Pangeran Regar Virmilion tertidur dengan pulas, padahal saat ini tengah terjadi pertumpahan darah di gerbang enam. Para pemula anggota guild Serigala Isfahan yang bersembunyi di benteng 77 saja tak ada yang berani tidur.
Semua ketakutan bercampur panik akan nasib mereka yang bergantung pada senior anggota guild Serigala Isfahan dan Prajurit yang dibawa oleh Komandan Randal yang tengah mencegah serbuan Pasukan Kerajaan Yakjud melewati gerbang enam.
“Aneh sekali Regar ini. Dia tidur pulas!” kata William keheranan.
“Betul. Apa tak ada rasa takut dalam dirinya, ya?” sahut Alfira mendekati Regar. Ia ingin mencabut kacamata hitam yang dikenakan oleh Regar. Ia penasaran seperti apakah wajah dibalik maskernya itu.
“Alfira!” Costantino memegang pergelangan tangannya. “Tak boleh begitu. Pasti ada alasannya menutup identitasnya agar tak diketahui orang.” Cegah Costantino.
“Hahaha maaf-maaf, aku terlalu penasaran seperti apa rupa dibalik maskernya itu.” Alfira kembali ke posisi semula.
“Sudah biarkan saja nanti dia sendiri yang menunjukannya pada kita,” sahut Noella yang menjadi ketua kelompok kecil mereka itu.
Dentuman demi dentuman bola api yang ditembakkan melalui Manjanik oleh Pasukan Kerajaan Yakjud terus menghantam benteng 77 yang kokoh itu. Para Archer dari guild Serigala Isfahan berkolaborasi dengan Archer bala bantuan dari Prajurit yang dibawa oleh Komandan Randal dari kota Cordova memanah sebanyak mungkin bola-bola Api itu agar tak mengenai benteng 77.
Pagi harinya, para Swordman Goblin itu kembali mundur atau meninggalkan gerbang tujuh yang mereka kuasai tadi malam.
Lebih dari setengah Swordman yang mempertahankan gerbang enam gugur dalam pertempuran itu, ini sangat merugikan pihak Elf. Bala bantuan dari kota lainnya juga belum menampakkan diri, situasi ini sangat menurunkan semangat juang Swordman yang tersisa.
***
“Regar bangun! bangun!” seru Alfira menggoyang-goyangkan tubuhnya.
“Hmm, sudah pagi, kah?” sahut Regar sambil menguap. Namun ia kaget melihat teman-temannya itu lesu dan pucat. “Kalian kurang tidur, ya. Kenapa tak tidur tadi malam?” katanya lagi.
“Emang kami seperti kamu! Padahal sedang perang malah tidur pulas,” gerutu Alfira.
“Hahaha ... kalau perangnya sampai ke sini, kita pasti akan dibangunkan oleh para senior. Aish malah semuanya lagi tampak lesu begini. Bagaimana mau melawan para Goblin kalau begini,” kata Pangeran Regar Virmilion lagi sambil tertawa mengejek teman-temannya itu.
“Aku mau tidur ah, ngantuk berat nih,” kata Alfira sembari bersandar di bahu Regar. Hanya hitungan beberapa tarikan nafas saja ia sudah terlelap.
Melihat Alfira tertidur, Noella ikut bersandar di bahu Alfira, sehingga keduanya tertidur.
“Kalian tidurlah, walau sebentar. Kan, itu lumayan.” Regar menyuruh Drake, William dan Costantino ikutan tidur.
Ketiganya lansung terlentang di lantai. Melihat tindakan teman-teman Regar itu. Para Swordman dan Archer Rank Silver lainnya langsung ikutan tidur.
***
“Kenapa terlentang semua ini?” kata Jaxon pelan saat ia masuk ke benteng 77. “Sepertinya mereka tak tidur tadi malam, bagaimana ini Konrad. Apakah mereka kita bangunkan saja dan menyuruh mereka patroli menjaga gerbang enam?”
“Tak usahlah, biarkan saja. Suruh anak itu saja!” sahut Konrad menunjuk Regar yang sedang membersihkan Pedang Queen E.ve miliknya dengan sapu tangan.
Noda darah semalam mengering di Pedang Queen E.ve itu. Butuh waktu lama untuk Regar membersihkannya. Karena ia tak bisa pergi mengambil air, sebab Alfira bersandar di bahunya.
Regar menengok ke arah Jaxon yang memperhatikannya.
“Regar! kemari!” Panggil Jaxon pelan.
Regar kemudian membaringkan tubuh Alfira dan Noella dengan pelan ke lantai, agar keduanya tak bangun. Kemudian ia menghampiri mereka.
“Ada apa Ketua Jaxon,” sapa Regar.
