Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan

Di sebuah rumah kayu berwarna coklat sederhana namun cantik yang terletak tidak jauh dari danau Teratai Putih, terlihat sepasang suami istri duduk santai di bale-bale ditemani dua gadis kembar lucu berusia sekitar empat tahun.

Mereka menikmati indahnya langit sore seraya menyaksikan beberapa penduduk desa yang berada di sekitar danau. Semua orang yang berada di sana begitu kagum akan kecantikan kelopak bunga teratai putih. Sesekali mereka memejamkan mata untuk menikmati kedamaian saat aroma wangi masuk kedalam saluran pernapasan mereka.

Ya, hari itu tepat dimana Teratai Putih yang ukurannya paling besar mendapatkan giliran untuk memamerkan kecantikan kelopaknya. Sehingga hari itu banyak penduduk desa Teratai Putih yang menghabiskan waktu di taman-taman sekitaran danau. Mereka seakan tidak pernah bosan untuk menikmati penomena tersebut.

"suamiku, hari sudah menjelang malam, apa kau tahu Wei'er pergi kemana?" Xin Yia bertanya kepada suaminya, Chi Fan.

Chi Fan menarik nafas panjang lalu mengembuskannya secara perlahan. "seharusnya kau tidak perlu bertanya istriku, kau pasti tahu dimana dia sekarang."

"iya, tapi tidak biasanya Wei'er pulang terlambat."

sanggah Xin Yia memasang muka cemas.

"kamu tidak perlu khawatir Yia'er, paling anak kita malam ini menginap di sarang harimau...hahaha." Chi Fan menggoda istrinya.

Sejenak dia teringat ketika Chi Wei pulang dengan membawa tiga ekor anak harimau, dan baru dikembalikan kepada induknya tiga hari berselang. Anehnya dia pulang setelah mengembalikan anak harimau tersebut tanpa sedikitpun terluka. Padahal saat itu ibu Chi Wei sangat khawatir takutnya induk harimau tersebut marah dan melukai anak sulungnya itu.

"suamiku.......hmmmmm." Xin Yia pura-pura geram menanggapi sikap suaminya yang seakan tidak peduli atas kekhawatiran yang tengah ia rasakan.

"ayah, ibu, itu kak Tao Ming dan Kak Yan San." celetuk Chi Meilin sambil menunjuk ke arah Tao Ming dan Yan San yang sedang berlari terengah-engah menuju kearah mereka.

Anak gadis kembar lucu itu adalah Chi Meilin dan Chi Mexia. Mereka berdua adalah adik kandung dari Chi Wei.

"mereka berdua kenapa, seperti ketakutan?" gumam Chi Fan yang sedikit merasa heran melihat ada beberap penduduk yang berjalan cepat mengikuti Tao Ming dan Yan San di belakangnya.

"Paman, Bibi....hah...hah..hah..hah..." Tao Ming dan Yan San langsung duduk di depan orang tua Chi Wei dengan napas tersengal-sengal.

"kalian berdua kenapa,,,terus... di mana Wei'er?... apa yang terjadi dengan dia?..." Xin Yia semakin panik melihat Tao Ming memegang baju dan tas milik putra sulungnya tersebut.

"kamu tenang dulu istriku." Chi Fan berkata sambil memegang pundak Xin Yia, lalu masuk kedalam rumah dan kembali dengan membawa dua gelas air putih dan diberikannya kepada Tao Ming dan Yan San.

"Minumlah,,,Ming'er, San'er."

"Hiruplah aroma teratai putih, sesaplah dalam-dalam agar kalian merasa lebih tenang." Chi Fan memegang pundak kedua sahabat anaknya tersebut.

Sementara di halaman rumah Chi Fan ada sekitar 20 orang yang menyaksikan mereka. Melihat Tao Ming dan Yan San lari pontang panting sambil menampakan wajah cemas membuat mereka merasa kalau ada sesuatu yang buruk telah terjadi kepada tiga anak kecil yang bersahabat itu.

