BAB 20

""Aaargh."" Biru menghempaskan Mentari masuk ke dalam kamarnya. Mentari menjerit jatuh terduduk ke atas kasur Biru yang beraroma wangi mint menusuk dengan wajah berekspresi takut berkehebatan.

""Aku tidak suka di bantah gadis petite, kalau aku menyuruh mu diam di rumah, ya harus diam, tidak boleh berkeluyuran di luaran sana.""

Biru benaran kesal, Niatnya baik, yang tidak ingin terjadi apa apa keadaan asisten desonya di luaran sana, tapi caranya saja yang salah tidak bisa memberikan penjelasan yang benar untuk Mentari yang setara dengan pemikiran polos Gadis itu. matanya pun menahan emosi yang memuncak membuat Mentari gemetaran ketakutan, baru kali ini Mentari melihat kemarahan seorang laki laki, seram. Dan baru kali inipun dalam hidupnya di sentuh bagian tepat wajahnya oleh laki laki, Biru mencengkeram rahang lembutnya. ia kesakitan walaupun Biru tidak terlalu menekan tangan besarnya.

""Maaf, uuh."" Mentari menahan rasa sakit di pipinya. Biru tidak sadar sudah menyakiti Mentari sampai wajah itu terlihat merah kesakitan.

""Kamu harus di hukum petite."" Wajah Biru di dekatkan ke arah bibir Mentari. Mentari semakin ketakutan, ia tidak mau di apa apain oleh Biru, niat merantau untuk menjadi orang sukses bukan untuk mengantarkan dirinya di jurang ke hancuran, ia berdoa dalam hati jangan sampai Biru mengambil ke suciannya kalau itu terjadi, ia bisa saja menyusul bapaknya di alam tenang sana. seketika ia memejamkan matanya yang ketakutan hebat, bibir dan lidahnya benar benar Kelu di intimidasi oleh Biru.

Sudut bibir Biru terangkat tajam, Biru salah tangkap, ia mengira bahwa Mentari yang memejamkan mata dengan senang hati ingin menerima ciumannya.

"" Petite ? apa kamu sudah pernah berciuman.?"" Bisik Biru tepat di telinga Mentari, dengan suara raspy yang sebagian gadis akan meremang nikmat langsung jika bisikin suara seksi itu, tapi tidak dengan Mentari, ia malah meremang takut.

Mentari membuka matanya dan langsung menggelang dengan polosnya.

""Wow, Benarkah ? mari kita buktikan.!"" Batinnya. Biru benar benar mendapat mainan gadis tak tersentuh oleh pria manapun, pria yang berpaut 8 tahun dari Mentari itu menyeringai nakal.

Tanpa ada aba aba lagi, Biru langsung menyerang bibir suci itu dengan sedikit kasar.

Mentari membelalak terkejut, meremas dada Biru hingga sangat kuat dengan kuku panjangnya pasti melukai dada itu, tapi anehnya pria ganas di depannya tidak memperdulikan sakit dari kukunya. ia sangat sesak saat ini, dari pasokan oksigen berkurang di tambah rasa kecewa untuk Bos manjanya yang dikiranya pria baik baik ternyata salah.

Mentari tak membalas ciuman itu bahkan ia mengatup kan bibirnya pertanda isyarat kalau ia tidak menerima bibir seksi Biru yang menjijikkan baginya , memaksa lepas dari pegangan kuat Biru dari tengkuknya, namun sia sia saja tenaganya hanya seperti semut yang lawannya berkekuatan gajah.

Biru memaksakan bibir Mentari untuk terbuka dengan bibir mungil itu sedikit di gigitnya. berhasil, Biru mengobrak-abrik isinya, menyesap lidah Mentari tanpa rasa jijik dengan air khusus tersebut. Sementara Mentari sudah menahan keras mualnya yang ingin mengeluarkan isi perutnya. Jika semenit lagi Biru tidak melepaskan pangutannya, Mentari akan mengeluarkan kotoran tepat di pangutan mereka itu, sebab sudah tidak tahan.

Pangutan terlepas di sayangkan oleh Biru yang masih ingin merasakan sensasi manis dari bibir Mentari, jika oksigennya masih banyak mungkin ia tidak akan melepasnya.

