Tentang kita??

Keheningan melanda di balkon kantor, Zahla yang tetap mengunci mulutnya memilih untuk tidak menjawab pertanyaan David di karenakan ia pun bingung dengan sikap David yang seolah-olah mengstampel kan dirinya bahwa dia adalah miliknya.

Siapa dia? dan memangnya aku ini siapanya? kenapa dia bersikap posesif seperti itu pada ku? batin Zahla bergejolak menuntut jawaban namun mulutnya seakan terkunci untuk tidak mengeluarkan suara nya.

Jarak di antaranya cukup jauh, David yang berdiri di pembatas tembok dan Zahla yang duduk di sebuah kursi besi yang ada di sana. David diam bukan karena menginginkan itu, tapi dia diam karena masih menunggu jawaban atas pertanyaan nya.

'' Saya tidak akan mengulang pertanyaan yang sama,'' ucap David sekali lagi.

Zahla menghela nafasnya dengan pelan dan beranjak dari duduknya lalu berjalan menghampiri David kemudian berdiri tepat di samping David dengan jarak sekitar dua langkah dari tempat David berdiri.

'' Bos saya butuh uang, saya juga mempunyai cita-cita, dan itu mengharuskan saya untuk bekerja. Lagipula buat apa saya berdiam diri di dalam apartemen yang bahkan bukan milik saya dan itu juga asing buat saya.'' Ujar Zahla dengan santainya.

'' Uang, untuk apa? dan cita-cita seperti apa yang kamu maksud?'' tanya David teringin tahu.

'' Saya sangat ingin melanjutkan pendidikan saya, dan itu tidaklah mudah bagi saya yang notabenenya hanya seorang anak panti,'' jawab Zahla dengan pandangan jauh kedepan.

David menoleh sesaat, ada perasaan terenyuh mendengar nya namun tetap dalam expresi yang datar menunjukkan kalau dirinya sedang kesal.

'' Saya bisa memberikan apa yang kamu mau,'' celetuk David dan membuat Zahla seketika menoleh ke arahnya.

Sedetik kemudian Zahla pun tertawa dengan lepas karena ucapan David. David menatap heran dengan alis yang terangkat sebelah. '' Kenapa? apa ada yang lucu?'' tanya David dengan heran.

'' Sangat, sangat lucu,'' sahut Zahla masih dengan tawa lepasnya, sehingga tangannya pun memegangi perutnya karena merasa geli mendengar celetukan David.

'' Apa yang lucu? bahkan wajah tertawamu terlihat sangat menjengkelkan,'' cetus David dengan wajah datarnya.

Dengan sekejap tawa Zahla pun berhenti, dan dengan cepat dia memeriksa wajahnya dengan cermin yang selalu dia simpan di saku baju nya.

'' Emmm, jika ku pikir-pikir memang tidak ada yang lucu juga,'' ucap Zahla dengan wajah yang memerah.

'' Tuan Bos yang saya hormati, saya ini hanyalah karyawan rendahan dan anda adalah bos saya, saya juga berterimakasih atas kebaikan anda yang menyelematkan saya dari pertunangan yang bahkan tidak saya inginkan itu. Tapi untuk urusan pendidikan dan masalah pribadi saya yang lainnya anda tidak perlu pusing-pusing memikirkan nya.'' Ujar Zahla dengan wajah yang manis.

'' Lagi pula, kalau misal bos terus bersikap seperti itu pada saya, pasti karyawan kantor akan berpikiran yang aneh-aneh tentang kita.''

' Tentang kita? apa yang ku bicarakan' batinnya.

'' Ternyata kau belum juga mengerti,'' David berbicara dengan bergumam namun masih dapat di dengar Zahla.

' Apa yang dia maksud?'

Jam istirahat kantor telah tiba, Zahla yang tidak memiliki uang cash hanya berdiam diri di dalam Pantry, naik bis pun tadi mengandalkan kartu bis yang biasa ia gunakan untuk berangkat berkerja.

'' Lala, kamu tidak pergi makan?'' tanya teman satu profesi nya.

'' Tidak ka Feb, Lala sedang diet,'' sahut Zahla sekenanya.

' Diet? bahkan tubuhnya sudah terlihat kurus' gumam wanita yang bernama Febi itu di dalam hatinya.

'' Ya sudah, aku duluan ya,'' dia pun berlalu meninggalkan Zahla seorang diri di dalam Pantry.

Zahla membuang nafas nya ke udara dan menjatuhkan kepalanya ke atas meja, sebenernya perutnya terus saja berbunyi tapi apa mau dikata, dia tidak memiliki uang sepeserpun di sakunya.

