Cha 12 - Kenyataan Pahit

"Guru, bukankah hari ini aku sudah bisa kembali ke alam nyata?" Chi Wei bertanya dengan napas yang memburu.

"benar, hari ini kau sudah bisa kembali ke alam nyata." Jawab Lung Huo menatap muridnya itu dengan tajam.

"beri tahu bagaimana caranya Guru, aku ingin secepatnya kembali ke sana!"

"hmmm....apa yang membuatmu ingin segera kembali ke sana, Wei'er?"

"aku ingin menuntut balas atas kematian ayahku, dan menghabisi mereka semua yang telah mengusik ketenangan desa Teratai Putih." Seru Chi Wei dengan napas yang tersengal.

"Wei'er, aku sangat setuju kalau kau ingin memerangi kejahatan yang terjadi di kehidupanmu. Tapi, aku tidak bisa membiarkanmu kembali dengan keadaan seperti ini."

"maksud Guru?..."

"apa kau lupa dengan apa yang telah aku ajarkan sebelumnya? apa kau juga lupa siapa musuh terbesarmu yang sebenarnya?."

"Tapi Guru..." balas Chi Wei sambil menundukkan kepala. Dia merasa ada rasa kecewa di hatinya, tapi dia juga tidak bisa membantah Lung Huo.

"Wei'er, tak perlu kau jelaskan. Aku mengerti atas apa yang kau rasakan. Tapi aku tidak bisa membiarkanmu kembali dengan keadaan yang seperti ini. Ayahmu, dan semua penduduk desa Teratai Putih, mereka semua juga keluargaku."

"kau dan semua orang-orang di sana, telah membantuku menjaga bunga Teratai Putih yang ada di desamu. Apa pun yang kau rasakan saat ini, aku pun merasakannya. Aku juga ingin melakukan apa yang hendak kau lakukan kepada mereka yang telah merenggut kedamaian desa Teratai Putih. Tapi kita tidak bisa gegabah Wei'er, Terutama dirimu, kau tidak bisa melakukannya dalam keadaan seperti ini."

"bersabarlah dulu, jika waktunya telah tiba, kita habisi mereka bersama-sama. anggap saja aku melakukannya untuk menebus kesalahan-kesalahan yang telah aku lakukan di masa lalu."

"maksud Guru?" Chi Wei mengerutkan keningnya.

"hhhhh...tenangkan dulu dirimu. nanti kalau kau sudah merasa tenang, aku akan menjelaskan semuanya."

Cling......

Lung Huo menghilang dari hadapan Chi Wei.

Dengan napas yang masih memburu Chi Wei berusaha untuk bisa membuat dirinya lebih tenang. Namun, tidak seperti sebelumnya yang dengan mudah dia bisa bermeditasi. Kali ini pendekar muda itu merasa sangat sulit untuk melakukannya. Setelah menyaksikan bagaimana orang-orang yang disayanginya hidup dalam ketakutan.

Rasanya, tidak mudah baginya untuk membuang amarah yang kini merasuki hati dan jiwanya. Ingin rasanya dia secepatnya kembali ke alam nyata dan menghabisi semua yang telah merenggut kedamaian desa tempat kelahirannya.

Dengan susah payah dia pun mulai mampu mengendalikan dirinya. Perlahan-lahan hatinya kembali tenang. Terngiang di telinganya semua yang telah diajarkan oleh Lung Huo. Bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan musuh-musuhnya sementara untuk mengendalikan dirinya saja Chi Wei tidak mampu.

Sedikit demi sedikit dia mulai mengerti dengan kekuatan besar yang dia dapatkan, tentu ada sebuah tanggung jawab besar yang akan dia pikul. Rasanya, Chi Wei tidak mungkin mampu menanggung semuanya jika dia belum mampu mengendalikan dirinya sendiri.

Aura membunuh yang sebelumnya begitu pekat, perlahan memudar dan menghilang seluruhnya. Sebagai pertanda bahwa ketenangan kini telah kembali dia rasakan.

Raut muka Chi Wei telah kembali seperti sebelumnya seiring menghilangnya aura membunuh yang tadi menyelimuti tubunhya. Napasnya pun berangsur kembali normal.

Perlahan dia membuka kedua matanya dan mendapati Lung Huo telah berada tepat di hadapannya.

"aku merasakan kau telah kembali Wei'er." ujar Lung Huo sambil tersenyum menyambut Chi Wei yang telah kembali mendapatkan ketenangannya.