Mentari yang mual membekap mulutnya langsung berhambur masuk kedalam kamar mandi khusus punya bos mafianya, Sekarang berubah bengis lah panggilannya dari manja yang tau taunya ganas melebihi mafia jika sedang marah. Biru menyerinyit yang mendapat dorongan kuat dari Mentari setelah aksinya terlepas, ia mengekori Mentari masuk ke kamar mandinya.

""Hoeeek...Hoeeek."" Mentari memuntahkan semua isi perutnya hingga tak tersisa sampai cairan air kekuning Kuningan pun ikut keluar.

""Petite, kamu kenapa ? Aku bahkan baru mencium mu, belum bercinta tapi kamu sudah hamil duluan."" Biru menggoda seraya membantu memijat tengkuk Mentari yang sedang munta., tersenyum puas dan ia membenarkan gelengan Mentari yang sebelumnya tidak pernah berciuman.

Mentari tak menjawab, bahkan ia tidak ingin melihat wajah tampan Biru yang tersenyum menyebalkan seakan akan meledek dirinya. dan jika ia menjawab dengan aku jijik bertukaran Saliva dengan mu makanya aku muntah. maka di pastikan kalau bos kepribadian dua itu akan menghukumnya lagi.

""Awas."" Dingin Mentari mendorong Biru agar minggir dari jalannya yang ingin keluar dari kamar mandi.

"" Slow baby." Biru terkekeh menarik tangan Mentari yang akan pergi. ""Petite, jadilah kekasihku."" Ucap Biru dengan mata berkedip satu untuk menggoda Mentari.

""Aku tidak memikirkan apa itu pacaran, yang aku pikirkan adalah keluarga ku di kampung, dan walaupun aku ingin mempunyai pacar, aku tidak mungkin akan menerima pacar seperti anda, Bos mafia."" Mentari membekap mulutnya yang main ceplos licin, ia tidak sadar dengan umpatannya. Apa Biru akan marah dengan julukan Bos mafia ?

""Shut up. dompala !"" umpatnya ke diri sendiri.

Tapi....

Tidak....Biru malah tergelitik mendapat penolakan dan mendapat julukan Bos mafia.

"" patite, Magnet mu sangat luar biasa, No problem, i like that name, Bos mafia. So ! jadilah wanita penurut.""

Mentari serasa tercekik tenggorokannya di dalam sana, dari suara raspy Biru saja sudah menakutkan baginya apalagi sudah bertindak melebihi aksi gila Biru yang tadi.

Wanita penurut...... wanita penurut..... wanita penurut. !!! Mentari melafalkan kata itu di dalam hatinya seperti doa, ia akan menjadi wanita penurut biar tidak di hukum lagi oleh Biru yang seperti tadi yang memualkan baginya.

""Ok Fine.! aku akan menjadi wanita penurut. ! tapi apakah anda tahu, tuan Sagara ?!."" Suara Mentari bergetar memberanikan diri untuk mengeluarkan pembelaannya. ""aku berkeliaran di luar sana bukan untuk berlenggok ria, aku di luaran sana menghadapi paparan sinar Mentari demi mengumpulkan sekoin demi sekoin yang berharga bagi ku dan Ammaku di kampung, aku tidak mungkin duduk santai di tempat mewah anda, tidak mungkin makan enak di tempat anda, bahkan aku tidak bisa tidur nyenyak setiap malam di tempat senyaman milik anda jika keluarga ku di sana sedang mengandalkan ku yang sedang di cekik oleh rentenir sialan seperti mereka. Jadi apa kah aku salah jika waktu libur yang anda berikan aku pergunakan dengan baik untuk menolong orang tua ku ? apakah aku salah jika harus mengamen di luaran sana demi menolong Ammaku dari hutang ? aku akan merasa salah jika aku menjadi Sugar Baby yang di maksud oleh bang Sam !."" Mentari tersenyum miring. ""Tapi anda tidak akan bisa mengerti penderitaan orang susah seperti anak rantau seperti aku ini, anda tidak mungkin bisa mengertinya. Ya kan,? karena anda dari kecil sudah sempurna hidupnya, tidak seperti orang kecil seperti saya.""

Biru terdiam mendengarkan tuturan Mentari yang terdengar putus asa sampai Mentari maju kehadapannya tidak di sadarinya.

