Keguguran

Setelah bermalam bersama raja, pagi harinya ratu Izzy dan dayangnya melihat-lihat hadiah yang diberikan oleh selir serta anggota kerajaan.

Perhiasan, bahan baju yang mendominasi hadiahnya. Beberapa selir memberi sapu tangan hasil sulaman mereka.

"Semuanya sangat indah," ucap Izzy.

"Benar, Ratu. Sepertinya mereka telah lama menyiapkan ini semua," sahut Rose.

Para selir di istana tidak punya pekerjaan di dalam hareem. Biasa, untuk menghabiskan waktu, para selir menyulam. Wajar saja hadiah yang diberikan merupakan sulaman terbaik dari mereka.

Mata Izzy melirik sapu tangan berhiaskan bunga Lily. Ia mengambilnya, lalu mendekatkan sapu tangan itu di hidung. Wangi Lily menyeruak dan Izzy sangat menyukainya.

"Hadiah dari siapa ini? Aku sangat menyukai bunga Lily dan sapu tangan ini begitu harum," kata Izzy.

"Sepertinya hadiah sapu tangan ini dari orang tua yang datang ke istana," sahut Mery.

"Maksudmu ibunda Sara? Mungkin hadiahnya termasuk kemari."

"Bukannya sapu tangan itu kamu yang memberikannya?" kata Rose kepada Mery.

"Oh, aku lupa. Memang aku bertemu wanita itu saat beliau menunggu pengawal kerajaan untuk bertemu selir Sara. Dia memberikan hadiah ini untuk diserahkan kepada ratu," ucap Mery menjelaskan.

"Eh, ini ada lagi sapu tangan berhiaskan bunga lily, tapi warnanya berbeda. Hadiah dari siapa ini?" tanya Rose.

"Begitu banyak hadiah," ucap Izzy bahagia. "Kita pilih beberapa saja, dan yang lain kita simpan di tempat penyimpanan."

Rose dan Mery mengiyakan perintah sang ratu. Mereka memilih barang-barang yang disukai oleh Izzy saja, lalu sisanya disimpan.

...****************...

"Setelah sekian lama, kamu baru berkunjung," kata Jessica.

Aran menemui Jessica dan mengajak sang ratu untuk makan siang bersama di dalam kamar pribadinya.

Aran memandang istrinya. "Kamu lebih tahu sikapku, Ratu. Seharusnya kamu tidak berbuat hal demikian. Perbuatan itu sama saja kamu meragukan cinta dan kasihku."

"Aku sudah meminta maaf."

"Kamu hidup dalam kehidupan bangsawan, Jessi. Orang tua kita memiliki banyak selir. Sepatutnya kamu tidak cemburu," ungkap Aran yang masih kesal karena perbuatan Jessica.

"Tapi kamu jangan lupa. Di dalam harem, kami saling membunuh. Cukup tiga saja Aran. Lebih dari itu, aku akan menghabisi mereka."

Hanya Jessica yang berani mengancam sang raja seperti itu, dan Aran cuma bisa tersenyum akan ucapan istrinya. Aran meraih tangan Jessica agar mendekat.

"Kurangi sedikit rasa cemburumu. Hanya kamu satu-satunya cintaku, Sayang." Aran menunduk, mengecup bibir merah Jessica.

"Kuharap itu tidak akan pernah berakhir."

Aran membawa Jessica ke tempat tidur. Membawa sang ratu melayang-layang dalam puncak kenikmatan. Kata-kata cinta terucap seiring gerakan seirama keduanya.

...****************...

Selepas memberi hak kepada ratu Jessica. Malamnya, sang raja meminta pengawal untuk menyiapkan selir Sara. Sudah sebulan Aran tidak menghabiskan waktu bersama sang selir, dan malam ini, ia ingin bersama Sara.

Bagi Aran, bersama Sara membuatnya merasa liar. Sara bagai buruan yang ingin selalu ia dapatkan. Sara, hanya wanita cantik biasa, tetapi sikap penolakannya membuat tantangan tersendiri bagi Aran.

Mendengar perintah dari sang raja, Sara pun bersiap dengan dibantu oleh Esme dan Lily. Gaun maroon Sara kenakan untuk menyambut sang raja.

"Jangan pakai perhiasan. Nanti juga dilepas," kata Sara.

"Rambutmu disanggul saja. Raja sangat menyukai leher tampak jenjang," kata Esme.

"Sanggul biasa saja. Untuk apa berhias dengan cantik. Ketika raja datang, semuanya akan hancur olehnya."

"Kamu masih saja marah, Putri. Bukannya kamu sudah menyerahkan dirimu?" ucap Lily.

"Ya ... aku tahu, tetapi aku tidak ikhlas."

