Cha 17 - Pertemuan 3

Tao Ming dan Yan San bisa memaklumi atas respon para penduduk desa. Bertahun-tahun mereka hidup dalam bayang-bayang ketakutan, membuat mereka sangat berhati-hati atas kehadiran orang asing.

Pun demikian dengan Chi Wei, ia tidak merasa terganggu dengan reaksi para penduduk yang ia jumpai sejak memasuki desa Teratai Putih. Dalam batinnya Chi Wei berjanji, ia akan mengakhiri situasi ini secepatnya dan akan mengembalikan kedamaian desa Teratai Putih seperti dulu lagi.

Tak terasa mereka bertiga pun sampai di kediaman Chi Wei. Di sana mereka di sambut oleh Xin Yia yang sejak dari tadi telah menunggu kehadiran sosok pemuda asing yang di sebut-sebut mirip dengan putra kesayangannya itu.

Sesampainya di kediaman Chi Wei, Tao Ming dan Yan San membungkukkan badannya memberi hormat kepada Xin Yia.

"Ming'er, San'er, si...siapa dia?" Xin Yia menunjukkan rasa terkejutnya menyaksikan sesosok pemuda gagah nan tampan yang wajahnya begitu tidak asing di matanya.

Bruk.....

Tiba-tiba Chi Wei bersujud di kaki Xin Yia.

"Ibu,,, aku kembali, Bu." Chi Wei bersimpuh sambil berusaha menahan tangis.

"Ming'er, San'er?" Xin Yia menatap kearah Tao Ming dan Yan San seakan bertanya kepada mereka berdua. Xin Yia berusaha untuk tetap tenang namun nampak jelas bulir-bulir bening di kedua matanya.

Tao Ming pun menganggukkan kepala. "Benar Bibi, dia adalah Sahabat kami, dia adalah Chi Wei putra Bibi."

Xin Yia semakin tak kuasa membendung air matanya, sekujur tubuhnya bergetar hebat. Perlahan ia membungkukkan badannya dan meraih pundak Chi Wei.

"Bangunlah!..."

Kini pemuda yang tingginya melebihi tingginya itu berdiri tegap di depannya. Perlahan tangan Xin Yia menyentuh lembut wajah Chi Wei, ditatapnya lekat-lekat paras tampan putranya itu. Bulir-bulir bening tak mengurangi keindahan bola mata Chi Wei.

"Wei'er, Putraku, benarkah ini kamu, Nak?"

Chi Wei hanya menjawabnya dengan anggukan pelan.

Bruk!...

Tanpa ba bi bu lagi Xin Yia memeluk erat tubuh putranya tersebut. Lidahnya kelu tak mampu lagi berkata apa-apa. Yang terdengar hanya isak tangis penuh haru dan bahagia yang tiada tara.

Chi Wei membiarkan ibunya melepaskan segala beban di dadanya. Tangannya yang kekar mendekap erat tubuh mungil ibunya tersebut. Suasana pun semakin haru, Tao Ming dan Yan San pun terhanyut dalam suasana tersebut. Tanpa mereka sadari air mata sudah tak mampu lagi mereka bendung.

Beberapa orang penduduk desa yang juga menyaksikan peristiwa tersebut, tidak bisa menahan rasa haru mereka. Seketika, kabar tentang kembalinya Chi Wei menyebar luas ke seluruh pelosok desa. Tentu ini menjadi sedikit berita bahagia di tengah rasa takut yang selama ini menghantui mereka.

"maafkan ibu Wei'er, ibu terlalu egois hingga tak membiarkanmu beristirahat dulu." Xin Yia berkata lembut sambil perlahan melepaskan dekapannya.

"tidak apa-apa Bu." jawab Chi Wei lembut sambil mengusap air mata yang membasahi wajah ibunya tersebut.

Sementara itu, merasa tidak enak hati Tao Ming dan Yan San pamit undur diri dari kediaman keluarga Chi Wei. Mereka berdua sempat ditahan oleh Chi Wei, namun Tao Ming dan Yan San bersikukuh pulang dengan dalih tidak mau mengganggu istirahat Chi Wei.

Selepas kepergian Tao Ming dan Yan San, Chi Wei menanyakan keberadaan si kembar. Xin Yia menjelaskan kalau saat ini si kembar berada di tempat rahasia yang hanya diketahui oleh dia dan kedua sahabat Chi Wei, Tao Ming dan Yan San.