""Maaf Bos, kalau saya sudah lancang dengan perkataan kurang ajar tadi, saya akan mengundurkan diri dari hadapan anda, orang bodoh dan rantau udik ini tidak pantas menjadi asisten orang hebat seperti anda. Maaf sekali lagi."" Mentari berbalik badan setelah selesai berucap. ia akan kembali ke jalanan untuk memperuntung kan hidupnya lagi. Niatnya.

Biru tersadar setelah mencerna tutur kata kata Mentari yang terakhir dengan Seringainya.

""Tunggu."" Cegat Biru menarik tangan Mentari.

""Kamu tidak bisa pergi sebelum kamu membayar hutang yang berjumlah sebesar ini."" Biru mengeluarkan bukti transfer yang tertuju ke no rekening Jum yang berjumlah sebesar seratus juta. Mentari memandangi bukti itu tak berkedip dengan mulut membulat lebar.

""Ko-kok, an-anda melakukan itu, apa maksudnya.?"" Gagap Mentari.

""Hutang Amma mu sudah aku lunasi, dan sebagai gantinya kamu harus bekerja dan menurut di sisiku sampai aku menyuruhmu pergi, atau mungkin sampai kamu tua mengabdikan hidup mu hanya untuk ku. ingat sampai tua.."" Tekan Biru. Mentari shok setengah mati.

Biru yang tidak tahu berapa total jumlah hutang Amma Mentari main transfer transfer saja dengan jumlah acakan, tadinya ia ikhlas, tapi ketika Mentari mengundurkan diri dari sisinya bekerja, ia jadi memanfaatkan itu semua, Demi gadis polos yang sudah merebut hatinya ia rela melakukan apa pun.

""Ko-kok anda bisa tahu no rekening teman saya, dan itu terlalu besar hanya sekedar bayar hutang Ammaku."" Heran Mentari. seingatnya, ia tidak pernah membocorkan ke siapa pun tentang no rekening milik temannya.

""Masalah lebih jumlahnya dari hutang Keluarga mu itu anggap saja gajimu yang sudah aku bayar duluan, atau bonus dari ku yang...."" Biru menunjuk bibir Mentari. Gadis itu membuang muka. "" Dan masalah dari mana aku tahu tentang no rekening temanmu ? angap saja aku benar sebagai Bos mafia yang kamu juluki kepada ku yang bisa melakukan apapun dan bisa mengetahui apapun yang tidak terpikir oleh mu, bahkan oleh orang lain di luaran sana. ingat itu... melakukan apapun, Ok...jadi jangan sampai macam macam yang ingin pergi dariku."" Tekan Biru dan pergi meninggalkan Mentari dengan cara mengunci kamar dari luar agar gadis desonya tidak kabur lagi.

