Aran Pergi

Suara pengawal yang berjaga di luar terdengar saat raja hendak menuju ke kamar tidur Sara. Esme dan Lily termasuk Sara beranjak dari tempat mereka dan berdiri menyambut sang raja.

Aran melangkah masuk, ketiganya menekuk kaki memberi salam penghormatan. "Kalian berdua keluar. Tinggalkan aku bersama Viscountess Sara."

"Kami permisi, Yang Mulia," ucap Esme dan Lily.

Pintu kamar ditutup. Aran mendekati Sara, tetapi wanita itu melangkahkan kaki ke belakang. Sara tidak kuat jika harus melayani Aran malam ini.

"Maaf, Yang Mulia. Tubuhku masih sakit," ucap Sara.

"Kemari!" Aran mengulurkan tangannya.

Percuma gelar bangsawan yang disematkan pada namanya. Toh, Sara tetaplah wanita rendahan. Ia pantas dijadikan pelayan dari raja kejam itu.

Sara menyambut uluran tangan raja, dan Aran menariknya hingga tubuh keduanya bertabrakan. Sara meringis karena Aran menyentuh luka di punggungnya.

"Jika aku datang mengunjungimu, tentu kamu harus melayaniku, kan?" kata Aran.

"Tapi tubuhku masih terasa sakit."

Aran meraih wajah Sara yang terlihat menyedihkan. "Tenang saja. Aku tidak akan menyakitimu. Aku akan menyayangimu jika kamu patuh padaku."

Sara mengangguk mengiyakan perkataan Aran. Sekarang ia sudah menjadi milik raja dan sudah seharusnya melayani pria itu.

Aran membawa Sara duduk di tepi kasur. "Apa dokter sudah datang memeriksamu?"

"Dokter sudah memeriksa luka-lukaku."

Aran mengusap pipi Sara, mengecupnya dengan lembut. Aran meraih wajah selirnya, mengusap bibir ranum itu dengan ibu jarinya.

"Kamu candu bagiku, Sara," ucap Aran dengan mendekatkan bibirnya hingga menyatu.

Cukup lama bibir keduanya saling bertaut. Aran berkali-kali menggoda Sara agar membalas setiap pergerakannya.

"Kamu tidak mau dihukum lagi, kan?" ucap Aran disela permainan bibir mereka. "Menurutlah, Sara."

Sara mengalungkan kedua tangannya di leher Aran dan membalas setiap pergerakkan bibir dari raja itu. Aran ingin melakukan lebih. Ia ingin merasakan setiap sentuhannya dibalas oleh Sara. Namun, ia teringat akan pesan dari dokter jika Sara tidak boleh disentuh sebelum lukanya benar-benar sembuh.

"Kamu akan berdiam di sini selama seminggu. Setiap makan siang, aku akan datang. Rawat dirimu hingga sembuh. Dokter juga akan datang setiap hari," kata Aran.

"Terima kasih, Yang Mulia."

"Aku pergi," kata Aran.

Sara ingin bangun memberi hormat, tetapi Aran melarangnya. Kecupan kening, raja itu berikan sebelum benar-benar keluar dari kamar. Sara terduduk di tepi tempat tidur. Lagi-lagi ia menitikkan air mata.

"Kamu harus menerima ini Sara. Harus," ucapnya menyemangati diri sendiri.

...****************...

Lagi-lagi Izzy merasa kesepian. Sudah dua malam raja tidak tidur bersamanya. Izzy paham jika raja ingin bermalam bersama selir baru, tetapi selagi Sara terluka, raja malah bersama ratu Jessica.

"Apa ratu kedua itu memang menjadi yang kedua?" ucap Izzy kepada dayang-dayangnya.

"Ratu, mungkin saja pangeran Alister menginginkan baginda bersamanya," ucap Rose.

"Ratu Jessica menginginkan seorang anak lagi. Jika raja bersamanya, kapan aku punya keturunan dari beliau?" kata Izzy.

"Ini masih belum waktunya raja tidur, Ratu. Mungkin saja malam ini raja akan bersama Anda. Raja Aran sangat adil. Dia akan mengganti malam-malam lewat dengan malam istimewa," sahut Mery.

"Raja telah berjanji akan melewatkan waktu bersamaku untuk berkunjung ke istana timur. Kuharap ia tidak melupakan janjinya itu."

"Semoga Ratu," harap Mery dan Rose.

Sesuai dugaan, pengawal mengatakan jika raja akan berkunjung ke kamar ratu Izzy. Dayang yang mendengar kabar itu, segera mempersiapkan ratu Izzy. Mendandani sang ratu secantik mungkin agar sang raja tidak berpaling sedikit pun tatkala memandangnya.