Dulu, sejak kekacauan melanda desa Teratai Putih, hampir setiap hari terjadi perampokkan dan penculikan.

Atas perintah kepala desa dalam sebuah pertemuan rahasia, seluruh warga desa Teratai Putih diharuskan membangun sebuah tempat rahasia. Tempat tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat penyimpanan harta benda mereka termasuk hasil bumi. untuk mengakali para perampok yang selalu datang merampas harta benda para penduduk desa sampai habis tanpa sisa.

Sejak saat itu para penduduk tak lagi mengalami musibah kelaparan, bagi mereka yang punya anak gadis tempat rahasia tersebut juga jadi tempat menyembunyikan anak gadis mereka. Termasuk salah satunya si kembar.

Itu menjadi jawaban dari pertanyaan Chi Wei saat mendapati ruang rahasia bawah tanah di beberapa ladang milik warga desa.

"Lalu, si kembar Ibu sembunyikan di mana? Bukankah kata ibu tadi mereka di sembunyikan hanya di saat para perampok itu datang ke tempat ini?"

Xin Yia tersenyum kecut, lalu menjelaskan bahawa saat dia mendapat kabar ada seorang pemuda asing datang bersama Tao Ming dan Yan San menuju kediamannya, Xin Yia langsung menyuruh si kembar untuk bersembunyi. Karena menurut perhitungannya, para perampok tersebut akan datang dalam waktu dekat ini.

Chi Wei hanya menggaruk kepalanya yang mendadak gatal menanggapi penjelasan ibunya tersebut.

Xin Yia pun mengajak Chi Wei menuju ruangan belakang, di sana tepat di bawah sebuah meja usang terdapat sebuah pintu rahasia yang dibuat sedemikian rupa agar tidak diketahui orang lain.

Setelah pintu itu dibuka, terdapat sebuah ruangan bawah tanah berukuran sekitar 6 meter persegi. Di dalamnya terdapat beberapa hasil bumi yang Xin Yia simpan sebagai persediaan cadangan makanan.

"kamu tunggu di sini, biar ibu yang masuk memanggil si kembar." Ucap Xin Yia sebelum akhirnya masuk kedalam ruangan rahasia tersebut.

Chi Wei pun mengikuti arahan ibunya tersebut. Tidak berselang lama Xin Yia pun keluar dari ruangan itu di susul dua gadis belia yang sangat cantik.

"ibu, siapa orang ini?" tanya salah satu gadis tersebut kepada Xin Yia.

Chi Wei hanya berdiri mematung sambil tersenyum kikuk melihat tingkah sikembar yang merengek-rengek bertanya kepada ibunya.

Lalu Xin Yia pun menjelaskan bahwa pemuda tersebut adalah Chi Wei kakak mereka yang menghilang beberapa tahun yang lalu.

Chi Wei bisa memaklumi jika kedua adiknya itu tidak mengenalinya sama sekali. Sebab, saat Chi Wei menghilang mereka berdua masih sangat kecil.

"kakak Chi Wei?" Ucap mereka bersamaan setengah berteriak.

Keduanya pun berlari menubruk dan memeluk Chi Wei dengan erat.

"maafkan kaka yang terlalu lama meninggalkan kalian." ucap Chi Wei sambil membalas pelukan kedua gadis cantik tersebut.

Suasana haru kembali menyelimuti kediaman Chi Wei. Xin Yia membiarkan ketiga anaknya tersebut untuk saling melepas rindu.

Sejenak terlintas dalam benaknya akan sosok suaminya. "lihat anak-anak kita suamiku, mereka begitu cantik dan tampan."

Lalu Tiba-tiba...

Brak!.....

"Keluar kau perempuan sialan! serahkan gadis kembar itu atau aku bakar rumah ini!"

Terdengar seseorang masuk ke dalam rumah Chi Wei sambil berteriak-teriak meminta Xin Yia keluar dan menyerahkan si kembar.

Xin Yia dan si kembar bergetar ketakutan.