"Guru, apa Guru bisa menjelaskan kepadaku tentang kehadiran para siluman di desa Teratai Putih?"

Chi Wei menanyakan tentang kehadiran siluman yang menyerang seorang pendekar aliran hitam yang hendak mencuri bunga teratai putih.

Dia pun menanyakan kenapa para siluman itu tidak menolong para penduduk desa Teratai Putih saat mereka di rampok. Kenapa para siluman itu hanya muncul saat ada yang mau mencuri bunga teratai putih saja.

"hhhhhhh....Wei'er, seperti yang kau ketahui, desa Teratai Putih di kelilingi gunung dan hutan belantara. Di mana di sana terdapat banyak binatang buas dan juga siluman yang tak terhitung jumlahnya. Mungkin kau dan semua penduduk desa Teratai Putih merasa heran, karena selama ini tidak pernah sekali pun binatang buas dan para siluman menyerang atau bahkan membunuh penduduk desa Teratai Putih."

"perlu kau ketahui Wei'er, selain kalian para penduduk desa Teratai Putih, seluruh binatang buas dan siluman yang ada di sini pun ikut merasakan manfaat dari energi yang terpancar dari bunga teratai putih. Mereka sangat berterima kasih kepada semua penduduk desa Teratai Putih yang telah menjaga bunga teratai itu dengan baik. Hal yang sulit dilakukan mereka, terutama bagi para siluman."

"Memang kenapa dengan para siluman, Guru. Bukankah mereka punya kesakitan yang tidak dimiliki oleh penduduk desa Teratai Putih. Harusnya dengan kesaktian tersebut mereka mampu menjaga bunga Teratai Putih jauh lebih baik dari pada kami?" Tanya Chi Wei dengan penuh rasa penasaran.

"Wei'er, bunga teratai putih berada di alam nyata. sementara siluman berada di alam lain, karena perbedaan tersebutlah mereka tidak mampu menjaga bunga Teratai Putih secara langsung. Sebagai bentuk rasa terimakasih mereka kepada kalian, para siluman tersebut menjaga kalian semua dari serangan siluman aliran hitam yang hendak mencuri jiwa setiap mahluk yang berada di alam nyata yang kemudian akan dijadikan sebagai budak mereka."

"siluman aliran hitam,,,,maksud guru?"

"ya...seperti halnya kita manusia siluman pun terdiri dari berbagai macam kelompok. Perlu kau ketahui, hampir setiap waktu para siluman aliran putih bertarung bertaruh nyawa demi menjaga keselamatan penduduk desa Teratai Putih dari niat jahat siluman aliran hitam."

"namun sayang, mereka tidak bisa berbuat lebih banyak saat desa Teratai Putih mendapat serangan dari para pendekar aliran hitam di alam nyata. Tidak semua siluman mampu menembus ruang dan waktu untuk datang ke alam manusia." Lanjut Lung Huo dengan wajah tertunduk lirih.

"kenapa itu bisa terjadi Guru?"

"Wei'er, untuk bisa berpindah alam, para siluman membutuhkan kekuatan yang sangat besar dan itu hanya bisa dilakukan oleh para pemimpin dari masing-masing kelompok siluman saja. Itu pun hanya mampu mereka lakukan dengan waktu sangat terbatas dan harus rela kehilangan separuh kekuatannya selama mereka berada di alam manusia. Jika mereka memaksa untuk lebih lama berada di alam manusia, maka tubuh mereka akan hancur."

"itulah sebabnya kenapa mereka hanya muncul sebentar saat bunga teratai putih hendak dicuri saja. Hhhhhhh..... Aku harap kau bisa memaafkan mereka yang tak mampu melindungi penduduk desa Teratai Putih sepenuhnya. Perlu kau ketahui Wei'er, mereka pun sangat terpukul atas apa yang telah menimpa saudara-saudaramu di sana."

Chi Wei hanya bisa menundukkan kepalanya, seketika itu air mata membasahi paras tampannya membayangkan bagaimana nasib dia dan seluruh penduduk desa Teratai Putih jika tidak ada perlindungan dari para siluman aliran putih. Tubuhnya merinding membayangkan jika dia dan keluarganya menjadi budak siluman aliran hitam.

"Guru tidak perlu meminta maaf untuk mereka, justru kami harus berterimakasih atas semua pengorbanan mereka demi menjaga keselamatan kami dari serangan siluman aliran hitam." gumam Chi Wei sambil berusaha menjaga agar air matanya tidak keluar lebih banyak.

