Sambil berlari, Regar menembak para Goblin itu dengan kedua Pistol G-2 miliknya. Awalnya para Goblin tak menyadari, sehingga mereka lansung maju saja. Namun setelah melihat banyak rekan mereka yang tumbang. Komandan Pasukan Kerajaan Yakjud yang memimpin penyerangan itu meminta anak buahnya waspada pada serangan benda aneh milik Pemuda berkostum ala Assasin didepan mereka itu.
“Cih, mereka telah sadar!” gumam Regar yang melihat mereka menangkis tembakan Regar dengan senjata mereka.
Karena tak ingin membuang-buang peluru. Regar menyimpan kembali pistolnya dan memegang Pedang Queen E.Ve saja.
“Kalian bunuh Pemuda itu!” seru Komandan Pasukan Kerajaan Yakjud, menunjuk pada Regar. Sontak saja puluhan Goblin lansung menerjang ke arahnya.
Pangeran Regar Virmilion mengalirkan tenaga dalam pada Pedang Queen E.ve dan menangkis serangan mereka.
“Regar!” seru Costantino berhenti berlari.
“Jangan berhenti! Kembali ke barisan! Ikuti instruksi dari Ketua Jaxon!” sahut Regar.
Constantino tampak ragu, ia ingin membantu. Namun ia juga merasa kekuatan para Goblin jauh diatasnya.
“Ayo Costantino!” seru Drake menarik tangannya. Ia tak ingin temannya itu malah menyerahkan nyawanya sia-sia pada gerombolan Goblin yang beringas itu.
“Dia akan baik-baik saja, lihatlah ia masih tampak tenang walaupun telah dikepung begitu!” seru William yang berlari di depan.
Tiba-tiba saja sebuah kepala Goblin menggelinding di depan mereka. Sontak saja William lansung mual dan muntah-muntah. Mereka kemudian menoleh kebelakang dan melihat para Goblin yang mengepung Regar telah disapu bersih dan dalam sekejap Regar telah berada di sebelah mereka.
“Kenapa berhenti? kita harus kabur segera. Bahaya kalau kita tertangkap,” kata Regar berlari dibelakang mereka.
“Bahaya matamu! Justru kau yang berbahaya bagi mereka!” gerutu Drake dalam hati.
“Ada apa Drake? Kok, kamu menengokku begitu?” tanya Regar yang merasa aneh dengan tatapan Drake padanya.
“Kau hebat!” sahut Drake sambil tersenyum dan menoleh ke depan lagi. Regar hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah aneh Drake tersebut.
***
“Apa mereka baik-baik saja tidak, ya?” Noella khawatir dengan Drake dan yang lainnya. Ia melihat serbuan Goblin bak air bah saja melompati tembok gerbang tujuh, hanya butuh waktu sebentar saja halaman gerbang tujuh hampir penuh diisi para Goblin. Walaupun para Archer pihak Elf terus menembaki mereka.
“Tenang saja Noella, mereka pasti bisa menjaga diri,” kata Alfira menenangkannya.
“Apaaaaaaa?” Noella kaget bola api raksasa muncul di langit. Cahaya merah terang itu terlihat jelas akibat kegelapan malam ini. Tak lama kemudian menghantam benteng 77.
Para Archer yang awalnya menembaki para Swordman Kerajaan Yakjud, kini terpaksa membidik bola api itu agar tak menghantam benteng 77.
“Ini takkan sanggup mereka hadapi,” gumam Jaxon melihat jumlah Goblin yang terus berdatangan.
“Jaxon perintahkan mereka mundur!” seru Konrad yang telah bersiap dengan komandan Randal di gerbang enam.
Konrad memiliki 45 Swordman Rank Gold dan Diamond, sedangkan Komandan Randal memiliki 200 Prajurit Swordman Rank Diamond dan 500 Rank Gold. Itu semua adalah Prajurit Militer yang ada di kota Cordova. Sedangkan bala bantuan dari Provinsi atau Ibukota belum jelas kapan datangnya.
“Anak-anak masuk ke gerbang enam!” Perintah Jaxon. Ia sendiri melompat kedepan menghadang para gerombolan Goblin yang mulai mendekati para pemula anggota guild Serigala Isfahan itu.
“Cepat masuk!” seru Regar pada Drake yang masih bingung dengan apa yang terjadi ini, ia menjadi linglung saking takutnya.
“Ayo!” Costantino menarik tangan William dan Drake ikut berdesak-desakan masuk kedalam. Sebagian mencoba melompat tinggi keatas, namun hanya beberapa saja yang berhasil. Karena Rank mereka yang terlalu rendah itu belum memiliki tenaga dalam mumpuni.
“Ayo Noella, kita harus mundur segera!” seru Alfira menarik lengannya. Karena para Archer lainnya juga sudah mundur ke benteng 77.
Regar yang berdiri di barisan paling belakang melihat para Goblin telah mendekati mereka lansung menyerang.
