Benteng 77, Kota Cordova

Rombongan guild Serigala Isfahan memasuki kota Cordova. Iring-iringan kuda mereka lansung disambut meriah oleh penduduk kota tersebut.

“Hidup Ras Elf! Hidup Ras Elf!” teriak para penduduk.

“Hidup ras Elf!” teriak Noella juga sambil melambaikan tangan.

“Kakak kau keren sekali!” Seorang anak Elf laki-laki berusia sepuluh tahun memuji penampilan Pangeran Regar Virmilion.

“Terimakasih!” sahut Regar melambaikan tangan padanya.

Kota Cordova masih dihuni oleh penduduk, karena serangan Kerajaan Yakjud ke benteng 77 itu tak terlalu sering, tak seperti di kota Granada yang merupakan ibukota Provinsi Istanbul.

“Selamat datang Swordman Jaxon dan Archer Alice di kota Cordova. Saya Randal komandan Militer Kerajaan Sirius untuk kota Cordova ini,” kata Randal menyambut kedatangan guild Serigala Isfahan itu.

“Ya Randal, senang berjumpa denganmu. Lansung saja, logistik kami sudah disediakan belum. Anak-anak sudah tak sabar ni, menebas kepala Goblin-goblin itu!” sahut Jaxon.

“Tentu saja semua sudah lengkap, cukuplah untuk sebulan ke depan,” kata Randal lagi.

“Lansung saja, kami akan segera ke benteng 77, supaya rombongan lama segera pulang,” kata Jaxon dan Randal setuju dengan ucapannya.

Jarak antara Kota Cordova dengan benteng 77 tak terlalu jauh, hanya beberapa kilometer saja. Rombongan guild Serigala Isfahan lansung menuju ke sana.

***

“Jaxon ....” Konrad, Swordman Rank Platinum yang merupakan pemimpin rombongan guild Serigala Isfahan yang menjaga benteng 77 menyambut kedatangannya.

“Hahaha kau bertambah kurus saja Konrad! apa para Goblin itu tak bisa membuatmu tidur nyenyak.” Jaxon mengejek penampilan Konrad yang acak-acakan itu.

“Alice cantik kau tak merindukan aku kah?” Konrad ingin memeluknya, namun Alice lansung menarik busur panahnya dan mengarahkannya pada kening Konrad. “Yah, selalu saja ditolak seperti sebelum-sebelumnya,” kata Jaxon lagi dengan wajah lesu.

“Dimana Abella? apakah dia sedang membidik para Goblin?” tanya Jaxon tak melihat pemimpin Archer yang bersamanya.

“Abella! Jaxon mengatakan kau wanita dekil dan bau!” teriak Konrad.

“Hei, siapa yang bilang begi—”

Belum selesai Jaxon mengatakan ucapannya tiba-tiba sebuah anak panah melesat dengan kecepatan cahaya!

“Cih, dasar Konrad sialan!” gerutu Jaxon yang tak sempat menarik Pedangnya.

“Boommmmm”

Dua anak panah beradu beberapa meter di atas kepala mereka.

“Wau hebat!” seru Noella melihat kesigapan Archer Alice memanah anak panah yang dilepaskan oleh Abella tersebut.

“Tak kusangka kau tetap jitu Alice!” seru Abella sembari melompat dari benteng 77 yang memiliki ketinggian 25 meter itu. Jalan beton tempat kaki Abella mendarat lansung hancur berantakan.

Abella tak terluka sama sekali, karena ia telah mengalirkan tenaga dalam ke kakinya.

“Hei! hei! kau tak boleh begitu. Buang-buang tenaga dalam saja. Kau tak tahu Mana disini itu tercemar dengan bau amis Goblin!” seru Konrad yang membuat lelucon pada Ras Goblin.

“Opps!” sahut Abella tersenyum sambil berjalan menghampiri mereka.

“Oo, kau membawa samsak tinju untuk para Goblin, ya!” Abella bercanda sambil memandang rombongan baru guild Serigala Isfahan itu.

“Sombong sekali Archer itu!” gerutu Drake tersinggung dengan candaan Abella.

“Hei jangan keras-keras, nanti mereka dengar.” Alfira menyela perkataannya.

“Betul mereka itu Rank Platinum, nanti kita akan dijadikan makanan para Goblin,” kata Noella juga.

“Hei, Goblin tak makan Elf juga kali,” kata Drake membantah perkataan Noella.

“Lama tak berjumpa Alice!” seru Abella memeluknya.

“Hmm, kau bau Abella,” canda Alice yang membuat kening Abella mengkerut mendengarnya.

Saat sedang ramah tamah begitu, tiba-tiba tanah pijakan mereka bergetar.

“Totttttttttt!” terompet berbunyi dari menara pengawas dari benteng 77.

“Goblin datang menyerang! jumlah mungkin mencapai 1000!” seru seorang Swordman datang melapor pada kedua pemimpin guild Serigala Isfahan tersebut.

