SEMAKIN MEMBAIK

Usai melepas kepergian suaminya, Zahrana beralih memandangi halaman rumah. Dia tersenyum sejenak, lalu membersihkan sampah-sampah dedaunan yang rontok dari semalam.

"Pagi, Nak Zahra..." Terdengar sapaan Bu Yanti dari sebelah rumahnya.

"Eh, Ibu Yanti... Pagi juga, Bu..." Sahut Zahrana ramah.

"Ajis sudah berangkat ke kiosnya?" Tanya beliau.

"Sudah, bu... Baru saja... Kalau, Ibu, mau kemana? Pagi-pagi kok udah rapi begitu?" tanya Zahrana seolah menyelidik.

"Ibu mau ke pasar, Nak Zahra... Belanja buat masak nanti siang..." Sahut Bu Yanti sembari memanaskan mesin sepeda motornya.

"Oh... Jauh pasarnya dari sini, Bu?" Zahrana memang belum tahu karena suaminya belum punya waktu mengajaknya untuk kemana-mana sejak mereka menikah.

"Lumayan sih, sekitar dua kiloan lah... Kenapa? Nak Zahra mau ikut?" Tanya beliau menawarkan.

"Oh nggak usah, Bu... Mungkin lain kali, Zahra akan terima tawaran Ibu..." Tolaknya sembari tersenyum.

"Ya sudah, Ibu pamit dulu ya, nak Zahra. Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam..."

Sepeninggal Bu Yanti, Zahrana kembali masuk ke dalam rumahnya. Ia merapikan terlebih dahulu meja makan yang tadi ditinggalinya dalam keadaan berantakan. Setelah semua beres, ia masuk ke kamarnya, tempat ia bersemayam mengerjakan tulis menulis novel seperti biasanya.

Baru saja hendak membuka buku, lampu notifikasi ponselnya lebih menarik perhatiannya saat itu. Tanpa mengulur waktu, dia segera melihat berita apa yang akan ia terima dari benda pipih itu.

Dahi Zahrana berkerut.

"Ini pasti nomor Bang Ajis tadi..." Ucapnya setengah bergumam. Ia begitu senang ketika melihat nomor baru sebagai panggilan tak terjawab tertera di layar ponselnya. Senyum sumringah menghiasi wajahnya, dia bagai ABG labil yang baru saja merasakan jatuh cinta.

Assalamu'alaikum, Adik... Abang udah sampai dari tadi di kios, tapi Abang baru sempat beritahu Adik. Soalnya, pelanggan sudah datang ketika Abang baru buka kios.~ Baru saja Zahrana hendak mensave kontak suaminya itu, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk dari Ajis, sehingga membuat ia membatalkan niatnya itu.

Zahrana mengulum senyum. Hatinya berbunga-bunga mendapat kabar dari suaminya itu. Dia melupakan niatnya tadi untuk melanjutkan tulisannya, dan ia malah berbalas pesan dengan suaminya itu.

Terkadang dia harus menunggu dan terus menunggu jika suaminya terlambat membalas pesannya karena sibuk di sana.

Sejak hari itu, hubungan mereka semakin membaik. Zahrana bukan lagi jinak-jinak merpati, yang apabila didekati, ia akan terbang tinggi. Zahrana benar-benar menjadi istri yang jinak untuk Ajis. Dia lebih suka bermanja-manja dan mengeluarkan sifat aslinya yang ceria kepada suaminya.

Minggu berganti Bulan, Zahrana lebih manja dan suka bergelayut di lengan suaminya itu. Pernikahan mereka sudah hampir setengah tahun. Namun Zahrana belum pernah keluar dari rumah itu, kecuali jika ke depan untuk berbelanja dan ke rumah bu Yanti, tetangga mereka.

Zahrana terus menghabiskan waktu di rumah. Bosan menulis, dia akan bermain di rumah bu Yanti.

Suntuk? Tidak. Meski dia tipikal perempuan pembosan. Namun dia istri yang pengertian. Dia tidak pernah menuntut apa-apa ke suaminya itu, karena dia tahu suaminya itu sangat sibuk di kios.

Sebagai gantinya, Ajis akan selalu membawa bingkisan yang tak diduga-duga Zahrana ketika pulang mencari nafkah.

"Abang bawa apa?" Tanya Zahrana begitu senang ketika menerima kresek hitam dari suaminya itu.

"Adik buka saja... Semoga Adik suka..." Sahut Ajis.

"Apa ini?" Zahrana mengeluarkan barang bawaan suaminya itu. "Wah... Jilbab..." Soraknya kegirangan.

"Adik suka?"

