Setelah perdebatan antara bahasa planet Mentari dan bahasa Non formal bos aslinya yang bernamakan Sagara Biru Sunjaya anak dari Titan Sunjaya bersama dengan Vanessa Malik, Kini Mentari sudah resmi menjadi asisten dari Biru setelah menandatangani kontrak kerja, ya.... walaupun tadinya Biru menolak dan ujung ujungnya berhasil di paksa oleh Vane. Sebetulnya, Mentari juga sempat berpikir pikir lagi sebab penjelasan Vane dari awal bercakap sangat berbeda lima puluh persen dari penjelasan Biru yang sebagai Bos aslinya.
Namun apa boleh buat, Setan yang bertanduk dua selalu saja membisikkan Mentari agar mau mau saja, Demi Amma di kampung kata si setan yang selalu saja menggoda iman tipisnya.
Bagaimana Mentari tidak pusing tujuh keliling di buat oleh Bos manisnya, Jika pekerjaannya sebagai asisten sudah seperti layaknya seorang istri sendiri dari Bosnya.
Pekerjaan itu seperti, Membangun kan Biru di pagi hari, Menyiapkan makanan di setiap waktu jam makan, Menemani bekerja di kantor, dan lebih parahnya Biru juga menyuruh Mentari untuk menyiapkan pakaian setiap hari, dan setiap kali ingin berganti pakaian, itu yang membuat Mentari pusing tujuh keliling, Sebab tangan dan otak polosnya akan tercemar jika harus melihat dan memegang benda kain kramat Biru yang berbentuk segitiga seperti layang layang....ah, Manja sekali kan Bos manisnya itu.
Kadang kala Mentari berpikir dan bertanya tanya, kenapa bosnya terlahir sebagai laki laki jika manja begitu ? kenapa tidak terlahir sebagai perempuan saja ? kan...cocok tuh punya sifat manja seratus persen.
""Mentariiiii...,Mentari pagi, siang, sore...""
Nah..kan., baru juga di omongin, bos manjanya itu sudah berteriak di dalam kamar, terus panggilannya itu lho...mmm.. menyebalkan di telinga Mentari.
""Iya boooos...Manja."" Sahut Mentari berteriak dan lirih di akhir kalimatnya.
Mentari pun berlari kecil dari meja makan menuju ke kamar Biru.
Tok tok tok...
Setelah berada di depan pintu, Mentari mengetuk pintu dengan sangat kencang, Bukan apa apa, kepergian Vane semalam dari unit Apartemen Biru, Mentari langsung di panggil oleh Biru, Gadis manis tapi deso itu langsung nyelonong masuk ke kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan alhasil mendapatkan lemparan kolor hijau oleh Biru dan meluncur mulus tepat di muka manis Mentari, Untungnya kolor hijau itu masih bersih belum bekas terpakai, jika tidak maka Mentari akan pingsan berdiri atau mungkin saja Mentari malah doyan dengan khas bau pa*a Biru.... Secara Biru kan wajahnya juga manis seperti dirinya, jadi siapa tahu Baunya seperti permen manis.
""Boos....aku ada di depan pintu."" Ujar Mentari dengan berteriak, ia tidak mau masuk sebelum di persilahkan.
""Ngapain di situ, ayo masuk..""
Mendengar sudah di persilahkan, Mentari pun menekan knop pintu. menerobos masuk seraya mengerlyatkan matanya ke seisi kamar, kosong blong...tidak ada orang. Nah, Biru di mana ?
""Boooos..."" Panggil Mentari berseruh panjang dengan nada berteriak, Mentari memanggil Bosnya sudah seperti mengomeli kambingnya yang sedang merusak tanaman orang di kala masih jadi pengembala di kampung.
""Iya, aku disini."" Sahut Biru.
Mentari menoleh ke asal suara, diiiiiiii.... balik pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
""Ammaaaa.."" Senang sedih dan keadaan terpojok, Mentari selalu mengingat Ammanya, dan kali ini ia sudah mendapat bau bau tidak enak untuk dikerjakan, jangan bilang kalau Bos manjanya itu minta di sabuni pula. kalau sampai titah itu keluar maka Mentari akan kabur saja.
""Mentari...apa kamu masih di situ"" Biru memastikan kalau asisten polosnya itu masih bernapas atau sudah kejang kejang di luar.
""Iya..."" sahut Mentari ragu ragu.
""Pakaian ku sudah di siapkan belum."" Tanya Biru setengah berteriak.
Aih... Mentari lupa tugasnya yang satu ini, padahal wajib di kerjakan. ia pun bernafas legah, ternyata ia tidak di suruh menyabuni.
""Belum, bos."" Jawab Mentari sedikit takut, sebab ia hampir lalai. Mentari pun berhambur ke arah lemari pakaian.
