Setelah beberapa hari melewati perjalanan panjang, akhirnya rombongan itu sampai ke tempat yang mereka tuju pada saat matahari terbenam.
Selama perjalanan berlangsung, sudah beberapa kali Huang Long mengalami percobaan pembunuhan, tapi hal itu tidak terjadi karena semua digagalkan secara diam-diam oleh Xie Hongyi.
Mereka tinggal disebuah kuil. Kuil itu berada di tepi hutan, sepertinya memang sengaja dibangun untuk menyambut para tamu dari kerajaan sejak zaman dulu.
Bagian dalam kuil itu luas dan bersih dengan bau dupa yang menyeruak, lilin yang memerangi ruangan dan patung Buddha yang duduk dengan agung di dalamnya.
Orang-orang yang menyambut mereka adalah sekelompok biksu.
Mereka kemudian berbincang-bincang, dan satu persatu orang dari kerajaan itu meninggalkan dalam kuil dan dituntun pergi oleh beberapa biksu ke tempat istirahat.
Xie Hongyi merasakan bahwa kepala biksu itu terus menatapnya.
Kemudian dia menghampiri Xie Hongyi, dan berbisik.
"Kau bukan orang dari dunia ini. Takdir akan berubah."
Sepertinya kepala kuil itu tahu bahwa dia bukan pemilik asli tubuh ini.
"Kepala Biksu terlalu sungkan." Xie Hongyi tidak tahu apa yang harus dikatakan.
Kepala biksu hanya tersenyum, lalu pergi begitu saja.
Sedangkan para pelayannya yang berada di belakang tidak mengerti.
"Nyonya apa maksud kepala biksu tadi?" Ling'er bertanya.
"Bukan hal penting. Sebaiknya kita segera pergi beristirahat. Besok pagi aku akan ikut dalam perburuan. Aku ingin kalian menyiapkan sesuatu untukku."
"Baik Nyonya." para pelayan itu menjawab serentak.
Mereka berempat pun pergi dari aula.
Perburuan Musim Gugur akan dimulai besok pagi.
Malam berlalu dengan cepat. Tidak ada gerakan apapun dari pembunuh lainnya malam itu, jadi Xie Hongyi bisa bersantai sejenak.
Tidak ada persiapan khusus di Perburuan Musim Gugur. Semu peserta yang ikut masing-masing membawa alat berburu, seperti panah, belati, pedang dan yang lainnya. Mereka juga menunggangi kuda jenis kaspian.
Para peserta dapat memilih akan berburu secara individu atau berkelompok.
Semua peserta berkumpul di lapangan yang luas, siap untuk berangkat. Xie Hongyi bahkan sempat berpikir bahwa mereka hendak berperang, bukan berburu.
Huang Long yang memakai pakaian seperti pemburu dan beberapa pejabat lainnya berada di barisan paling depan. Mereka semua memasuki hutan, lalu tak lama kemudian beberapa orang dan kelompok memisahkan diri dan pergi ke arah yang berbeda-beda.
Xie Hongyi diam-diam mengikuti Huang Long. Pria itu pergi ke arah timur bersama dengan beberapa orang yang Xie Hongyi tebak adalah pejabat dan para penjaga.
Xie Hongyi memperkirakan waktu yang tepat bagi pembunuh untuk menyerang Huang Long. Dan tak lama kemudian, Xie Hongyi melihat Huang Long memburu salah satu hewan hutan dan terpisah dengan kelompoknya.
Kuda Huang Long berlari dengan cepat. Hampir saja Xie Hongyi tidak dapat mengejarnya.
Ketika Xie Hongyi melihat Huang Long lagi, Kaisar Kerajaan Selatan itu sedang bertarung dengan beberapa orang berpakaian hitam.
"Sistem sepertinya, dia tidak perlu dilindungi sama sekali."
Sistem tidak menjawab untuk beberapa saat. Lalu ia akhirnya berbicara.
[Mohon tetap lanjutkan misi anda]
Huang Long melawan sekitar lima orang pembunuh dengan hanya menggunakan sebuah belati. Gerakan pria itu sangat terampil saat menyerang dan bertahan.
Huang Long berada di kamp militer untuk waktu yang tidak sedikit. Dia juga mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat berada di sana.
