“Paman Setiawan kau bersabar dulu di sini, ya. Aku akan kembali ke kastil dulu menemui Kakek, mana tahu mereka memiliki obat penyembuh luka.”
Pangeran Regar Virmilion pamit pada Setiawan yang masih tergeletak di ranjang gudang tua itu.
“Dasar Pangeran bodohhhhhh!” gerutu Setiawan dan berkata lagi, “Didalam ransel itu ada obat P3K!”
“Hah, petigaka?” sahut Regar kebingungan dengan ucapan Setiawan.
“Ah, iya, ya ... Aku lupa kalian mana tahu itu,” gerutu Setiawan lagi. “Cepat kau buka ransel itu dan ambil kotak putih!” katanya lagi.
Regar kemudian menuruti perintah Setiawan dan mengambil kotak putih dan menyerahkannya pada Setiawan.
“Inilah yang disebut kotak P3K itu, didalamnya ada obat untuk pertolongan pertama, lumayanlah dari pada tak ada sama sekali.” Setiawan menjelaskan kegunaannya, walaupun ia sedikit menggerutu juga.
Setiawan membersihkan bekas lukanya dan kemudian membalutnya dengan perban. Dia juga meminum obat untuk mempercepat penyembuhannya.
“Jadi, kau bilang kan, mana itu diserap dari alam dan mengolahnya menjadi tenaga dalam. Terus coba kau praktekkan di depanku, supaya Aku bisa menilai kekurangannya dan memperbaikinya.”
Setiawan mulai serius dengan ucapannya tadi untuk melatih Pangeran Regar Virmilion menjadi Swordman terhebat.
Setiawan berpikir tak akan ada jalan kembali ke Indonesia lagi. Apalagi Ras Elf menilai Regar sebagai anak terkutuk, otomatis ia juga akan menjadi anak terkutuk juga, mengingat ia memiliki kesamaan fisik dengan Pangeran Regar Virmilion.
Itu semua dilakukannya demi kelangsungan hidupnya juga, agar tak mendapat perlakuan buruk kedepannya.
Regar mengambil satu buah lidi dari sapu lidi yang ada di dekat pintu.
“Perhatikan paman!” seru Regar dan mengambil Senapan SS-2 milik Setiawan yang tergeletak di lantai.
Regar kemudian mengalirkan tenaga dalam pada lidi itu dan lansung menebas Senapan SS-2.
“Woi, kenapa kau potong Senjataku bodohhhhhh!” teriak Setiawan, “Au ... au sakit!” gerutunya, akibat teriaknya nafasnya menjadi sesak.
“Jangan paksakan bergerak paman,” sahut Regar tanpa merasa bersalah sedikitpun. “Kan, cuma ini benda yang keras di sini,” katanya lagi.
Regar melirik dua buah pistol G2 yang tergeletak di sebelah Senapan SS-2 milik Setiawan itu. Ia kemudian mengalihkan tenaga dalam bersiap untuk memotong kedua pistol itu kembali.
“Hei-hei cukup bodohhhhhh!” teriak Setiawan lagi, ia tak ingin senjata terakhirnya malah dihancurkan oleh Pangeran terkutuk itu lagi.
“Oo, jadi Paman sudah paham, ya,” sahut Regar dengan tatapan polos darinya yang membuat Setiawan ingin sekali menonjok wajahnya itu.
“Apakah kau ada buku tentang Mana dan Swordman? Sepertinya lebih gampang jika Aku mengetahui teorinya terlebih dahulu. Daripada bertanya padamu yang membuatku emosi saja,” kata Setiawan.
“Baiklah, Paman tunggu di sini, aku akan mengambilnya ke kastil,” jawab Regar meninggalkan Setiawan di gudang tua itu.
Setiawan adalah seorang anggota TNI Ad, yang berasal dari korps Kopassus, Jakarta. Ia dikirim untuk mengejar ******* OPM di kedalaman hutan Papua, namun saat ia sedang memantau musuh, sebuah retakan dimensi menariknya dan memuntahkan kembali di Planet Latinesia.
