Keadaan di kantor saat ini semakin menegang, tatkala salasatu grup yang di pimpin Krish memberikan ide yang bahkan tidak menarik di mata David, Krish terpaku di kursi nya setelah mendapatkan gebrakan meja dari David.
'' Apa kalian sedang bermain-main, hah!'' bentak David pada kelompok Krish.
'' Ma-maaf Tuan, tapi memang hanya ini yang bisa kami lakukan,'' jawab Krish dengan terbata-bata.
'' Sudahlah, kalian keluar, tidak berguna,'' hardik David dengan rasa kesalnya, permasalahan yang ada memang karena dirinya tapi begitulah David yang tidak ingin di salahkan dan selalu merasa benar.
Kevin hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap David yang mungkin memang sudah arogan sejak di dalam kandungan, pikir Kevin.
'' Kau gila Vid, apa salahnya juga kau pakai ide mereka, aku pikir ide mereka menarik juga,'' usul Kevin dan hanya mendapatkan decakan kesal dari David.
'' Menambah aplikasi sebagai bonus keuntungan bekerja sama dengan DGC, aku pikir itu hal yang menarik,'' ucap Kevin lagi.
'' Ya sudah kalau itu menurut kau menarik, bagaimana kalau kau saja yang memimpin proyek ini, aku mau pulang,'' sahut David yang langsung pergi meninggalkan Kevin di ruangan nya.
'' Cih, dasar tuan arogan, lihat saja nanti, kau akan menyesal menyia-nyiakan ide menarik itu,'' gerutu Kevin.
Davis mengambil langkah panjangnya meninggalkan perusahaan yang di pimpin nya, sapaan dan salam hormat selalu terdengar dari karyawan DGC di setiap ia melangkah, namun ya David tetaplah David, bos besar yang dingin tanpa expresi itu.
David menuju mobil mewahnya dan meninggalkan bangunan tinggi itu, pikiran nya kacau hari ini, namun sebisa mungkin ia tidak akan membawa permasalahan perusahaan ke dalam rumah keluarga nya.
Hanya memakan waktu sekitar dua puluh menit untuk ia sampai ke kediaman keluarga besarnya, ya kediaman kedua orang tua nya, sebenarnya selama ini ia tidak tinggal di mansion orang tua nya, dia tinggal di apartemen yang dia beli dengan hasil kerja kerasnya.
Bisa di hitung dengan jari ia bisa pulang ke mansion orang tua nya, ya bisa di bilang hanya satu bulan sekali.
Klakson yang di bunyikan David membuat beberapa penjaga mansion seketika sigap memberikan jalan pada anak dari tuannya.
'' Parkirkan dengan hati-hati,'' ucap David yang melempar kontak mobil ke arah penjaga mansion dan langsung di tangkap oleh penjaga tersebut.
David masuk ke dalam Mansion dengan mantel yang ia sampirkan di pundak kanannya, ia melangkah dengan gagahnya menuju kamar tamu dimana memang ada Zahla di sana.
Dengan perlahan ia membuka pintu kamar itu dan matanya melihat Zahla yang sudah tertidur dengan pulas nya di kursi dengan kepala yang dia taruh di atas meja riasnya.
'' Dia tertidur dengan posisi seperti itu, dasar gadis bodoh, apa tidak akan sakit nantinya,'' gumam David.
Dengan langkah yang pelan ia menghampiri Zahla, namun alis matanya mengernyit heran karena ada sisah air mata di ujung mata bulatnya.
'' Dia menangis?'' gumam David yang langsung mengusap sisah air mata Zahla.
'' Apa tindakan ku untuk membawa nya kesini membuat dia tersiksa, atau ia merasa tidak nyaman?'' David terus berspekulasi sendiri tentang penyebab Zahla menangis.
Dengan hati-hati ia membawa Zahla ke gendongannya dan memindahkan nya ke ranjang besar yang ada di sana, bak seperti bayi polos yang tertidur di gendongan sang ibu, Zahla begitu pulasnya sampai tidak menyadari kalau dirinya sudah berpindah tempat dari kursi ke ranjang empuk nya.
Setelah berhasil memindahkan Zahla tanpa membuat nya terbangun, David pun menyelimuti nya dengan kelembutan yang ada pada dirinya.
Entah kenapa rasa kesal dan pikiran yang rumit saat di perusahaan dalam sekejap hilang begitu saja setelah melihat wajah damai Zahla saat tertidur pulas di hadapannya.
Dengan langkah perlahan kembali, David pergi dari kamar itu menuju dapur mansion yang masih ada para koki di sana, kedatangan David ke sana membuat para koki dan pengurus dapur lainnya berdiri dengan hormat.
'' Ada yang bisa kami lakukan, tuan muda,'' ucap salasatu di antara mereka.
'' Tidak, kalian beristirahatlah, tinggalkan dapur ini sekarang juga,'' perintah David dengan tegas, namun para karyawan dapur hanya berdiri terpaku mendengar ucapan David, mereka saling diam dan saling pandang dengan heran.
