“Pangerang kenapa kau tampak murung?” tanya Nenek Elisabeth yang lansung menghampirinya.
“Tak apa Nek, aku hanya kelelahan saja dan akan istirahat ke kamarku!” sahut Regar sambil berlalu meninggalkan nenek Elisabeth yang kebingungan melihat tingkah lakunya yang cukup aneh hari ini. Tak biasanya ia tidur disini lagi, setelah dua tahun terakhir yang hanya datang menjemput perbekalan saja.
***
Malamnya Regar, nenek Elisabeth dan suaminya makan bersama. Suasana tampak canggung, mereka tak berani menyapa Regar yang diam saja sejak tadi.
“Nenek ... Kakek!” akhirnya Regar memulai percakapan.
“Iya, ada apa Pangeran!” jawab mereka serempak.
“Kan, masa karantinaku masih ada setahun lagi. Jadi, aku ingin mencoba berpetualang dulu selama setahun ini,” katanya.
“Apaaaaa!” mereka kaget mendengarnya. “Apa tak berbahaya bagimu pergi sendiri saja keluar sana Pangeran!” seru nenek Elisabeth khawatir.
“Tak usah khawatir Nek, aku telah berlatih keras belakangan ini. Yang penting tolong rahasiakan ini, dan aku akan kembali tahun depan kemari saat ayah mengirim orang untuk menjemputku.” Regar meyakinkan mereka untuk tak mengkhawatirkan dirinya.
“Pa-pangeran ....” Nenek Elisabeth menangis karena Regar akan meninggalkan mereka lebih cepat dari yang mereka bayangkan.
“Sudah tak apa ... biarkan dia pergi, supaya ia bisa tumbuh lebih dewasa diluaran sana!” Suami nenek Elisabeth meyakinkannya untuk merelakan Pangeran Regar Virmilion pergi mencari pengalaman, dengan bergabung dengan salah satu guild di kota.
“Apa yang harus kami katakan pada Queen Emanuelle?” tanya nenek Elisabeth lagi, sebab Queen Emanuelle selalu menanyakan kabar anak bungsunya itu setiap ada prajurit yang pergi mengantarkan perbekalan buat mereka.
“Masalah itu ... pandai-pandai nenek saja mengaturnya. Toh, selama ini kan, nenek terus yang mengabari bunda tentang keadaanku di sini,” jawab Regar menyantap habis makanannya.
“Baiklah ... tapi kau cobalah untuk membaca surat yang dikirimnya, mana tahu ada hal penting,” kata nenek Elisabeth lagi, karena dua tahun belakangan ini, tak ada satu suratpun yang dibacanya.
“Iya, Nek. Nanti, sebelum tidur akan kubaca semampuku!” sahutnya.
Setelah selesai makan bersama, Regar kemudian bergegas ke kamar dan membaca beberapa surat yang dikirim ibundanya. Tak ada yang berubah, semua suratnya masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya.
“Hah ...” Regar menghela nafas panjang, ia masih tak menyangka akan berpisah dengan Setiawan sangat cepat sekali. “Aku tidur sajalah, besok mau ke kota Isfahan lagi,” gumannya.
Kota Isfahan adalah ibukota Provinsi Asteria yang terletak di pantai timur Kerajaan Akkadia, atau tepatnya lebih dekat ke perbatasan Kerajaan Amori.
***
Keesokan paginya, Regar telah bangun lebih awal yang memang sudah jadi kebiasaannya saat dilatih oleh Setiawan. Regar lansung melakukan pemanasan dengan cara push up, sit up dan lainnya tanpa menggunakan tenaga dalam.
Karena Regar akan pergi meninggalkan mereka, nenek Elisabeth memasak banyak makanan kesukaan Pangeran kelima Kerajaan Akkadia itu.
“Pangeran ayo kita sarapan pagi!” seru nenek Elisabeth mengetuk pintu kamarnya.