“Apa? banyak sekali! Padahal besok kami akan kembali,” gerutu Konrad.

“Kirim segera pesan pada Komandan Randal untuk mengirim bala bantuan. Begitu juga kirim pesan lainnya ke Granada, agar Gubernur Pangeran Darian Celestine mengirim bala bantuan juga.

Ini pertama kalinya Kerajaan Yakjud menyerang Benteng 77, padahal alam disini bukit-bukit yang menjulang tinggi.

“Booommm!” “Boooommmm”

Batu-batu besar menghempas benteng 77, tak sampai disitu ribuan anak panah dari Archer Goblin mendarat bak hujan hujan saja.

Kerajaan Yakjud menyerang menggunakan Manjanik atau senjata pelontar batu besar. Mereka terus memberondong Benteng 77 dengan Manjanik.

“Berlindung kedalam benteng!” seru Konrad.

100 anggota guild Serigala Isfahan yang tak memiliki pengalaman tempur itu lansung berhamburan berlari ke dalam benteng 77.

“Ayo Noella cepat lari, nanti kau terkena serangan itu!” seru Drake yang ikutan panik.

Sebagai Rank Platinum dan juga pemimpin guild Serigala Isfahan di sini, Konrad, Jaxon, Abella dan Alice lansung bertindak menghalangi serangan itu, agar anggota baru mereka yang cuma Rank Silver itu tak mati sia-sia.

Jaxon melompat tinggi ke udara memotong ribuan anak panah yang datang. Begitu juga dengan Konrad tak ketinggalan.

Abella melompat ke atas benteng 77. Ia kemudian menembak batu-batu besar yang datang agar tak menghancurkan benteng 77 yang cukup kokoh itu

Beberapa Swordman dan Archer Rank Silver mulai berteriak kesakitan saat anak panah yang melesat padanya tak sanggup ia tangkis.

“Ya, tuhan apa aku akan mati di sini,” teriak Alfira ikut berlari dibelakang teman-temannya. Namun tiba-tiba ia terdorong jatuh dan sebuah batu besar melesat ke arahnya.

“Alfiraaaaaaaaa!” teriak Noella melihat sahabatnya itu akan tertimpa batu besar.

“Tidakkkkkkkkkk!” teriak teman-temannya yang lainnya saat menyadari apa yang terjadi.

Pangeran Regar Virmilion yang berada dekat mereka lansung tergerak hatinya. Padahal awalnya ia tak ingin menunjukkan hasil latihannya selama ini saat dibawah asuhan Setiawan, Sang Prajurit Kopassus tersebut.

Regar mengalirkan tenaga dalam pada kakinya, sehingga jalan beton itu retak dan juga mengalirkan tenaga dalam sebanyak 1000 Capacity Mana.

“Santoryu Ogi : Rokudo No Tsuji!” ia meniru nama jurus yang digunakan Zoro di manga one piece yang dibacanya.

Pangeran Regar Virmilion melompat tinggi ke udara dan menebas batu itu menjadi potongan-potongan kecil.

Regar kemudian mendarat di sebelah Alfira, seraya berkata. “Apa kau tak apa nona!” Regar mengulurkan tangannya.

“Wah hebattttt!” seru Alfira memuji Regar yang berhasil menghancurkan batu besar itu. “Tadi kau ngomong apa sih, saat menebas batu itu,” kata Alfira kebingungan mendengar kata yang tak familiar ditelinganya itu.

“Hahahaha biar tampak keren saja!” kata Regar sambil tertawa. Padahal kata-kata itu ia dapatkan saat membaca komik yang ada di Ransel Militer milik Setiawan dulu.

Karena di Planet Latinesia ini tak ada konsep jurus seperti yang dibacanya dalam komik itu. Makanya tiap latihan ia selalu mengucapkan sesuai dengan yang ada di komik itu biar menambah semangatnya saat latihan. Namun sekarang kebiasaan itu malah tetap terbawa-bawa.

“Oo, kalian membawa Swordman yang berbakat,” kata Konrad saat melihat pertunjukan Regar tadi.

“Itu masih belum seberapa, kemarin ada yang Panahannya malah tertangkis oleh anak itu,” ejek Jaxon sambil melirik Alice.

“Cih, aku cuma mengalirkan 1000 Capacity Mana saja saat itu,” sahut Alice merasa diledekin oleh Jaxon.

“Wah, hebat juga. Tumben ada anak berbakat mau bergabung dengan guild kita,” kata Konrad lagi sembari menebas hujan panah yang tiada henti itu.

“Entahlah, anak itu juga misterius sekali. Aku coba tanyakan identitasnya pada Nona Charlotte, namun ia tak mau memberitahunya,” kata Jaxon lagi.

Swordman dan Archer Rank Silver guild Serigala Isfahan akhirnya berhasil memasuki benteng 77, walaupun beberapa diantara mereka ada yang terluka. Namun tak ada yang tewas.

Bersambung ...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***