Glek...Glek...Glek...
Biru menelan ludahnya berkali kali, Saat Mentari bersinar di dalam mall metropolitan yang tadinya terteduh sinarnya....ini Mentari orang lho ya...bukan sinar Mentari yang ada di langit biru.
Gadis itu di rombak abis oleh para gemulai pekerja salon. Satu kata yang terucap di bibir Biru tanpa sadar....
""Cantik..."" Kagum Biru ke Mentari yang berdiri di hadapannya lengkap dengan stail baru yang di belikannya. Dress selutut soft pink, rambut yang tadinya kusam panjang kini terurai hitam tertata rapi, dan wajahnya....manis menggoda untuk di cubit....eh...di cium.
""Bos.."" Mentari mengibaskan tangannya di depan wajah bosnya. Bisa di bilang kalau Mentari si itik kecebur got, Kini bermandi berubah angsa ke jedot emas permata.
""Ah...eh..ad..?"" Biru gelagapan berucap tidak jelas.
Mentari hanya datar, merasa aneh dengan penampilan barunya, ini mau kerja apa mau ngedait, pikirnya...pasti Biru malu dengan penampilan desonya yang tadi tadi...makanya Bos Bembenya melakukan ini semua.... Mentari bukannya senang malah kaga enak, khwatir... dengan nanti nanti ada yang mencemoohnya sebagai penjilat lah ! tukang morotin... atau apapun yang tidak enak di dengar. atau takut jika Biru malah menuntut untuk ganti rugi, duit dari mana coba ?
""Silahkan, bos...! meetingnya akan di mulai dalam beberapa menit lagi."" Mentari menyadarkan kekaguman Biru yang hampir meneteskan air liurnya. Mentari sangat risih di pandang tak berkedip oleh Biru.
Biru memang sering melihat wanita cantik, tapi hanya sekedar cantik tidak ada yang menarik untuk dipandang lama lama, tapi jikalau Mentari seperti ada magnetnya.... magnet cinta mungkin... Mungkin, Biru pun tidak tahu.
""Eum...ayo.""
Biru berjalan di depan mengontrol jiwa kagumnya, dengan senyum tak sadar mengembang.
*******
Di Restoran...
Biru dan Mentari duduk bersama di table dengan dua pria paru bayah sebagai relasi Biru dari perusahaan lain sedang melakukan meeting di room VIP...
Biru menjelaskan secara singkat ide idenya namun mudah di mengerti ke kliennya, Mentari duduk tenang dengan hati mengagumi ke pintaran Bosnya...Namun klien yang duduk di hadapan Mentari selalu curi curi pandang ke arahnya, Mentari tak menyadari tapi...Biru yang menyadari tatapan kurang ajar itu ke asisten manisnya, Biru tidak suka.... entah kenapa rasanya...ada yang aneh-aneh... takut kalau gadis deso itu ada yang mengambil darinya.
""Eehemm."" Dehem keras Biru dengan tatapan mata tajam tertuju ke mata orang yang sedang memperhatikan asistennya.
""Bos....apa bos sakit tenggorokan aku....aku...!"" panik Mentari. ia salah tangkap arti deheman itu, ia menarik gelas bekas minumnya dan langsung meminumkannya ke Biru pakai tangannya sendiri, Refleknya.
""Terimakasih...!"" Biru sengaja tersenyum manis ke Mentari di depan relasinya yang jarang di umbarnya. itu sebagai kode ke pria yang ada di hadapannya jika Mentari adalah asisten spesialnya jangan ada yang melirik lirik... Nanti mata mu ku colok..
""Pak Biru ? asisten anda sangat menarik dan cantik... saya mau bekerja sama dengan anda asalkan asisten anda mau menemani saya sekedar makan malam."" Bisik relasinya ke Biru dengan seringai nakalnya.
""Kurang ajar..!""
Brak...
Mentari dan kedua pria itu tersentak.
Biru menggeprak meja tersebut, meremas berkas penting yang akan merugikan perusahaannya, ia bodo amat dengan itu, ia tidak terima bisikan kurang ajar pria brengsek yang ada di hadapannya, sudah tua masih pecicilan.
""Aku tidak jadi mengajukan kerja sama dengan anda, dan ingat... tidak ada yang penting kecuali harga diri seorang perempuan. Camkan itu."" Marah Biru. Beranjak dan langsung menarik tangan Mentari setelah barang barangnya sudah di tangan.
Mentari sendiri tidak mengerti, apa yang membuat marah bos Bembenya. sampai rahang tegasnya mengeras. ia masih di geret sampai keluar dari restoran.
""Bos, kenapa ? ada apa? kenapa bos membatalkan kesempatan yang menguntungkan bagi anda."" Bingung Mentari, ia di paksa masuk ke mobil dan tanpa sadar, Biru menjedotkan Mentari ke bibir pintu mobil lumayan keras.
""Sakit amat."" Mentari memegangi jidatnya yang terasa benjol. meringis pun dalam hati. Mood ngambek On...gara gara Biru menjedotkan tanpa sebab dan perasaan ia tidak melakukan apa apa ? bicara saja di dalam restoran, tidak sama sekali.