Terpopuler

Comments

labib Zack Lee Ramadhani

labib Zack Lee Ramadhani

btw aura membunuh nya dari mana ,kan dia blom pernah membunuh itu pun yang waktu latihan itu cuma ilusi

2022-01-19

0

Haikal Agung

Haikal Agung

terus

2021-12-31

0

Anonymous

Anonymous

lanjut

2021-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Cha 1 - Desa Teratai Putih
2 Cha 2 - Hutan Timur
3 Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4 Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5 Cha 5 - Menerima Kehilangan
6 Cha 6 - Alam Roh
7 Cha 7 - Mulai Berlatih
8 Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9 Cha 9 - Latihan Bertarung
10 Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11 Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12 Cha 12 - Kenyataan Pahit
13 Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14 Cha - 14 Kembali
15 Cha 15 - Pertemuan
16 Cha 16 - Pertemuan 2
17 Cha 17 - Pertemuan 3
18 Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19 Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20 Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21 Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22 Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23 Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24 Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25 Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26 Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27 Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28 Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29 Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30 Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31 Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32 Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33 Cha 33 - Ritual 1
34 Cha 34 - Ritual 2
35 Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36 Cha 36 - Tetua Agung
37 Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38 Cha 38 - Usaha yang Gagal
39 Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40 Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41 Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42 Cha 42 - Masalah Baru
43 Cha 43 - Informasi Penting
44 Cha 44 - Persiapan Perang
45 Cha 45 - Sahabat Lama
46 Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47 Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48 Cha 48 - Dewi Surga
49 Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50 Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51 Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52 Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53 Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54 Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55 Cha 55 - Pelukan Pertama
56 Cha 56 - Dewi Teratai
57 Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58 Cha 58 - Perubahan Rencana
59 Cha 59 - Malam Ke Tiga
60 Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61 Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62 Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63 Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64 Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65 Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66 Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67 Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68 Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69 Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70 Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71 Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72 Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73 Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74 Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75 Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76 Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77 Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78 Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79 Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80 Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81 Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82 Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83 Cha 83 - Balas Budi
84 Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85 Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86 Cha 86 - Berburu Harta
87 Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88 Cha 88 - Jendral King Cheng
89 Cha 89 - Kabar Bahagia
90 Cha 90 - Rindu Berat
91 Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92 Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93 Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94 Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95 Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96 Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97 Cha 97 - Petualangan Pertama
98 Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99 Cha 99 - Siluman Buaya
100 Cha 100 - Siluman Buaya 2
101 Pengumuman Penting
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Cha 1 - Desa Teratai Putih
2
Cha 2 - Hutan Timur
3
Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4
Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5
Cha 5 - Menerima Kehilangan
6
Cha 6 - Alam Roh
7
Cha 7 - Mulai Berlatih
8
Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9
Cha 9 - Latihan Bertarung
10
Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11
Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12
Cha 12 - Kenyataan Pahit
13
Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14
Cha - 14 Kembali
15
Cha 15 - Pertemuan
16
Cha 16 - Pertemuan 2
17
Cha 17 - Pertemuan 3
18
Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19
Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20
Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21
Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22
Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23
Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24
Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25
Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26
Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27
Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28
Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29
Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30
Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31
Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32
Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33
Cha 33 - Ritual 1
34
Cha 34 - Ritual 2
35
Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36
Cha 36 - Tetua Agung
37
Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38
Cha 38 - Usaha yang Gagal
39
Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40
Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41
Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42
Cha 42 - Masalah Baru
43
Cha 43 - Informasi Penting
44
Cha 44 - Persiapan Perang
45
Cha 45 - Sahabat Lama
46
Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47
Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48
Cha 48 - Dewi Surga
49
Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50
Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51
Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52
Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53
Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54
Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55
Cha 55 - Pelukan Pertama
56
Cha 56 - Dewi Teratai
57
Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58
Cha 58 - Perubahan Rencana
59
Cha 59 - Malam Ke Tiga
60
Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61
Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62
Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63
Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64
Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65
Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66
Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67
Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68
Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69
Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70
Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71
Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72
Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73
Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74
Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75
Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76
Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77
Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78
Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79
Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80
Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81
Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82
Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83
Cha 83 - Balas Budi
84
Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85
Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86
Cha 86 - Berburu Harta
87
Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88
Cha 88 - Jendral King Cheng
89
Cha 89 - Kabar Bahagia
90
Cha 90 - Rindu Berat
91
Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92
Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93
Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94
Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95
Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96
Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97
Cha 97 - Petualangan Pertama
98
Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99
Cha 99 - Siluman Buaya
100
Cha 100 - Siluman Buaya 2
101
Pengumuman Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!