Sepanjang perjalanan, tidak ada satu pun dari mereka yang berbicara.
Xie Hongyi melihat seekor kelinci putih yang sedang memakan rumput berada tidak jauh darinya. Sesuai dengan perkataan nya tadi, bahwa dia akan berburu kelinci, Xie Hongyi pun memanah hewan itu, dan berhasil.
Orang-orang di sana tidak tidak menduga ada sebuah anak panah yang dilesatkan, mereka bersiap dengan senjata mereka, namun ternyata target anak panah itu adalah seekor kelinci. Semua orang melihat sekiranya sumber anak panah tadi. Hal itu mengarah pada Xie Hongyi, semua orang tertegun.
"Maaf mengagetkan kalian. Tadi aku melihat seekor kelinci dan tidak memberitahu kalian aku akan memanahnya." Xie Hongyi menjelaskan.
Gerakan anak panah itu cepat, seperti dilakukan oleh orang yang ahli bela diri. Apakah gadis yang terlihat lemah lembut seperti ini adalah seorang seniman bela diri? Semua orang bertanya-tanya.
Xie Hongyi kemudian pergi mengambil buruannya. Dia turun dari kudanya dan mengambil kelinci itu.
Tapi ketika ia telah mengambilnya dan menoleh, ia tertegun. Di dekat semak-semak itu ada sebuah batu peringatan kematian. Dan nama yang tertulis di batu itu membuat Xie Hongyi terdiam lama.
"Selir Xie, ada apa?" Xie Hongyi tersadar saat mendengar suara Menteri Shan.
"Ah, tidak ada." Xie Hongyi berbalik dan tersenyum pada mereka.
Xie Hongyi menaiki kudanya kembali dan mereka pun melanjutkan perjalanan.
"Apa ini kebetulan? Sistem kau tahu sesuatu?" Xie Hongyi masih memikirkan tentang batu tadi.
[Menjawab. Aku tidak tahu]
"Tapi aku masih penasaran. Apa kau benar-benar tidak tahu atau tidak mau memberi tahu?"
[Aku benar-benar tidak tahu]
"Aku tidak percaya. Kau pasti tahu sesuatu."
Xie Hongyi terus menerus bertanya pada sistem sampai tidak menyadari bahwa semua orang telah berhenti.
Mereka berhenti di dekat sisi jurang.
Ternyata, kelompok itu dihadang oleh beberapa yang memakai topeng. Mereka dikepung di semua sisi.
"Pembunuh lagi? Tuan mereka benar-benar ingin membunuh Huang Long." Xie Hongyi berdecak saat menyaksikan kelompok Huang Long dan para pembunuh itu mulai menyerang satu sama lain.
Menteri Shan dan Menteri Chu bukanlah ahli beladiri. Jadi mereka tetap diam diatas kuda dan menyaksikan mereka bertarung.
"Yang Mulia hati-hati." Menteri Shan berkata dengan cemas.
Wajah Menteri Chu juga menunjukkan ekspresi khawatir.
Xie Hongyi melihat keduanya dan memastikan bahwa kekhawatiran mereka tidak palsu. Sepertinya mereka adalah salah satu pejabat yang baik dan jujur.
Pertarungan kali ini lebih sengit dan mendebarkan karena banyaknya jumlah orang bertarung.
Darah memercik ketika salah satu pembunuh itu berhasil dilumpuhkan dan kemudian terjatuh ke jurang.
Xie Hongyi menatap Huang Long yang berhasil melumpuhkan beberapa pembunuh. Namun jumlah mereka terlalu banyak dan semua pembunuh itu adalah ahli beladiri.
Xie Hongyi membantu mereka dengan meluncurkan beberapa anak panah dan berhasil mengenai lawan.
Pikiran Huang Long yang berfokus untuk mengalahkan lawan teralihkan dengan melesatnya beberapa anak panah. Anak panah itu berhasil membuat kelompoknya mengalami keuntungan dalam pertarungan ini.
Pria itu menoleh sebentar dan melihat Xie Hongyi sedang bersiap untuk meluncurkan anak panah lagi. Rambut wanita itu yang diikat tertiup angin. Huang Long merasa wajah Xie Hongyi tampak bersinar disinari matahari.
Sesaat Huang Long terpesona.
Huang Long mengenal Xie Hongyi sebagai salah satu wanita di haremnya. Dia juga mengingat bahwa Xie Hongyi dikirim oleh keluarga Xie yang merupakan keluarga medis terkenal beberapa tahun lalu.
Dia awalnya tidak memiliki kesan terhdapnya. Tetapi berkat kejadian yang terjadi di Aula Awan beberapa waktu lalu, dia terkadang memikirkan perempuan ini.
Xie Hongyi terlihat seperti wanita yang hanya bisa melakukan pekerjaan rumahan, seperti wanita lembut yang hanya bisa bergantung pada orang lain. Tetapi, ketika ia menatap matanya waktu itu, pandangannya berubah.