Satu persatu mereka pun mengikuti Tao Ming dan Yan San saat berlari menuju rumah Chi Wei. Sikap saling peduli antar penduduk desa Teratai Putih memang sudah tertanam amat dalam, hingga jika salah satu penduduk ada yang mengalami kesulitan maka tanpa diminta pun mereka akan dengan senang hati mengulurkan bantuan.

"Paman,...Bibi...Chi Wei........"

Dengan tubuh bergetar dan mata sedikit berkaca-kaca, Tao Ming menceritakan semua yang mereka alami selama berada di hutan Timur. Semua orang yang berada di tempat itu tersentak kaget dan tak sedikit merasa heran atas apa yang menimpa Chi Wei dan kedua sahabatnya.

"Wei'er,,,Dimana kamu nak?"... Lirih Xin Yia menangis sambil memeluk kedu anak gadis kembarnya.

Para tetangga Chi Fan yang ikut mendengarkan penjelasan Tao Ming pun mulai gaduh masing-masing mengemukakan pendapatnya.

"baiklah,,,Ming'er, San'er,,,untuk sementara tolong kalian jaga si kembar, dan kau istriku, pergilah ke rumah kepala desa, ceritakan semua apa yang baru saja kita dengar. sementara, aku akan pergi ke hutan Timur untuk mencari Wei'er."

"Paman Chi, biar aku saja yang menemui kepala desa. Bibi Xin sebaiknya tetap di sini bersama si kembar. Dan para tuan-tuan semuanya, aku harap kalian membantu paman Chi untuk mencari Wei'er ke Hutan Timur." sahut seorang pemuda yang dari tadi telah mengikuti Tao Ming dan Yan San saat mereka berlari keluar dari arah hutan Timur.

Semua orang yang berada di kediaman Chi Wei pun sepakat atas usulan pemuda tersebut tadi. Xin Yia, Tao Ming dan Yan San beserta si kembar menunggu di rumah, Chi Fan bersama para tetua dan beberapa orang penduduk pergi menuju hutan Timur.

Sebagian dari mereka ada yang berangkat kearah utara untuk menyusuri sungai, sementara sisanya langsung pergi menuju hutan Timur bersama Chi Fan.

Dengan cepat kabar tentang menghilangnya Chi Wei menyebar ke seluruh pelosok desa Teratai Putih. Diantara mereka ada yang mendatangi kediaman Chi Wei termasuk salah satunya kepala desa. Ada juga yang berinisiatif langsung pergi ke hutan Timur untuk membantu pencarian. Mereka seakan tak peduli meski hari sudah mulai gelap. Rasa kepedulian yang sangat besar diantara mereka, membuat para penduduk desa tidak bisa hanya berdiam diri sementara salah satu sodara mereka tengah dilanda musibah.

Chi Wei, dengan segala kelebihannya mampu membuat para orang tua menyayanginya seperti menyayangi anak sendiri.

Chi Wei, dengan segala pesonanya mampu meluluhkan banyak hati para remaja putri. Mereka seakan tak peduli meski usia anak itu jauh dibawah mereka. Bahkan bisa dibilang Chi Wei hanyalah seorang anak kecil ingusan yang masih sangat bau kencur.

Bagi mereka, ketampanan Chi Wei semakin sempurna di saat dia tersenyum manis. Lesung pipi yang terukir di kedua belah pipi Chi Wei, mampu membuat siapapun yang memandangnya enggan untuk berpaling.

Dan saat ini dikala kabar menghilangnya Chi Wei menyebar, banyak diantara mereka yang menangis merasa kehilangan.

Seketika rumah kediaman Chi Wei pun dipadati oleh sodara, tetangga, dan beberapa penduduk yang datang untuk memberikan dukungan moril kepada Xin Yia yang sejak sore tadi tak berhenti meneteskan air mata.

Xin Yia tidak bisa menerima begitu saja kalau anak kebanggaannya tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Meski begitu, sedikit pun dia tidak menyalahkan Tao Ming dan Yan San. Xin Yia tahu bagaimana eratnya persahabatan Chi Wei, Tao Ming dan Yan San.

