TEMAN ONLINE

Beberapa hari berlalu semenjak Zahrana chatingan dengan pemilik akun galau waktu itu. Dia pikir semua sudah berakhir, namun iseng-iseng Zahrana membuka akun sosialnya kembali, dan ternyata Zahrana sudah menerima beberapa chat beruntun dari orang yang sama.

Hallooowww...

Dasar nggak tanggung jawab loe ya... Setelah loe merintahin gue shalat, terus loe main kabur-kabur gitu aja...

Gue belum tenang woyyy...

"Aneh nih orang... Kemaren nggak boleh sewot, mau block aku, kok sekarang seolah nyariin aku gitu? Plin-plan..." Dengus Zahrana merasa dongkol ketika membuka pesan dari akun tak dikenalinya itu.

Ya, sebenarnya dia yang salah telah memulai. Tapi niatnya baik untuk menasehati orang itu.

"Kenapa belum tenang? Kamu tidak jadi shalat?" Zahrana mulai kembali membalas pesannya.

Gue mau, tapi nggak jadi... Gue nggak ngerti. Entah kenapa gue merasa malu saja sama Tuhan, kalau gue ngadep, tapi nggak tau caranya gimana...

Tidak butuh lama, pesan Zahrana langsung mendapat balasan.

"Bagus deh, kalau kamu masih punya rasa malu sama Tuhan... Belajar gih, biar kamu tahu caranya..."

Ajarin...

"Hah?" Zahrana terlihat sewot ketika membaca pesan balasan dari orang itu yang berupa kata perintah.

"Kenapa harus saya?" Tulis Zahrana keberatan.

Terus, siapa lagi kalau bukan kamu? gue ingin shalat! Mana tahu saja benar, gue bisa tenang karenanya. Sumpah, gue galau banget...

"Aneh... Kok dia maksa sih?" Gumam Zahrana. "Apa ini sebuah kebaikan? Kalau iya, aku mau deh..." Pikirnya.

Gimana? Kalau kamu mau, aku bayar deh...

Belum sempat Zahrana mengiyakan, ternyata orang itu sudah menguji imannya.

"Bayarannya banyak, nggak?" Tulis Zahrana seolah menantang.

Berapa pun yang loe mau... Dasar, mata duitan. Harusnya kan bisa jadi ibadah buat loe...

"Astaga, nih orang ngatain aku mata duitan..." Dengus Zahrana kesal. Bahkan wajahnya sampai memerah karenanya.

"Makanya, jangan ukur semua kebaikan orang itu dengan uang..."

Sok nggak butuh loe... Perempuan itu nggak bisa make up dan mempercantik wajahnya kalau bukan dengan uang. Jadi mustahil kan kalau loe nggak butuh uang? Dan lagian, perempuan itu cuma bisanya minta uang... Penghasil uang, ya nggak mungkinlah... Sebelas dua belas sama mantan gue. Kerjaannya cuma minta uang, di belakang gue, selingkuh...

"Kamu curhat?" Tulis Zahrana seolah meledek.

Gue nggak curhat, itu memang kenyataannya, kan? Palingan loe juga gitu... Gue bayar, asal ajarin gue...

"Astaghfirullah... Heh, kamu denger ya... Aku nggak perempuan yang begitu. Dan aku bisa menghasilkan uang meski nggak seberapa..." Zahrana begitu kesal jika sudah menyangkut masalah harga diri. Zahrana berpikir, sama saja orang itu mengatai dirinya perempuan matrealistis.

Loe n**garang bisa ngehasilin uang? Kalau iya, berapa? Cukup nggak buat beli peralatan make up loe? Kalau kurang, gue lebihin deh... Yang penting loe terima tawaran gue...

"Apaan sih? Ya, memang nggak banyak yang aku hasilin. Dan hanya baru akhir-akhir ini. Tapi Alhamdulillah, uang yang aku hasilin begitu bermakna bagi keluargaku yang membutuhkan..."

Loe kerja apaan emangnya?

"Penulis novel online..."

Waw... Hebat juga loe? Di applikasi apa? Terus apa nama akun loe? Nanti gue baca deh, buat nambah-nambah view loe. Kebetulan gue suka baca...

"Beneran?"

Zahrana tidak menyadari bahwa dirinya begitu care sampai membalas satu per satu pesan dari orang itu. Dia menjawab semua pertanyaan orang itu tanpa tersisa satu pun juga.

Zahrana bahkan sampai tersenyum sendiri jika membaca pesan dari orang itu berupa kekonyolan dan kelucuan. Namun, sesuai keputusan dari awal, Zahrana diminta untuk mengajari orang itu bagaimana caranya shalat.

Asik chatingan, zahrana sampai tidak menyadari sudah waktunya Ajis pulang. Dengan tergesa-gesa Zahrana membukakan pintu untuk suaminya itu.

"Assalamu'alaikum, Adik..."

"Wa'alaikumussalam, Abang..." Zahrana menyambut kedatangan Ajis dengan senyuman yang merekah, lalu mencium tangan suaminya itu.