Dia memiliki keyakinan. Dia akan yakin dengan hal yang menurutnya benar.
Pikirannya kembali sadarkan oleh suara salah satu pembunuh yang merintih terkena anak panah.
"Yang Mulia, itu adalah panah terakhir!" Xie Hongyi berteriak.
Huang Long mengangguk lalu kembali bertarung.
Seperti yang pernah ia katakan, protagonis tidak butuh perlindungan dari Xie Hongyi sama sekali.
"Kau lihatlah sistem. Aku berkata sesuai dengan keadaan. Huang Long tidak perlu dilindungi sama sekali. Lain kali berikan misi yang lebih masuk akal. Dengan begitu, aku akan lebih banyak bertindak." Xie Hongyi berkata kepada sistem.
Sistem tidak menjawab.
Setelah beberapa saat kemudian, para pembunuh itu berhasil ditaklukkan dan hanya menyisakan seseorang yang sekarat.
"Siapa yang menyuruhmu? Katakan!" Huang Long bertanya padanya.
Mulut pembunuh itu tertutup rapat. Dia jelas akan selamat jika mengatakan siapa orang itu. Tapi dengan kekuatan yang tersisa, ia lebih memilih bergerak ke arah jurang dan menjatuhkan dirinya sendiri.
Mereka yang menyaksikan adegan bunuh diri itu menghela nafas. Benar-benar orang yang setia. Sangat jarang memiliki bawahan yang mempunyai sifat seperti itu. Tuan mereka beruntung sekali.
***
Xie Hongyi tiba di halaman kuil ketika seperempat sinar matahari akan hilang.
Di sana sudah ada beberapa kelompok peserta yang berkumpul ditengah kuil. Para peserta itu membawa hewan buruan yang sangat banyak, bahkan ada yang membawa seekor beruang.
Mereka benar-benar serius dalam perburuan ini.
"Nyonya akhirnya kamu kembali." Wan'er berkat ketika ia melihat Xie Hongyi muncul bersama kelompok Kaisar.
Xie Hongyi turun dari kudanya dan pergi setelah menepuk kepala kuda itu. Kuda jantan itu meringkik seolah senang disentuh Xie Hongyi.
"Haha. Tenang saja, nanti aku akan menaiki mu lagi." Ucap Xie Hongyi sambil tertawa.
"Aku mendapatkan seekor kelinci. Tapi itu sepertinya tidak cukup untuk kita semua." Xie Hongyi berkata sambil mengangkat hasil buruannya.
Para pelayannya tersenyum.
"Tidak usah dibagi dengan kami Nyonya. Kamu makanlah sendiri."
Saat Ling'er selesai berkata seperti itu, sosok anak kecil muncul dari belakangnya.
Anak itu menatap kelinci dan Xie Hongyi dengan seksama.
Xie Hongyi tersenyum. Hatinya merasa hangat saat melihat anak itu.
"Pangeran Jue mengatakan bahwa dia ingin bersama denganmu Nyonya, jadi dia menunggu bersama kami.' Yi'er menjelaskan.
"Baiklah. Aku akan berbagi dengan Pangeran Jue saja. Pangeran, kau mau makan daging kelinci bersamaku?" Xie Hongyi membungkukkan tubuhnya untuk mensejajarkan diri dengan tinggi Pangeran Jue.
"Emm." Pangeran Jue mengangguk dengan malu.
Xie Hongyi mengelus rambutnya dengan gemas.
"Kalau begitu kau harus membantuku memasaknya."
"Aku mau." Pangeran Jue menjawab dengan suara kecilnya.
Mereka pun akhirnya pergi ke arah tenda dapur yang tidak jauh dari sana.
"Itu Pangeran Jue dan Selir Xie? Sejak kapan mereka akrab?" Salah satu selir Huang Long yang menyaksikan kejadian itu, Chen Li bertanya pada selir Hu yang ada disebelahnya.
"Aku juga baru tahu. Bagaimanapun dia dengan mudah bergaul dengan anak pendiam itu? Apa karena sama-sama pendiam, mereka jadi mudah akrab?" Selir Hu balas bertanya.
Pangeran Jue dan Selir Xie memang tidak banyak bicara ketika berada istana dan tidak sering muncul. Itulah kenapa tidak ada satu pun selir yang akrab dengannya.
Pangeran Jue sendiri selalu berada di kediamannya sendiri. Mungkin satu-satunya orang yang dekat dengannya adalah dayang pengasuh anak itu.
Ibunya, Selir Li juga jarang mengunjunginya.
Tenda dapur terlihat sepi dengan hanya ada beberapa pelayan di sana.
Mungkin nanti malam tenda dapur akan ramai, karena setelah perburuan ini selesai, akan ada perjamuan malam yang hidangannya adalah hewan hasil buruan peserta.
