“Yah, besok baru mulai berkumpul kembali. Sekarang aku cari penginapan dulu,” guman Pangeran Regar Virmilion berjalan keluar dari gedung guild Serigala Isfahan itu.
Sebagai ibukota provinsi, Kota Isfahan cukup megah. Banyak bangunan menjulang tinggi, apalagi kota ini juga adalah kota pelabuhan terbesar kedua setelah kota Arpad, yang merupakan ibukota Kerajaan Akkadia itu.
Pangeran Regar Virmilion menyusuri jalanan kota mencari penginapan murah. Karena tak ingin merepotkan nenek Elisabeth, Regar hanya menerima 10 keping emas saja. Padahal nenek Elisabeth ingin memberinya 1000 keping emas, yang merupakan seluruh tabungan mereka. Tentu saja Regar menolaknya, walaupun nenek Elisabeth berkilah jika mereka tak membutuhkan uang tersebut.
“Hmm, sebelum mencari penginapan, aku beli nasi bungkus dululah,” guman Regar berhenti di depan sebuah restoran yang menghidangkan makanan laut.
Regar masuk kedalam dan melihat menu yang tertera di tabel harga yang ditunjukkan oleh pelayan restoran.
“Aku ... pilih tuna goreng dibungkus, ya!” seru Regar.
“Baik tuan, bayar tunai atau poin?” tanya Pelayan itu.
Regar bingung mendengarnya, kemudian bertanya, “Pakai poin itu bagaimana?”
“Hah! Apa kau baru keluar dari gua, ya!” ejek Elf wanita yang tampaknya seorang Archer, karena ada busur panah yang melekat di punggungnya.
“Hahaha ....” teman-teman Archer tersebut ikut menertawai Regar.
Mereka ternyata datang berkelompok yang terdiri dari, dua orang Archer dan tiga orang Swordman.
“Kenapa kalian tertawa? Ada yang aneh, ya?” tanya Regar keheranan dengan ekspresi sekumpulan orang aneh didepannya itu.
“Ya, iyalah! Kau itu seorang Swordman, apa orang yang meniru-niru penampilan Swordman. Masa tak tahu kegunaan poin?” ledek Elf wanita itu lagi.
Pangeran Regar Virmilion menggaruk kepalanya. “Aku ini baru melamar ke guild Serigala Isfahan tadi. Dan sebelumnya aku tinggal serta besar di peternakan Elisabeth, desa Merkurius. Jadi, tak tahu perkembangan teknologi saat ini,” kata Regar dengan senyum masam.
“Hahaha ternyata telur yang baru menetas dan gaya-gayaan menantang dunia!” ejek Elf pria saat mendengar jawaban dari Regar.
“Yah, tak apalah! Untung-untung cari pengalaman, itupun kalau kau tak mati dipenggal Goblin hahaha ....” Elf wanita kembali mengejek Regar dan berkata lagi, “Alat tukar sekarang itu ada dua. Pertama uang tunai, yaitu emas dan sen. Satu keping emas adalah 100 sen. Kemudian poin yang ada pada jam tangan yang kau kenakan itu. Satu poin sama dengan satu sen juga. Begitu, ngerti tidak?”
“Oo, begitu, ya. Aku sudah paham sekarang. Ternyata aku harus belajar banyak lagi,” kata Regar setelah mendengar penjelasan Elf wanita itu. Kemudian Regar berkata pada pelayan, “Ini aku pakai tunai saja!” Regar menyerahkan satu keping emas.
“Baik tuan ... tunggu sebentar, ya. Ini kembaliannya,” kata Pelayan itu sembari memberikan uang kembalian 90 sen, karena harga tuna goreng adalah 10 sen.
“Kau melamar di guild mana?” tanya Elf wanita itu penasaran.
“Aku cuma guild Serigala Isfahan saja,” sahut Regar sambil senyum-senyum dibalik maskernya itu.
“Hahaha ternyata kita satu guild, berarti besok kau berangkat ke Kerajaan Sirius juga, ya!” seru Elf wanita itu lagi yang kelihatan seperti dia yang memimpin kelompok mereka.
“Iya, besok aku juga akan dikirim ke sana,” jawab Regar.
“Baiklah hati-hati boy, jangan sampai mati nanti,” ejek mereka dan meninggalkan Regar yang masih berdiri di depan meja kasir menunggu pesanannya datang. Sedangkan para Elf tadi lansung menuju meja makan.
Setelah menerima pesanannya, Regar lansung meninggalkan restoran itu dan menuju penginapan murah di pinggiran kota Isfahan itu.
Saat sedang di jalan, tiba-tiba para Prajurit Kerajaan menyuruh para pejalan kaki untuk kepinggir, karena gubernur Provinsi Asteria sedang melewati jalan itu.
“Wah ... itu kan, saudaraku, Pangeran Ackerley Virmilion,” guman Regar memandangi Kereta kuda yang lewat dihadapannya.
Sekilas Pangeran Ackerley Virmilion melirik ke arah Regar dan melihat seorang Swordman dengan pakaian anehnya yang serba tertutup itu.
“Berhenti!” seru Pangeran Ackerley Virmilion yang merupakan Pangeran pertama Kerajaan Akkadia itu. Ia tadi melihat sekilas Pedang Queen E.ve milik Regar.
“Ada apa suamiku?” tanya istri Pangeran Ackerley Virmilion.
“Aku tadi melihat, seorang Swordman mengenakan Pedang pemberian ibunda untuk Pangeran kelima,” jawabnya.
“Apaaaaa!” istrinya terkejut mendengarnya. “Pangeran terkutuk itu meninggalkan peternakan!” katanya lagi.
“Kau tunggu disini,” kata Pangeran Ackerley Virmilion. Ia kemudian turun dari kereta kuda dan berjalan menuju Regar yang berdiri di pinggir jalan.
“Gubernur!”
“Apa kabar gubernur!”
“Senang bertemu anda gubernur!”
Para penduduk lansung menyapanya, saat pangeran Ackerley Virmilion berjalan menghampiri Regar. Dia hanya melambaikan tangan dan tersenyum saja pada mereka.
“Kau siapa?” tanya Pangeran Ackerley Virmilion.
“Bukan siapa-siapa Pangeran Ackerley,” jawab Regar.
Pangeran Ackerley Virmilion tersenyum, ia yakin yang ada dihadapannya ini adalah adiknya, yang merupakan Pangeran terkutuk itu.
“Pedang yang bagus!” katanya lagi berbasa-basi.
“Oo, ini bukan apa-apa Pangeran. Anda lebih baik memperhatikan wargamu daripada—”
“Anak yang kabur dari Peternakan?” sela Pangeran Ackerley Virmilion memotong perkataan Regar.
Sontak saja Regar kaget, Pangeran Ackerley Virmilion mengetahui identitasnya.
“Aku akan pergi dulu, kuharap kau tak berbuat aneh-aneh di kotaku ini. Jika kau butuh apa-apa, datang saja padaku!” kata Pangeran Ackerley Virmilion, kemudian meninggalkan Regar yang masih bingung, kenapa saudaranya itu mengetahui identitasnya, padahal mereka tak pernah berjumpa sejak ia dikarantina di Peternakan Elisabeth.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Bagus Prakoso
mungkin dimintai tolong oleh ibundanya untuk melindungi pangeran kelima
2024-07-04
0
Ahmad Syahrullah
baik bangeett
2023-08-23
0
Nur Tini
Ketemu dgn Saudara tertua, kok gak ada kesan...
2022-07-27
0