'Saya bisa memberikan apa yang kamu mau' kata-kata itu seketika terlintas di pikiran nya, sejenak ia terdiam memikirkan apa maksud David berkata seperti itu.

'' Apa yang sebenarnya dia inginkan sih .. '' gumam Zahla dengan kepala yang masih dia taruh di atas meja.

Sudah bergelas-gelas air minum ia tenggak agar meredakan rasa laparnya tapi tetap saja perutnya tidak bisa di ajak kompromi, bunyi suara perutnya terus saja terdengar dan rasa perih pun tengah dia rasakan.

'' Satu gelas lagi, mungkin bisa menghilangkan rasa perih nya,'' gumam Zahla yang akan menuangkan air ke gelasnya namun sebelum ia tenggak layar intercom berbunyi dan ternyata Kevin lah yang menghubungi Pantry.

''Apa ada orang di pantry?'' suara Kevin terdengar.

Dengan kilat Zahla menekan tombol intercom dan menjawabnya bahwa di pantry ada dirinya tanpa menyebutkan nama nya.

'' Ada Tuan, ada yang bisa saya bantu?'' sahut Zahla.

Tidak ada jawaban lagi, dan komunikasi itupun terputus, Zahla menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena bingung.

'' Kok terputus?'' gumamnya.

Zahla pun kembali ke kursinya tapi sesaat kemudian seseorang datang ke pantry dan berdiri di belakang Zahla.

'' Kenapa tidak pergi makan?'' Zahla terperanjat kaget mendengar suara yang tiba-tiba muncul itu, dengan cepat Zahla menoleh ke belakang.

'' Tuan Kevin,'' Zahla pun mengambil sikap sigap dengan berdiri menunjukkan rasa hormat pada atasan nya.

'' Sudah, sudah. Duduk saja.'' Ucap Kevin yang langsung duduk di kursi Pantry dan menyuruh Zahla untuk ikut duduk juga.

'' Ini ,,'' Kevin menaruh sebuah kotak makanan di atas meja dan menggeser nya ke hadapan Zahla.

'' Ini apa Tuan?'' tanya Zahla yang belum mengerti apa yang sedang di lakukan Kevin.

'' Ini makanan Zahla ,, buat kamu makan,'' sahut Kevin dengan tawa kecilnya.

'' Buat saya?''

'' He'em,, makanlah,'' suruh Kevin namun Zahla tetap diam dengan perasaan heran, dari mana Kevin tau kalau dirinya tidak pergi makan.

'' Ini makanan catering khusus petinggi, saya tadi sudah makan di luar, dan ini tidak ada yang makan, sudah,, kamu makan saja tidak perlu banyak tanya lagi,'' ucap Kevin dengan lembut memberi penjelasan pada Zahla yang tengah kebingungan itu.

'' Oohhh begitu ya tuan, kalau begitu terima kasih,'' Zahla pun akhirnya memakan makanan pemberian Kevin dengan lahapnya karena memang sedari pagi pun Zahla belum sarapan.

Kevin diam dengan terus memperhatikan Zahla yang sedang makan dengan sikap apa adanya itu, ada rasa kagum pada diri Kevin untuk Zahla, gadis yang seharusnya masih mengenyam pendidikan tapi malah sudah harus bekerja keras untuk kebutuhan sehari-hari nya yang notabenenya memang Zahla anak dari panti asuhan.

'' Apa boleh saya bertanya sesuatu?'' tanya Kevin dan Zahla hanya mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan.

'' Hehe, ya sudah habiskan dulu makanan mu, baru setelah itu kita bicara.'' Lagi-lagi Zahla hanya menganggukkan kepalanya karena memang mulutnya penuh dengan makanan.

Kevin tersenyum dan kembali memperhatikan Zahla, sikap Zahla yang apa adanya tidak ada ke jaiman seperti wanita pada umumnya di hadapan lawan jenisnya, membuat Kevin sangat tertarik padanya.

Wajah Zahla hanya manis dengan gigi yang gingsul juga selung pipi dari kedua pipinya menambah kesan manis pada wajah mungil Zahla.

Setelah Zahla selesai dengan makanan dan membersihkan sisah makannya, Kevin pun mengajak bicara Zahla empat mata di sana.

'' Apa sudah bisa kita bicara?'' tanya Kevin.

'' Bisa Tuan, silahkan,''

'' Kamu dan David apa benar-benar tidak memiliki hubungan apapun?'' pertanyaan Kevin membuat Zahla terdiam sejenak dan kemudian menjawabnya dengan yakin.

'' Tidak, saya dengan tuan Bos memang tidak memiliki hubungan apapun, kenapa memangnya?''

