"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Xie Hongyi bertanya saat ia merasakan Wan'er menatapnya dengan tatapan memuja.
Wan'er tersentak, kemudian ia tersadar.
"Tidak apa-apa Nyonya,"
"Ku kira kau tadi sedang membayangkan calon suami masa depanmu," Xie Hongyi bercanda.
Wajah Wan'er berubah menjadi merah. Diusianya saat ini, memang adalah usia yang biasa untuk menikah. Tapi dirinya hanya seorang pelayan. Sekali-sekali, memang dia pernah memikirkan bagaimana jika dia memiliki seorang suami.
"Bukan," Wan'er menjawab dengan tergagap.
Xie Hongyi tertawa dengan tingkah polos Wan'er.
***
Halaman istana tampak sibuk dengan banyaknya orang yang berlalu-lalang kesana-kemari. Halaman juga dipenuhi dengan banyak kereta kayu yang terparkir di setiap sudut. Setiap kereta itu ditarik dengan dua ekor kuda yang nampak kuat.
Sekitar satu sichen kemudian, semua persiapan telah selesai. Beberapa pejabat dan bangsawan mulai naik ke keretanya masing-masing.
Xie Hongyi yang berdiri di depan keretanya sendiri, berkomentar dalam hati. Begitu banyaknya orang ikut dalam perjalanan ini tapi hanya sedikit yang ia kenal.
Xie Hongyi melihat Huang Long masuk ke kereta yang paling besar dan paling mewah bersama dengan seorang wanita. Xie Hongyi menebak bahwa itu adalah Permaisuri Shi.
Memang layak untuk menyandang gelar sebesar itu, dia memang sangat cantik dan terlihat anggun.
Ia ingat bahwa Permaisuri Shi berasal dari keluarga Perdana Menteri. Seluruh masyarakat tahu bahwa Permaisuri Shi terkenal dengan kecantikan dan kepintarannya. Dikatakan bahwa ia juga pandai memainkan beberapa alat musik, pandai menyanyi, dan pandai membuat puisi.
Dengan kecantikan dan bakat yang begitu bagus, pria mana yang bisa menolak?
Kemudian ketika kereta mereka hendak berangkat, Xie Hongyi melihat ada yang datang menghampiri kereta Kaisar.
Wajah pria itu tampan dan tampak tenang. Sepertinya ia adalah orang penting di istana karena ketika ia dekat dengan kereta, Huang Long dan Permaisuri Shi keluar dan mereka bertiga berbincang-bincang.
Xie Hongyi kemudian tahu dari sistem bahwa dia adalah Penasihat Kerajaan, Shi XuanRan. Sistem mengatakan bahwa dia adalah kakak tiri dari Permaisuri Shi dan merupakan teman masa kecil Huang Long.
Entah apa yang mereka perbincangkan, tapi samar-samar Xie Hongyi mendengar kata-kata seperti ini.
"Aku tidak akan ikut dalam perburuan ini. Ada urusan mendesak yang harus aku selesaikan,"
"Baiklah. Itu tidak menjadi masalah. Kalau begitu kami berangkat." Setelah Huang Long berucap ia masuk ke dalam kereta diikuti oleh Permaisuri Shi setelah ia mengucapkan salam kepada kakaknya.
"Hati-hati." Penasihat Kerajaan membalasnya lalu ia pergi.
Rombongan besar itu pun akhirnya bergerak.
"Sepetinya kita juga harus bergerak. Kalian ikut aku ke dalam kereta." Xie Hongyi berkata kepada ketiga pelayannya.
Para pelayannya pun ikut masuk ke dalam kereta Xie Hongyi. Bagian dalam kereta itu besar, dapat menampung hingga 6 orang.
Ketika rombongan besar itu melewati beberapa kota, mereka menjadi sebuah tontonan. Banyak juga masyarakat yang berlutut saat mengetahui bahwa rombongan tersebut berasal dari istana.