"Suka... Alhamdulillah... Terima kasih, Abang..." Ucap Zahrana seraya mengecup pipi suaminya itu, lalu mencoba-coba jilbab baru yang dibelikan Ajis untuknya.

*****

"Abang, capek?" Tanya Zahrana ketika mereka sudah berada di atas tempat tidur pada malam itu. Dia mulai memijit bahu suaminya itu dengan lembut.

"Ummm... Terima kasih, Adik... Insya Allah, lelah Abang Lillhahi Ta'ala..." Sahut Ajis.

"Aamiin... Semoga berkah ya, Abang..." Ucap Zahrana.

"Aamiin..." Ucap Ajis ikut mengaminkan perkataan Zahrana. "Adik pasti suntuk ya, di rumah terus. Sejak kita menikah, Abang belum sekalipun mengajak Adik jalan-jalan. Bahkan untuk keluar juga tidak pernah." Ujarnya merasa bersalah.

"Zahra tidak suntuk kok, Bang... Yang penting Abang kasih kabar terus sama Zahra, biar Zahra tidak cemas di rumah." Jawab Zahrana.

"Iya, Adik... Oh ya, gimana kuliahnya Hidayat?"

"Katanya sih aman, Bang..." Jawab Zahrana tampak berpikir-pikir.

"Uang semesternya sudah dibayar? Ayah ada uang? Besok kita kirim belanja ya..." Ucap Ajis.

"Boleh... Kalau semester Hidayat, sepertinya sudah dibayarnya. Hidayat kuliahnya kan sambil kerja paruh waktu di laundri. Gajinya disisihinnya buat bayar semesternya sebahagian..." Tutur Zahrana.

"Owh... Kirimi saja buat tambahan uang sakunya. Abang juga mau kirimi semester Maira, tidak apa-apa kan, Dik?"

"Loh... Ya tidak apa-apa lah, Bang... Itu kan hak Abang..." Jawab Zahrana.

"Tidak, Adik... Kita sudah menikah, dan Abang tidak mau menyembunyikan apa pun dari Adik... Abang mau, Adik ikut andil dalam masalah keuangan yang Abang hasilkan. Biar rezki Abang lebih berkah dan semakin bertambah, supaya kita bisa membantu keluarga dan orang-orang yang membutuhkan juga." Ujar Ajis lembut sambil memainkan rambut istrinya itu.

"Iya, Abang. Baiklah..."

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

hhmmmm abang lmbut bgett yakkk

2021-12-11

0

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

semoga ya hubungan mereka selalu harmonis seperti ini..

2021-10-18

1

Halimah Chaniago Auteugh

Halimah Chaniago Auteugh

ademnya klo laki pngertian kek ginii

2021-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 PERNIKAHAN
2 MALAM PERTAMA
3 KE RUMAH MERTUA
4 RUMAH KITA
5 KAMI TIDAK PACARAN
6 MENULIS
7 TAKUT GELAP
8 MENJADI SATU
9 SEMAKIN MEMBAIK
10 MERENGEK
11 HARI BARU
12 SHINTA
13 INGIN PERGI PERIKSA
14 HUTANG ONLINE
15 MUSIBAH
16 INGIN BIDADARI CEMBURU KEPADA ZAHRA
17 TELEPON DARI MUSLIM
18 CHATINGAN ONLINE
19 TEMAN ONLINE
20 ARYA IRAWAN
21 TAKUT KEHILANGAN
22 TENTANG MASA LALU
23 BEST SELLER
24 SUAMI MACAM APA AKU?
25 KEJUTAN UNTUK ZAHRANA
26 KABAR BAIK
27 SIASAT ARYA
28 RUKO BARU
29 JANGAN JAUH-JAUH YA, SAYANG
30 BERANGKAT
31 JADI ANAK KEBANGGAAN
32 LOKASI SYUTING
33 MASA LALU
34 MASA LALU 2
35 MASA LALU 3
36 MASA LALU 4
37 MASA LALU 5
38 MASA LALU 6
39 MASA LALU 7
40 MASA LALU 8
41 MASA LALU 9
42 MERASA HINA
43 KE RUMAH SAKIT
44 TULANG RUSUK YANG BENGKOK
45 BERCERITA
46 BISMILLAH, MULA JATUH CINTA
47 HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
48 MENGUNJUNGI SHINTA
49 KISAH MUSLIM DAN SI KUCING TENGKU
50 PULANG
51 BERTEMU
52 ARIDIANSYAH
53 PERASAAN BERSALAH
54 KEMBALINYA KEHARMONISAN
55 MALAM MERINDU
56 CINTANYA ARYA
57 BERDAMAI
58 PERASAAN MAIRA
59 PELEPASAN RINDU
60 SEBUAH PERMINTAAN
61 KISAH CINTA DI TEPIAN PANTAI
62 TRAGEDI MEMILUKAN
63 POBIA
64 SEBOTOL OBAT
65 PANGGIL SAYANG SELAMANYA
66 PENGAKUAN AJIS
67 CINTA YANG EGOIS
68 SHALAWAT TARAFNA
69 KISAH KAK ZAHRA
70 GUGUP
71 TERBAKAR CEMBURU
72 KEKHAWATIRAN HIDAYAT
73 PENOLAKAN
74 PENJELASAN HIDAYAT
75 MURKA
76 RASA BERSALAH
77 KEDATANGAN KELUARGA
78 TENTANG CINTA PERTAMA
79 SEOLAH SAPAAN TERAKHIR
80 DIHAKIMI HIDAYAT
81 DIA SUDAH DATANG
82 KETETAPAN ILLAHI
83 MALAM DUKA
84 PONSEL ZAHRANA
85 PULANG KAMPUNG
86 PENGAKUAN HIDAYAT
87 BERTEMUNYA TIGA LELAKI YANG MENCINTAI ZAHRANA
88 END
89 PENGUMUMAN
90 Pengumuman
91 extra part (Teruntuk Suami Yang Tidak Mencintaiku) Novel baru Radetsa
Episodes