Terpopuler

Comments

Nacita

Nacita

wkwkwk mklum ndeso ciuman aja ampe muntah, kasian kamu nak 😂

2022-07-30

0

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

bos tuh menyebalkn..kasian mentari

2022-06-03

0

Adhitya Styaningsih

Adhitya Styaningsih

aku kok kepikiran bang Sam y dia tadampar kmn sih kok g ada

2022-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAN 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
126 BAB 126
127 BAB 127
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 BAB 133
134 BAB 134
135 BAB 135
136 BAB 136
137 BAB 137
138 BAB 138
139 BAB 139
140 BAB 140
141 BAB 141
142 BAB 142
143 BAB 143
144 BAB 144
145 BAB 145
146 BAB 146
147 BAB 147
148 BAB 148
149 BAB 149
150 BAB 150
151 BAB 151
152 BAB 152
153 BAB 153
154 BAB 154
155 BAB 155
156 BAB 156
157 BAB 157
158 BAB 158
159 BAB 159
160 BAB 160
161 BAB 161
162 BAB 162
163 BAB 163
164 BAB 164
165 BAB 165
166 BAB 166
167 BAB 167
168 BAB 168
169 BAB 169
170 BAB 170
171 BAB 171
172 BAB 172
173 BAB 173
174 BAB 174
175 BAB 175
176 BAB 176
177 BAB 177
178 BAB 178
179 BAB 179
180 BAB 180
181 BAB 181
182 BAB 182
183 BAB 183
184 BAB 184
185 BAB 185
186 BAB 186
187 BAB 187
188 BAB 188
189 BAB 189
190 BAB 190
191 BAB 191
192 BAB 192
193 BAB 193
194 BAB 194
195 BAB 195
196 BAB 196
197 BAB 197
198 BAB 198
199 BAB 199
200 BAB 200
201 BAB 201
202 BAB 202
203 BAB 203
204 BAB 204
205 BAB 205
206 BAB 206
207 BAB 207
208 208
209 BAB 209
210 BAB 210
211 BAB 211
212 BAB 212
213 BAB 213
214 BAB 214
215 BAB 215
216 BAB 216
217 BAB 217
218 BAB 218
219 BAB 219
220 BAB 220
221 BAB 221
222 BAB 222
223 BAB 223
224 BAB 224
225 BAB 225
226 BAB 226
227 BAB 227
228 BAB 228
229 BAB 229
230 BAB 230
231 BAB 231
232 BAB 232
233 BAB 233
234 BAB 234
235 BAB 235
236 BAB 236
237 BAB 237
238 BAB 238
239 BAB 239
240 BAB 240
241 BAB 241
242 BAB 242
243 BAB 243
244 BAB 244
245 BAB 245
246 BAB 246
247 BAB 247
248 BAB 248
249 BAB 249
250 BAB 250
251 BAB 251
252 BAB 252
253 BAB 253
254 BAB 254
255 BAB 255
256 BAB 256
257 BAB 257
258 BAB 258
259 BAB 259
260 BAB 260
261 BAB 261
262 BAB 262
263 BAB 263
264 BAB 264
265 BAB 265
266 BAB 266
267 BAB 267
268 Extra part
269 Spoiler....
Episodes

Updated 269 Episodes

1
Bab 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAN 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125
126
BAB 126
127
BAB 127
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
BAB 133
134
BAB 134
135
BAB 135
136
BAB 136
137
BAB 137
138
BAB 138
139
BAB 139
140
BAB 140
141
BAB 141
142
BAB 142
143
BAB 143
144
BAB 144
145
BAB 145
146
BAB 146
147
BAB 147
148
BAB 148
149
BAB 149
150
BAB 150
151
BAB 151
152
BAB 152
153
BAB 153
154
BAB 154
155
BAB 155
156
BAB 156
157
BAB 157
158
BAB 158
159
BAB 159
160
BAB 160
161
BAB 161
162
BAB 162
163
BAB 163
164
BAB 164
165
BAB 165
166
BAB 166
167
BAB 167
168
BAB 168
169
BAB 169
170
BAB 170
171
BAB 171
172
BAB 172
173
BAB 173
174
BAB 174
175
BAB 175
176
BAB 176
177
BAB 177
178
BAB 178
179
BAB 179
180
BAB 180
181
BAB 181
182
BAB 182
183
BAB 183
184
BAB 184
185
BAB 185
186
BAB 186
187
BAB 187
188
BAB 188
189
BAB 189
190
BAB 190
191
BAB 191
192
BAB 192
193
BAB 193
194
BAB 194
195
BAB 195
196
BAB 196
197
BAB 197
198
BAB 198
199
BAB 199
200
BAB 200
201
BAB 201
202
BAB 202
203
BAB 203
204
BAB 204
205
BAB 205
206
BAB 206
207
BAB 207
208
208
209
BAB 209
210
BAB 210
211
BAB 211
212
BAB 212
213
BAB 213
214
BAB 214
215
BAB 215
216
BAB 216
217
BAB 217
218
BAB 218
219
BAB 219
220
BAB 220
221
BAB 221
222
BAB 222
223
BAB 223
224
BAB 224
225
BAB 225
226
BAB 226
227
BAB 227
228
BAB 228
229
BAB 229
230
BAB 230
231
BAB 231
232
BAB 232
233
BAB 233
234
BAB 234
235
BAB 235
236
BAB 236
237
BAB 237
238
BAB 238
239
BAB 239
240
BAB 240
241
BAB 241
242
BAB 242
243
BAB 243
244
BAB 244
245
BAB 245
246
BAB 246
247
BAB 247
248
BAB 248
249
BAB 249
250
BAB 250
251
BAB 251
252
BAB 252
253
BAB 253
254
BAB 254
255
BAB 255
256
BAB 256
257
BAB 257
258
BAB 258
259
BAB 259
260
BAB 260
261
BAB 261
262
BAB 262
263
BAB 263
264
BAB 264
265
BAB 265
266
BAB 266
267
BAB 267
268
Extra part
269
Spoiler....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!