Esme dan Lily tergelak mendengarnya. Suara pengawal terdengar yang menyerukan jika sang raja telah sampai ke kamar. Ketiganya berdiri menyambut Aran yang masuk. Sara serta dayangnya memberi hormat terlebih dulu.

Esme dan Lily segera keluar dari kamar, dan pintu ditutup oleh pengawal raja. Sara membuka jubah Aran, lalu menggantungnya di gantungan baju.

Aran langsung memeluk Sara dari belakang. Menghirup aroma harum yang menyeruak dari tubuh sang putri.

"Harum. Aku sangat suka wangi tubuhmu. Begitu membuatku candu," kata Aran.

Sara sangat tidak menyukai kata-kata Aran yang menjurus ke hal-hal menjijikkan. Ini berbeda dari Elios yang selalu mengucap kata romantis untuknya. Satu lagi perbedaan antara Aran dan Elios. Tunangan Sara itu hanya setia padanya, sedangkan raja mempunyai istri lebih dari satu.

Aran membuka gaun Sara dan mulai memberi kecupan-kecupan kecil di bagian pundak. Sudah Sara katakan, percuma memakai perhiasan ataupun gaun cantik. Toh saat Aran masuk, semua itu akan dilepas. Seharusnya Sara memakai gaun tidur saja langsung.

"Aku senang kamu tidak melawanku," ucap Aran disela kegiatannya menari di atas tubuh Sara.

Sara hanya berdehem. Lebih tepatnya bergumam dengan mata terpejam karena secara naluri ia juga merasakan kenikmatan luar biasa itu.

"Giliranmu, Sara. Puaskan aku," pinta Aran.

Sara menuruti permintaan sang raja. Saat mata keduanya bertatapan, Sara teringat akan kekasihnya. Ia berhenti sejenak, merasa bersalah.

"Ada apa?" tanya Aran.

Sara menutup mata Aran dengan telapak tangan, lalu melanjutkan tariannya. Di saat begini, Sara tidak boleh memikirkan Elios. Jika itu terjadi, maka hukuman yang ia dapatkan. Nikmat yang tadi terasa, malah berubah menjadi menyakitkan.

...****************...

Ketukan terdengar dari luar. Aran terbangun dari tidur karena suara ketukan itu tiada hentinya. Aran mengambil jubah tidur kemudian memakainya. Ia juga menaikkan selimut ke atas tubuh Sara yang polos.

"Masuk!"

Pengawal membuka pintu dan masuk. "Ampun, Yang Mulia."

"Ada masalah apa?" tanya Aran.

"Ratu Izzy, Yang Mulia."

Aran menelengkan kepalanya ke Sara. Ia mengusap rambut, lalu mengecup kening wanita itu.

"Ayo pergi!"

Aran memakai jubah, lalu keluar dari kamar. Pengawal menutup pintu dan ikut bersama raja ke kamar ratu Izzy.

"Apa yang terjadi?" tanya Aran yang melihat dokter kerajaan ada di sana.

Dokter kerajaan yang bernama Ophelia menjawab, "Yang Mulia. Ratu mengalami keguguran."

Aran memandang Izzy yang menangis tersedu. Segera ia memeluk istrinya. "Apa yang kamu katakan? Izzy baik-baik saja tadi pagi."

"Ratu menghirup racun yang mengandung ekstrak biji buah apel yang dikeringkan. Biji apel mengandung racun. Ratu sudah menghirupnya dan itu yang menyebabkan keguguran," kata Ophelia.

"Siapa yang memberikan racun itu?" Aran beralih pada Izzy. "Apa yang kamu makan, Ratu?"

"Maaf, Yang Mulia. Ratu menghirup racun itu dari sapu tangan ini," kata Ophelia sembari menunjukkan sapu tangan bersulamkan bunga lily.

"Yang Mulia. Cari orang yang telah meracuniku." Izzy terbatuk-batuk karena sering menghirup racun. Untunglah dokter cepat datang untuk memberi penawarnya.

"Tenang, Ratu. Aku akan menghukum orang yang telah memberimu hadiah itu."

"Itu hadiah dari ibunda selir Sara," kata Izzy.

"Apa yang kamu katakan?" kaget Aran.

"Itu benar, Yang Mulia," ucap Mery dan Rose.

