Siang hari di terik matahari yang tidak terlalu panas atau bisa di katakan sejuk, karena tertutupnya dengan pepohonan yang rindang di tepi telaga.
Zahla yang sedang melamun karena memikirkan keadaan panti saat ini, di kejutkan oleh cipratan air dari arah samping, ya siapa lagi kalau bukan ulah dari David.
David bukan tidak paham dengan apa yang di rasakan oleh Zahla, tapi entah kenapa hati nya tidak ingin melihat Zahla bersama dengan orang lain.
Sesering mungkin David menentang keras apa yang dia rasakan tapi hatinya tetap saja tidak ingin itu terjadi, egoisme yang di rasakan David tidak sama sekali di hiraukannya.
Zahla yang duduk di cap mobil dengan menghadap ke telaga tiba-tiba bertanya.
'' Tuan, kenapa anda sangat peduli dengan saya?'' celetuk Zahla menanyakan perihal apa yang telah di lakukan David, dengan tatapan lurus kedepan tanpa menoleh ke arah David sedikitpun.
'' Ck, peduli? jangan terlalu percaya diri,'' sahut David dengan santainya namun tidak dapat menutupi gelagat gugupnya. David menjauh dari Zahla dan duduk di bebatuan dengan kaki yang dia biarkan menggantung.
Zahla pun turun dari cap mobil dan menghampiri David yang ada di depan mobil lalu ikut duduk di dekat David tanpa rasa segan sedikitpun.
'' Kita hanya sebatas Bos dan bawahan, tapi kenapa anda begitu tertariknya pada kehidupan saya, saya bukan terlalu percaya diri, hanya saja, saya berpikir apa yang membuat tuan bos berpikiran untuk ikut ke dalam masalah saya, saya tau kalau anda juga tau konsekuensinya dalam tindakan anda, benar kan?'' Ujar Zahla panjang lebar.
David terdiam dengan apa yang di katakan Zahla, ya sedari tadi ponselnya pun berbunyi entah dar siapa saja yang menghubunginya, tapi yang pasti salasatunya adalah orang tua nya sendiri yaitu sang Daddy.
'' Kenapa diam? saya hanya bertanya dengan pertanyaan yang sederhana kan, tapi ya itu terserah pada anda, ingin menjawabnya ataupun tidak,'' ujar Zahla lagi dengan dirinya beranjak Dati duduknya namun dengan tiba-tiba tangan nya di tahan David agar tetap berada di sana.
'' Saya tidak mengerti apa yang saya lakukan ini, tapi yang saya tau apa yang saya lakukan adalah kebenaran untuk kedepannya.'' Jawab David yang masih memegang tangan Zahla.
'' Tapi kebenaran tentang apa?''
'' Itu biarkan waktu yang menjawabnya, aku sudah membuat surat asuh mu, jadi tidak akan ada yang bisa menuntut ku atas penculikan anak panti.'' David beranjak dari duduknya dan menggandeng tangan Zahla untuk masuk ke mobilnya.
Zahla terus bertanya, mau di bawa kemana dia, tapi David tidak sama sekali menjawabnya, ia hanya diam dengan tatapan yang tajam mengisyaratkan agar Zahla diam dan menurut.
David melajukan mobilnya keluar dari tempat yang di anggap Zahla menyeramkan itu, membelah keramaian kota dan memasuki sebuah perumahan yang di tempatkan gedung-gedung mewah di sana.
Mobil memasuki sebuah bangunan mewah dengan bergaya Eropa, pelataran buang di penuhi tumbuhan pohon Cemara juga tanaman hias lainnya dan berhenti tepat di depan pintu besar istana yang megah.
Istana? ya karena bangunan itu tidak pantas di sebut rumah karena sangatlah mewah dan megah juga besar, dengan gagah David keluar dari mobil, membetulkan kemeja nya yang tidak sama sekali berantakan itu.
'' Keluarlah,'' suruh David pada Zahla yang masih di dalam mobil.
Dengan tatapan terpesona dengan suasana yang baru kali ini terlihat oleh matanya, Zahla pun keluar dengan tatapan yang terpesona akan keindahan bangunan dan halamannya.
'' Apa ini di surga?'' gumamnya.
