Hari sudah menjelang pagi, seorang pria tampan sudah berada di halaman rumahnya dengan peralatan olahraganya, dengan hanya memakai celana pendek dan baju tanpa lengannya ia memamerkan keindahan tubuhnya yang terbentuk itu.
Keringat yang membasahi seluruh tubuhnya menambah kesan sexi pada dirinya, kalau andaikan rumput dan tumbuhan lainnya bisa mengucap kagum, itu sudah di pastikan akan terjadi.
Seorang wanita paru baya yang masih terlihat cantik keluar dari dalam rumah dan melihat anak semata wayangnya sedang melakukan rutinitas sehari-hari nya.
'' David! sudahlah, ayo sarapan dulu nak!'' teriak wanita paruh baya itu.
'' Iya Mam, sebentar.'' Sahut pria bertubuh kekar itu yang tak lain adalah David Guetta Carroll.
'' Kau ini sama saja dengan Daddy mu, sudah cepatlah Daddy sudah menunggu mu,'' ujarnya lagi dan berlalu pergi ke dalam rumah.
'' Bagaimana Sayang?'' tegur pria yang tidak lagi muda tetapi masih terlihat tampan walaupun sudah ada warna putih di rambut hitamnya.
'' Iya, anak mu sedang membersihkan diri dulu.'' Jawab sang Mama yang ternyata adalah Devita Maharani dan pria yang sudah memiliki dua jenis warna rambut itu adalah Daniel Carroll.
Sesaat kemudian, David sudah bergabung dengan kedua orang tua nya, Mama dan Dady nya. Mereka sarapan bersama dengan hening namun kemudian Daniel bercelatuk yang membuat David anaknya terdiam dengan menaruh sendok dan garpu nya ke piring.
'' David, usia mu sekarang berapa?'' tanya Daniel, sang Ayah.
David terdiam dan menghela nafasnya dengan panjang.
'' Kalau aku ini anak mu, tidaklah mungkin kau tidak tahu usia anak mu sendiri,'' sahut David dengan nada dinginnya.
'' Dad, sudahlah. Bahas lain kali saja,'' timpal Devita, sang ibu namun tidak sama sekali di tanggapi Daniel, suaminya.
'' Bukannya di usia mu ini, kau sudah sepantasnya memperkenalkan wanita kepada kedua orang tua mu,'' ucap Daniel lagi.
'' Memangnya dulu, kalian menikah di usia berapa?'' David malah bertanya balik tanpa rasa takut.
Wajah Daniel sudah memerah menahan amarah, tangannya pun sudah terkepal kuat namun Devita segera mungkin melerai perdebatan dingin di antara anak dan Ayah, ia tidak ingin ada pertikaian lebih lanjut pada kedua pria berwatak keras itu.
'' Dad, sudahlah. David lanjutkan sarapan mu,'' ujar sang ibu.
'' Tidak Mam, aku sudah kenyang. Kalian lanjutkan saja, dan jikalau mungkin aku mohon pada kalian, jangan pernah ikut campur masalah percintaan ku ataupun masalah pribadi ku yang lainnya. Permisi.'' Ujar David dengan tegas, ia pun berlalu meninggalkan meja makan menuju kamarnya.
'' David!!'' bentak sang Ayah dengan sangat kencang namun David tidak sama sekali memperdulikan teriakan sang Ayah.
'' Anak itu sudah benar-benar kelewat batas, dia tidak menghormati orang tuanya sendiri.'' Ucap Daniel dengan penuh amarah.
'' Dad, kau juga tidak perlu terlalu tegas seperti itu, memangnya kau pikir anak mu menuruni sifat siapa kalau bukan kau sendiri, ayahnya.'' Ujar Devita dengan santainya dan melanjutkan makannya.
'' Ck. Sayang, kau benar-benar ya, lepas sarapan kau akan mendapatkan hukuman mu atas apa yang kau katakan,'' bisik Daniel ke telinga Devita.
'' Ingat usia mu,'' timpal Devita.
'' Usia boleh tua, tapi kemampuan tidak bisa di ragukan, mengerti!''
Ya itulah Daniel Caroll dengan amarahnya yang menggebu-gebu akan seketika sirna karena Devita lah pengendali amarahnya.
Di kamar, David sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor nya, dengan perasaan yang masih juga kesal ia tidak sama sekali menemui kedua orang tuanya untuk berpamitan, ia pergi dengan emosinya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
'' Dady selalu seperti itu, kekasih lah, kapan menikahlah, tapi saat aku memperkenalkan kekasih ku dia malah menentangnya.'' Gerutu David.
