Saat ini, Xie Hongyi tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku dan kedua kakinya sedikit bergetar.
Sial, bagaimana bisa aura protagonis begitu hebat? Kalau saja dia tidak menunduk, maka bisa saja matanya buta karena silau cahaya yang dikeluarkan protagonis!
'Sistem, cepat tolong aku!'
[Menonaktifkan aura protagonis utama. Silahkan lanjutkan misi anda]
Kenapa tidak dari tadi kau melakukannya!
Setelah suara seperti google terjemahan itu berhenti, cahaya di sekitar protagonis lenyap. Kini Xie Hongyi bisa menatapnya.
Pria itu duduk disebuah singgasana mewah. Fitur wajahnya luar biasa. Matanya tajam hidungnya tinggi, bibirnya tipis kemerahan, dan didukung oleh warna kulitnya yang bersinar. Juga, aura bermartabat yang dimilikinya. Dia benar-benar ditakdirkan menjadi seseorang yang selalu menjadi pusat perhatian.
Rambut pria itu panjang dan diikat dengan hiasan giok berwarna biru di atas kepalanya. Dia mengenakan sebuah pakaian tradisional berwarna biru dan jubah senada, membuatnya bersinar diantara orang-orang yang berada disini.
Aula utama luas dan terlihat indah dengan perabotan seperti guci cantik yang Xie Hongyi yakin benda itu akan ada di dalam museum nasional jika ada di dunia modern. Namun Xie Hongyi tidak mempunyai waktu untuk mengaguminya. Karena ketika ia sampai di sana, beberapa orang menatapnya dengan tajam.
Xie Hongyi berlutut dihadapan protagonis. Untung saja lantai aula telah dilapisi oleh karpet yang Xie Hongyi kira terbuat dari bulu domba. Jadi lututnya tidak sakit ketika itu menyentuhnya.
"Selir Xie, Anda disebutkan telah membunuh Selir Li. Apakah Anda mengakui kejahatan Anda?"
Seorang yang berdiri di sebelah kiri protagonis Xie Hongyi tebak adalah seorang hakim pengadilan kerajaan bersuara.
Xie Hongyi menatap protagonis pria. Wajah pria itu acuh tak acuh, namun Xie Hongyi tahu kalau dia yang paling mendengarkan dan ingin paling tahu kebenaran kasus ini.
"Saya tidak membunuhnya." Xie Hongyi menjawab dengan tenang.
Belum lima detik pernyataan itu dilontarkan, seorang pria paruh baya yang berdiri di sisi kanan bawah protagonis pria tiba-tiba berteriak.
"Pembohong! Anakku pasti telah dibunuh olehmu. Aku ingin keadilan, hukum wanita pembunuh ini!" Dia berteriak dengan berang.
Dari perkataannya, Xie Hongyi tahu kalau dia adalah Adipati Li, ayah dari selir Li.
Menurut cerita, Selir Li datang ke harem saat protagonis berusia 17 tahun. Dia dikirim sebagai hadiah atas kemenangan protagonis yang berhasil mengambil alih takhta. Termasuk kecantikan nomor satu di kerajaan, siapa yang bisa menolak? Apalagi dengan kekuatan keluarga Li, protagonis pria mendapat dukungan yang sangat besar.
Dikatakan bahwa keluarga Li adalah seorang pedagang yang sangat kaya, sebagian ekonomi masyarakat dipegang olehnya. Mungkin dia sama seperti pembisnis yang mempunyai ribuan karyawan.
"Saya tidak akan mengakui perbuatan yang tidak saya lakukan."
Ayah Selir Li benar-benar marah dengan perkataan Xie Hongyi. Anak perempuannya, kebanggan keluarga Li mati di istana dengan mengenaskan.
Adipati Li tahu seberapa besar sebenarnya kekuatan Huang Long. Dia dengan sengaja memberikan Li Wei pada Huang Long agar bisa mendapatkan dukungan darinya. Dengan begitu, maka keluarga Li akan tetap berjaya dan lebih maju. Untung saja ada keturunan Huang Long dari keluarga Li. Tapi dengan tidak adanya Li Wei dalam istana, kekuatan keluarga Li akan berkurang.
"Wanita ini tidak mau mengaku! Yang Mulia hukum saja wanita ini dengan segera! Nyawa dibayar nyawa!" Saat ini Adipati Li seperti seorang ayah yang mencari keadilan untuk anaknya.