“Karena kau yang tak tidur. Maka kau kuberikan tugas menjaga gerbang. Pasukan Komandan Randal sedang beristirahat di gerbang lima. Mereka kelelahan akibat pertempuran semalam. Nanti jika para Goblin itu menyerang kembali, cukup bunyikan gong-nya dan kabur ke gerbang lima. Paham!” seru Jaxon memberikan perintah pada Regar untuk berpatroli sendirian.
“Baik Ketua Jaxon. Saya permisi dulu Ketua Konrad,” katanya lagi meninggalkan kedua pemimpin guild Serigala Isfahan itu.
Pangeran Regar Virmilion lansung meninggalkan benteng 77 dan bergegas menuju gerbang tujuh.
“Kemana kalian suruh anak itu?” tanya Alice menghampiri mereka.
“Berpatroli, tak ada yang berjaga, takutnya nanti makhluk hijau itu menyeruduk lagi,” sahut Jaxon.
“Apa tak beresiko membiarkannya pergi sendiri?” Alice khawatir dengan tindakan ceroboh mereka.
“Dia itu sangat kuat. Tadi malam kami berdua menahan serangan para Goblin itu di gerbang tujuh, ia masih bisa bercanda saat berhadapan dengan Komandan Goblin itu. Bayangkan saja, Swordman Rank Silver melawan Rank Platinum ia masih tenang, walaupun akhirnya kabur juga,” jawab Jaxon.
“Iya juga sih, anak ini memang hebat sekali. Lagi pula dia juga punya senjata aneh itu,” kata Alice lagi. Kemudian ia pergi meninggalkan mereka. Ia kembali ke tower benteng 77 untuk memantau Pasukan Kerajaan Yakjud yang berkemah beberapa mil dari benteng 77.
***
“Patroli sendirian membuat bulu kudukku berdiri. Selalu merasa ada Goblin memantau dibalik pepohonan itu,” gumam Regar mengintip dari balik tembok gerbang tujuh.
Tak ada mayat atau benda-benda lainnya yang tergeletak di halaman gerbang enam atau tujuh. Kedua masing-masing pihak membawa mayat rekan-rekannya untuk dimakamkan. Namun ceceran darah ada dimana-mana.
Untung saja Regar memakai masker, takutnya keadaan di sini berubah menjadi wabah penyakit. Karena menurut Setiawan dulu, kondisi seperti ini bisa menyebabkan wabah jika tak dibersihkan. Sekarang saja ada ribuan lalat yang hinggap, yang merupakan media pembawa penyakit itu.
***
“Kita harus mengirim Pasukan besar ke kota Cordova, aku yakin mereka memindahkan pusat penyerangan mereka, yang awalnya dari kota Granada dan Basque,” kata Ratu Violet Celestine dalam rapat darurat di istana, bersama para Jenderal Militer dan Pangeran Frederick Celestine.
“Berapa Prajurit yang dibutuhkan? Saat ini susah untuk memobilisasi Pasukan, karena kita sedang mengantisipasi pergerakan Kerajaan Amori, hampir seluruh pasukan ditempatkan di tiga titik Kastil Militer Provinsi Athena dan Provinsi Torus,” sahut Jendral Harrison.
“Setidaknya 10.000 Prajurit dan ratusan Manjanik. Di benteng 77 saja saat ini tak ada Manjanik sama sekali,” kata Ratu Violet Celestine, seperti orang yang memohon bantuan saja. Padahal mereka anak buahnya.
“Kastil ibukota saat ini hanya ada 10.000 Prajurit saja. Itu tak bisa dikerahkan, karena mereka berfungsi sebagai Pasukan gerak cepat saat ibukota diserang. Ratu tahu sendirilah, kota Ereck ini dekat dengan kota Basque,” sela Jenderal Everard.
“Ratu perintahkan saja Pangeran Darian untuk membagi pasukannya ke sana. Lagi pula Kerajaan Yakjud tak akan memusatkan penyerangan dari sana. Toh di sana itu adalah daerah pegunungan. Akan susah untuk memobilisasi Pasukan dalam jumlah besar,” kata Jenderal Fitz ikut mematahkan permintaan Ratu Violet Celestine untuk mengirim Pasukan Militer ke kota Cordova.
...⚔️Bersambung ⚔️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
John de Joenk
tidur napoleon thor...sambil jalan biar tenaga fresh kembali
2024-01-14
0
Nur Tini
Saat perang tidurnya, tidur ayam, antara tidur dan tidak
2022-07-28
1
Lily
kalo tentara di bumi sih sudah latihan tidur tapi sadar akan keadaan, karena tidur saat perang itu penting👍
2022-06-03
3