Dengan berjalan kaki melewati badai salju. Karena tak memungkinkan menunggang kuda, akhirnya Regar tiba juga tengah hari di kota Isfahan yang letaknya tak terlalu jauh dari peternakan nenek Elisabeth itu.
Ada lima lima guild besar yang beroperasi di kota Isfahan. Sedangkan yang Pangeran Regar Virmilion lamar itu adalah guild keenam atau terkecil. Bahkan yang terkuat di guild itu cuma Rank S saja, itupun sang pendiri guildnya dan beliau jarang ikut dalam misi.
Pangeran terkutuk itu melewati antrian panjang yang mendaftar ke kelima guild besar itu. Jika mereka tak lolos, barulah mereka akan mendaftar ke guild keenam atau guild Serigala Isfahan.
Guild Serigala Isfahan hanya ada di kota Isfahan, Provinsi Asteria saja. Mereka tak memiliki cabang di provinsi lain, karena kesulitan merekrut Swordman dan Archer hebat yang sudah direkrut lebih dulu oleh guild-guild besar lainnya.
Guild tumbuh subur sejak Kerajaan Yakjud melakukan perang terbuka dengan Kerajaan Sirius 15 tahun yang lalu.
Raja Celestine, membutuhkan kekuatan besar untuk membendung Prajurit Kerajaan Yakjud yang tak ada habisnya itu. Karena kekurangan Swordman dan Archer yang handal, terpaksa ia mengontrak guild-guild dari luar Kerajaan Sirius.
Tentu saja para guild-guild yang awalnya berfungsi sebagai penjaga keamanan saja atau mengawal pedagang, berubah menjadi pemasok tentara bayaran.
Dengan iming-iming bayaran tinggi dan sistem kontrak yang bisa dipilih mau seminggu, sebulan atau setahun, sudah bisa menghasilkan uang dari membunuh para Goblin itu.
Para guild akan menempatkan anggotanya ke garis depan Medan pertempuran sepanjang perbatasan timur Kerajaan Sirius.
***
Setelah berjalan beberapa saat, mata Pangeran Regar Virmilion tertuju pada sebuah bangunan klasik dua lantai, seperti bangunan jaman abad pertengahan Eropa.
Di gerbang masuk bangunan itu terpampang tulisan, ‘Guild Serigala Isfahan’ yang didalamnya tampak beberapa orang sedang antri untuk mendaftar menjadi anggota guild tersebut.
“Hmm, sepertinya aku nomor ke 15,” guman Regar menghitung jumlah pelamar yang ada didepannya.
“Awas kau bocah!” seru pria berbadan besar dengan sebuah pedang besar diikat di punggungnya. Lengannya saja sudah lebih besar dari kepala Sang Pangeran terkutuk itu.
“Hei, apa-apaan kau ini!” bentak Pangeran Regar Virmilion pada pria besar tersebut.
“Kau berani membentakku!” teriak pria besar tersebut sambil berbalik badan melihat Pangeran Regar Virmilion yang mengenakan pakaian tertutup tersebut, wajahnya ia tutupi dengan masker dan juga mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mata coklatnya yang sangat tabu di daratan Latinesia itu.
“Kau jangan perbesar otot saja! Namun otak juga buat berpikir!” ejek Pangeran Regar Virmilion kembali.
“Kau bocah kurang ajar! Harus diberi tahu, bagaimana caranya menghormati orang yang lebih kuat darimu!” serunya sambil mengayunkan pedang besarnya.
Karena tak mau repot-repot, Regar menarik pelatuk pistol G-2 yang dibawanya.
“Dorrr!”
“Dorrr!”
Karena pria besar itu menganggap remeh Pangeran Regar Virmilion, dua peluru lansung bersarang di betis kanan dan kiri kakinya.
“Aaaaaaaa sakitttttttt!” teriak Pria besar tersebut yang membuat orang-orang yang sedang mengantri lansung berkerumun melihat kejadian itu.
“Wau ... benda apa itu, kenapa seperti anak panah saja!”
“Hei, anak muda ... apakah kau menjual senjata unikmu itu?”
“Betul, aku juga mau beli!”
“Aku juga!”
Para pelamar ke guild Serigala Isfahan itu mengomentari Pistol G-2 yang Regar gunakan menembak pria besar itu.
Mereka mengabaikan pria besar itu yang merasa kesakitan. Ia kemudian mencongkel peluru dari betisnya menggunakan pisau. Karena saat ia mencoba melakukan pemulihan dengan menyalurkan Mana ketempat bersarangnya peluru itu. Ia malah tambah kesakitan, makanya ia berinisiatif mengeluarkan lebih dulu dua peluru yang bersarang tersebut.
***
“Ada apa ini? Kenapa kalian tak mengantri? Jika tak ingin mendaftar atau berbuat onar saja. Jangan disini, cari tempat lain!” seru seorang wanita berkacamata, dengan sebuah buku ditangan kirinya dan pulpen di tangan kanannya.
Sontak saja semuanya lansung kembali ke barisan masing-masing.
Regar hanya bingung saja, semuanya tampak takut padanya.
“Hei bodoh! Cepat kembali ke antrian. Apa kau mau tak diterima di guild Serigala Isfahan ini?” kata seorang Pria yang berada di depan antriannya tadi, sebelum diserobot oleh pria besar yang ditembak olehnya itu.
“Eh, memangnya dia siapa?” tanya Regar sambil berbisik pelan padanya.
“Dia itu kekasih pemilik guild Serigala Isfahan ini. Dia itu hanya menghormati mereka yang taat aturan. Sedangkan yang bandel-bandel lansung ditolaknya, walaupun mereka Swordman atau Archer terkuat!” sahut pria tersebut.
“Oo, jadi begitu ... aku kagum dengan idealisme nyonya pemilik guild Serigala Isfahan ini,” kata Pangeran Regar Virmilion lagi mengangguk setuju.
Satu persatu antrian didepannya telah selesai melakukan lamaran. Beberapa tampak murung saat keluar dan beberapa lagi tampak tersenyum.
Pangeran Regar Virmilion masih bingung, sebenarnya tes apa yang diberikan oleh guild Serigala Isfahan tersebut. Mau bertanya ia malu, akhirnya ia ikut antrian saja. Ia berserah pada keberuntungan saja pada akhirnya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Penjelajah
nah kn jd pusat perhatian hm
2023-05-15
0
Penjelajah
ktnya hemat, knp g pke tenaga sendiri saja😀
2023-05-15
0
Nur Tini
Hhmmm. Blm apa-apa udah pake pistol. Senjata itu membuat semua org merasa berani.
2022-07-27
0