'' Memangnya mendapatkan kekasih yang tepat itu segampang membalikkan telapak tangan, kalau iya, aku akan menikahi siapapun orang yang sudah merayu ku,'' lanjut nya.
Karena emosinya ia tidak lagi terfokus untuk mengendarai mobil nya, sampai-sampai ia pun tidak sadar kakinya yang menginjak pedal gas sudah melampaui batas nya.
Dan Brakkk bunyi tabrakan keras juga decitan ban mobil terdengar sangat jelas sampai membuat kerumunan orang ikut turut menyaksikan nya.
Sudah banyak orang yang akan membantu nya untuk keluar dari dalam mobil yang mesinnya sudah mengeluarkan asap tebal namun orang yang di dalam tidak sama sekali terluka dan meminta tolong pun tidak!
'' Hah, sial! kenapa harus pohon yang aku tabrak,'' ucap David seolah-olah kejadian itu tidaklah masalah baginya.
'' Menyingkirlah kalian. Jangan berkumpul di sini.'' Usir David yang sudah keluar dari dalam mobilnya.
Banyak yang terbelalak setelah melihat siapa yang mengalami kecelakaan lalulintas itu.
'' Dia kan pewaris keluarga Carroll, astaga.'' Decih salasatu di antara mereka.
'' Iya, dia tampan sekali, akhirnya aku bisa melihatnya langsung,'' ucap yang lainnya.
'' Apa dia tidak apa-apa?'' pungkas yang lainnya lagi, namun tidak satu pun ucapan orang-orang itu membuat David terganggu, dengan cueknya ia hanya berdiri dan dengan satu tangan ia meraih gawainga dari saku celananya lalu menghubungi seseorang untuk menjemputnya.
Tidak membutuhkan waktu lama, sebuah mobil berwarna silver keluaran dari negara Italia itu berhenti tepat di depan David.
Dengan gagahnya ia menyampirkan mantel yang dia pakai tadi di bahunya.
Penampilan David tidak seperti pengusaha lainnya yang sering menggunakan kemeja juga jasa nya, tapi ia lebih suka memakai baju wol yang menutupi leher jenjangnya dan mantel dengan panjang selutut nya juga tambahan kelana jinsnya.
'' Ada masalah apa lagi? kakek mu tetap memaksa untuk memberikan perusahaannya, atau yang lainnya?'' tanya seseorang yang sedang menyetir itu yang tak lain adalah Kevin, asisten nya sekaligus sahabatnya.
'' Sudah jangan banyak tanya, menyetirlah yang fokus.'' Sahutnya dengan tegas.
Sesampainya mereka di perusahaan, David dan Kevin turun dengan bersamaan dan berjalan dengan beriringan, ketampanan keduanya memanglah sudah terbiasa menjadi konsumsi karyawan kantor.
Namun beribu-ribu wanita cantik yang bekerja disana tidak satupun yang bisa membuat David merasa tertarik berbeda dengan Kevin yang memang sering sekali mengumbar rayuan maut juga memamerkan wajah tampannya dengan percaya dirinya.
'' Vin, buatkan aku kopi tanpa gula,'' ucap David sebelum berlalu pergi ke ruangannya.
'' Ya baiklah,'' sahut Kevin yang berbalik untuk ke Pantry.
'' Kepala ku benar-benar panas,'' gumam David yang sudah duduk di kursi kebesarannya.
Matanya beralih pada lorong kecil yang gelap dan entah itu lorong menuju kemana, dengan nafas yang ia buang dengan perlahan ia melangkah menuju lorong itu.
Sebuah pintu yang hanya muat dengan tubuhnya ia buka dan terpampang jelas sebuah anak tangga menuju ke atas dan ternyata itu adalah jalan menuju balkon kantor yang selama ini menjadi tempat penenang nya.
'' Semoga kalian mengerti,'' gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Noer Kepet
lanjut kak may
2021-06-07
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Hallo Daniel apa kabarrrr..😘😘😘aku rindu kepada Mu..😄😄🤗🤗💋💋Waduh David Ternyata Lebih Seram dari Daddy nya, terlalu emosi..🤦♀🤦♀😔😔 makanya cepetan cari cewek 🙄🙄😄😄
Lanjut Kakak Ku..
Selalu Mendukung Kak May...😍😍😚😚😉
2021-06-06
2