'' Oohh tidak apa-apa, saya hanya ingin memastikan saja,'' Zahla hanya mengangguk-angguk mengerti.

'' Huufff, syukurlah,'' gumam Kevin yang ternyata di dengar Zahla walau hanya samar-samar.

'' Apa? tuan berbicara apa?'' tanya Zahla dan Kevin menggelengkan kepalanya dengan cepat.

'' Tidak, tidak. Ya sudah sebentar lagi jam istirahat selesai, saya balik ke ruangan saya dulu, bye Zahla.'' Pamit Kevin dan di jawab Zahla dengan kata terima kasih.

Terpopuler

Comments

Andriyati

Andriyati

apakah kevin dan kris penghianat itu,,?

2023-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 David Guetta Carroll
2 Gadis berkulit gelap
3 Lemparan Bantal
4 Pesona Zahla
5 BALKON
6 Kepanikan yang Berlebihan
7 Hari yang Sial (Zahla)
8 Sebuah Mantel
9 GADIS CEROBOH
10 Perang Dingin
11 Keturunan Dukun!
12 Membawa Pergi
13 Perasaan apa ini???
14 Kelembutan seorang Ibu
15 Mainan baru
16 Kejahilan Mommy Devita
17 Senyuman di pagi hari
18 Musuh Dalam Selimut
19 Kembali seperti semula (+ Visual tokoh)
20 Tentang kita??
21 Kesigapan seorang Zahla
22 Perhatian kecil
23 Demam
24 Jalan-jalan Sore
25 Apa ini Mimpi????
26 Teman Baru
27 Siapa dia??
28 Apa aku sudah gila!!!
29 Siapa nama mu!! ( Aslan )
30 Sick!!
31 Anjlok Reputasi ku
32 Debaran yang Aneh
33 Aku Bodoh!!
34 Menghindar
35 Gerogi
36 SUARA SENAPAN??
37 Penghianat!!
38 Empat Karakter yang berbeda
39 Aksi 3 sekawan
40 Apa itu sebuah Ungkapan??
41 Panggil aku sekali lagi
42 Dagelan keluarga
43 First kiss Zahla
44 SIDANG
45 Hukuman
46 Bukan hanya sekedar kecupan?
47 Butuh kepastian
48 Tentang Rasa
49 I love you?
50 Kejahilan Kevin
51 Fakta???
52 Ada apa ini?
53 Dia keponakan ku!!
54 Kecewa!
55 Sebuah Kenyataan
56 Bijaknya dua Pria Tampan
57 Dendam/Kebahagiaan
58 Keras dan penyayang
59 Kebahagiaan dan Teror!!
60 Sea Gosht
61 Sang Peneror
62 Waspada
63 Satu misi dua pelaku
64 Ada apa ini??
65 Menggairahkan
66 Aku bisa gila!
67 Siasat!
68 Berlebihan?
69 Sikap Zahla yang menggemaskan
70 Pendarahan?
71 Kehilangan
72 Tujuan yang...
73 Imajinasi?
74 Pesan singkat dari David
75 Sisi lain Tiara
76 Lagi?
77 Keluarga Carroll
78 Dekapan nyaman
79 Kenyataan ini?
80 Gugup menjelang Hari H
81 Hari Bahagia
82 Roti Jepang?
83 Adik Kecil
84 Meminta Restu langsung
85 Gubuk Derita?
86 Di luar Dugaan
87 Kemarahan Kevin
88 Malam yang hangat
89 Pagi yang manis
90 Tuan arogan
91 Jangan buat aku Takut!
92 Kemana Mereka Membawanya
93 SIASAT
94 Ada Aku
95 Ancaman Kevin
96 Kasih sayang 2 pria Arrogant
97 Perkara Dasi
98 Bermimpi
99 Teman
100 Masa lalu
101 Aku harus memastikannya
102 Jangan ganggu mereka!
103 Wanita dari Aussie?
104 I'm Fine, ok
105 Kepercayaan
106 Projek Besar
107 Ke khawatiran Zahla
108 Misteri di balik kebahagiaan
109 Keharuan David
110 Haru Biru
111 Berdebat Lagi?
112 Atas seizinnya
113 Canggung
114 Sensitif nya ibu hamil
115 kesibukan membawa bencana
116 Pukulan dari Kevin
117 DEMAM
118 Menyebalkan !
119 Kucing Kampung
120 ADA APA INI???
121 Pergi Tanpa Berpamitan
122 Tubuh tak Berjiwa
123 Mengertilah
124 Pria Gila
125 S E S A K !!
126 FATAMORGANA
127 Kasih tanpa Cinta
128 Bisikan Jahil Daniel
129 Frustasi Kevin
130 DUSTA
131 Five months later
132 Bulan ke 7
133 GOLDEN BLOOD
134 GIVE AWAY
135 U R G E N !
136 Surat?
137 Harapan dalam Doa
138 Setitik kehidupan
139 Terbayar Lunas
Episodes