Terpopuler

Comments

Dzikir Ari

Dzikir Ari

lanjut Tor...
👍👍👍👍🙏

2023-04-12

0

Albet Jalius

Albet Jalius

siiip lanjut thor... 👍👍👍👍👍

2022-09-21

0

Yatno Prayitno

Yatno Prayitno

aku suka tata bahasa nya....lanjut thor

2022-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 Cha 1 - Desa Teratai Putih
2 Cha 2 - Hutan Timur
3 Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4 Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5 Cha 5 - Menerima Kehilangan
6 Cha 6 - Alam Roh
7 Cha 7 - Mulai Berlatih
8 Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9 Cha 9 - Latihan Bertarung
10 Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11 Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12 Cha 12 - Kenyataan Pahit
13 Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14 Cha - 14 Kembali
15 Cha 15 - Pertemuan
16 Cha 16 - Pertemuan 2
17 Cha 17 - Pertemuan 3
18 Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19 Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20 Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21 Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22 Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23 Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24 Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25 Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26 Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27 Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28 Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29 Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30 Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31 Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32 Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33 Cha 33 - Ritual 1
34 Cha 34 - Ritual 2
35 Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36 Cha 36 - Tetua Agung
37 Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38 Cha 38 - Usaha yang Gagal
39 Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40 Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41 Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42 Cha 42 - Masalah Baru
43 Cha 43 - Informasi Penting
44 Cha 44 - Persiapan Perang
45 Cha 45 - Sahabat Lama
46 Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47 Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48 Cha 48 - Dewi Surga
49 Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50 Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51 Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52 Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53 Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54 Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55 Cha 55 - Pelukan Pertama
56 Cha 56 - Dewi Teratai
57 Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58 Cha 58 - Perubahan Rencana
59 Cha 59 - Malam Ke Tiga
60 Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61 Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62 Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63 Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64 Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65 Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66 Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67 Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68 Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69 Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70 Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71 Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72 Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73 Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74 Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75 Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76 Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77 Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78 Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79 Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80 Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81 Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82 Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83 Cha 83 - Balas Budi