Dimana ada sebab, maka akan ada akibat. Sebab Huang Long mendapat penindasan, maka akibatnya timbul rasa ingin membalas dengan menjadi lebih kuat dari orang lain.
Huang Long beruntung karena ada salah satu orang yang membantunya di kamp militer. Dia mengajari Huang Long ilmu beladiri.
Selama waktu itu, Huang Long bekerja keras untuk menjadi lebih kuat. Walau tidak mudah dan memerlukan waktu yang lama, dia akhirnya bisa menguasai kamp militer dan kamp itu akan menjadi salah satu kekuatannya untuk melakukan kudeta. Orang-orang di istana tidak ada yang tahu mengenai hal ini karena Huang Long membunuh semua mata-mata dari istana.
Ketika akhirnya istana tahu, itu sudah terlambat. Huang Long melakukan pemberontakan dan berhasil merebut takhta.
Xie Hongyi menyaksikan pertarungan itu dengan seksama. Pihak lawan jelas dirugikan, tetapi mereka tidak menyerah. Mereka terus-menerus menyerang Huang Long.
Ketika pria itu lengah, salah satu pembunuh hendak menebas lehernya dengan pedang dari belakang. Xie Hongyi dengan cepat mengeluarkan anak panah dan melesatkannya ke arah pembunuh itu. Anak panah tertancap di lengan pembunuh itu dan menjatuhkan pedang ditangannya, lalu Huang Long dengan cepat berbalik lalu menusuknya.
Satu orang telah tumbang, dan seakan mendapat dorongan, pembunuh lainnya melancarkan serangan lebih ganas. Hasilnya, mereka mati ditangan Huang Long.
Huang Long merasa lelah setelah melawan lima orang sekaligus. Dengan teknik bela diri nya yang tinggi, dia pasti dengan cepat mengatasi orang-orang ini. Namun dia telah meremehkan lawan. Huang Long tidak menyangka bahwa dia memerlukan waktu yang yang lama untuk menyelesaikannya sehingga dia lengah dan hampir saja lehernya ditebas.
Dia menoleh kesana-kemari guna mencari orang yang membantunya. Tapi, orang itu seperti angin. Lagi-lagi dia tidak dapat menemukannya. Dia yakin bahwa dia adalah orang yang sama dengan orang yang membantunya tadi malam.
Beberapa saat kemudian, para pejabat dan penjaganya datang.
"Yang Mulia, anda tidak apa-apa? Tadi kami sempat mendengar seperti ada yang bertarung dan bergegas pergi untuk melihatnya. Orang-orang ini..." Mo Yuan, salah satu Jenderal besar kerajaan bertanya. Dia melirik orang-orang yang tergeletak di tanah dan segera mengerti apa yang terjadi.
"Aku tidak apa-apa. Kalian bereskan mereka." Huang Long menjawab.
"Baik Yang Mulia." Para penjaga pun segera membawa jenazah para pembunuh itu pergi.
Xie Hongyi yang melihat Huang Long selesai membunuh orang-orang itu, dia dengan cepat memecut kudanya dan pergi secepat mungkin dari sana.
Ia kemudian menemukan sebuah danau dan memutuskan untuk beristirahat di sana.
Xie Hongyi membasuh wajahnya dengan air danau yang terasa sejuk. Danau itu dikelilingi oleh pohon-pohon yang tumbuh tinggi sehingga danau tampak teduh karena rimbunnya daun-daun pohon. Suhu danau pun tampak sejuk dan memiliki suasana hening yang menenangkan.
"Xie Hongyi ini lumayan cantik." Gadis itu memandangi pantulan wajahnya di air danau dan bergumam. Baru pertama kali ini dia benar-benar melihat dengan seksama wajah Xie Hongyi di dunia ini. Wajah yang berada di pantulan itu memilki dahi yang sedikit lebar, mata cerah dan menyipit seperti kucing dengan pupil berwarna coklat terang, hidung yang tinggi, bibir tipis kemerahan, dan struktur wajah yang tirus. Dia juga memiliki kulit berwarna salju yang putih dan halus. Mungkin jika dia memiliki wajah ini di masa modern, dia mungkin akan menjadi salah satu Miss sebuah negara.