Suara dari pengawal terdengar yang mengatakan raja akan masuk ke dalam kamar. Sang ratu bersiap menyambut dengan dayang di belakangnya.

"Selamat datang, Yang Mulia," ucap Izzy dengan menurunkan sedikit tubuhnya. Ratu itu memberi kode agar dayang keluar dari kamar.

Pintu ditutup rapat. Izzy mendekat pada Aran dengan membuka jubah dari sang raja dan menggantungnya di gantungan kayu.

"Kamu marah karena aku tidak bermalam denganmu?" kata Aran dengan menarik pinggang Izzy.

"Aku akan marah jika kamu lupa akan menghabiskan waktu bersamaku di istana timur."

Aran terkesiap mendengarnya. Ia lupa jika harus menemani Izzy ke istana timur serta hadiah untuk sang ratu juga lupa untuk disiapkan.

"Apa harus kita ke sana?" tanya Aran.

"Aku ingin mendapat keturunan darimu, dan kamu juga sudah berjanji untuk ke sana bersamaku."

"Baiklah. Besok kita berangkat ke istana timur. Sekarang kita istirahat," kata Aran.

...****************...

Besok paginya Izzy bersiap-siap untuk pergi ke istana timur bersama Aran. Ini untuk pertama kalinya mereka berdua akan pergi. Biasanya ratu Jessica yang selalu berpergian bersama raja.

"Aku tidak sabar untuk sampai ke istana timur. Di sana tidak akan ada yang akan menganggu kami," kata Izzy.

"Semoga setelah pulang, kabar baik menghampiri," ucap Rose.

"Aku juga berharap begitu."

Pintu kamar diketuk dari luar. Dayang Mery membuka pintu dan mendapati dayang dari ratu Jessica berada di depan kamar.

"Ada apa?" tanya Mery.

"Aku ingin menyampaikan pesan dari ratu Jessica," ucap Hulya.

"Tunggu di sini. Aku akan minta izin dulu." Pintu ditutup kembali. Mery memberitahu Izzy jika dayang Jessica ingin menyampaikan pesan.

"Dayang ratu Jessica ingin menyampaikan pesan?" tanya Izzy sekali lagi.

"Iya, Ratu."

"Suruh masuk," perintah Izzy.

Mery menghampiri Hulya dan mempersilakan dayang itu masuk ke dalam kamar. Hulya memberi hormat kepada ratu sebelum bicara.

"Katakan padaku. Apa yang ingin disampaikan ratu Jessica?" kata Izzy.

"Ratu pertama memberikan surat ini untuk ratu kedua." Hulya sengaja mengunakan istilah ratu pertama dan kedua agar Izzy tahu akan posisinya sendiri.

Izzy menyuruh Mery untuk mengambil surat dari tangan Hulya. Dayang Mery memberikan surat kepada Izzy setelah menerimanya dari Hulya dan Izzy membuka, lalu membaca pesan dari ratu Jessica.

Salam ratu kedua Izzy Bren. Kudengar kamu dan sang raja akan mengunjungi istana timur untuk merayakan ulang tahunmu. Aku sudah menyiapkan hadiah untukmu dan raja akan memberikannya pada saat kalian sampai. Semoga perjalananmu menyenangkan.

"Apa ratu Jessica tidak punya pekerjaan? Dia menulis surat yang tidak penting," kata Izzy sembari melirik Hulya yang tersenyum sinis. "Katakan kepada ratu Jessica. Aku berterima kasih karena dia telah memilihkanku hadiah. Aku juga akan memberikannya hadiah setelah pulang dari istana timur. Tidak lama lagi, pangeran Alister akan mendapatkan saudara laki-laki."

Hulya terkesiap mendengarnya. "Akan saya sampaikan, Ratu."

Dayang Hulya undur diri setelah menerima pesan dari ratu Izzy. Dalam surat itu mempunyai arti jika Jessica sudah tahu hadiah yang akan diberikan raja untuk Izzy sebab ia ditunjuk untuk memilihkan hadiah oleh raja. Namun, tanpa disangka-sangka, Izzy membalasnya dengan telak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Neng Luthfiyah