"Apa ada bawang putih, bawang merah, garam, kunyit, jahe, ketumbar, kemiri dan lengkuas disini?" Xie Hongyi berencana untuk membuat sup daging kelinci.
Para pelayan bertanya-tanya dalam hati kenapa Xie Hongyi membutuhkan begitu banyak barang, namun mereka tetap memberikannya pada Xie Hongyi.
Mulai memasak, pertama-tama Xie Hongyi menghaluskan semua bahan. Dia kemudian memasak air dan memasukkan kelinci yang sudah dibersihkan bulunya.
Wanita itu memasukkan bumbu yang sudah dihaluskan ke daging kelinci yang sedang dimasak.
Pangeran Jue yang katanya tadi akan membantunya memasak, dia duduk disalah satu kursi di sudut tenda. Matanya yang hitam dan jernih memperhatikan semua tindakan Xie Hongyi.
Baru pertama kali para pelayan melihat teknik memasak Xie Hongyi dan tahu bahwa bahan-bahan itu dapat dicampur. Mereka tidak terlalu sering menggunakan bahan-bahan itu untuk memasak karena baunya yang menyengat.
Tapi ketika mereka mencium aroma harum yang berasal dari masakan Xie Hongyi, mereka memperhatikan wanita itu dengan seksama.
Setelah menunggu setengah jam, Xie Hongyi mengangkat masakannya dan menyajikannya di atas mangkok besar.
"Pangeran Jue, kemarilah. Ayo cicipi selagi masih hangat." Xie Hongyi berkata kepada Pangeran Jue.
Anak kecil itu mengambil sebuah sendok dan mencicipi kaldu sup. Mata kecilnya terbelalak dengan lebar, lalu dia dengan semangat memakannya.
"Kalian juga mau?" Xie Hongyi bertanya ketika melihat para pelayan yang hampir meneteskan air liur menyaksikan Pangeran Jue yang sedang makan.
Para pelayan sempat ragu, namun diyakinkan dengan senyuman Xie Hongyi, mereka mengambil sendok dan memulai mencicipinya.
Reaksi mereka kurang lebih sama dengan Pangeran Jue.
Tidak pernah mereka menyantap masakan seenak ini!
Jadi, sup itu habis dalam beberapa menit. Wajah para pelayan dan Pangeran Jue nampak tidak puas. Mereka menginginkan sup ini lagi. Para pelayan jelas tidak berani meminta pada Xie Hongyi, tapi berbeda dengan Pangeran Jue.
"Ibu, aku mau lagi." Kata Pangeran Jue sambil menarik pakaian Xie Hongyi.
"Baiklah. Tapi tidak ada daging disini."
Dengan semangat yang tinggi, para pelayan dengan cepat keluar dan kembali sambil membawa beberapa hewan yang Xie Hongyi tidak tahu dapat dari mana. Mereka menatap Xie Hongyi dengan senyum malu-malu.
"Nyonya dagingnya ada disini."
Baiklah, karena Xie Hongyi adalah orang baik, dia mulai memasak sup daging lagi.
Jadi sore itu mereka kenyang sebelum malam tiba.
***
"Ibu, ini untukmu. Kata ibuku, kita harus memberikan hadiah pada orang yang baik dengan kita." Pangeran Jue mengulurkan tangannya dan memberikan sesuatu pada Xie Hongyi.
"Apa ini?" Xie Hongyi bertanya sambil mengambil barang yang disodorkan oleh Pangeran Jue.
Saat ini mereka sedang bersantai di tenda Xie Hongyi.
Benda itu berwarna tembaga dan berbentuk bulat. Ukurannnya sebesar telapak orang dewasa. Ada ornamen rumit yang terdapat dikedua sisinya.
"Aku tidak tahu. Itu diberikan ibuku ketika ulang tahunku yang ketiga." Pangeran Jue menjelaskan.
"Sepertinya ini benda berharga. Kenapa Pangeran memberikannya padaku?"
"Aku memberikannya karena ibu memasak sup enak untukku."
Memang benar kata sebagian orang, kalau kita ingin menaklukan seseorang harus dimulai dari perut. Artinya, masaklah sesuatu yang enak untuk nya dan dia pun akan memberikan kesan baik untuk kita.
"Baiklah, aku terima ini. Terima kasih Pangeran Jue. Sebagai balasannya aku akan memasak makanan yang enak lainnya untukmu." Xie Hongyi mengambil benda itu dan memasukkannya ke dalam lengan baju.
Mata Pangeran Jue berbinar-binar dan dia dengan cepat menyetujuinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Rob&son🤗
gggg😁😁😁😁
2022-05-12
0
Rob&son🤗
semangat💪💪💪
2022-05-12
0
Rob&son🤗
mantap👍👍👍
2022-05-12
0