Melepaskan

Dengan tenaganya Aran merebut tusuk konde dari tangan Sara, lalu melemparnya ke sembarangan arah. Ia menarik tangan Sara kemudian membalik tubuh wanita itu ke belakang.

Aran menahan sebelah tangan Sara ke belakang lalu tangannya menahan leher wanita itu, hingga Sara seperti seorang tawanan. 

"Kamu sungguh tidak takut untuk mati, wanita sepertimu membuatku semakin bergairah." Aran mengigit daun telinga Sara dan itu berhasil membuat wanita itu meringis. 

"Sebagai seorang raja, kamu terlalu semena-mena, aku bukanlah milikmu dan lepaskan aku!" pekik Sara meronta untuk minta dilepaskan. 

"Semua yang ada di negara Whiteland adalah milikku termasuk dirimu, meskipun kamu sudah memiliki tunangan," desis Aran.

"Kamu sungguh seorang Raja lalim," sarkas Sara.

"Aku hanya menginginkanmu sebagai penghangat ranjangku, sebagai imbalannya kamu akan menjadi selir kesayanganku," tutur Aran.

"Sampai kapanpun ... aku tidak akan pernah menjadi selirmu," pekik Sara.

Aran geram mendengar perkataan Sara, Wajahnya menggelap karena harga dirinya seolah dinjak-injak oleh rakyat biasa seperti Sara.

Aran menarik lengan gaun yang Sara kenakan hingga robek, Sara berusaha untuk melepaskan diri, ia mengigit lengan Aran hingga pria itu melepaskan tangannya. 

Sara berlari menuju pintu lalu menarik gagang besi agar terbuka, namun sayangnya pintu itu tidak bisa dibuka karena dikunci dari luar.

"Buka pintunya ... kumohon buka," teriak Sara dengan menarik gagang besi agar pintu kamar terbuka. 

Pengawal yang bertugas menjaga kamar hanya diam dan tidak menggubris teriakkan lirih Sara.

Aran tertawa terbahak-bahak melihat Sara yang berusaha untuk kabur darinya. Sara kesal lalu menendang pintu kayu itu. 

"Pintu itu tidak akan terbuka kecuali aku yang memerintahkannya," ucap Aran." Cukup sudah  bermainnya, lebih baik kita bermain di atas ranjang sutra."

Sara menggeleng. "Jangan lakukan itu padaku." Sara menyilangkan kedua tangannya pada bagian tubuh bagian atas.

Aran berjalan mendekati Sara yang tersandar di depan pintu, ia menarik tangan Sara lalu melemparnya ke atas tempat tidur yang beralaskan seprai sutra berwarna coklat tua. 

Aran membuka paksa gaun yang dikenakan oleh selir barunya, ia merobeknya hingga tubuh mulus Sara terlihat.

"Jangan lakukan ini, kumohon padamu," pinta Sara dengan lirih.

"Kamu berusaha untuk melenyapkanku dan berterima kasihlah, karena aku tidak menghukummu dengan memasukkanmu ke dalam jeruji besi," desis Aran sembari membuka pakaiannya. 

"Kamu mengkhianati istrimu dan aku dengar kamu tidak pernah meniduri para selir di sini," ucap Sara.

"Oh ... rupanya gosip sudah menyebar sampai ke telingamu. Jadi berbahagialah karena kamu termasuk wanita yang beruntung itu," tutur Aran.

"Aku bahkan menganggap ini sebagai kemalangan," sarkas Sara.

"Berhenti bicara! Jangan mencoba untuk mengulur waktuku," marah Aran.

Aran memerangkap kedua tangan Sara, ia merendahkan dirinya agar bisa mengecup bibir mungil berwarna kemerahan itu.

"Nikmati ini ... aku akan membawamu pada puncak kenikmatan yang tiada taranya," bisik Aran di telinga Sara.

Aran menyapukan bibirnya pada bibir Sara, menyapunya dari ujung hingga ke ujung. Aran mencoba membuat wanita itu tergoda agar membalas setiap pergerakkannya. 

Tangan Aran membelai pipi Sara, namun ia terhenti dan menarik bibirnya karena pipi Sara basah oleh air mata.

Aran menatap kedua mata berwarna zaitun itu mengeluarkan air mata. Wanita yang tadinya memberontak, kini lemah dan sangat rapuh. 

Aran bangun dari atas tubuh Sara, ia memakai kembali pakaiannya. "Malam ini aku melepaskanmu, tapi ingatlah ini ... jangan pernah untuk bermimpi jika aku akan membiarkanmu bebas dari istana ini. Kamu sudah menjadi selirku dan rumahmu adalah di sini, lupakan kekasih serta orang-orang yang kamu sayangi di luar sana."

