MERENGEK

"Abang..." Panggil Zahrana.

"Iya, Adik..." Sahut Ajis Seraya menoleh ke wajah Zahrana.

"Pasar jauh atau tidak dari sini, Bang?" Tanya Zahrana sambil memainkan lengan baju suaminya itu.

"Tidak juga, Adik... Sekitar dua kilo-an lah... Palingan sepuluh menit nggak sampai kalau pakai motor." Ujar Ajis menjelaskan.

"Hemmm... Berarti benar kata Bu Yanti waktu itu..." Ucapnya mangut-mangut.

"Kenapa? Adik mau ke pasar?" Tanya Ajis.

"Iya, tapi sama Abang ya..." Pinta Zahrana manja.

"Kapan Adik maunya?" Ajis mengusap lembut pipi Zahrana dengan jemarinya.

"Kalau pagi-pagi sebelum Abang berangkat ke kios, bisa?" Tanya Zahrana berharap.

"Jam enam kita berangkatnya ya..." Ucap Ajis seolah menyaratkan.

"Memangnya pasar sudah buka jam segitu, Bang...?" Tanya Zahrana heran.

"Sudah dong, Adik... Di sini tidak sama dengan di kampung. Pasarnya tiap hari. Tapi kalau khusus hari pasar, malah semakin ramai. Sampai berdesak-desakan malah." Tutur Ajis.

"Berarti besok pagi temani Zahra ya, Bang... Persediaan dapur sudah habis, Zahra mau coba-coba belanja di pasar, bosen belanja di warung terus..." Keluhnya.

"Kok coba-coba?" Tanya Ajis dengan dahi berkerinyit.

"Habis, Zahra dulu nggak pernah belanja ke pasar sih... Jadi, Zahra nggak tahu bisa apa nggak..." Jawabnya.

"Ya sudah... Besok Abang temani Adik... Abang bantu Adik buat milih belanjaan..." Ikrar Ajis.

"Yeeey... Terima kasih ya, Bang..." Sorak Zahrana kegirangan.

"Iya, sama-sama..." Jawab Ajis sambil mengecup tangan istrinya itu.

"Abang... Abang..." Panggil Zahrana lagi sambil mengguncang bahu suaminya itu.

"Iya, Adik..." Jawab Ajis dengan sabar.

"Kalau kios Abang jauh, tidak?" Tanya Zahrana sambil tersenyum-senyum seolah ada maunya.

"Lumayan, sekitar lima kilo-an dari sini... Kenapa? Adik juga mau ikut Abang ke kios?"

"Memang boleh kalau Zahra ikut?" Tanyanya begitu senang.

"Tentu boleh dong, Adik... Hanya saja, kios Abang sempit. Bukan sempit juga sih, alhamdulillah barang-barang jualan Abang yang memenuhi seluruh ruangan kios. Yang terluang cuma di bagian meja kasir saja. Nanti takutnya Adik mudah bosan di sana." Ujar Ajis mencoba mematahkan keinginan Zahrana.

"Hemmm... Berarti nggak boleh ya..." Ketus Zahrana dengan wajah merengut.

"Subhanallah... Bidadari Abang yang cantik ini ngambek. Bukannya nggak boleh, Adik... Cuma saja sesak... Ya sudah, besok sepulang dari pasar, Abang ajak Adik ke kios ya. Sekalian Abang kenalkan Adik dengan tetangga-tetangga kios Abang, dan beberapa karyawan Abang juga. Tapi, ada syaratnya..." Ucap Ajis menekan suaranya.

"Syarat? Syarat apa, Abang?" Tanya Zahrana kebingungan. Baru kali itu ia mendengar suaminya mengajukan syarat terhadapnya ketika ada kemauan.

"Adik harus bisa jaga mata, terutama hati Adik. Lelaki-lelaki di sana tampan-tampan loh..." Ucap Ajis dengan memasang wajah cemas.

"Ya, sudah...Zahra nggak jadi saja ikut..." Ketus Zahrana sambil memalingkan wajahnya dari Ajis.

"Loh... Loh... Loh... Istri Abang ngambek lagi nih?" Ajis menarik pelan dagu Zahrana agar kembali menoleh kearahnya.

"Enggak..."

"Lah, terus...?"

"Zahra takut, nanti nggak bisa menuhi syarat dari Abang..." Ujarnya.

"Oh tidak... Astaga.... Yaa Allah..." Ucap Ajis sembari mengusap kasar wajahnya.

Zahrana tertawa.

"Tampanan mana sih mereka dari pada Abang, hmm?" Tanya Zahrana masih menahan tawa.

"Abang ini apalah, Adik? Abang jelek..." Ucap Ajis merendah.

"Tidak kok, Abang... Siapa yang bilang? Suami Zahrana tampan begini..." Ucapnya memuji.

"Hemmm... Adik paling bisa ya... Terus saja puji Abang..."

"Iiih... Beneran, Abang... Kalau tidak, bagaimana bisa Zahra langsung jatuh cinta sama Abang? Kita kan tidak pacaran..." Ujar Zahrana meyakinkan suaminya itu.

"Beneran Adik sudah jatuh cinta sama Abang?" Tanya Ajis pura-pura tak percaya.

"Iiihh... Mungkin Abang saja yang tidak..." Zahrana kembali merengut.

"Eh hehe... Iya, iya... Jangan merengut begitu dong bidadari Abang... Nanti cantiknya hilang..." Goda Ajis membuat pipi Zahrana memerah.

.

.

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***