Sebagai orang yang menjunjung tinggi kesetaraan, Xie Hongyi sedikit keberatan dengan tindakan para petinggi yang haus hormat ini.
Hari mulai gelap. Perjalanan masih jauh dan mereka harus melewati sebuah daerah yang jauh dari keramaian. Rombongan itu memutuskan untuk membuat sebuah kamp di sebuah lapangan rumput yang luas.
Jika mereka ingin menyewa sebuah penginapan, mereka mungkin akan sampai ketika malam tiba di kota terdekat.
Para pelayan dan prajurit ini sangat cekatan dan cepat. Mereka selesai membuat beberapa tenda sebelum matahari benar-benar tenggelam.
Orang-orang yang berada di dalam kereta pun mulai keluar. Mungkin karena lelah perjalanan, mereka dengan cepat masuk ke dalam tenda dan tidak keluar lagi.
Xie Hongyi juga turun bersama para pelayannya dan masuk ke tenda.
Tengah malam, semua orang telah tertidur kecuali beberapa orang pengawal yang melakukan patroli.
Tanpa menimbulkan suara apapun, Xie Hongyi keluar dari tenda dengan penyamarannya.
Ia berjalan dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Xie Hongyi kemudian bersembunyi di sebuah sudut yang tepat. Dari sini ia bisa melihat seluruh keadaan kamp tetapi tidak akan ada yang bisa melihatnya.
Seseorang tampak mendekati tenda Kaisar. Orang itu jelas tidak memilki niat baik, karena sesaat kemudian ia melepaskan sebuah panah ke dua orang penjaga tanpa suara.
Ketika hendak membuka tenda, dia tiba-tiba ambruk. Ternyata, Xie Hongyi juga melesatkan sebuah anak panah tepat ke punggung orang itu dan mengenai jantungnya.
Suara gemerisik terdengar dari dalam tenda. Kemudian tenda itu dibuka dari dalam dan sosok gagah Huang Long keluar dengan mengenakan pakaian yang sama tadi siang.
Huang Long kemudian melihat tiga orang yang tergeletak di tanah, ia bisa memastikan bahwa ketiga orang itu telah meninggal karena ia tidak bisa merasakan nafas mereka.
Huang Long juga tahu bahwa akan ada pembunuh yang ingin mencelakainya. Ia menunggu pembunuh itu masuk dan ia akan melawan. Setelah beberapa saat menunggu, tidak ada yang terjadi, ia kemudian keluar dan mendapati keadaan seperti ini.
Tak lama dari itu, kemudian Dugu An datang.
"Yang Mulia, anda tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja. Darimana kau tadi?"
"Aku mengejar beberapa orang pembunuh dan setelah menyelesaikan nya aku datang ke sini."
Ternyata begitu. Beberapa orang sengaja mengalihkan perhatian Dugu An, kemudian seorang lagi yang bertugas untuk membunuh Huang Long.
Dugu An kemudian melihat orang-orang yang terkapar. Ia mengenali dua lainnya, tapi yang satunya lagi nampak asing.
"Ini..." Dugu An tidak menyelesaikan kata-katanya dan menatap Huang Long.
"Pembunuh yang terbunuh. Aku tidak tahu siapa orang yang membantu kita."
"Mungkin ibu suri?" Dugu An menebak.
"Tidak mungkin."
Huang Long kemudian berhenti menebak dan memerintahkan Dugu An untuk mengurus ketiga jenazah itu.
Ia merasakan ada seseorang yang sedang mengawasinya. Tapi, orang itu tidak mempunyai niat membunuh. Huang Long berusaha mencari nya tapi karena penerangan yang minim dan sepertinya orang itu pandai bersembunyi, ia tidak menemukan apa-apa.
Setelah melihat Huang Long yang masuk kembali ke tenda, dua orang prajurit yang ganti menjaga dan Dugu An yang menghilang entah kemana, Xie Hongyi tidak bergerak untuk beberapa saat.