'' Tuan, apa ini istana pangeran yang ada di dongeng-dongeng?'' tanya Zahla dengan polosnya.
'' Ada-ada saja yang kau katakan itu, sudahlah ikut saja,'' David berlalu meninggalkan Zahla yang masih memperhatikan di sekelilingnya.
Dengan langkah yang berpijak di lantai marmer, pintu pun otomatis terbuka dengan sendirinya dan membuat Zahla terperanjat kaget.
'' Astaga naga, apa ini istana berhantu!'' teriak Zahla dan membuat langkah David terhenti.
'' Kau ini bisa tenang sedikit tidak! kau ini wanita yang sangat merepotkan,'' omel David.
'' Kalau merepotkan kenapa kau mau repot-repot membawa ku pergi,'' ketus Zahla.
David yang mendengar ucapan Zahla hanya bisa memutar bola matanya karena jengah mendengar apa yang Zahla katakan.
Karena sudah geram, David akhirnya segera menggandeng tangan Zahla dan menariknya untuk masuk ke bangunan mewah itu.
'' Bersikaplah yang semestinya, jangan kampungan,'' ketus David, Zahla tidak menyahut lagi dia hanya mencebikkan bibirnya dan menurut ikut dengan nya.
David melangkah menuju sebuah ruangan keluarga yang di sana sudah ada beberapa orang yang duduk dengan raut wajah yang terlihat serius juga di tambah suasana yang mencekam.
Tapi tanpa rasa takut, David ikut duduk bersama orang-orang itu.
'' Bisa kau jelaskan, David!'' tanya salasatu di antara mereka yang tidak lain adalah sang Daddy, Daniel Carroll.
'' Apa yang kalian ingin dengar? jawaban nya sudah ku bawa ke sini,'' sahut David dengan gaya arogan nya.
Zahla yang berada di tengah-tengah mereka dengan suasana yang menegangkan itu hanya bisa berdiri terpaku dengan kebingungan yang dia alami.
Seseorang berjalan menghampiri Zahla yang masih berdiri di samping kursi yang di duduki David.
'' Nak, ikut dengan ku ya, kau pasti lelah,'' ucapnya dengan nada yang sangat lembut, tanpa menolak dan bertanya lagi, Zahla pun ikut setelah mendapatkan isyarat dari mata David.
Ya David menoleh ke arah samping nya dan melihat siapa yang meminta Zahla ikut dengan nya, dan ternyata sang Mommy lah yang mengajak Zahla untuk pergi dari sana, David hanya mengedipkan matanya dan mengangguk perlahan pada Zahla sehingga membuat Zahla menurut tanpa mengucapkan apapun lagi.
Setelah Zahla dan Devita sang Mommy pergi dari sana dan tidak terlihat lagi, David memulai apa yang akan dia katakan dan siap mendapatkan Omelan dari sang Daddy.
'' Terserah kalian akan mengatakan apa padaku tentang apa yang ku lakukan hari ini, tapi perlu kalian tau, yang aku lakukan adalah apa yang aku inginkan.'' Ujar David dengan singkat.
'' David, Paman tau, tapi apa kau tidak takut kalau bisnis mu yang kau bangun dari bawah akan hancur seketika karena berita yang menyebar luas hari ini.'' Ucap seorang pria yang tidak lagi muda namun masih terlihat tampan dan gagah.
'' Paman Kemal tidak perlu mencemaskan keadaan perusahaan yang aku bangun,''
'' Ya, kau tidak akan pernah mencemaskan itu! tapi apa kau tidak berpikir kalau apa yang kau lakukan akan membuat nama keluarga mu buruk!! hah!'' Potong Daniel dengan bentakan dan membuat suasana ruangan itu semakin mencekam.
'' Kak tenanglah,'' timpal Kemal yang mencoba menengahi perdebatan antara anak dan Ayah itu.
'' Jangan kau menjakan anak itu,'' tegas Daniel dan membuat Kemal terdiam seketika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Daniel dan David sama2 keras kepala 😲😲
Cinta itu Buta..😎😎
Tapi kalau memang jodoh ga akan kemana2..
Kasian Zahla nya yg tidak tau apa2..😢😢
Lanjut terus Kak May..💪💪💋💋
2021-06-13
0