Updated 91 Episodes

1
PERNIKAHAN
2
MALAM PERTAMA
3
KE RUMAH MERTUA
4
RUMAH KITA
5
KAMI TIDAK PACARAN
6
MENULIS
7
TAKUT GELAP
8
MENJADI SATU
9
SEMAKIN MEMBAIK
10
MERENGEK
11
HARI BARU
12
SHINTA
13
INGIN PERGI PERIKSA
14
HUTANG ONLINE
15
MUSIBAH
16
INGIN BIDADARI CEMBURU KEPADA ZAHRA
17
TELEPON DARI MUSLIM
18
CHATINGAN ONLINE
19
TEMAN ONLINE
20
ARYA IRAWAN
21
TAKUT KEHILANGAN
22
TENTANG MASA LALU
23
BEST SELLER
24
SUAMI MACAM APA AKU?
25
KEJUTAN UNTUK ZAHRANA
26
KABAR BAIK
27
SIASAT ARYA
28
RUKO BARU
29
JANGAN JAUH-JAUH YA, SAYANG
30
BERANGKAT
31
JADI ANAK KEBANGGAAN
32
LOKASI SYUTING
33
MASA LALU
34
MASA LALU 2
35
MASA LALU 3
36
MASA LALU 4
37
MASA LALU 5
38
MASA LALU 6
39
MASA LALU 7
40
MASA LALU 8
41
MASA LALU 9
42
MERASA HINA
43
KE RUMAH SAKIT
44
TULANG RUSUK YANG BENGKOK
45
BERCERITA
46
BISMILLAH, MULA JATUH CINTA
47
HAL YANG MEMBAHAGIAKAN
48
MENGUNJUNGI SHINTA
49
KISAH MUSLIM DAN SI KUCING TENGKU
50
PULANG
51
BERTEMU
52
ARIDIANSYAH
53
PERASAAN BERSALAH
54
KEMBALINYA KEHARMONISAN
55
MALAM MERINDU
56
CINTANYA ARYA
57
BERDAMAI
58
PERASAAN MAIRA
59
PELEPASAN RINDU
60
SEBUAH PERMINTAAN
61
KISAH CINTA DI TEPIAN PANTAI
62
TRAGEDI MEMILUKAN
63
POBIA
64
SEBOTOL OBAT
65
PANGGIL SAYANG SELAMANYA
66
PENGAKUAN AJIS
67
CINTA YANG EGOIS
68
SHALAWAT TARAFNA
69
KISAH KAK ZAHRA
70
GUGUP
71
TERBAKAR CEMBURU
72
KEKHAWATIRAN HIDAYAT
73
PENOLAKAN
74
PENJELASAN HIDAYAT
75
MURKA
76
RASA BERSALAH
77
KEDATANGAN KELUARGA
78
TENTANG CINTA PERTAMA
79
SEOLAH SAPAAN TERAKHIR
80
DIHAKIMI HIDAYAT
81
DIA SUDAH DATANG
82
KETETAPAN ILLAHI
83
MALAM DUKA
84
PONSEL ZAHRANA
85
PULANG KAMPUNG
86
PENGAKUAN HIDAYAT
87
BERTEMUNYA TIGA LELAKI YANG MENCINTAI ZAHRANA
88
END
89
PENGUMUMAN
90
Pengumuman
91
extra part (Teruntuk Suami Yang Tidak Mencintaiku) Novel baru Radetsa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!