“Santoryu Ogi : Ichidai Sanzen Daisen Sekai!”
Regar melompat ke gerombolan Goblin, Jaxon yang ada disebelahnya sempat kaget. Ia tak mengira ada Swordman pemula yang berani melawan gerombolan musuh seorang diri.
“Anak ini,” gumam Jaxon kagum, “di masa depan dia mungkin akan menjadi Swordman Rank SSS,“ katanya lagi.
Tindakan Regar itu menyelamatkan puluhan Swordman pemula yang berdesak-desakan masuk ke gerbang enam, karena para Goblin menjadi lebih fokus pada Jaxon dan Regar.
“Santoryu o—” Belum selesai Regar menirukan jurus dari komik yang dibacanya itu tiba-tiba Komandan Goblin Rank Platinum menghantam Regar dengan Palu raksasa miliknya.
Regar yang menangkisnya dengan Pedangnya, berguling-guling terpental hingga menabrak tembok dinding gerbang enam.
“Kampret! ini tak seimbang! Beraninya lawan yang lemah, noh!” Regar menunjuk Jaxon. “Lawan dia, biar adil!” teriak Regar sambil mengusap darah yang keluar dari bibirnya.
“Ini perang bocah! Lagi pula, saya melihat kau berpotensi akan merepotkan kami dimasa depan. Sebab kau dapat mengalahkan Rank Gold dan Diamond dengan mudah, padahal kau cuma pemula Rank Silver,” sahut Komandan Goblin itu.
“Cih, tak tahu saja dia. Dulu aku menjalani latihan seperti di neraka dari Paman Setiawan,” gumam Regar.
Ia kemudian memasang kuda-kuda dan mengarahkan pedangnya pada Komandan Goblin itu.
“Jurus terhebat sepanjang masa! Lightning Steps! Kaburrrrrrrrrr” teriak Regar salto tinggi ke udara dan melewati gerbang enam.
“Sial anak ini! aku kira dia akan melawan Komandan Goblin itu,” gerutu Jaxon juga kabur ke gerbang enam.
“Komandan!” seru anak buah Komandan Goblin itu yang membiarkan keduanya kabur.
“Sudah biarkan saja. Kita berkumpul dulu sebelum menyerang bersama,” katanya.
Para Goblin terus berdatangan dari balik pepohonan dan hampir memenuhi halaman gerbang tujuh itu. Sedangkan para Archer pihak Elf tak bisa berbuat banyak. Karena hujan bola-bola Api terus datang silih berganti. Jumlahnya jauh lebih banyak dari serangan pertama saat siang tadi.
***
Regar hanya luka ringan, ia mengalirkan tenaga dalam untuk menyembuhkan lukanya. Ia kemudian menuju benteng 77, karena para Rank Silver tak diikutkan lagi dalam perang ini. Lagi pula Regar berpikir untuk menghemat tenaga saja. Toh, iya yakin ini baru permulaan saja. Serangan yang lebih besar pasti akan terjadi lagi kedepannya.
Sambil berjalan santai, seperti tak terjadi apa-apa saja. Padahal di gerbang enam telah terjadi pertumpahan darah. Suara senjata tajam yang beradu dan suara jeritan kesakitan menggema kemana-mana.
“Hmm, aku telah membunuh 30 Goblin dan mendapatkan 6000 Poin. Sepertinya Poin ini berbeda-beda nilainya tiap musuh, tergantung Rank mereka,” gumam Regar.
“Regar!” seru William yang melihatnya datang berjalan dengan santai. “Kau tak apa ya?” tanyanya lagi.
“Tak apa? Cuma ditendang oleh komandan Goblin saja tadi. Sempat pusing juga rasanya hahaha ....” Ia malah tertawa bangga telah dihajar oleh Komandan Goblin.
“Bodohhh! kalau mati bagaimana?” teriak Noella memarahi Regar. Ia sangat kecewa dengan sikapnya tersebut.
“Sudah-sudah yang penting semua selamat!” Alfira menyela perkataan Noella. Ia kemudian berbisik di telinga Regar. “Kan, sudah kuberitahu. Ayahnya tewas ditangan goblin.”
“Ah, iya ya.” Regar menyadari itu. Ia baru teringat, padahal Alfira telah menceritakan itu dulu.
Untuk menenangkan keadaan, ia langsung duduk di lantai dan diikuti yang lainnya.
“Kita istrihat saja dulu, mungkin perang ini akan lama,” kata Regar. Ia kemudian memejamkan matanya untuk istirahat, karena sudah tengah malam begini.
Noella dan yang lainnya kembali dibuat bingung oleh tindakan Regar. Noella ingin memarahi Regar lagi, namun Alfira melarangnya.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Idhooo
jurus terkuat keluarga Joestar
2022-11-22
1
Nur Tini
Perang melawan goblin goblok
2022-07-27
0
Nina Melati
keren semua karyamu thor
2022-05-27
2