"Kok kelihatannya Adik senang gitu?" Tanya Ajis yang merasa heran melihat tingkah Zahrana.

"Memangnya Abang tidak pernah melihat Zahra sesenang ini sebelumnya?" Tanya Zahrana dengan nada manja dan bergelayut di lengan suaminya itu ketika mereka masuk ke dalam rumah.

"Setiap hari, tapi ini lain dari pada biasanya... Ada sesuatu kah?"

"Tidak sih, bang... Tapi, Zahra dapat teman online... Nah, dia ini muslim yang nggak ngerti shalat... Jadi dia minta Zahra ngajarin dia, dan dia bakal bayar Zahra. Kan lumayan, Abang..." Tutur Zahrana jujur apa adanya.

"Oh ya? Memangnya Adik mau?"

"Mau lah, Abang...Orang dia yang maksa mau bayar Zahra, yang penting dia bisa shalat katanya. Kasihan dia, separuh umurnya tidak tahu agama. Sampai-sampai ketika ada masalah, dia berniat mau bunuh diri segala..." Tutur Zahrana tanpa menyembunyikan apa pun dari suaminya itu.

"Yaa Allah..." Ucap Ajis ikut prihatin. "Ya sudah, Adik ajari dia sampai bisa ya... Mudah-mudahan berkah dan berpahala..."

"Aamiin Yaa Mujiib..." Sambut Zahrana seraya mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya mengaminkan do'a suaminya itu. "Oh ya, abang... Gimana pekerjaan Abang hari ini?"

"Alhamdulillah, Adik... Berkat ada istri shalehah Abang ini, yang selalu mendo'akan semua yang terbaik untuk Abang, membuat pekerjaan Abang menjadi mudah dan lancar... Terima kasih ya, Adik..." Ucap Ajis sembari mengusap kepala Zahrana.

"Sama-sama, Abang... Terima kasih juga Abang sudah berjuang untuk keluarga kecil kita..." Sahut Zahrana sembari menggamit pipi suaminya itu. "Sekarang Abang mandi gih, Zahra siapin baju Abang, terus kita makan bareng. Abang kan sekarang ngga bisa temani Zahra makan siang..." Ucap Zahrana sendu dengan bibir yang manyun.

"Iya, Adik... Maaf... Waktu istirahatnya sebentar. Habis shalat, sisa waktu cuma sepuluh menitan. Mending Abang makan di warung kan? Kalau Abang pulang, mana cukup waktunya." Ujar Ajis merasa bersalah.

"Iya, Abang... Tidak apa-apa... Zahra cuman merasa kesepian setiap kali Zahra mau makan siang..." Keluh Zahrana.

"Berarti Adik selalu merindukan Abang ya?"

"Iya lah... Kan Abang suami Zahra..."

Cup

Satu kecupan mendarat di dahi Zahrana. Hal yang membuat dirinya merasa tenang dan lebih baik setelahnya.

"Ya sudah, Adik jangan sedih lagi ya... Nanti cantiknya hilang... Sekarang Abang mandi dulu ya..."

Zahrana mengangguk, lalu bergegas ke arah lemari pakaian untuk mengambilkan pakaian ganti suaminya itu.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Jafisa98

