Pangeran Regar Virmilion membuka ransel tasnya. Ia kemudian mengisi kembali peluru Pistol G-2 miliknya dan mengisi beberapa magasin yang ditaruhnya di kantung luar ransel itu agar mudah mengambilnya saat peluru pistolnya habis.
“Wah, Aku lupa dengan barang ini,” gumam Regar mengambil Teropong Militer dari ranselnya itu. Regar kemudian memanjat tower di gerbang tujuh.
Pangeran Regar Virmilion meneropong perbukitan di depannya. Tiba-tiba ia melihat beberapa Goblin sedang merakit Manjanik di bukit-bukit itu. Regar menghitung Manjanik yang telah selesai dirakit dan yang belum. Hampir seribu Manjanik di berbagai bukit tersebut.
“Ah, gawat. Manjaniknya saja sudah seribu lebih, apalagi Pasukannya. Jangan-jangan akan terjadi serangan skala besar sebentar lagi. Aku harus memberitahu Ketua Jaxon,” guman Regar lansung melompat turun dari tower itu.
Regar berlari ke gerbang lima, tempat para Swordman senior sedang beristirahat. Ia lansung membangunkan Jaxon yang tengah tidur pulas.
“Ada masalah besar. Pasukan Kerajaan Yakjud telah merakit Manjanik di perbukitan sana. Jumlahnya lebih dari seribu!” seru Regar.
“Apaaa? yang benar saja. Kau yakin tak salah lihat?” Jaxon sangat terkejut mendengarnya.
Tak hanya dia. Komandan Randal juga kaget. Ia mendekati Regar, kemudian bertanya, “Dari mana kau tahu mereka membangun Manjanik dalam jumlah besar?”
“Ayo ikuti aku!” seru Regar memanjat tower gerbang lima. Ia kemudian memberikannya Teropong Militer miliknya pada mereka.
Keduanya sangat kaget tak kala melihat para Goblin tengah merakit Manjanik di bukit-bukit itu. Tak hanya itu mereka juga telah membangun kemah di sana. Perkiraan Jaxon mungkin Pasukan Kerajaan Yakjud itu berjumlah 10.000 atau lebih.
“Bagaimana ini Komandan? Sama saja ini cari mati. Kami akan menarik diri dalam perang ini, Namun jika ada yang bersedia tinggal. Aku tak akan memaksa,” kata Jaxon tak ingin anggota guild Serigala Isfahan mati sia-sia. Lagi pula mereka bekerja karena digaji saja, bukan karena membela negara mereka yang sangat aman di utara sana.
“Bagaimana lagi. Aku mengerti maksudmu, sebaiknya kalian menuju ibukota saja. Aku yakin kota Granada juga akan diserbu habis-habisan. Sepertinya mereka akan melakukan invasi penuh,” sahut Komandan Randal.
Ia sangat sedih guild Serigala Isfahan menarik diri dalam perang ini. Karena mereka memiliki empat Rank Platinum yang tentunya sangat diperlukan dalam perang skala besar ini. Namun, Jaxon lebih mementingkan keselamatan anggota guild Serigala Isfahan yang tersisa, belum lagi anggota baru Rank Silver yang tak memiliki pengalaman apa-apa.
Jaxon lansung bergegas membawa sisa anggota Swordman senior guild Serigala yang sedang istrihat di gerbang lima menuju benteng 77, untuk mengumpulkan semua anggota.
***
“Apa yang terjadi?” bisik Noella kebingungan melihat para senior mereka kembali ke benteng 77. Bukan hanya itu, Archer senior yang berjaga di atas juga ikut turun ke bawah.
“Kita akan kembali ke Akkadia. Sirius akan diserang habis-habisan oleh Kerajaan Yakjud. Sekarang mereka tengah merakit Manjanik di perbukitan sana. Diperkirakan 10.000 lebih Pasukan Kerajaan Yakjud akan melakukan penyerbuan sebentar lagi. Mumpung masih ada waktu, Ketua Jaxon memanfaatkan momentum ini untuk kabur ke ibukota Kerajaan Sirius. Dari sana nanti kita akan berlayar ke Akkadia,” sahut Regar.
“Apaaaa? Padahal kita belum mendapatkan apa-apa di sini,” gerutu Drake.
“Kita sudah capek-capek, memakan waktu dan biaya yang banyak. Eh, malah pulang dengan tangan kosong,” sahut William lesu.
“Hehehe kalian tenang saja. Itulah gunanya teman. Aku akan mentransfer poinku pada kalian. Gunakan dengan baik, ya. Mungkin ini adalah terakhir kalinya kita bertemu, kedepannya aku tak yakin apakah bisa bertemu kalian?” kata Regar memunculkan papan informasi virtual dari jam tangannya.