Sementara itu Xie Hongyi berpikir, apa pria tua itu tidak akan kehabisan suara ketika ia berteriak seperti itu? Sepertinya Adipati Li bukan mencari keadilan untuk anaknya, tapi mencari pelampiasan dengan menjadikannya kambing hitam atas kematian putrinya.
"Sekali lagi saya katakan, saya tidak melakukannya." Xie Hongyi menegaskan.
"Lalu, apakah ini milikmu? Benda ini ditemukan di tempat Selir Li terbunuh."
Protagonis pria yang sedari tadi diam tiba-tiba bersuara. Ditangannya ada sebuah giok berwarna merah. Giok itu berfungsi sebagai tanda pengenal.
Semua orang yang memasuki istana akan diberikan sebuah giok. Warna dan bentuk itu berbeda sesuai dengan posisi pemiliknya. Seperti giok yang dipegang protagonis pria, giok itu berwarna merah dan berbentuk seekor burung phoenix, tanda bahwa itu adalah milik wanita kaisar. Sedangkan milik kaisar, giok itu berwarna hijau dengan naga sebagai bentuknya. Untuk perdana menteri dan keluarganya, mereka memiliki giok berwarna hijau dengan bentuk sebuah cincin besar. Untuk yang lain, bentuknya sama dengan milik perdana menteri, tetapi bentuknya berbeda.
Xie Hongyi sudah menebak hal ini. Banyak sekali adegan dalam drama bergenre historical yang ia tonton atau plot dari buku cerita genre serupa yang ia baca ada kejadian seperti ini. Bukti dibuat-buat, sehingga orang yang bukan pelaku sebenarnya akan dihukum
"Itu memang milikku." Xie Hongyi menjawab dengan tenang.
Tiba-tiba suasana di aula berubah. Para pejabat yang hadir di sana berdiskusi satu sama lain. Wajah mereka tidak bisa dijelaskan. Dia mengakuinya begitu saja? Begitulah kira-kira pikiran para pejabat terhadap Xie Hongyi.
Adipati Li berteriak dengan lantang dan menunjuk Xie Hongyi.
"Dia mengakuinya! Yang Mulia cepat hukum wania ini!"
Xie Hongyi benar-benar ingin menutup mulut pria tua itu. Dia terlalu berisik.
"Tapi aku tidak tahu bagaimana bisa giok itu berada di kediaman Selir Li. Lagi pula, saya setiap hari berada si kediaman teratai, tidak pernah pergi kemana-mana." Xie Hongyi melanjutkan perkataannya.
Kediaman teratai adalah nama tempat tinggal Xie Hongyi.
"Apa menurutmu benda ini bergerak sendiri ke tempat Selir Li?" nada suara pria itu tenang tapi Xie Hongyi bisa mendengar ada nada sarkas didalamnya.
"Untuk hal itu, Yang Mulia bisa bertanya pada Shi Huan."
Shi Huan adalah nama pelayan Xie Hongyi. Dia sekarang berada di belakang Xie Hongyi sambil berlutut dengannya.
Xie Hongyi tahu siapa orang yang menjebaknya. Yah, walaupun orang itu adalah suruhan dari Tuannya yang belum terungkap dalam plot.
Mendengar namanya tiba-tiba disebut, Shi Huan sedikit terperanjat namun kembali tenang. Kemudian dia mulai berbicara.
"Saya yang meletakkan benda itu di tempat Selir Li."
Semua orang terkejut. Bahkan Shi Huan lebih terkejut. Bagaimana bisa dia mengatakan yang sebenarnya? Sebenarnya kata-kata yang akan ia ucapkan adalah kalimat yang akan memberatkan tuduhan terhadap Xie Hongyi. Dengan begitu dia akan menjadi pelaku yang membunuh Selir Li. Tapi kenapa ia malah mengatakan hal yang sebenarnya?
Tuannya menyuruh dia melakukan itu agar kerajaan tidak lagi menyelidiki tentang kasus ini. Dari awal, dia bukanlah seorang pelayan biasa.
'Kena kau." Ucap Xie Hongyi dalam hati.
"Mari kita lihat apakah kau bisa mengatakan kebohongan." Diam-diam Xie Hongyi menaikkan salah satu sudut mulutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Rob&son🤗
m.sc
2022-05-12
0
Rob&son🤗
mantap👍👍👍
2022-05-12
0
Rob&son🤗
semangat💪💪💪
2022-05-12
0