Untung saja ia bertemu Pangeran Regar Virmilion, yang memiliki kesamaan fisik dengannya dan tentunya mau merawatnya yang terluka saat jatuh dari ketinggian.
Sebagai Prajurit Kopassus, Setiawan memiliki keterampilan diatas rata-rata. Ia menguasai banyak bahasa asing dan berbagai macam bela diri. Setiawan berencana akan melatih Regar dengan bela diri tersebut. Karena ia melihat Regar hanya mengandalkan yang katanya Mana itu saja.
Kalau hanya mengandalkan itu, Setiawan yakin saat Pengeran Regar Virmilion memasuki dunia luar, ia akan gampang dikalahkan oleh musuh nantinya.
***
“Pangeran ... Kami kira kau kabur, sudah seminggu kau tak kembali ke kastil. Kemarin Prajurit datang membawa makanan yang kau pesan dan juga ada surat dari Queen Emanuelle untukmu.”
Nenek yang merawatnya itu lansung bergegas menghampiri Regar saat ia membuka gerbang kastil kecil itu.
“Dari bunda, ya,” jawabnya dengan ekspresi datar saja. “Palingan dia minta maaf tak bisa mengunjungiku, aku sangat menyayangimu, bersabarlah di sana, jaga kesehatan dan bunda sangat merindukanmu!” kata Regar menirukan suara wanita yang ada dalam pikirannya.
Pangeran Regar Virmilion tak tahu bagaimana bentuk ibunya itu, apalagi suaranya. Hanya saja, tiap ada Prajurit yang datang, Queen Emanuelle Virmilion pasti akan menitipkan surat untuk anaknya itu.
“Tak boleh begitu Pangeran ... Queen Emanuelle sangat menyayangimu, buktinya dia mencegahmu agar tak dibunuh saat kau lahir dulu.” Nenek yang bernama Elisabeth itu selalu membela ibunya Pangeran Regar Virmilion, saat ia menggerutu tentangnya.
“Ha, kan ... pasti Nenek membelanya,” gerutu Regar lansung menuju kamarnya untuk mengambil buku-buku yang diminta oleh Setiawan.
Surat yang tadi diberikan oleh Nenek Elisabeth lansung ditaruhnya di sebuah keranjang. Keranjang itu hampir penuh dengan surat-surat yang dikirim oleh Queen Emanuelle. Namun, sebagian besar surat itu tak dibaca oleh Regar. Karena inti dari surat-surat itu selalu sama.
“Ini ada banyak buku? tapi buku mana yang akan kubawa?” guman Regar kebingungan.
Ia kemudian memutuskan membawa semuanya dengan cara menggunakan kereta kuda yang ada di kastil kecil itu. Regar juga memasukkan banyak perbekalan, karena ia berencana akan ikut tinggal di gudang tua itu juga.
“Kakek dan Nenek tak usah mencariku, Aku tinggal di gudang tua. Kalau perbekalanku habis, aku akan datang lagi kemari!” seru Regar setelah menaruh semua kebutuhannya dalam kereta kuda.
Nenek Elisabeth sangat sedih dengan kepergian Pangeran Regar Virmilion itu. Ia tak menyangka Pangeran yang mereka asuh dengan kasih sayang sejak usia Lima tahun itu akan memutuskan hidup mandiri.
“Sudahlah, tak usah menangis. Biarkan saja ia berkembang menjadi dewasa. Toh, ini pilihan hidupnya. Lagi pula ia akan kembali juga saat perbekalannya habis.”
Suami Nenek Elisabeth menghiburnya. Kini, mereka hanya memandangi Pangeran yang disangkakan sebagai anak terkutuk itu meninggalkan mereka.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Nur Tini
Asyik lanjut terus
2022-07-27
0
Lurah Desa Konoha
Sipp
2022-04-04
0
Wedus Gembel
gassssss poll
2022-04-03
1