging hewan buruan menjadi makanan selain sup. Anda akan mendapatkan bonus exp dan poin dalam misi melindungi protagonis utama]
Dengan iming-iming bonus dari sistem, Xie Hongyi membantu kepala koki itu.
"Sistem, kau harus memberikan ku poin dan exp yang banyak kali ini." Xie Hongyi berkata dengan riang. Kemudian dia mengarahkan para pelayan untuk mempersiapkan segalanya.
***
Orang-orang yang hadir di perjamuan sedang berbincang-bincang ketika makanan datang.
Awalnya mereka tidak peduli dengan para pelayan yang mengantarkan hidangan, namun ketika makanan disajikan, mereka menoleh untuk melihatnya.
Aroma makanan itu membuat semua orang hampir meneteskan air liur.
Makanan yang disajikan terbuat dari daging, tapi bukan sup seperti yang biasa mereka makan sebelumnya.
Tergoda dengan aroma makanan, mereka langsung melahapnya. Mengabaikan etiket perjamuan.
Dan mereka pun terkejut! Rasanya memang berbeda tetapi sangat lezat dan mereka langsung menyukainya.
Tidak peduli dengan perilaku para bangsawan yang langsung menyantap, Huang Long menatap makanan didepannya, lalu menyuapkan satu potong daging ke dalam mulutnya.
Segera setelah potongan daging itu menyentuh lidahnya, rasanya benar-benar enak. Mulutnya sedikit tersenyum.
Jelas yang paling bahagia dengan situasi ini adalah kepala koki. Dia mendapatkan ilmu baru dalam mengolah daging. Dia juga akan berencana membuatnya lagi ketika ia kembali ke istana.
Xie Hongyi yang berdiri di sudut, juga bahagia. Dia sangat menantikan sistem memberikan bonus.
"Sistem, kau benar-benar harus memberiku bonus yang banyak."
Mungkin karena bosan akan kata-kata Xie Hongyi, sistem tidak menjawab. Xie Hongyi bisa menebak kalau saja sistem berwujud manusia, dia pasti akan memutar matanya.
Suasana hati Xie Hongyi sedang baik. Jadi dia tidak marah dengan sistem yang diam saja.
Dalam sekejap, hidangan mulai habis. Mereka yang melihat piringnya kosong, meminta para pelayan untuk mengambil makanan lagi.
Pelayan menolak karena di tenda dapur benar-benar tidak ada lagi makanan yang seperti itu.
Merasa kecewa, mereka mendesah.
Salah satu bangsawan pun berkata.
"Apakah bahannya habis?"
"Bahannya masih ada. Tapi kami kekurangan bumbu."
Mendengar percakapan mereka, Xie Hongyi membenarkan. Memang bahan-bahan bumbu itu hanya tersedia sedikit, jadi dia membuat makanan itu cukup untuk orang-orang yang hadir di perjamuan.
Mereka benar-benar menginginkan makanan itu lagi.
"Selir Xie, maukah kau minum bersama kami?" Xie Hongyi menoleh ketika ada seseorang yang bertanya padanya.
"Selir Hu?"
Dia mendapati dua orang wanita berdiri dibelakangnya. Di samping Selir Hu, ada selir Chen yang menemaninya.
"Kau bertanya padaku?" Xie Hongyi menunjuk dirinya sendiri. Jelas ia merasa heran ada orang yang mengajaknya minum terlepas sifatnya yang pendiam.
Selir Hu mengajak Selir Xie minum karena ia kasihan padanya. Melihat wanita itu berdiri di sudut dan tidak ada satu orang pun yang menemani atau terlihat peduli, hati Selir Hu tergerak. Kemudian ia mengajak Selir Chen untuk menemaninya menghampiri Xie Hongyi.
"Ya. Kau mau minum bersama kami kan?" Tidak apa-apa jika Xie Hongyi menolaknya, dia sudah maklum dengan sifat Xie Hongyi.
"Baiklah, aku akan minum bersama kalian." Tidak baik menolak niat baik seseorang dan juga Xie Hongyi juga tidak mau berkata tidak.
Selir Chen tidak mengatakan apapun.
Kemudian ketiganya pergi ke tenda keluarga Hu. Setelah menyapa anggota keluarga Hu yang ada di sana, Selir Chen mengambil segelas alkohol dan memberikannya kepada Xie Hongyi.
Alkohol itu terbuat dari fermentasi beras dengan kualitas yang bagus. Harganya pun sedikit mahal.
Xie Hongyi mengambil segelas alkohol ditangan Selir Chen lalu meminumnya. Rasa pedas yang mampir di tenggorokannya membuat alis wanita itu mengernyit.
Inilah masalahnya.
Setelah itu dia mengambil sendiri segelas alkohol dan meminumnya dengan cepat. Xie Hongyi melakukan itu berulang-ulang, sehingga Selir Chen menyuruhnya untuk berhenti karena sudah dua botol alkohol yang telah ditenggak Xie Hongyi.
"Selir Hu aku mau kembali." Setelah Xie Hongyi berkata seperti itu, dia cegukan.
"Baiklah, aku akan mengantarkamu."
"Tidak usah. Aku bisa sendiri."
"Tapi," Selir Hu tidak menyelesaikan kata-katanya karena Xie Hongyi telah pergi dan dia tidak bisa mengejarnya ketika salah satu anggota keluarga Hu menariknya untuk minum lagi.
Keluar dari tenda dengan wajah merah, Xie Hongyi berjalan sempoyongan. Tidak ada yang memperhatikan karena semua orang sibuk dengan acara perjamuan.
Setelah berjalan dengan susah payah, dia akhirnya tiba di tenda.
Bagian dalam tenda itu sepi. Xie Hongyi tidak melihat Pangeran Jue atau pun pelayannya di sana.
Benda-benda yang berada di dalam tenda itu memiliki bentuk lain dengan isi tenda miliknya, tapi Xie Hongyi benar-benar mabuk, jadi dia tidak menyadari apa pun dan langsung merebahkan diri di atas ranjang yang ada di sana.
Ranjang itu empuk dan memiliki aroma yang sangat harum. Hidungnya mengendus-endus seakan ingin semua aroma itu masuk ke hidungnya. Dia merasa nyaman, dan tak lama kemudian dia tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Anis Selviana
disini etika kerajaanya kurang, meski selir harusnya kan berkedudukan tinggi. pejabat masih dibawah selir kan harusnya ngucap salam dulu. kepala koki juga gitu seenaknya suruh panggil selir, harusnya dia sendiri yang datang. kedepannya di revisi ya thor
2022-11-17
1
Dewi Ansyari
Jangan 2 itu Tenda kaisar astaga 😱 Xie
2022-09-14
0
Rob&son🤗
hhhhhh 😁😁😁😁
2022-05-12
0