'' Kenapa diam! pergi sekarang juga!'' ucap David dengan meninggikan nada bicaranya sehingga membuat seseorang datang karena mendengar keributan dari arah dapur.
'' Ada apa ini David?'' tanya seseorang dengan lembut nya, namun David tidak buru-buru menjawabnya sehingga membuat salasatu karyawan dapur ikut menjawabnya sebagai perwakilan.
'' Maaf Nyonya, tuan muda menyuruh kami untuk meninggalkan dapur,'' jawab salasatu di antara mereka.
Dengan senyum yang lembut Devita mengangguk-angguk mengerti, Devita mengerti kenapa anak laki-laki nya menyuruh para koki dan pengurus dapur itu pergi dari sana.
Akhirnya Devita pun hanya bisa menganggukkan kepalanya untuk memberikan isyarat agar mereka menuruti perintah David, dengan sekali anggukan akhirnya para karyawan dapur itu pergi meninggalkan dapur.
'' Kau mau apa, David?'' tanya Devita.
'' Mommy istirahat saja ya,'' sahut David dengan lembut.
'' Apa kamu tidak ingin Mommy bantu memasakkan sesuatu?'' ucap Devita menawarkan dirinya.
'' Tidak Mom, aku sudah biasa sendiri,''
'' Baiklah, kalau kau perlu apa-apa kau bisa langsung memanggil Mommy, oke,'' David hanya mengangguk dan Devita pun pergi dari sana meninggalkan David seorang diri di dapur besar itu.
'' Anak ku terlalu mandiri, tapi tidak apa-apa, aku bangga padanya,'' gumam Devita yang kembali ke kamar nya dengan senyum yang terus terkikis di wajah cantiknya walau tidak lagi muda itu.
Daniel yang sedang berkecibu dengan laptopnya di sofa yang ada di kamar melihat kedatangan Devita yang terus saja tersenyum dengan cantik.
Dengan kesal dan rasa yang semakin curiga ia menutup laptopnya dengan kasar karena ia baru mengetahui kalau ponsel sang istri di kuncj dengan sebuah sandi, dan Devita juga mengatakan kalau dia memiliki tambatan hati selain dirinya tentu membuat Daniel semakin muak.
'' Dari mana saja kau?'' tanya Daniel dengan tatapan mata yang tajam.
Devita menoleh ke arah Daniel yang saat ini sudah beranjak dari duduknya dan menghampiri nya dengan langkah panjangnya.
'' Kenapa memang nya?'' bukan menjawab pertanyaan sang suami, Devita malah bertanya balik dengan raut wajah yang semakin membuat curiga Daniel.
'' Aku tanya sekali lagi, dari mana kau tadi?'' tubuh Devita sudah terhimpit di antara tubuh kekar Daniel dan di dinding kamar.
Kedua tangan Devita di angkat tinggi-tinggi oleh Daniel sehingga menampilkan lipatan di antara lengan dan tubuhnya tempat favorit Daniel di saat ia ingin menghirup aroma tubuh Devita.
Walaupun tidak lagi muda namun tetap hasrat seorang Daniel tidak bisa berkurang sedikitpun, nafas hangat Daniel memburu ke wajah cantik Devita di tambah tatapan mata yang terus menghujam ka arah mata indah Devita.
'' Daniel, apa kau tidak malu dengan usia mu saat ini,'' goda Devita.
'' Malu? aku? Ck, malu kenapa, apa kau sudah meragukan kejantanan ku untuk membuat kau lemah di atas ranjang sana, hem?'' tanya Daniel dengan wajah yang menyeringai.
Devita menelan ludah dengan kasar, ia tidak menampik jika memang suaminya itu sangatlah kuat untuk membuat nya tepar di atas ranjang walau usianya tidak lagi muda itu.
'' Baiklah-baiklah, lepaskan aku dulu, aku akan jawab pertanyaan mu, tubuh tua ku terasa sesak kau himpit seperti ini,'' ucap Devita dengan gugup.
Daniel pun melepaskan Devita dari kungkuhan nya, dan memberikan ruang untuk Devita bernafas lega setelah ia himpit dengan tubuh gagahnya.
'' Aku habis bertemu dengan pria pujaan ku!'' ucap Devita yang langsung berlari ke arah kamar mandi menghindari kejaran Daniel yang mungkin saja akan bertindak lebih dari sebelumnya.
Daniel berdecak kesal karena lagi-lagi Devita bisa lolos dari dirinya, dengan langkah yang panjang, Daniel menuju kamar mandi yang pintunya di kunci dari dalam itu.
Tetapi Devita tidak mengetahui kalau Daniel bisa melakukan apapun untuk mendapatkan dirinya walau harus merusak pintu mahal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Good Daniel jangan kasih kesempatan Devita untuk menghindar..
Rasakan Devita nanti Pembalasan dari Daniel...🤣🤣🤣🤣😇😇😘😘😘
Semangat..
2021-06-17
1
Wella Cantia II
lanjut Devita
mngerjai Daniel yg posesif
😂😂😂
2021-06-17
1