Tawanan Cinta Sang Raja
"Lepaskan aku!" pekik Sara dengan berusaha keras untuk melepaskan diri dari jeratan pengawal istana.
"Ikut dengan kami, Nona. Raja menyukai dirimu dan menginginkan dirimu sebagai selirnya," kata pengawal kerajaan.
"Lepaskan putriku," pinta Ibu Sara dengan lirih.
"Hidupmu akan makmur, jika putrimu yang cantik ini menjadi seorang selir raja," ucap pengawal.
"Katakan kepada raja kalian, aku sudah mempunyai tunangan dan kami akan menikah," ucap Sara dengan amarahnya.
Sara Helowit adalah putri satu-satunya penerus dari keluarga Helowit. Ayahnya sudah tiada disaat usianya menginjak umur satu tahun.
Sara bukanlah seorang gadis dari keturunan bangsawan, ia hanyalah gadis biasa yang hidup sederhana. Setiap harinya Sara hanya mencari kayu bakar serta berburu rusa untuk mencukupi kebutuhan hari-harinya bersama sang ibu yang sudah tua renta.
Para tetangga hanya diam melihat Sara yang dipaksa untuk ikut masuk ke dalam kereta kuda. Mereka takut dihabisi saat itu juga, jika melawan kehendak sang raja. Bagaimanapun juga, Sara ditangkap atas perintah dari sang raja.
"Sara," teriak Elios.
"Elios," pekik Sara saat melihat tunangannya datang untuk menyelamatkan dirinya.
Bruuk ... !
Elios ditendang dari belakang hingga terjatuh di atas lantai kayu. Sebuah senjata berbentuk melengkung, panjang dan bermata tajam diletakkan pada lehernya.
"Ikut kami atau kepala kekasihmu akan kami penggal," ucap kepala pengawal dengan nada ancaman.
"Elios," lirih Sara.
"Sara ... bertahanlah, aku akan menyelamatkanmu," ucap Elios.
Bugh ... bugh ... !
"Elios," lirih Sara. "Jangan sakiti kekasihku." Sara tidak tega melihat Elios dipukuli oleh para pengawal.
"Ikut kami dan jangan melawan," ucap kepala pengawal.
"Baik ... aku akan ikut, tapi jangan sakiti ibu dan kekasihku," pinta Sara memelas.
"Tenang saja ... selagi kamu bisa bekerja sama," sahut kepala pengawal.
"Aku akan ikut kalian," ucap Sara.
Kepala pengawal melempar satu kantung koin emas kepada ibu Sara dan satu kantung emas lagi untuk Elios, lalu setelah itu Sara dibawa naik ke kereta kuda.
"Sara," teriak Ibu Sara.
"Sara ... jangan pergi," teriak Elios dengan mengejar tunangannya yang sudah berada di dalam kereta kuda dan pergi.
Sara menutup bibirnya agar suara tangisannya tidak keluar. Entah suatu keberuntungan atau suatu keburukkan bagi Sara harus menjadi seorang selir bagi raja yang kejam itu.
Raja yang bernama Aran Odelia Courtney adalah raja yang dikenal bengis oleh rakyat dan juga para musuhnya. Baru dua tahun Aran diangkat menjadi raja baru di istana Whiteland mengantikan ayahnya yang sudah tiada karena sakit keras.
Dalam dua tahun Aran melakukan perubahan besar-besaran dalam istananya. Dimulai dari para pekerja di istana yang sudah tua diganti dengan yang muda. Lalu merekrut para pria tanah negara Whiteland sebagai prajurit baru.
Sang raja dikabarkan masih berusia muda, sekitar berumur dua puluh lima tahun, namun kabarnya wajah dari sang raja cacat akibat perang perebutan wilayah kekuasaan.
Dalam dua tahun raja baru Whiteland sudah menguasai daerah barat yang berbatasan dengan negara Inggris. Para pemberontak juga dimusnahkan oleh raja baru itu.
Karena keberhasilannya itu, banyak para wanita yang ingin menjadi milik raja. Bahkan banyak dari para wanita yang menginginkan anak darinya.
Raja Aran memilik dua orang istri. Satu istrinya bernama Jessica Carey yang merupakan putri dari seorang bangsawan. Dari pernikahannya itu, raja dikaruniai anak laki-laki yang berumur satu tahun.
Lalu istri kedua bernama Izzy Bren, seorang putri dari keluarga bangsawan yang baru dinikahi sang raja enam bulan lalu. Kemudian ada empat puluh selir yang tinggal di harem.