Terpopuler

Comments

Ismail Kelana

Ismail Kelana

salah satu tanda cerita yang baik dan bermutu adalah, para pembacanya ikut terbawa arus seperti cerita ini dalam pertemuan Ci Wei dan ibunya dan adiknya serta temannya, terus terang aku jujur saja akupun terharu dan air mata mengalir disudut mataku.
selamat sukses untuk penulisnya.
👍👍👍

2022-08-02

1

Anonymous

Anonymous

lanjut lah

2021-12-15

0

Putra Fajar

Putra Fajar

josssssss gandos

2021-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Cha 1 - Desa Teratai Putih
2 Cha 2 - Hutan Timur
3 Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4 Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5 Cha 5 - Menerima Kehilangan
6 Cha 6 - Alam Roh
7 Cha 7 - Mulai Berlatih
8 Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9 Cha 9 - Latihan Bertarung
10 Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11 Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12 Cha 12 - Kenyataan Pahit
13 Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14 Cha - 14 Kembali
15 Cha 15 - Pertemuan
16 Cha 16 - Pertemuan 2
17 Cha 17 - Pertemuan 3
18 Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19 Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20 Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21 Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22 Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23 Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24 Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25 Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26 Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27 Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28 Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29 Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30 Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31 Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32 Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33 Cha 33 - Ritual 1
34 Cha 34 - Ritual 2
35 Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36 Cha 36 - Tetua Agung
37 Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38 Cha 38 - Usaha yang Gagal
39 Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40 Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41 Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42 Cha 42 - Masalah Baru
43 Cha 43 - Informasi Penting
44 Cha 44 - Persiapan Perang
45 Cha 45 - Sahabat Lama
46 Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47 Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48 Cha 48 - Dewi Surga
49 Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50 Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51 Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52 Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53 Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54 Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55 Cha 55 - Pelukan Pertama
56 Cha 56 - Dewi Teratai
57 Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58 Cha 58 - Perubahan Rencana
59 Cha 59 - Malam Ke Tiga
60 Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61 Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62 Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63 Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64 Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65 Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66 Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67 Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68 Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69 Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70 Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71 Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72 Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73 Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74 Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75 Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76 Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77 Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78 Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79 Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80 Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81 Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82 Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83 Cha 83 - Balas Budi
84 Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85 Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86 Cha 86 - Berburu Harta
87 Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88 Cha 88 - Jendral King Cheng
89 Cha 89 - Kabar Bahagia
90 Cha 90 - Rindu Berat
91 Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92 Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93 Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94 Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95 Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96 Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97 Cha 97 - Petualangan Pertama
98 Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99 Cha 99 - Siluman Buaya
100 Cha 100 - Siluman Buaya 2
101 Pengumuman Penting
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Cha 1 - Desa Teratai Putih
2
Cha 2 - Hutan Timur
3
Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4
Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5
Cha 5 - Menerima Kehilangan
6
Cha 6 - Alam Roh
7
Cha 7 - Mulai Berlatih
8
Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9
Cha 9 - Latihan Bertarung
10
Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11
Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12
Cha 12 - Kenyataan Pahit
13
Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14
Cha - 14 Kembali
15
Cha 15 - Pertemuan
16
Cha 16 - Pertemuan 2
17
Cha 17 - Pertemuan 3
18
Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19
Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20
Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21
Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22
Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23
Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24
Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25
Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26
Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27
Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28
Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29
Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30
Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31
Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32
Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33
Cha 33 - Ritual 1
34
Cha 34 - Ritual 2
35
Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36
Cha 36 - Tetua Agung
37
Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38
Cha 38 - Usaha yang Gagal
39
Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40
Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41
Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42
Cha 42 - Masalah Baru
43
Cha 43 - Informasi Penting
44
Cha 44 - Persiapan Perang
45
Cha 45 - Sahabat Lama
46
Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47
Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48
Cha 48 - Dewi Surga
49
Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50
Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51
Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52
Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53
Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54
Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55
Cha 55 - Pelukan Pertama
56
Cha 56 - Dewi Teratai
57
Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58
Cha 58 - Perubahan Rencana
59
Cha 59 - Malam Ke Tiga
60
Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61
Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62
Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63
Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64
Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65
Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66
Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67
Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68
Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69
Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70
Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71
Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72
Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73
Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74
Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75
Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76
Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77
Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78
Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79
Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80
Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81
Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82
Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83
Cha 83 - Balas Budi
84
Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85
Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86
Cha 86 - Berburu Harta
87
Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88
Cha 88 - Jendral King Cheng
89
Cha 89 - Kabar Bahagia
90
Cha 90 - Rindu Berat
91
Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92
Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93
Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94
Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95
Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96
Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97
Cha 97 - Petualangan Pertama
98
Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99
Cha 99 - Siluman Buaya
100
Cha 100 - Siluman Buaya 2
101
Pengumuman Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!