Bersambung

Terpopuler

Comments

moemoe

moemoe

Mert berkhianat kykny

2022-12-29

0

Zee'nan Ajjah

Zee'nan Ajjah

pada saling memfitnah

2022-09-07

0

Gauri Utama

Gauri Utama

Ga tau apa2 tp kena fitnah. Pd akhirnya nanti Sara yg jd ratu krn 2 ratu lainnya saling tikam dan mampus

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Penangkapan
2 Bertemu Sang Raja
3 Melepaskan
4 Rintihan
5 Makan malam
6 Usaha Menundukkan
7 Pesta
8 Dihukum
9 Perhatian Raja
10 Kamu Milikku
11 Tawanan Sang Raja
12 Bertemu Elios
13 Kemarahan Aran
14 Menjadi Pemberontak
15 Aran Pergi
16 Kedatangan Ratu Jessica
17 Keberuntungan Izzy Bren
18 Kabar Baik
19 Pesta Kehamilan
20 Keguguran
21 Hukum Gantung
22 Pemberontakan
23 Mengandung
24 Taktik
25 Bencana
26 Kemenangan
27 Satu Tetes Air Mata
28 Queen
29 Membalik Keadaan
30 Menjadi Candu
31 Amarah Ratu Jessica
32 Perkelahian Ratu
33 Latihan Bersama
34 Kekaguman Kerajaan Lain
35 Berburu
36 Berjanji
37 Kematian Pangeran Alister
38 Kematian
39 Jatuh Cinta
40 Guru Albert
41 Pertemuan Sang Duke
42 Perubahan
43 Surat Untuk Alexander
44 Mengirimkan Surat
45 Pertarungan Sara dan Jessica
46 Mengalah Dulu
47 Diterimanya Surat Alexander
48 Bekerja Sama
49 Kepergian Aran dan Jessica
50 Kecurangan Hubungan
51 Ambisi Menghancurkan
52 Rencana Perang
53 Mencari Jessica
54 Kuda Putih
55 Perubahan Aran
56 Mengandung Kembali
57 Melawan
58 Rencana Perang
59 Menyetujui
60 Terungkap
61 Pergi Tanpa Pamit
62 Strategi
63 Gugur
64 Eksekusi
65 Dipisahkan
66 Disuruh Memiliki Selir
67 Demi Anak
68 Pemberian Nama
69 Curhat
70 Berbaikan
71 Kecewa
72 Terpesona
73 Aku Akan Buktikan
74 Perjodohan Gill
75 Persiapan
76 Saling Pandang
77 Perawatan
78 Bulan Bintang Di Gazebo
79 Kagum
80 Menang
81 Penyerahan Hadiah
82 Bijak
83 Pergi
84 Keinginan Winston
85 Menangkap Si Tukang Fitnah
86 Tebas
87 Melepas Rindu
88 Ditangkap
89 Tewasnya Musuh
90 Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Penangkapan
2
Bertemu Sang Raja
3
Melepaskan
4
Rintihan
5
Makan malam
6
Usaha Menundukkan
7
Pesta
8
Dihukum
9
Perhatian Raja
10
Kamu Milikku
11
Tawanan Sang Raja
12
Bertemu Elios
13
Kemarahan Aran
14
Menjadi Pemberontak
15
Aran Pergi
16
Kedatangan Ratu Jessica
17
Keberuntungan Izzy Bren
18
Kabar Baik
19
Pesta Kehamilan
20
Keguguran
21
Hukum Gantung
22
Pemberontakan
23
Mengandung
24
Taktik
25
Bencana
26
Kemenangan
27
Satu Tetes Air Mata
28
Queen
29
Membalik Keadaan
30
Menjadi Candu
31
Amarah Ratu Jessica
32
Perkelahian Ratu
33
Latihan Bersama
34
Kekaguman Kerajaan Lain
35
Berburu
36
Berjanji
37
Kematian Pangeran Alister
38
Kematian
39
Jatuh Cinta
40
Guru Albert
41
Pertemuan Sang Duke
42
Perubahan
43
Surat Untuk Alexander
44
Mengirimkan Surat
45
Pertarungan Sara dan Jessica
46
Mengalah Dulu
47
Diterimanya Surat Alexander
48
Bekerja Sama
49
Kepergian Aran dan Jessica
50
Kecurangan Hubungan
51
Ambisi Menghancurkan
52
Rencana Perang
53
Mencari Jessica
54
Kuda Putih
55
Perubahan Aran
56
Mengandung Kembali
57
Melawan
58
Rencana Perang
59
Menyetujui
60
Terungkap
61
Pergi Tanpa Pamit
62
Strategi
63
Gugur
64
Eksekusi
65
Dipisahkan
66
Disuruh Memiliki Selir
67
Demi Anak
68
Pemberian Nama
69
Curhat
70
Berbaikan
71
Kecewa
72
Terpesona
73
Aku Akan Buktikan
74
Perjodohan Gill
75
Persiapan
76
Saling Pandang
77
Perawatan
78
Bulan Bintang Di Gazebo
79
Kagum
80
Menang
81
Penyerahan Hadiah
82
Bijak
83
Pergi
84
Keinginan Winston
85
Menangkap Si Tukang Fitnah
86
Tebas
87
Melepas Rindu
88
Ditangkap
89
Tewasnya Musuh
90
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!