Neng Luthfiyah

didpn raja doank akur dibelakang saling menusuk😁

2024-10-16

0

Mama VinKa

Mama VinKa

waduuuh Sara dpt bekasnya ratu pertama dn ke dua,

2022-05-27

0

Hasnah Siti

Hasnah Siti

bagusss...! aku suka jln ceritanya kak

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Penangkapan
2 Bertemu Sang Raja
3 Melepaskan
4 Rintihan
5 Makan malam
6 Usaha Menundukkan
7 Pesta
8 Dihukum
9 Perhatian Raja
10 Kamu Milikku
11 Tawanan Sang Raja
12 Bertemu Elios
13 Kemarahan Aran
14 Menjadi Pemberontak
15 Aran Pergi
16 Kedatangan Ratu Jessica
17 Keberuntungan Izzy Bren
18 Kabar Baik
19 Pesta Kehamilan
20 Keguguran
21 Hukum Gantung
22 Pemberontakan
23 Mengandung
24 Taktik
25 Bencana
26 Kemenangan
27 Satu Tetes Air Mata
28 Queen
29 Membalik Keadaan
30 Menjadi Candu
31 Amarah Ratu Jessica
32 Perkelahian Ratu
33 Latihan Bersama
34 Kekaguman Kerajaan Lain
35 Berburu
36 Berjanji
37 Kematian Pangeran Alister
38 Kematian
39 Jatuh Cinta
40 Guru Albert
41 Pertemuan Sang Duke
42 Perubahan
43 Surat Untuk Alexander
44 Mengirimkan Surat
45 Pertarungan Sara dan Jessica
46 Mengalah Dulu
47 Diterimanya Surat Alexander
48 Bekerja Sama
49 Kepergian Aran dan Jessica
50 Kecurangan Hubungan
51 Ambisi Menghancurkan
52 Rencana Perang
53 Mencari Jessica
54 Kuda Putih
55 Perubahan Aran
56 Mengandung Kembali
57 Melawan
58 Rencana Perang
59 Menyetujui
60 Terungkap
61 Pergi Tanpa Pamit
62 Strategi
63 Gugur
64 Eksekusi
65 Dipisahkan
66 Disuruh Memiliki Selir
67 Demi Anak
68 Pemberian Nama
69 Curhat
70 Berbaikan
71 Kecewa
72 Terpesona
73 Aku Akan Buktikan
74 Perjodohan Gill
75 Persiapan
76 Saling Pandang
77 Perawatan
78 Bulan Bintang Di Gazebo
79 Kagum
80 Menang
81 Penyerahan Hadiah
82 Bijak
83 Pergi
84 Keinginan Winston
85 Menangkap Si Tukang Fitnah
86 Tebas
87 Melepas Rindu
88 Ditangkap
89 Tewasnya Musuh
90 Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Penangkapan
2
Bertemu Sang Raja
3
Melepaskan
4
Rintihan
5
Makan malam
6
Usaha Menundukkan
7
Pesta
8
Dihukum
9
Perhatian Raja
10
Kamu Milikku
11
Tawanan Sang Raja
12
Bertemu Elios
13
Kemarahan Aran
14
Menjadi Pemberontak
15
Aran Pergi
16
Kedatangan Ratu Jessica
17
Keberuntungan Izzy Bren
18
Kabar Baik
19
Pesta Kehamilan
20
Keguguran
21
Hukum Gantung
22
Pemberontakan
23
Mengandung
24
Taktik
25
Bencana
26
Kemenangan
27
Satu Tetes Air Mata
28
Queen
29
Membalik Keadaan
30
Menjadi Candu
31
Amarah Ratu Jessica
32
Perkelahian Ratu
33
Latihan Bersama
34
Kekaguman Kerajaan Lain
35
Berburu
36
Berjanji
37
Kematian Pangeran Alister
38
Kematian
39
Jatuh Cinta
40
Guru Albert
41
Pertemuan Sang Duke
42
Perubahan
43
Surat Untuk Alexander
44
Mengirimkan Surat
45
Pertarungan Sara dan Jessica
46
Mengalah Dulu
47
Diterimanya Surat Alexander
48
Bekerja Sama
49
Kepergian Aran dan Jessica
50
Kecurangan Hubungan
51
Ambisi Menghancurkan
52
Rencana Perang
53
Mencari Jessica
54
Kuda Putih
55
Perubahan Aran
56
Mengandung Kembali
57
Melawan
58
Rencana Perang
59
Menyetujui
60
Terungkap
61
Pergi Tanpa Pamit
62
Strategi
63
Gugur
64
Eksekusi
65
Dipisahkan
66
Disuruh Memiliki Selir
67
Demi Anak
68
Pemberian Nama
69
Curhat
70
Berbaikan
71
Kecewa
72
Terpesona
73
Aku Akan Buktikan
74
Perjodohan Gill
75
Persiapan
76
Saling Pandang
77
Perawatan
78
Bulan Bintang Di Gazebo
79
Kagum
80
Menang
81
Penyerahan Hadiah
82
Bijak
83
Pergi
84
Keinginan Winston
85
Menangkap Si Tukang Fitnah
86
Tebas
87
Melepas Rindu
88
Ditangkap
89
Tewasnya Musuh
90
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!