“Hei, apa maksudmu?” tanya Alfira kebingungan.
“Iya, bukannya kita sama-sama kembali?” sahut Noella.
“Maafkan aku. Sebenarnya aku adalah Pangeran Regar Virmilion. Aku bergabung dengan guild Serigala Isfahan hanya untuk mengasah kemampuan bertarungku.” Regar memberi tahu mereka identitasnya.
“Apaaaa?” Mereka terkejut mendengarnya. “Pantaslah kau memakai penutup wajah begitu,“ kata Drake lagi.
“Bolehkah kami melihat wajah aslimu? Apakah mirip dengan goblin seperti kabar yang beredar selama ini?” kata Alfira yang paling penasaran dengan wajah Regar.
“Kalian lihat baik-baik, ya. Aku akan membukanya sebentar, agar yang lain tak melihatnya,” kata Regar lansung membuka penutup wajahnya dan menutup kembali.
“Ih, cepat sekali ditutupnya. Tapi kamu tetap kelihatan tampan kok, walaupun warna kulitmu agak lain begitu,” kata Alfira memuji penampilan Pangeran Regar Virmilion.
“Hahaha terimakasih.” Regar senang mereka tak kecewa setelah melihat wajahnya. “Nah, aku transfer pada ketua, ya. Nanti bagi-bagi.”
Regar mengirim 6000 Poin miliknya pada Noella.
“Apa benar kau tak ikut dengan kami lagi?” tanya Noella sedih, Regar memutuskan tetap tinggal di tempat yang akan menjadi neraka sebentar lagi ini.
“Hahaha ... tak usah kalian khawatirkan aku. Lebih baik kalian kembali ke Nazareth dan membangun desa kalian,” sahut Regar sok bijak. Sebenarnya ia juga sedih harus berpisah dengan teman-teman pertama dalam hidupnya itu. Namun, bagaimana lagi. Ia sudah memutuskan ingin menjadi kuat agar tak direndahkan lagi.
***
“Semuanya! Kita akan kembali ke Akkadia. Karena situasi di sini sudah tak memungkinkan lagi. Perang besar akan terjadi. Buat anggota baru atau para Rank Silver, kami para Ketua akan membagikan poin sebagai kompensasi pada kalian yang telah datang jauh-jauh kemari. Satu orang akan mendapat 1000 poin, yang akan diberikan saat di Kapal nanti,” kata Jaxon memberi tahu situasi pelik yang tengah terjadi.
Suasana menjadi riuh, semua anggota saling berbisik-bisik.
“Baiklah ayo kita lansung berangkat. Kita tak boleh membuang-buang waktu terlalu lama di sini!” Perintah Konrad.
Kemudian semua anggota guild Serigala Isfahan segera keluar dari benteng 77, menuju kota Cordova, sekalian meminta penduduk kota itu mengungsi ke kota Marseille yang berjarak 100 Km dari Cordova.
Regar lansung bersembunyi saat rombongan guild Serigala Isfahan itu pergi. Saat di pintu keluar benteng 77. Bala bantuan dari kota Malaga, Sevilla dan Marseille datang.
Kekuatan ketiga kota itu adalah 3000 Prajurit saja, yang dimana ada Enam komandan, Rank Platinum. Sisanya adalah Rank Gold dan Diamond.
“Apa yang terjadi?” tanya Komandan Frank yang berasal dari kota Marseille. “Kenapa guild kalian meninggalkan benteng?”
“Kami tak bisa menjawabnya. Tanyalah pada Komandan Randal. Sekarang tanggung jawab benteng 77 ada ditangannya,” jawab Konrad.
Para bala bantuan itu tampak kebingungan mendengar ucapan Konrad. Namun mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi. Karena dalam perjanjian Kerajaan Sirius dan guild-guild yang membantu pengamanan adalah boleh membatalkan perjanjian, jika keadaan tak memungkinkan.
Kini, Komandan Frank yakin. Keadaan sangat pelik telah menimpa benteng yang selama ini terkenal aman dan jarang mendapat serangan dari pihak Kerajaan Yakjud.
...⚔️⚔️Bersambung ⚔️⚔️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
John de Joenk
hahhaha cerita gado gado di negeri antah berantah..thor PSG.real.madrid dan barca belum muncul?
2024-01-14
0
Nur Tini
Huahaha gak ada nama kota lain. Jakarta dibuat atau Surabaya atau pekanbaru juga boleh
2022-07-28
0
Nina Melati
keren, ceritanya bagus
2022-05-28
0