Jafisa98

nah ini ujian di era internet🙏

2022-05-29

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

hrusy zahra hrus lbih bijak lgi

2021-12-11

0

Indra Ardiansyah

Indra Ardiansyah

teduh nya punya istri sholehah nih babang ajis

2021-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 PERNIKAHAN
2 MALAM PERTAMA
3 KE RUMAH MERTUA
4 RUMAH KITA
5 KAMI TIDAK PACARAN
6 MENULIS
7 TAKUT GELAP
8 MENJADI SATU
9 SEMAKIN MEMBAIK
10 MERENGEK
11 HARI BARU
12 SHINTA
13 INGIN PERGI PERIKSA
14 HUTANG ONLINE
15 MUSIBAH
16 INGIN BIDADARI CEMBURU KEPADA ZAHRA
17 TELEPON DARI MUSLIM
18 CHATINGAN ONLINE
19 TEMAN ONLINE
20 ARYA IRAWAN
21 TAKUT KEHILANGAN
22 TENTANG MASA LALU
23 BEST SELLER
24 SUAMI MACAM APA AKU?
25 KEJUTAN UNTUK ZAHRANA
26 KABAR BAIK
27 SIASAT ARYA
28 RUKO BARU
29 JANGAN JAUH-JAUH YA, SAYANG
30 BERANGKAT
31 JADI ANAK KEBANGGAAN
32 LOKASI SYUTING
33 MASA LALU
34 MASA LALU 2
35 MASA LALU 3
36 MASA LALU 4
37 MASA LALU 5
38 MASA LALU 6
39 MASA LALU 7
40 MASA LALU 8
41 MASA LALU 9
42 MERASA HINA
43 KE RUMAH SAKIT
44 TULANG RUSUK YANG BENGKOK
45 BERCERITA
46 BISMILLAH, MULA JATUH CINTA
47 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
48 MENGUNJUNGI SHINTA
49 KISAH MUSLIM DAN SI KUCING TENGKU
50 PULANG
51 BERTEMU
52 ARIDIANSYAH
53 PERASAAN BERSALAH
54 KEMBALINYA KEHARMONISAN
55 MALAM MERINDU
56 CINTANYA ARYA
57 BERDAMAI
58 PERASAAN MAIRA
59 PELEPASAN RINDU
60 SEBUAH PERMINTAAN
61 KISAH CINTA DI TEPIAN PANTAI
62 TRAGEDI MEMILUKAN
63 POBIA
64 SEBOTOL OBAT
65 PANGGIL SAYANG SELAMANYA
66 PENGAKUAN AJIS
67 CINTA YANG EGOIS
68 SHALAWAT TARAFNA
69 KISAH KAK ZAHRA
70 GUGUP
71 TERBAKAR CEMBURU
72 KEKHAWATIRAN HIDAYAT
73 PENOLAKAN
74 PENJELASAN HIDAYAT
75 MURKA
76 RASA BERSALAH
77 KEDATANGAN KELUARGA
78 TENTANG CINTA PERTAMA
79 SEOLAH SAPAAN TERAKHIR
80 DIHAKIMI HIDAYAT
81 DIA SUDAH DATANG
82 KETETAPAN ILLAHI
83 MALAM DUKA
84 PONSEL ZAHRANA
85 PULANG KAMPUNG
86 PENGAKUAN HIDAYAT
87 BERTEMUNYA TIGA LELAKI YANG MENCINTAI ZAHRANA
88 END
89 PENGUMUMAN
90 Pengumuman
91 extra part (Teruntuk Suami Yang Tidak Mencintaiku) Novel baru Radetsa
Episodes

Updated 91 Episodes

1
PERNIKAHAN
2
MALAM PERTAMA
3
KE RUMAH MERTUA
4
RUMAH KITA
5
KAMI TIDAK PACARAN
6
MENULIS
7
TAKUT GELAP
8
MENJADI SATU
9
SEMAKIN MEMBAIK
10
MERENGEK
11
HARI BARU
12
SHINTA
13
INGIN PERGI PERIKSA
14
HUTANG ONLINE
15
MUSIBAH
16
INGIN BIDADARI CEMBURU KEPADA ZAHRA
17
TELEPON DARI MUSLIM
18
CHATINGAN ONLINE
19
TEMAN ONLINE
20
ARYA IRAWAN
21
TAKUT KEHILANGAN
22
TENTANG MASA LALU
23
BEST SELLER
24
SUAMI MACAM APA AKU?
25
KEJUTAN UNTUK ZAHRANA
26
KABAR BAIK
27
SIASAT ARYA
28
RUKO BARU
29
JANGAN JAUH-JAUH YA, SAYANG
30
BERANGKAT
31
JADI ANAK KEBANGGAAN
32
LOKASI SYUTING
33
MASA LALU
34
MASA LALU 2
35
MASA LALU 3
36
MASA LALU 4
37
MASA LALU 5
38
MASA LALU 6
39
MASA LALU 7
40
MASA LALU 8
41
MASA LALU 9
42
MERASA HINA
43
KE RUMAH SAKIT
44
TULANG RUSUK YANG BENGKOK
45
BERCERITA
46
BISMILLAH, MULA JATUH CINTA
47
HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
48
MENGUNJUNGI SHINTA
49
KISAH MUSLIM DAN SI KUCING TENGKU
50
PULANG
51
BERTEMU
52
ARIDIANSYAH
53
PERASAAN BERSALAH
54
KEMBALINYA KEHARMONISAN
55
MALAM MERINDU
56
CINTANYA ARYA
57
BERDAMAI
58
PERASAAN MAIRA
59
PELEPASAN RINDU
60
SEBUAH PERMINTAAN
61
KISAH CINTA DI TEPIAN PANTAI
62
TRAGEDI MEMILUKAN
63
POBIA
64
SEBOTOL OBAT
65
PANGGIL SAYANG SELAMANYA
66
PENGAKUAN AJIS
67
CINTA YANG EGOIS
68
SHALAWAT TARAFNA
69
KISAH KAK ZAHRA
70
GUGUP
71
TERBAKAR CEMBURU
72
KEKHAWATIRAN HIDAYAT
73
PENOLAKAN
74
PENJELASAN HIDAYAT
75
MURKA
76
RASA BERSALAH
77
KEDATANGAN KELUARGA
78
TENTANG CINTA PERTAMA
79
SEOLAH SAPAAN TERAKHIR
80
DIHAKIMI HIDAYAT
81
DIA SUDAH DATANG
82
KETETAPAN ILLAHI
83
MALAM DUKA
84
PONSEL ZAHRANA
85
PULANG KAMPUNG
86
PENGAKUAN HIDAYAT
87
BERTEMUNYA TIGA LELAKI YANG MENCINTAI ZAHRANA
88
END
89
PENGUMUMAN
90
Pengumuman
91
extra part (Teruntuk Suami Yang Tidak Mencintaiku) Novel baru Radetsa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!