""Kita pulang."" Kesal Biru tak menentu. ia belum menyadari jika Mentari sudah berhadia benjol segede telor puyuh.
Mentari saja merasa pening seketika dengan bibir komat Kamit baca mantra Amma biar rasa benjolnya membaik...air liurnya pun sedikit membasahi tangannya untuk di tempelkan ke jidatnya, itu ajaran Ammanya, dulu...kalau ia berlarian dan terjatuh sakit di bagian lutut, Ammanya itu langsung mengobati pakai air liur. Ampuh kata Amma. Entah benar atau tidak... Mentari hanya meniru saja.
Biru sama sekali tak melirik kesana kemari, ia hanya fokus dalam berkendara... rasanya ia segera ingin pulang dan mengunci Mentari di apartemennya, Seketika ia menyesal sudah merombak tampilan deso Mentari. Benar benar punya magnet si gadis deso udik itu, sampai pria beruban saja masih ketarik magnetnya.
Sesampainya di koridor Apartemen....
Bang Sam yang masih kerja di situ, melihat Mentari dari kejauhan langsung berlari dengan sapu dan daspen di tangannya.
""Mentariiiiiiii."" Teriak bang Sam memanggil.
Mentari dan Biru berhenti menoleh ke asal suara.
""Siapa lagi ini ? jangan bilang ikutan ketarik magnetnya si gadis deso ku."" kesal Biru dalam hati. Milik bukan sudah di cap Gadis desoku.
""Eh...bang Sam, apa kabar bang Sam. ?""
Bang Sam tak menjawab seru hangat Mentari, bahkan melupakan sesuatu yang ingin di sampaikannya saat mata centil gemulainya menangkap sosok mahluk sueeeer tampan bingiiiiit di hadapannya.
""Aduuh....Gusti pangeraaaaan..Anake siapa kien...kok...kok...kok....aaah...gue pingsan, gue pingsan tak kuat memandang malaikat yang ada di hadapan gue, kayanya ini malaikat maut, aaah...gue rela mati kalau malaikatnya setampan ini."" Lebay Bang Sam dengan kepala menempel di bahu Mentari berpura-pura pingsan.
Biru melotot horor, ada setan kepala yang menemploki bahu Mentari, perlu di sembur bah dukun ni bang Sam.....
Tatapan horor Biru tidak mempan bagi Bang Sam. Pria gemulai itu malah berkedip genit matanya membalas tatapan horor Biru.
""Iiiiih..."" Gidik Biru membuang muka.
""Hust.."" Mentari menoyor kepala Bang Sam dari bahunya. ""Berat Bang Sam."" Ujarnya.
Bang Sam cengengesan.
""Mentari, apa dia Sugar Daddy mu.?"" Bisik Bang Sam. ""ini sih bukan Sugar Daddy tapi Sugar... Sugar...sugar... maniiiiiis."" Lanjutnya masih berbisik. Tatapan curiga penuh selidik pun di layangkan ke Mentari saat melihat penampilan baru Mentari yang anggun manis.
""eeeemmm...dasar bang Sam-pah."" Umpat Mentari berteriak pas di daun telinga Bang Sam.
Biru kembali memperhatikan dua orang aneh di depannya. yang satu cantik tapi deso..yang satu lumayan ganteng kalau jadi macho tidak berbelok tuh otak.
""Guanteeng bing--????"" Lagi lagi Bang Sam masih terhipnotis oleh wajah tampan bosnya Mentari. Namun pujian itu terhenti saat Biru tiba tiba menarik tangan Mentari untuk beranjak ke unitnya. Biru baru menyadari ada luka di jidat Mentari.
""Apa sih Bos, aku masih mau ngobrol dengan temanku.."" Mentari hanya Bisa memberontak dalam hati, melihat Biru yang naik turun emosinya jadi takut sendiri.
""Aduh...gue lupa lagi."" Tepuk Jidat Bang Sam ke jidat sendiri. ""Mentari...tadi teman kampung Lo nelpon gue, kalau tidak salah namanya Um...um... Jum.? iya Jum, lho di suruh nelpon balik katanya penting."" lanjutnya berteriak. Mentari mendengarnya.
Deg....
.
Bersambung....
Tinggal kan Jejak untuk mendorong jiwa halu author memuncak...😍😘🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 269 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DI CERITA INI PERJALANAN CINTA 3 CEWEK SULAWESI YG BRJODOH DGN PRIA2 TAJIR, MENTARI DGN BIRU, DAPAT ANAK KEMBAR, TOPAN, PELANGI, BADAI, BUMI & ANGKASA, SENJA KAKAK MENTARI NIKAH MA LANGIT YG AWALNYA JUGA MNYUKAI MENTARI, DPT ANAK PETIR & LAUTAN, JUM MNIKAH DGN GEMA, DAPET ANAK GURUH & PURNAMA SI AHLI BOM..
2023-03-03
1
Nacita
cieeee "si gadis desoKU" 😂😂😂
2022-07-29
1
Totoy Suhaya
ada apayah s jum nlp mentari
2022-06-02
1