SURGA CINTA DALAM BISMILLAH
Air mata Gadis itu mengalir deras membasahi pipinya. Dia sama sekali tampak tidak peduli jika itu adalah hari pernikahannya sendiri dengan seorang pemuda yang terkenal saleh. Perasaan bersalah muncul dalam dirinya, menatap iba kepada ayahnya yang terlihat malu kepada seluruh hadirin di sana karena sedari tadi tak kunjung menyelesaikan ijab qabul dengan lancar dan benar.
Terdengar bisik-bisik keluarga sedikit menertawakan beliau, kenapa pada pernikahan kali ini begitu terbata-bata? Sedangkan pada putri pertamanya yang sekarang sudah memiliki sepasang anak kecil, dulunya lancar-lancar saja.
Gadis itu menarik napas dalam-dalam, lalu melepaskannya kembali dengan perlahan. "Bismillahirrahmanirrahim..." Ucap Gadis itu berdesir pelan seraya mengusap air matanya dengan hati-hati agar make up yang menghiasi wajahnya tidak ikut luntur.
Tidak ada yang tahu bahwa dirinya saat itu sedang menangis, kecuali Bapak penghulu yang memimpin jalannya ijab kabul, karena tidak sengaja matanya beradu pandang dengan beliau. Bapak penghulu itu seakan-akan dapat membaca suasana hatinya.
"Muhammad Ajis Andika..." terdengar Ayah Gadis itu menyeru nama mempelai lelaki yang sedang menjabat tangan Beliau.
"Iya, Pak..." sahut lelaki itu sedikit gemetar.
"Aku nikah dan kawin kan putri kandungku, Zahrana Habibah Marwan binti Umayyah Marwan dengan mahar seperangkat alat sholat dan cincin emas dua setengah gram, tunai..." Ucap lelaki paruh baya itu dengan lancar.
"Aku terima nikah dan kawinnya Putri kandung Bapak, Zahrana Habibah Marwan binti Umayyah Marwan, dengan mahar tersebut, tunai..." Sahut pemuda di samping gadis itu yang merupakan Zahrana sendiri.
Entah keajaiban apa dari kalimat pendek yang di ucapkan gadis bernama Zahrana, sehingga air matanya berhenti seketika dan ucapan ijab kabul yang tadinya sempat berulang-ulang menjadi lancar dengan sekali tarikan nafas oleh ayah dan lelaki yang baru saja sah menjadi suaminya itu.
"Bagaimana saksi?" tanya bapak penghulu menanyai dua saksi di sisi kiri dan kanan mereka.
"Sah..." Dua saksi itu bersamaan menyahuti.
"Alhamdulillah..." Ucap bapak penghulu sembari diikuti oleh para hadirin yang lainnya. Mereka semua berdoa untuk rumah tangga yang akan diarungi Zahrana dan Ajis bahagia hingga ke surga.
"Sekarang, mempelai wanita sudah halal menyalami tangan mempelai pria..." ucap bapak penghulu memandu.
Zahrana tersentak. Hatinya kembali bergetar kuat. Dengan berat, ia mengangkat tangannya yang gemetar untuk menyalami tangan suaminya itu.
Siapa yang tahu? Kecuali adik Zahrana sendiri, Hidayat Marwan. Dia melihat Ada sesosok pemuda di pojok Masjid tempat berlangsungnya acara, sedang berusaha keras menahan air mata ketika Zahrana telah sah menjadi istri Muhammad Ajiz Andika.
Sesampainya mereka kembali ke rumah, Umayyah Marwan dan Zainab, orang tua Zahrana menghela napas berat. Pandangan mereka nanar menatap kepada Zahrana yang baru saja mereka nikahkan dengan lelaki yang sebenarnya bukanlah dicintai putri mereka.
"Jika kamu tidak bahagia bersama nak Ajis, segera katakan kepada ayah, Nak... Jangan sekali-kali kamu melukai hati suamimu, karena pernikahan ini bukanlah paksaan dari siapa pun, melainkan kemauan kamu sendiri. Nak Ajis datang dengan baik-baik, dan kamu langsung menerimanya, bukan? Ayah Tahu, kamu menerima nak Ajis karena putus asa. Tapi jangan libatkan suamimu dalam masalah percintaan mu..." pesan Umayyah berharap, sementara ibunya mengangguk, membenarkan ucapan ayahnya itu.
"Ayah... Kenapa Ayah berkata seperti itu? Ayah dan Ibu tidak percaya kepada Zahra?" Zahra menatap orang tuanya dengan tatapan sendu.
"Bukan begitu, Nak... Hanya saja..."
"Zahra bahagia, Bu, Yah... Bang Ajis sepertinya orang yang baik, dia pasti mampu membuat Zahra jatuh cinta kepadanya dalam sekejap." ucap Zahrana memotong perkataan ayahnya.
"Kamu yakin, Nak?" tanya ibu lagi terlihat masih ragu-ragu.
"Insya Allah, Bu... Ayah dan Ibu doakan Zahra ya... Zahra janji, Zahra tidak akan mengecewakan ayah dan Ibu. Dan juga, Zahra akan berusaha untuk menjadi istri yang baik bagi bang Ajis." Ucap Zahrana berikrar kepada kedua orang tuanya.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Muawanah
baru mampir nieh kak
lgsg pencet tombol ❤️ deh...
2022-11-28
2
Mheny Mheny
bismillah.. aku mampir thor😍😍
2022-01-15
3
Yuli maelany
aku baru mampir nih
2021-12-24
1