Menjadi Pemberontak

"Kamu mau ke mana Elios?" tanya Ibunda Sara.

"Aku akan pergi ke daerah selatan mencari orang-orang yang tidak menyukai raja kejam itu. Aku akan balas segala rasa sakit hatiku. Kita harus menyelamatkan Sara darinya.

Wanita tua itu menggeleng, "Jangan, Nak. Bahaya. Sayangilah nyawamu Elios. Sara sudah pergi dan sekarang kamu ingin pergi. Jangan tinggalkan Ibu."

"Aku tidak bisa membiarkan Sara berada di istana terkutuk itu! Aku akan pergi menyelamatkannya. Apa pun dan bagaimanapun caranya, aku harus menyelamatkannya dari sana."

"Elios, jangan pergi, Nak." Ibu Sara menitikkan air mata. Elios sudah ia anggap sebagai putranya sendiri.

Elios memeluk wanita itu. Mengusap pipi yang ternoda oleh air mata. "Percaya kepadaku, Bu. Aku akan pergi menyelamatkan Sara kita."

Ibu Sara mengeluarkan sekantung uang dari balik sakunya. Uang pemberian dari Sara yang diselipkan dalam sakunya.

"Ambil ini. Beli kuda dan pergilah ke tempat yang kamu inginkan." Sekantung uang itu di letakkan ke telapak tangan Elios.

"Ini dari Sara? Aku tidak bisa menerimanya," tolak Elios.

Sang ibu menggeleng, "Ambil, Nak. Kamu tidak mungkin berjalan kaki ke sana dan juga ini untuk bekalmu selama di perjalanan."

"Ibu!" Elios memeluk ibunda Sara. "Aku janji akan membawa Sara pulang bersama kita."

"Kamu harus hati-hati selama di perjalanan. Di sana banyak penjahat. Aku akan mendoakanmu selalu."

"Terima kasih, Bu. Aku akan selalu hati-hati."

Pagi itu juga Elios membeli kuda untuk berkelana ke daerah selatan. Segala bekal selama dalam perjalanan ia siapkan. Ibunda Sara membekalkannya beberapa potong roti dan juga selimut tebal.

Daerah selatan dikenal sebagai gudangnya para penjahat. Pusatnya di antara perbatasan negara Whiteland dan Homunculus. Para pemberontak pembenci aturan kerajaan, berkumpul di sana.

Sejarahnya memang Aran telah memusnahkan mereka semua, tetapi bibit-bibit kebencian masih mengakar pada generasi berikutnya dan juga pada para pemberontak yang kabur.

Mereka mengumpulkan para pembenci dari seluruh daerah untuk bersatu melawan kerajaan hingga waktu yang ditentukan.

Elios memeluk ibunda Sara. "Jaga diri Ibu baik-baik."

"Hati-hati, Nak."

Elios naik ke atas kuda, ia melambaikan tangan kepada ibu Sara sebelum menarik tali kekang dan menungganginya.

...****************...

Selama dua hari dua malam, akhirnya Elios sampai di tempat tujuan. Daerah selatan yang sepi dan tempatnya bekas peperangan, tetapi Elios menyadari saat kudanya memasuki wilayah itu, ia sudah diintai.

Suara kuda terdengar dari segala sisi. Elios tetap tenang karena pasti itu, adalah pemberontak. Hanya beberapa menit lima orang berkuda sudah menghadangnya.

"Siapa ini? Musuh atau teman?" ucap pria berewok.

Keempat pria lainnya menodongkan pedang mereka kepada Elios, dan membuat kuda yang ia tunggangi meringkik ketakutan. Elios menepuk punggung kudanya agar tenang.

"Namaku Elios. Aku kemari untuk bertemu pemimpin pemberontak. Aku datang untuk bergabung dengannya."

"Oh, kamu teman kami rupanya." Keempat pria itu tertawa karena tidak mudah percaya pada perkataan Elios.

"Kekasihku diambil oleh raja kejam dan aku datang untuk menuntut balas."

"Siapa kekasihmu?"

"Sara, selir dari rakyat biasa. Wanita itu tunanganku," ungkap Elios.

Keempatnya terdiam. Desas-desus mengenai sang raja yang mengangkat selir dari rakyat biasa memang sudah tersebar luas dan para pemberontak tahu mengenai hal itu.

"Ayo ikut kami."

Elios mengikuti arah perjalanan mereka. Dari tanah tandus bekas peperangan menuju bukit. Ternyata di balik bukit terdapat semacam perkampungan, dan itulah markas dari para pengkhianat negara. Pria dan wanita di sana memperhatikan kedatangan orang baru dengan tatapan tajam.