Usai memastikan bahwa tidak akan ada yang tejadi, ia bergegas pergi.
Naas, karena minimnya penerangan jalur kembali yang ia pilih, ia tidak sengaja menabrak seseorang. Dia adalah Permaisuri Shi. Keduanya terjatuh menghantam tanah.
Angin malam bertiup dengan kencang dan menerbangkan cadar yang menutupi setengah wajah Xie Hongyi.
"Aduh!" Setelah Permaisuri Shi terjatuh, ia dengan cepat melihat orang yang menabraknya. Ia kemudian tahu bahwa itu adalah Selir Xie.
Mengesampingkan kain cadarnya yang terbang entah kemana, Xie Hongyi langsung bangkit.
"Selir Xie memberi hormat kepada Permaisuri Shi."
"Aku terima hormatmu. Sekarang bantu aku bangun," Permaisuri Shi mengulurkan tangan ke arah Xie Hongyi.
Xie Hongyi kemudian membantunya bangun.
"Apa yang kau lakukan tengah malam begini?" Tanya Permaisuri Shi setelah dirinya berhasil berdiri.
"Aku hanya jalan-jalan mencari angin segar. Kalau boleh tahu, apa yang juga Permaisuri lalukan? Seharusnya sekarang Permaisuri menemani Yang Mulia?"
"Jalan-jalan?" Permaisuri Shi melihat sekilas pakaian yang dikenakan Xie Hongyi.
Xie Hongyi juga memperhatikan tatapannya.
"Ah ini. Aku hanya merasa nyaman memakainya."
"Oh. Tadi kau bertanya sedang apa aku keluar malam kan? Aku lapar. Jadi aku mencari beberapa hal yang bisa dimakan." Jawab Permaisuri Shi.
"Sebaiknnya Permaisuri segera beristirahat. Tidak baik berlama-lama bersma angin malam." Xie Hongyi menyarankan.
"Kamu benar. Kalau begitu aku pergi. Selamat malam." Setelah mengatakan kalimat itu, dia berlalu meninggalkan Xie Hongyi.
"Selamat malam." Xie Hongyi membalas lalu ia juga segera pergi.
Setelah masuk ke dalam tenda, Permaisuri Shi mendapati Huang Long yang sedang berurusan dengan dokumen-dokumen yang sepertinya berkaitan dengan pemerintahan. Kemudian ia duduk di tepi ranjang sambil menatap Huang Long.
"Baru saja aku bertemu dengan Selir Xie. Dia dia memberi saran bahwa aku harus segera beristirahat. Tapi sepertinya saran itu lebih cocok untuk Yang Mulia."
"Oh? Benarkah?" Huang Long menjawab dengan tetap menunduk mengurus dokumen-dokumen dihadapannya.
"Tadi aku melihat Selir Xie keluar. Dia memakai pakaian yang aneh."
Barulah kemudian Huang Long mengangkat kepalanya dan menatap Permaisuri Shi.
"Pakaian seperti apa?"
"Seluruh kain yang ia pakai berwarna hitam. Aku juga baru menyadari sepertinya dia datang dari arah sini." Permaisuri Shi menjawab dengan lancar.
Sudut mulut Huang Long sedikit tertarik ke atas. Sepertinya dia tahu siapa kelinci kecil yang membantunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Huang Long jangan2 akan jatuh cinta deh sama Xie deh,semoga saja
2022-09-14
0
senja
fix rubahnya Shi Xuan kan
2022-02-06
0
AK_Wiedhiyaa16
Kemungkinan dalang dari pembunuhan Selir Li itu si Penasihat Istana alias teman kecilnya Kaisar, karena gerak geriknya mencurigakan & dia jg salah satu orng yg tau letak dari ruang rahasia yg mendiang selir Li sendiri tau kunci pintu tersebut..
2021-09-19
12