Ketika ia selesai membasuh wajahnya, dia menyadari bahwa ada orang yang datang. Ia menoleh dan mendapati Huang Long dengan pakaian berdarah sedang menatapnya. Dibelakang pria itu ada beberapa orang yang juga menatapnya.
Xie Hongyi meringis dalam hati.
Setelah menyelesaikan semuanya, Huang Long berniat untuk menemukan sumber air. Dia hendak membersihkan percikan darah yang ada di pakaiannya.
Saat ia menemukannya, dia mendapati seekor kuda yang diikat disebuah pohon sedang memakan rumput. Huang Long tidak terlalu memperhatikan kuda itu, tapi ia terpaku dengan busur dan anak panah lengkap yang berada di atas pelana kuda.
Ketika ia melihat benda itu, dia mendengar percikan air dari arah depan.
Di sana, ada seorang wanita yang berjongkok sedang membasuh wajahnya. Huang Long kemudian memutuskan untuk mendekatinya tanpa menimbulkan suara apapun. Perempuan itu sepertinya menyadari kehadirannya, ia pun menoleh.
"Yang Mulia." Xie Hongyi menyapa sembari bangkit untuk berdiri.
Huang Long membalasnya dengan anggukan lalu ia mengambil air danau dan segera membersihkan noda darah di pakaiannya.
"Jenderal Mo, Menteri Chu, Menteri Shan, Salam." Huang Long mendengar wanita itu menyapa orang-orang yang ada di belakangnya.
Para pejabat tidak mengenal Xie Hongyi. Tapi mereka pernah melihatnya saat ia masuk ke istana sebagai Selir. Sepertinya perempuan ini dikirim dari keluarga Xie.
" Salam. Apa yang sedang anda lakukan disini? Bukankah Selir lain berada di halaman kuil?" Tanya Mo Yuan.
Halaman kuil adalah tempat berkumpulnya para peserta yang ikut dalam Perburuan. Di sanalah titik akhir para peserta perburuan.
Sebagian besar para wanita kerajaan seperti Permaisuri, Selir Kaisar, istri-istri pejabat, dan yang lainnya akan ada di sana untuk menyambut para peserta. Jarang memang ada wanita yang ikut dalam Perburuan Musim Gugur, hutan bukanlah tempat yang aman bagi perempuan lemah lembut seperti wanita kerajaan, oleh sebab itulah Mo Yuan bertanya.
"Saya juga mengikuti perburuan ini." Xie Hongyi menjawab.
"Tapi saya melihat kamu tidak mendapatkan binatang buruan apa pun."
"Saya memang belum mendapatkan buruan. Rencananya setelah beristirahat disini, saya akan mencari seekor kelinci."
Mo Yuan dan para pejabat lainnya mengerti.
Huang Long yang berada di tepi danau diam-diam mendengarkan.
"Tidak aman bagi seorang wanita sendirian di di dalam hutan. Bagaimana jika kamu ikut dengan kami?" Mo Yuan berkata kepada Xie Hongyi.
Huang Long melirik Jenderal tua itu.
"Terima kasih atas kebaikan Jenderal. Tapi tidak apa-apa jika saya ikut dengan kalian?" Mo Yuan benar. Meski pun ia pandai bela diri, tapi ketika ia diserang dengan binatang buas seperti serigala yang selalu membawa kawanannya, tidak ada jaminan untuk selamat. Juga, lebih baik mengikuti mereka agar dia lebih mudah melindungi Huang Long.
"Untuk apa kami keberatan? Ikutlah." Menteri Chu juga menimpali. Sedangkan Menteri Shan diam, tapi Xie Hongyi tahu bahwa dia juga setuju.
"Ikutlah." Huang Long yang sedari tadi diam akhirnya berbicara. Ternyata dia sudah selesai membersihkan seluruh noda yang ada di bajunya.
"Baiklah. Aku ikut dengan kalian."
Akhirnya Xie Hongyi ikut dengan kelompok itu. Mereka pun segera meninggalkan danau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
blah
mantap
2022-05-19
0
senja
3orang ini kayaknya orang baik ya, kubu pendukung Anak Raja(karna Raja yg sblmnya digulingkan dan kurang lebih usia Raja sm dg para mentri ini)
2022-02-06
0
senja
berbisik tapi para pelayan bisa dengar, bahaya nanti kl didenger orang jahat
2022-02-06
0