"Kami akan membawamu kepada pemimpin," kata pria dengan wajah berewoknya.

Elios turun dari tunggangannya. Seorang pria mengambil alih kuda milik Elios untuk diikat pada dahan pohon. Elios dibawa masuk ke dalam rumah dan dipersilakan duduk di lantai.

Seorang pria tinggi besar datang menghampiri dan duduk bersama di lantai bersama dengan kelima orang tadi.

"Siapa namamu?" tanya pria yang duduk paling depan.

"Elios. Aku kemari karena ingin bergabung dengan kalian." Elios mengeluarkan dua kantung uang yang ia miliki. "Ini semua, adalah hartaku."

"Kenapa kamu ingin bergabung bersama kami?"

"Aku ingin merebut kekasihku dari raja Aran. Dia mengambil milikku dan aku ingin merebutnya kembali," ungkap Elios, lalu menjelaskan apa yang telah terjadi padanya termasuk kunjungan terakhir Sara.

"Dia memang raja kejam! Berani merebut hak orang lain," ucap pria itu dengan geram. "Namaku Calder. Pemimpin di sini. Pria yang berewok itu, namanya Charles. Dia wakilku di sini. Lalu ada Simon, si mata-mata. Hendrik, pencuri senjata. Bear, lalu Peter."

"Senang bisa bertemu kalian semua. Aku mohon untuk membimbingku," kata Elios.

Dengan ini resmilah Elios bergabung dalam kelompok pemberontak. Tidak peduli anggota pemberontak itu akan kejam menyiksa rakyat demi membuat sang raja murka. Tujuan Elios, adalah segera bertemu Sara.

...****************...

"Akhirnya kamu sadar juga, Sara," ucap Esme.

Sara memandang langit-langit kamar yang berbeda dari kamar yang ia tempati sebelumnya, lalu beralih pada Esme dan Lily yang berdiri di hadapannya.

Entah sejak kapan kedua dayangnya itu berada di rumah singgah. Sara juga tidak sadar jika hari memang sudah sangat siang terlihat dari cahaya terang yang masuk dari jendela.

"Aku masih di sini rupanya."

"Ya ... kamu masih berada di rumah singgah raja. Kondisimu belum pulih. Tunggulah ... aku akan membawakan makanan untukmu. Sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksa," kata Lily yang langsung keluar dari kamar.

"Pengawal kerajaan sedang menjemput dokter untuk memeriksamu," tambah Esme.

Sara menyadari jika tidak ada raja di dalam kamar. Ingatan kemarahan Aran terlintas dalam benak kepalanya. Betapa kejam lelaki itu memukuli dirinya hingga Sara menginginkan ia mati saja.

"Bisa kamu membawaku ke kamar mandi? Aku ingin buang air kecil," kata Sara.

"Tentu," jawab Esme dengan perlahan membantu Sara untuk bangun dari tidurnya. "Pelan-pelan saja jalannya."

"Di mana dia?" tanya Sara.

Esme paham maksud pertanyaan Sara. "Raja kembali ke istana. Kamu akan di sini sampai luka-lukamu sembuh."

"Baguslah kalau dia kembali ke istana. Aku harap dia tidak mengangguku."

Sara membasuh wajahnya dengan air dingin. Tangan, punggung, kaki terkena cambukan yang dilakukan Aran semalam. Belum lagi bagian inti miliknya yang perih saat buang air kecil.

"Aku bersumpah mengutuk pria itu agar tidak pernah bahagia."

"Yang Mulia! Apa kamu sudah selesai," teriak Esme dari luar.

"Iya," jawab Sara.

Esme masuk ke dalam kamar mandi menjemput Sara, lalu membawanya kembali ke dalam kamar. Lily sudah berada di dalam kamar dengan membawa makanan untuk Sara.

"Makan dulu, Tuan Putri," ucap Lily.

"Aku merasa lucu kalian menyebutku Tuan Putri."

"Kamu memang Tuan Putri kami," jawab Esme.

Bersambung

Dukung Author dengan vote, like dan koment.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

hanya author yg tahu apakah elios berhasil apa nggak😂😂😂😂

2021-12-23

0

Siti Kumriyah

Siti Kumriyah

miris.... kehidupan sara😭

2021-09-23

1

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

🎯™SuhaedahE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

gak bisa ketebak thor ceritanya, apa Sara nanti hamil anak Ara...