84 Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85 Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86 Cha 86 - Berburu Harta
87 Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88 Cha 88 - Jendral King Cheng
89 Cha 89 - Kabar Bahagia
90 Cha 90 - Rindu Berat
91 Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92 Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93 Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94 Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95 Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96 Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97 Cha 97 - Petualangan Pertama
98 Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99 Cha 99 - Siluman Buaya
100 Cha 100 - Siluman Buaya 2
101 Pengumuman Penting
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Cha 1 - Desa Teratai Putih
2
Cha 2 - Hutan Timur
3
Cha 3 - Chi Wei Menghilang
4
Cha 4 - Berita Yang Menggemparkan
5
Cha 5 - Menerima Kehilangan
6
Cha 6 - Alam Roh
7
Cha 7 - Mulai Berlatih
8
Cha 8 - Tiga Jiwa Yang Menyatu
9
Cha 9 - Latihan Bertarung
10
Cha 10 - Hakikat Sebuah Pertarungan
11
Cha 11 - Lin Ling (Sebuah Gambaran Masa Depan)
12
Cha 12 - Kenyataan Pahit
13
Cha 13 - Warisan Senjata Pusaka
14
Cha - 14 Kembali
15
Cha 15 - Pertemuan
16
Cha 16 - Pertemuan 2
17
Cha 17 - Pertemuan 3
18
Cha 18 - Kehadiran Sosok Pahlawan
19
Cha 19 - Titik Awal Sebuah Perubahan
20
Cha 20 - Pendekar Rambut Biru
21
Cha 21 - Nama Yang Semakin Terkenal
22
Cha 22 - Pendekar Cambuk Api
23
Cha 23 - Berlatih Di Air Terjun
24
Cha 24 - Aura Seorang Pendekar
25
Cha 25 - Penjelasan Lung Huo
26
Cha 26 - Kebangkitan Desa Teratai Putih
27
Cha 27 - Sekte Teratai Putih
28
Cha 28 - Membuat Pusaka Cincin Dimensi
29
Cha 29 - Siluman Kalajengking 1
30
Cha 30 - Siluman Kalajengking 2
31
Cha 31 - Kehidupan Yang Dirindukan
32
Cha 32 - Rahasia Seorang Gadis
33
Cha 33 - Ritual 1
34
Cha 34 - Ritual 2
35
Cha 35 - Kesedihan Penduduk Desa Teratai Putih
36
Cha 36 - Tetua Agung
37
Cha 37 - Kegaduhan di Ruang Pertemuan
38
Cha 38 - Usaha yang Gagal
39
Cha 39 - Sebuah Rencana Besar
40
Cha 40 - Pertarungan Tak Seimbang
41
Cha 41 - Hukuman Untuk Seorang Penghianat
42
Cha 42 - Masalah Baru
43
Cha 43 - Informasi Penting
44
Cha 44 - Persiapan Perang
45
Cha 45 - Sahabat Lama
46
Cha 46 - Kehebatan Wajan Pusaka
47
Cha 47 - Menjemput Sang Dewi
48
Cha 48 - Dewi Surga
49
Cha 49 - Kecantikan Yang Menggemparkan
50
Cha 50 - Dewi Yang Kelaparan
51
Cha 51 - Curahan Hati Lung Huo
52
Cha 52 - Keputusan Lin Ling
53
Cha 53 - Sosok Gadis Yang Ditunggu
54
Cha 54 - Malam Yang Mendebarkan
55
Cha 55 - Pelukan Pertama
56
Cha 56 - Dewi Teratai
57
Cha 57 - Gagak Hitam Yang Malang
58
Cha 58 - Perubahan Rencana
59
Cha 59 - Malam Ke Tiga
60
Cha 60 - Rencana Yang Berantakan
61
Cha 61 - Rahasia Kekuatan Ghuo Lan
62
Cha 62 - Kemunculan Sang Pahlawan
63
Cha 63 - Bantuan Desa Tetangga
64
Cha 64 - Gabungan Kekuatan
65
Cha 65 - Akhir Hidup Yang Mengerikan
66
Cha 66 - Kemenangan Yang Pahit
67
Cha 67 - Tangisan Lin Ling
68
Cha 68 - Rencana Selanjutnya
69
Cha 69 - Gagak Putih (Bai Wuya)
70
Cha 70 - Bantuan Para Siluman
71
Cha 71 - Mimpi Yang Sama
72
Cha 72 - Pendekar Teratai Putih
73
Cha 73 - Keajaiban Satu Malam
74
Cha 74 - Manusia Tujuh Karakter
75
Cha 75 - Rencana Lima Siluman Pelindung Desa
76
Cha 76 - Pemanasan Lin Ling
77
Cha 77 - Raksasa Mata Merah
78
Cha 78 - Disaat Chi Wei Cemburu
79
Cha 79 - Kecerdikan Ghuo Kun
80
Cha 80 - Penyamaran Yang Terbongkar
81
Cha 81 - Membebaskan Para Tahanan
82
Cha 82 - Sosok Sang Pahlawan
83
Cha 83 - Balas Budi
84
Cha 84 - Kekuatan Perisai Pertahanan Kota Embun
85
Cha 85 - Sisi Lain Seorang Pendekar
86
Cha 86 - Berburu Harta
87
Cha 87 - Siluman Penjaga Kota Embun
88
Cha 88 - Jendral King Cheng
89
Cha 89 - Kabar Bahagia
90
Cha 90 - Rindu Berat
91
Cha 91 - Jenderal Besar Guan Bin
92
Cha 92 - Siluman Lebah Hitam
93
Cha 93 - Hari Yang Berbahagia
94
Cha 94 - Rencana Selanjutnya
95
Cha 95 - Chi Wei Yang Perkasa
96
Cha 96 - Meninggalkan Kota Embun
97
Cha 97 - Petualangan Pertama
98
Cha 98 - Lin Ling Yang Sangat Menggoda
99
Cha 99 - Siluman Buaya
100
Cha 100 - Siluman Buaya 2
101
Pengumuman Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!