Pintu gerbang istana dibuka oleh para penjaga. Dapat Sara lihat betapa megahnya bangunan yang terbuat dari bebatuan alam itu. Namun hatinya tidak tersentuh oleh kemegahan istana, ia memikirkan nasib buruk yang akan dihadapinya setelah masuk ke dalam bangunan megah itu.
Pintu kereta dibuka dan Sara dipersilakan untuk turun. Sudah ada dua wanita yang menyambut kedatangannya.
"Bawa dia ke dalam harem," perintah kepala pengawal.
Dua wanita itu bingung dengan perintah dari kepala pengawal. Gadis baru tidak boleh langsung masuk ke dalam harem, mereka akan dijadikan pelayan sang raja dulu dan setelah raja menyukainya, barulah gadis itu akan dijadikan selir.
"Kalian berdua jangan bingung begitu, ini semua atas perintah sang raja, siapkan dirinya malam ini. Raja akan bersamanya," perintah kepala pengawal.
"Baik, Tuan," ucap serempak wanita muda yang seumuran dengan Sara.
Sara baru berusia dua puluh dua tahun dan rencananya bulan depan ia dan Elios akan mengikat janji suci satu sama lain. Namun nasib malah berkata lain, Sara ditangkap dan dijadikan selir oleh sang raja yang Sara sendiri tidak pernah lihat wajahnya.
"Ayo, Nona," ucap dua wanita itu mempersilakan.
Jika dilihat dari penampilannya, kedua wanita muda itu adalah pelayan di harem yang khusus menyiapkan wanita untuk menemani sang raja.
Sara melihat bangunan tinggi yang ditutup pintu besi dan pintu itu digembok dengan kunci rantai besi.
Salah satu wanita yang membawa Sara, mengeluarkan kunci dari dalam kantung bajunya. Ia membuka rantai gembok itu kemudian mendorong pintu besi yang berat itu dengan dibantu oleh rekannya.
Mata Sara membulat melihat para wanita bercengkerama, menari, dan tertawa satu sama lain. Semua wanita itu begitu cantik dan anggun, layaknya wanita bangsawan pada umumnya.
"Apa raja kejam itu masih kekurangan wanita," gumam Sara pelan.
Prok ... prok ... prok ... !
Tepukkan tangan membuat para wanita yang bersenda-gurau itu terdiam. Mereka lalu berbisik-bisik tak kala melihat Sara yang berada di depan pintu.
"Perhatian kalian semua. Ada anggota baru penghuni harem," ucap wanita yang membuka kunci.
"Perkenalkan namamu, Nona," ucap wanita pelayan berdiri di samping Sara.
Sara melangkah maju ke depan. "Kenalkan, namaku Sara. Senang bertemu kalian semua."
"Dari keluarga bangsawan mana kamu?" tanya wanita bergaun biru.
"Aku dari kelas bawah dan kalian tahu mengapa aku bisa di sini? Itu karena raja kejam kalian telah membawaku secara paksa," beber Sara.
"Jaga bicaramu, Nona," bisik pelayan wanita yang berdiri di samping Sara.
"Wah ... berani sekali wanita ini," seru yang lain.
Para selir menjadi heboh karena ucapan dari Sara. Karena tidak ingin terjadi keributan, dua wanita itu segera membawa Sara ke kamar yang akan ia tempati.
*****
"Aku dengar kamu mendatangkan wanita baru lagi," ucap Jessica.
"Iya ... aku melihat wanita itu membawa daging rusa hasil tangkapannya," beber Aran.
"Lalu kamu tertarik hanya karena wanita itu membawa seekor daging rusa?" tanya Jessi.
"Ayolah, Jes ... jangan katakan kamu cemburu," ujar Aran.
"Ada banyak wanita di harem dan kamu masih saja kurang," ucap Jessi dengan kesal.
"Memang ada banyak, tetapi aku hanya meniduri dua istriku saja. Mereka itu selir dari ayahku," ucap Aran.
"Lalu wanita itu? Aku tidak menginginkan wanita itu menjadi istri ketigamu," ucap Jessi dengan tegas.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Febri Ana
mampir thor
2024-11-08
0
Albatros♥╣[-_-]╠♥
k renita maaf aq baru mampir disini🙏😊
2023-09-12
0
Khanza Safira
halo thor aku mampir setelah baca cerita mu yang lain
2023-08-01
1