2021-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 Penangkapan
2 Bertemu Sang Raja
3 Melepaskan
4 Rintihan
5 Makan malam
6 Usaha Menundukkan
7 Pesta
8 Dihukum
9 Perhatian Raja
10 Kamu Milikku
11 Tawanan Sang Raja
12 Bertemu Elios
13 Kemarahan Aran
14 Menjadi Pemberontak
15 Aran Pergi
16 Kedatangan Ratu Jessica
17 Keberuntungan Izzy Bren
18 Kabar Baik
19 Pesta Kehamilan
20 Keguguran
21 Hukum Gantung
22 Pemberontakan
23 Mengandung
24 Taktik
25 Bencana
26 Kemenangan
27 Satu Tetes Air Mata
28 Queen
29 Membalik Keadaan
30 Menjadi Candu
31 Amarah Ratu Jessica
32 Perkelahian Ratu
33 Latihan Bersama
34 Kekaguman Kerajaan Lain
35 Berburu
36 Berjanji
37 Kematian Pangeran Alister
38 Kematian
39 Jatuh Cinta
40 Guru Albert
41 Pertemuan Sang Duke
42 Perubahan
43 Surat Untuk Alexander
44 Mengirimkan Surat
45 Pertarungan Sara dan Jessica
46 Mengalah Dulu
47 Diterimanya Surat Alexander
48 Bekerja Sama
49 Kepergian Aran dan Jessica
50 Kecurangan Hubungan
51 Ambisi Menghancurkan
52 Rencana Perang
53 Mencari Jessica
54 Kuda Putih
55 Perubahan Aran
56 Mengandung Kembali
57 Melawan
58 Rencana Perang
59 Menyetujui
60 Terungkap
61 Pergi Tanpa Pamit
62 Strategi
63 Gugur
64 Eksekusi
65 Dipisahkan
66 Disuruh Memiliki Selir
67 Demi Anak
68 Pemberian Nama
69 Curhat
70 Berbaikan
71 Kecewa
72 Terpesona
73 Aku Akan Buktikan
74 Perjodohan Gill
75 Persiapan
76 Saling Pandang
77 Perawatan
78 Bulan Bintang Di Gazebo
79 Kagum
80 Menang
81 Penyerahan Hadiah
82 Bijak
83 Pergi
84 Keinginan Winston
85 Menangkap Si Tukang Fitnah
86 Tebas
87 Melepas Rindu
88 Ditangkap
89 Tewasnya Musuh
90 Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Penangkapan
2
Bertemu Sang Raja
3
Melepaskan
4
Rintihan
5
Makan malam
6
Usaha Menundukkan
7
Pesta
8
Dihukum
9
Perhatian Raja
10
Kamu Milikku
11
Tawanan Sang Raja
12
Bertemu Elios
13
Kemarahan Aran
14
Menjadi Pemberontak
15
Aran Pergi
16
Kedatangan Ratu Jessica
17
Keberuntungan Izzy Bren
18
Kabar Baik
19
Pesta Kehamilan
20
Keguguran
21
Hukum Gantung
22
Pemberontakan
23
Mengandung
24
Taktik
25
Bencana
26
Kemenangan
27
Satu Tetes Air Mata
28
Queen
29
Membalik Keadaan
30
Menjadi Candu
31
Amarah Ratu Jessica
32
Perkelahian Ratu
33
Latihan Bersama
34
Kekaguman Kerajaan Lain
35
Berburu
36
Berjanji
37
Kematian Pangeran Alister
38
Kematian
39
Jatuh Cinta
40
Guru Albert
41
Pertemuan Sang Duke
42
Perubahan
43
Surat Untuk Alexander
44
Mengirimkan Surat
45
Pertarungan Sara dan Jessica
46
Mengalah Dulu
47
Diterimanya Surat Alexander
48
Bekerja Sama
49
Kepergian Aran dan Jessica
50
Kecurangan Hubungan
51
Ambisi Menghancurkan
52
Rencana Perang
53
Mencari Jessica
54
Kuda Putih
55
Perubahan Aran
56
Mengandung Kembali
57
Melawan
58
Rencana Perang
59
Menyetujui
60
Terungkap
61
Pergi Tanpa Pamit
62
Strategi
63
Gugur
64
Eksekusi
65
Dipisahkan
66
Disuruh Memiliki Selir
67
Demi Anak
68
Pemberian Nama
69
Curhat
70
Berbaikan
71
Kecewa
72
Terpesona
73
Aku Akan Buktikan
74
Perjodohan Gill
75
Persiapan
76
Saling Pandang
77
Perawatan
78
Bulan Bintang Di Gazebo
79
Kagum
80
Menang
81
Penyerahan Hadiah
82
Bijak
83
Pergi
84
Keinginan Winston
85
Menangkap Si Tukang Fitnah
86
Tebas
87
Melepas Rindu
88
Ditangkap
89
Tewasnya Musuh
90
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!