Sara mengerjap karena Aran melepasnya begitu saja, apakah dia raja lalim itu? Raja yang bertindak semaunya demi mendapatkan apa pun yang ia inginkan. 

Aran melangkah menuju pintu lalu memerintahkan pengawal yang berjaga di luar untuk membuka pintu kamar. 

"Jaga kamar ini dan kunci pintunya dari luar, besok pagi aku akan ke mari," perintah Aran.

"Laksanakan, Yang Mulia," ucap pengawal.

Aran melangkah dengan diikuti oleh pengawal lainnya, sedangkan pengawal satunya mengunci pintu dan berjaga di luar.

Sara menarik selimut hingga batas lehernya, ia mengusap air mata yang meleleh di pipi, namun air mata itu tidak kunjung berhenti.

"Elios, ibu ... aku merindukan kalian," lirih Sara.

Seharusnya seminggu lagi Sara akan menikah bersama Elios, gaun pengantin yang ibunya jahit sudah selesai dan dipajang di dalam kamarnya. 

Hanya tinggal menghitung hari saja, hari kebahagian itu akan datang, tapi nasib malah membawanya masuk ke dalam istana dan menjadi selir yang keempat puluh satu. 

Aran mengunjungi istri keduanya bernama Izzy Bren, ia ingin menyalurkan gairahnya yang belum meledak karena penolakkan Sara. 

Baru kali ini ada seorang wanita yang menolaknya, biasanya para wanita memujanya bahkan para selir yang lain menunggu Aran untuk membagi cinta dan kasih sayangnya.

Tapi berbeda dengan Sara Helowit, wanita itu menolak dirinya, menolak untuk disentuh olehnya. Jika Sara menginginkannya, Aran bisa menjadikannya seorang ratu.

Sara bahkan secara terang-terangan mengatakan, jika bersamanya merupakan suatu kemalangan. Sekian banyak gadis bermimpi untuk hidup di dalam istana yang mewah. Menjadi selir raja dan dilimpahi perhiasan merupakan impian setiap gadis di negara Whiteland. Namun berbeda bagi Sara dan Aran tidak percaya dengan hal itu. 

Aran tertarik pada Sara saat ia melihat gadis itu menenteng seekor rusa di tangannya dengan membawa panah. Rambutnya yang berkilauan serta kulitnya bersinar tak kala sinar mentari menerpa.

Sara bagaikan seorang wanita tangguh, namun begitu cantik dan anggun di mata Aran. Saat itulah Aran memerintahkan pengawalnya untuk membawa Sara ke istana untuk dijadikan seorang selir. 

"Yang Mulia," hormat Izzy dengan merendahkan tubuhnya.

"Malam ini aku ingin bersamamu," ucap Aran.

"Bukannya malam ini kamu bersama selir baru itu?" tanya Izzy sembari melepas pakaian Aran. Matanya membulat saat melihat tangan Aran yang terluka. "Tanganmu?"

"Tidak apa-apa ... hanya luka kecil, lupakan saja, ayo kita tidur," ajak Aran.

"Baiklah," ucap Izzy.

Aran menggiring istrinya menuju tempat tidur lalu melaksanakan tugasnya sebagai seorang suami. 

Aran turun dari ranjang setelah selesai menuntaskan ledakkan dalam dirinya. Izzy sudah tertidur dalam balutan selimut karena kelelahan.

Aran mengenakan pakaiannya namun kancing baju itu tidak ia kancingkan. Aran berjalan menuju balkon kamar, ia menatap gelapnya malam yang dihiasi bintang serta rembulan.

Pikirannya melayang pada Sara Helowit, wanita itu bagai bintang dan rembulan yang sulit untuk Aran raih.

"Ini baru malam pertama, Aran. Bersabarlah ... wanita itu akan bertekuk lutut di hadapanmu," ucap Aran pada dirinya sendiri.

Aran tidak mengerti dengan hatinya, mengapa ia sangat tertarik pada gadis pemilik mata zaitun itu. Aran ingin bersamanya, mendekapnya ke dalam tubuhnya. Berhari-hari Aran terbayang-bayang wajah Sara, hingga akhirnya wanita itu berada di dalam genggamannya.

Bersambung.

 

Terpopuler

Comments

moemoe

moemoe

Apa lalim?