Updated 139 Episodes

1
David Guetta Carroll
2
Gadis berkulit gelap
3
Lemparan Bantal
4
Pesona Zahla
5
BALKON
6
Kepanikan yang Berlebihan
7
Hari yang Sial (Zahla)
8
Sebuah Mantel
9
GADIS CEROBOH
10
Perang Dingin
11
Keturunan Dukun!
12
Membawa Pergi
13
Perasaan apa ini???
14
Kelembutan seorang Ibu
15
Mainan baru
16
Kejahilan Mommy Devita
17
Senyuman di pagi hari
18
Musuh Dalam Selimut
19
Kembali seperti semula (+ Visual tokoh)
20
Tentang kita??
21
Kesigapan seorang Zahla
22
Perhatian kecil
23
Demam
24
Jalan-jalan Sore
25
Apa ini Mimpi????
26
Teman Baru
27
Siapa dia??
28
Apa aku sudah gila!!!
29
Siapa nama mu!! ( Aslan )
30
Sick!!
31
Anjlok Reputasi ku
32
Debaran yang Aneh
33
Aku Bodoh!!
34
Menghindar
35
Gerogi
36
SUARA SENAPAN??
37
Penghianat!!
38
Empat Karakter yang berbeda
39
Aksi 3 sekawan
40
Apa itu sebuah Ungkapan??
41
Panggil aku sekali lagi
42
Dagelan keluarga
43
First kiss Zahla
44
SIDANG
45
Hukuman
46
Bukan hanya sekedar kecupan?
47
Butuh kepastian
48
Tentang Rasa
49
I love you?
50
Kejahilan Kevin
51
Fakta???
52
Ada apa ini?
53
Dia keponakan ku!!
54
Kecewa!
55
Sebuah Kenyataan
56
Bijaknya dua Pria Tampan
57
Dendam/Kebahagiaan
58
Keras dan penyayang
59
Kebahagiaan dan Teror!!
60
Sea Gosht
61
Sang Peneror
62
Waspada
63
Satu misi dua pelaku
64
Ada apa ini??
65
Menggairahkan
66
Aku bisa gila!
67
Siasat!
68
Berlebihan?
69
Sikap Zahla yang menggemaskan
70
Pendarahan?
71
Kehilangan
72
Tujuan yang...
73
Imajinasi?
74
Pesan singkat dari David
75
Sisi lain Tiara
76
Lagi?
77
Keluarga Carroll
78
Dekapan nyaman
79
Kenyataan ini?
80
Gugup menjelang Hari H
81
Hari Bahagia
82
Roti Jepang?
83
Adik Kecil
84
Meminta Restu langsung
85
Gubuk Derita?
86
Di luar Dugaan
87
Kemarahan Kevin
88
Malam yang hangat
89
Pagi yang manis
90
Tuan arogan
91
Jangan buat aku Takut!
92
Kemana Mereka Membawanya
93
SIASAT
94
Ada Aku
95
Ancaman Kevin
96
Kasih sayang 2 pria Arrogant
97
Perkara Dasi
98
Bermimpi
99
Teman
100
Masa lalu
101
Aku harus memastikannya
102
Jangan ganggu mereka!
103
Wanita dari Aussie?
104
I'm Fine, ok
105
Kepercayaan
106
Projek Besar
107
Ke khawatiran Zahla
108
Misteri di balik kebahagiaan
109
Keharuan David
110
Haru Biru
111
Berdebat Lagi?
112
Atas seizinnya
113
Canggung
114
Sensitif nya ibu hamil
115
kesibukan membawa bencana
116
Pukulan dari Kevin
117
DEMAM
118
Menyebalkan !
119
Kucing Kampung
120
ADA APA INI???
121
Pergi Tanpa Berpamitan
122
Tubuh tak Berjiwa
123
Mengertilah
124
Pria Gila
125
S E S A K !!
126
FATAMORGANA
127
Kasih tanpa Cinta
128
Bisikan Jahil Daniel
129
Frustasi Kevin
130
DUSTA
131
Five months later
132
Bulan ke 7
133
GOLDEN BLOOD
134
GIVE AWAY
135
U R G E N !
136
Surat?
137
Harapan dalam Doa
138
Setitik kehidupan
139
Terbayar Lunas

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!