""Siapakan segera, warnanya yang senada."" Songong Biru. Dari nadanya sengaja mengerjai Mentari.
""iya.."" tidak ada jawaban bagus bagi Mentari selain iya. Mentari selalu menurut manis seperti wajahnya yang manis.
""pakaian dalamnya ada di lemari pintu ke empat dari sebelah kanan."" Ujar Biru memberi tahukan.
ini dia.... pakaian dalam ? Mentari ragu ragu membuka lemari keempat, pasti banyak layang layang terlipat rapih milik Biru. Otak polosnya On ke omes dan otaknya pun melanglang buana, seketika ia ingat ajaran Amma di kampung, ia pun menggeleng gelengkan kepala untuk membuang pikiran omesnya. Gitu gitu, Mentari kan anak Amma yang polos, pintar mengaji rajin mentransfer uang untuk Amma.
Mentari sudah membuka lemari dengan gerakan perlahan, Mata polosnya langsung ternodai saat melihat kain kramat milik Biru di balik laci laci bening yang tersusun rapi.
Mentari dengan cepat mengeluarkan sapu tangannya untuk melapisi tangan polosnya, agar tidak langsung bersentuhan oleh kain layang layangan 'segitiga Biru'...Kaya nama tepung.
Shap...Mentari mencekal kain segitiga milik Biru, seketika otaknya menyerang omes, ini baru memegang kainnya sudah panas dingin? bagaimana jika ia memegang isinya ? oh.. tidak, Mentari butuh di ruqiah segera.
""Mentari...! sudah belum? aku mau keluar nih.!"" Teriakan Biru membuyarkan otak omes Mentari.
""iya, sudah Bos."" Spontan Mentari melempar kain itu ke kasur jatuh tepat dekat dengan pakaian Suit mahal yang sudah di siapkan.
""Ya sudah, Sana keluar."" Usir Biru.
Tanpa di usir pun, Mentari Sudah kabur ngebirit, ia tidak mau matanya terkena bintilan gara gara harus melihat dada polos Biru.
Lewat beberapa menit, kini Biru berlenggok menuju ruang makan dengan penampilan rapih berbalut suit warna senada yang di pilihkan oleh asisten desonya, Tapi.... Mentari pintar juga memilih warna yang cocok dengan kulit putih Biru. Berarti, Mentari adalah calon istri yang baik untuk.............. entahlah, Biru pun tidak tahu.
""Selamat pagi, Bos kuuuuu.."" Seru ceria Mentari yang sudah kelar menyiapkan sarapan untuk bos manjanya.
""Selamat pagi."" Datar Biru langsung menarik kursi untuk duduk. Mentari dengan cekatan melayani Biru membuatkan roti selai.
""Apa sudah siap untuk berangkat ke kantor hari ini."" Tanya Biru meyakinkan.
""Siap."" Semangat empat lima Mentari memperagakan hormat angkatan kesatuan.
Preeeet...Prooot...Proooooooot.""
Tuh kan, saking semangatnya demi Amma di kampung, Mentari mengeluarkan sarapan anginnya alias terkentut kentut di hadapan Biru. Mentari sih, sudah kenyang sarapan gara gara kebanyakan melihat kain layang layang milik Biru, jadinya kan... mengeluarkan gas bau.
""Maaf.."" Mentari malu setengah geli, wajah manisnya berubah menjadi merah tomat yang hampir busuk. saking malunya ia pun ngebirit ke belakang masuk ke arah kamar mandi.
Apa kabar dengan Biru ? Pria yang berwajah manis itu termangu dengan tingkah kekonyolan asisten desonya. Mencium bau tak sedap, Birupun memencet hidung Mancungnya dengan susah bernafas, menggeleng geleng kan Kepalanya atas tingkah tidak sopan Mentari. Merasa kehabisan nafas, Biru pun mencuri curi oksigen melalui rongga mulutnya. Ya.....sama saja Biru, Oksigen bau transferan alam Mentari ikut tertelan bersama sarapan rotimu.
"Astaga mama, Entah dari planet mana Mama mendapatkan asisten konyol seperti Mentari."" Biru mendumel mengadu ke Vane yang tidak ada di tempat. sedetik kemudian, ia tersenyum mengingat wajah malu Mentari.
Bersambung...
Satu bab satu like sangat berguna bagi setiap penulis untuk memberi semangat tersendiri bagi Author, jadi setelah membaca di mohon tinggalkan jejaknya....👇
Like, komen, Favorit, Hadia, dan Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
muti ara
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-07-19
0
Sulaiman Efendy
HADEHHHH MENTARI,, BUANG ANGINNYA IHKLAS BANGET, YG CIUMNYA GK IHKLAS..😂😂😂😂😂
2023-03-03
0
Elis Lismawati
🤣🤣🤣🤣
2022-08-09
0