2022-12-29

0

Eka Nelly Astuti

Eka Nelly Astuti

1177

2022-10-07

0

Aldissa

Aldissa

klo sara satu2 q rasa mau tp klo suruh berbagi yg man sudi..m

2022-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Penangkapan
2 Bertemu Sang Raja
3 Melepaskan
4 Rintihan
5 Makan malam
6 Usaha Menundukkan
7 Pesta
8 Dihukum
9 Perhatian Raja
10 Kamu Milikku
11 Tawanan Sang Raja
12 Bertemu Elios
13 Kemarahan Aran
14 Menjadi Pemberontak
15 Aran Pergi
16 Kedatangan Ratu Jessica
17 Keberuntungan Izzy Bren
18 Kabar Baik
19 Pesta Kehamilan
20 Keguguran
21 Hukum Gantung
22 Pemberontakan
23 Mengandung
24 Taktik
25 Bencana
26 Kemenangan
27 Satu Tetes Air Mata
28 Queen
29 Membalik Keadaan
30 Menjadi Candu
31 Amarah Ratu Jessica
32 Perkelahian Ratu
33 Latihan Bersama
34 Kekaguman Kerajaan Lain
35 Berburu
36 Berjanji
37 Kematian Pangeran Alister
38 Kematian
39 Jatuh Cinta
40 Guru Albert
41 Pertemuan Sang Duke
42 Perubahan
43 Surat Untuk Alexander
44 Mengirimkan Surat
45 Pertarungan Sara dan Jessica
46 Mengalah Dulu
47 Diterimanya Surat Alexander
48 Bekerja Sama
49 Kepergian Aran dan Jessica
50 Kecurangan Hubungan
51 Ambisi Menghancurkan
52 Rencana Perang
53 Mencari Jessica
54 Kuda Putih
55 Perubahan Aran
56 Mengandung Kembali
57 Melawan
58 Rencana Perang
59 Menyetujui
60 Terungkap
61 Pergi Tanpa Pamit
62 Strategi
63 Gugur
64 Eksekusi
65 Dipisahkan
66 Disuruh Memiliki Selir
67 Demi Anak
68 Pemberian Nama
69 Curhat
70 Berbaikan
71 Kecewa
72 Terpesona
73 Aku Akan Buktikan
74 Perjodohan Gill
75 Persiapan
76 Saling Pandang
77 Perawatan
78 Bulan Bintang Di Gazebo
79 Kagum
80 Menang
81 Penyerahan Hadiah
82 Bijak
83 Pergi
84 Keinginan Winston
85 Menangkap Si Tukang Fitnah
86 Tebas
87 Melepas Rindu
88 Ditangkap
89 Tewasnya Musuh
90 Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Penangkapan
2
Bertemu Sang Raja
3
Melepaskan
4
Rintihan
5
Makan malam
6
Usaha Menundukkan
7
Pesta
8
Dihukum
9
Perhatian Raja
10
Kamu Milikku
11
Tawanan Sang Raja
12
Bertemu Elios
13
Kemarahan Aran
14
Menjadi Pemberontak
15
Aran Pergi
16
Kedatangan Ratu Jessica
17
Keberuntungan Izzy Bren
18
Kabar Baik
19
Pesta Kehamilan
20
Keguguran
21
Hukum Gantung
22
Pemberontakan
23
Mengandung
24
Taktik
25
Bencana
26
Kemenangan
27
Satu Tetes Air Mata
28
Queen
29
Membalik Keadaan
30
Menjadi Candu
31
Amarah Ratu Jessica
32
Perkelahian Ratu
33
Latihan Bersama
34
Kekaguman Kerajaan Lain
35
Berburu
36
Berjanji
37
Kematian Pangeran Alister
38
Kematian
39
Jatuh Cinta
40
Guru Albert
41
Pertemuan Sang Duke
42
Perubahan
43
Surat Untuk Alexander
44
Mengirimkan Surat
45
Pertarungan Sara dan Jessica
46
Mengalah Dulu
47
Diterimanya Surat Alexander
48
Bekerja Sama
49
Kepergian Aran dan Jessica
50
Kecurangan Hubungan
51
Ambisi Menghancurkan
52
Rencana Perang
53
Mencari Jessica
54
Kuda Putih
55
Perubahan Aran
56
Mengandung Kembali
57
Melawan
58
Rencana Perang
59
Menyetujui
60
Terungkap
61
Pergi Tanpa Pamit
62
Strategi
63
Gugur
64
Eksekusi
65
Dipisahkan
66
Disuruh Memiliki Selir
67
Demi Anak
68
Pemberian Nama
69
Curhat
70
Berbaikan
71
Kecewa
72
Terpesona
73
Aku Akan Buktikan
74
Perjodohan Gill
75
Persiapan
76
Saling Pandang
77
Perawatan
78
Bulan Bintang Di Gazebo
79
Kagum
80
Menang
81
Penyerahan Hadiah
82
Bijak
83
Pergi
84
Keinginan Winston
85
Menangkap Si Tukang Fitnah
86
Tebas
87
Melepas Rindu
88
Ditangkap
89
Tewasnya Musuh
90
Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!