Esoknya, ketika matahari setinggi bambu, seorang kasim dari istana datang ke kediaman Xie Hongyi.
Setelah memberikan penghormatan, kasim itu berkata bahwa ia diutus oleh Huang Long untuk memberi kompensasi pada Xie Hongyi atas tuduhan yang tidak terbukti kemarin. Dia mengatakan bahwa ia akan mengurus pelayan baru untuk Xie Hongyi.
Kemudian pada saat tengah hari, Xie Hongyi dan kasim bernama Zhu Ge pergi ke tempat penampungan pelayan.
Xie Hongyi memperhatikan dengan seksama beberapa orang yang berlutut dihadapannya.
Semalam ia memikirkan nya dengan dengan cermat. Pokoknya, dia harus memilih pelayan dengan sangat hati-hati. Dia tidak mau mempunyai seorang pelayan yang ternyata adalah seorang mata-mata.
Melihat banyak calon pelayan yang berdiri di hadapannya, Xie Hongyi bersuara. "Kasim Zhu, apakah saya boleh memilih lebih dari satu orang pelayan?"
"Tentu saja Nyonya. Anda bisa memilih siapa saja." Jelas sang kasim.
Xie Hongyi menyadari bahwa ia hidup di zaman feodal yang keras, apalagi dia berada di istana, dimana siapa saja dapat membunuhnya dengan mudah. Oleh karena itu, dia akan memilih beberapa pelayan dan menjadikannya pelindung di masa depan.
Setelah berfikir lama, akhirnya Xie Hongyi memilih tiga orang pelayan.
Xie Hongyi membawa ketiga orang itu ke kediamannya.
"Aku tidak akan menuntut banyak pada kalian. Hal terpenting yang harus kalian ingat adalah kalian harus setia padaku." ucap Xie Hongyi setelah mereka tiba.
"Sebelum itu aku mau kalian menelan ini." Xie Hongyi memberi sebuah pil berwarna hijau pada setiap pelayannya.
Pil itu adalah pil kesetiaan. Siapa pun yang menelan pil itu, maka dia akan selalu setia kepada pemberinya, karena pil itu adalah sebuah racun yang akan aktif jika sang pemberi mengaktifkannya. Jadi, tidak ada pilihan lain selain setia daripada mati dengan tubuh hancur membusuk. Dan Xie Hongyi harus merelakan seluruh poinnya habis karena menukar item itu. Tapi karena ini adalah penggunaan pertama poin yang didapat dari misi, sistem dengan baik hati mengganti seluruh poinnya yang dipakai.
Ketiganya saling memandang, lalu menelan pil.
Xie Hongyi menamai mereka Ling'er, Wan'er, dan Yi'er.
"Bersiaplah, mulai besok, kalian punya tugas tambahan selain melayaniku. Sekarang pergilah ke sisi barat. Ada beberapa kamar yang kosong. Untuk saat ini aku ingin kalian membersihkannya karena tempat itu akan menjadi tempat tinggal kalian." Xie Hongyi memberikan mereka perintah. Kemudian dia berbalik untuk pergi.
"Baik Nyonya." Para pelayan itu dengan patuh berjalan ke arah barat.
Xie Hongyi akan mengajari ketiganya apa yang ia pelajari di kemiliteran dan keterampilan medis dasar. Dia jua akan meniru tindakan penjahat, yakni menjadikan pelayannya seorang mata-mata.
Hari ini adalah musim gugur. Cuaca begitu berangin dan suhu udara teras dingin.
Xie Hongyi sedang berjalan-jalan di istana dengan memakai baju panjang berwarna merah muda. Di belakangnya, ketiga pelayan baru itu mengikuti ekor Xie Hongyi.
Tak lama ia berjalan, ia melihat sebuah kuil.
Kuil itu tidak besar, tapi orang awam pun tahu kalau kuil itu sangat indah. Bagian luar kuil itu dihiasi dengan dua patung Dewi masing-masing dikedua sisinya.
Tidak ada tangga yang menuju bagian depan kuil seperti kuil yang pernah ia lihat.
Di kehidupan sebelumnya, dia bukanlah orang yang religius, tapi ia masih percaya pada Tuhan.
Xie Hongyi menyuruh para pelayannya untuk berjaga di luar sementara dia masuk ke dalam kuil.
Xie Hongyi di sambut dengan aroma dupa yang sangat menyengat. Selain itu dia juga melihat ada seorang anak kecil yang sedang berlutut di depan kolam dupa yang menyala. Sebuah peti mati terlihat tergeletak di ruangan dihadapannya.
Anak itu memiliki rambut panjang yang diikat dengan giok, memakai baju berwarna merah, dan terdengar sedang menangis.
Kalau saja indera pendengaran Xie Hongyi tidak tajam, mungkin ia akan mengganggap suara tangisan itu sebagai desisan angin.
Rasa penasaran pun membuat Xie Hongyi melangkah untuk melihatnya lebih dekat.
[Informasi. Nama: Huang Jue. Merupakan anak dari tokoh selir Li. Misi telah dipicu. Silahkan hibur Huang Jue sampai dia tidak lagi bersedih.]
Tiba-tiba suara sistematis berdengung dibenaknya.
Ternyata, dia adalah anak pertama Huang Long, Pangeran Jue. Menurut cerita, dia berusia sekitar 5 tahun sekarang. Xie Hongyi tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang nya karena dia jarang muncul didalam cerita. Xie Hongyi pun menghampirinya dan ikut berlutut disebelah anak itu.
Huang Jue menyadari ada orang didekatnya, namun karena ia masih bersedih, ia mengacuhkan orang itu.
Setelah berdoa sebentar, Xie Hongyi lalu menatap wajah anak itu. Ekspresi nya tidak bisa dijelaskan.
Kulit anak itu putih, sedikit kemerahan, matanya lebar khas anak kecil, dan bibir tipis berwarna merah. Ia sangat imut! Apalagi pipinya yang sedikit tembam membuat tangan Xie Hongyi gatal ingin mencubitnya.
Suara sesenggukan kecil masih terdengar dari tenggorokan anak itu. Xie Hongyi pun mencoba menghiburnya. "Semua yang mati tidak dapat hidup kembali, hanya bisa ditangisi dengan air mata dan hati yang pahit. Dia kembali pada pemilik sesungguhnya, menuju tempat yang damai. Jadi jangan bersedih, yang dia butuhkan di sana bukanlah air mata dan suara tangisan mu."
Sepertinya Xie Hongyi berhasil menarik perhatian Pangeran Jue. Anak itu berhenti menangis lalu menatap Xie Hongyi dengan mata kecilnya yang memerah
"Lalu, apa yang ibuku butuhkan?" Pangeran Jue berkata dengan suara serak.
Xie Hongyi menatapnya dengan lembut. Sebisa mungkin dia menahan diri untuk tidak mengelus kepalanya. "Dia hanya butuh doa dari orang-orang yang dia sayang. Seperti kau bisa mengirimnya doa setiap hari sebelum kau tidur."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Shye Ra
mantap kali. dimna ada jual pil itu ya?
2022-12-07
0
Rob&son🤗
amd
2022-05-12
0
Rob&son🤗
semangat💪💪💪💪
2022-05-12
0