“Iya ...” sahut Pangeran Regar Virmilion yang keluar dari dalam kamar mengenakan pakaian serba tertutup, muka dan rambutnya juga tertutup kecuali matanya.
"Visual Pangeran Regar Virmilion dengan pakaian barunya*
“Ah, nenek kaget!” seru Nenek Elisabeth kala melihatnya. “Sudah seperti Assasin pembunuh saja!” katanya lagi melihat penampilan baru Regar itu.
“Hahaha ... dengan begini, identitas diriku sebagai Elf terkutuk akan tersamarkan,” jawabnya. Kemudian berkata, “Ayo kita sarapan Nek, nanti pendaftaran di guild mengular pula, jadi aku harus ikut antrian panjang.”
“Iya ... iya, Pangeran!” seru nenek Elisabeth merangkul tangan Regar ke ruang makan.
“Wah, Pangeran tampak hebat sekali mengenakan pakaian itu!” seru suaminya nenek Elisabeth saat melihat Regar dengan penampilan barunya.
“Hahaha ... sudah kayak Swordman asli belum?” Regar bercanda padanya. Ia ingin meninggalkan kesal baik saat kepergiannya ini, supaya mereka tak khawatir berlebihan saat dia pergi.
“Sudah mirip dengan Raja Virmilion saat masih muda dulu!” sahutnya.
“Ah, kakek terlalu memujiku!” seru Regar lagi senyum-senyum dipuji olehnya.
“Itu senjata apa yang diselipkan di kedua pinggangmu itu!” tanyanya lagi penasan dengan kedua benda aneh itu.
“Oh, ini namanya Pistol G-2. Jika ditembakkan akan mengeluarkan peluru seperti ini!” seru Regar sambil memperlihatkan selongsong peluru pada mereka.
“Wah hebat sekali, jika semua Prajurit Kerajaan mengenakan ini, sudah dipastikan Kerajaan Akkadia akan menjadi yang terkuat di daratan Latinesia ini,” kata nenek Elisabeth saat melihat selongsong peluru itu.
“Ah, itu aku tak berniat mengajarkannya pada orang lain,” kata Regar menanggapi perkataan nenek Elisabeth.
“Eh, kenapa Pangeran?” mereka kebingungan dengan reaksi Regar tersebut yang tak mau mengajarkan pada Kerajaan orang tuanya sendiri.
“Kan, aku ingin menjadi Swordman terhebat, jika aku mengajarkannya pada orang lain, sama saja aku membiarkan mereka yang akan mengambil sosok Pahlawan itu hahaha ....” Regar tertawa lebar, mengatakan alasan dibalik ia tak mau mengajarkan orang lain tentang penggunaan Pistol G-2 miliknya itu.
Regar sendiri akan jarang menggunakan pistol itu, karena harus menghemat peluru. Sebab di tasnya cama ada 500 butir peluru saja. Jika habis, ia harus pergi ke pandai besi dan juga membeli bahan-bahan untuk membuat mesiu juga. Tentu saja itu hal yang merepotkan baginya.
“Mudah-mudahan Pangeran menjadi Swordman terhebat di daratan Latinesia ini!” seru nenek Elisabeth mendoakan yang terbaik untuknya.
“Sudah-sudah ayo isi perutmu yang banyak, supaya kau tak kelaparan di jalan,” kata sang Kakek pada Regar yang lansung melahap banyak makanan itu.
Mereka senyum-senyum melihat Regar yang dengan rakusnya memakan hidangan buatan nenek Elisabeth itu.
Hingga tibalah waktu yang dinanti-nantikan, Regar kemudian berpamitan pergi ke kota Isfahan untuk mendaftar menjadi anggota guild di sana.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
🌟kucing wibu🌟
malah kaya yang ada di mortal kombat 😅😅
2023-09-07
0
Ahmad Syahrullah
Malah kayak Assasin 😅
2023-08-23
0
Nur Tini
Gak ada yg perlu di komen. Semuanya biasanya aja. Lanjut thor
2022-07-27
0