'' Tuan Kevin!'' teriak Zahla memanggil Kevin di parkiran perusahaan.
Kevin yang merasa di panggil pun menoleh dengan cepat, dengan senyum yang merekah ya menjawab dengan begitu ramah. '' Iya, Zahla, ada apa?'' tanya Kevin.
'' Bagaimana keadaan kamu?'' tanya Kevin lagi yang melihat perban di kepala Zahla yang dia pasang masih merekat di dahinya.
'' Emmm saya tidak apa-apa tuan, maaf tuan, bagaimana keadaan si bos?'' expresi yang tadi Kevin tunjukkan seketika berubah saat Zahla menanyakan keadaan David, namun sebisa mungkin Kevin menyembunyikan nya dengan senyum tipisnya.
'' Ooh, David sudah lebih baik, kamu tenang saja. Kamu mau pulang ya?''
'' Iya Tuan, kalau begitu saya duluan ya, permisi.'' Zahla pun berlalu meninggalkan Kevin setelah berpamitan, Kevin yang ingin menghalangi jalan Zahla ia urungkan karena Zahla sudah berlari menjauh dari dirinya.
Saat Zahla sampai di parkiran khusus karyawan ia segera menaiki sepeda motornya namun baru saja ia keluar dari area perusahaan, Zahla merasa ada yang aneh dengan motornya.
'' Yaaahhh bocor, kenapa bocor di waktu yang tidak tepat begini sih.'' Keluhnya, dengan terpaksa Zahla menuntunnya sampai ia menemukan bengkel terdekat namun sudah jauh berjalan dengan menuntut sepeda motornya ia belum juga menemukan bengkel.
'' Tangan ku pegal sekali, aku harus jalan berapa jauh lagi,'' Zahla memutuskan untuk beristirahat sejenak di tepi jalan, memijat-mijat tangannya agar rasa nyerinya berkurang, seharian sudah bekerja dan di tambah harus menuntut sepeda motornya di malam hari sungguh sial nasib Zahla hari ini.
'' La! kamu ngapain di pinggir jalan!'' teriak seseorang dari dalam mobilnya.
Mata Zahla memicing memperjelas penglihatannya.
'' Ka Krish, sepeda motor Lala bannya bocor ka!'' balas Zahla.
Pria yang bernama Krish karyawan di perusahaan itupun keluar dari dalam mobil dan menghampiri Zahla.
'' Di dekat sini tidak ada bengkel La.'' Ucap nya.
'' Oh ya? haaahhhh.'' Zahla menghela nafasnya dengan panjang.
'' Ya sudah tidak apa-apa, kalau gitu kakak duluan saja.'' ucap Zahla lagi.
'' Kamu biar aku antar saja, sini aku bantu pinggirkan.'' Ucap Krish yang sudah mengambil alih sepeda motor Zahla untuk di pinggirkan ke tepi jalan.
'' Ehh, tidak usah kak,'' cegah Zahla namun Krish tetap melakukan nya.
'' Sudah ayo, dengar-dengar disini banyak pengganggu, apalagi kamu seorang wanita, apa tidak takut,'' ucap Krish yang berusaha menakut-nakuti Zahla dengan karangan cerita nya.
Dan itupun berhasil, Zahla mengiyakannya karena ia takut kalau harus berhadapan dengan pengganggu-pengganggu.
Dari jarak beberapa meter sebuah mobil berhenti dengan seorang pria yang sedari tadi terus memperhatikan mereka sampai mobil Kevin berlalu dengan Zahla di dalamnya juga.
'' Pria itu siapa?'' gumamnya, dan diapun berlalu melajukan mobilnya lagi.
'' Terima kasih ya ka, mau mengantarkan Lala,'' ucap Zahla setelah turun dari mobil.
'' Iya, kalau begitu aku pamit ya La, selamat malam.'' Pamit Krish dan di angguki Zahla, dan Kevin pun berlalu meninggalkan Zahla yang masih berdiri di depan panti.
'' Bagaimana keadaan motor ku ya, hahhhh mudah-mudahan aman.'' Zahla pun berlalu masuk ke dalam panti dengan lesu.
'' Lho La, kamu sudah pulang. Kok ibu tidak dengar suara sepeda motor mu,'' tanya ibu panti yang sengaja menunggu kepulangan Zahla.
'' Maaf Bu, ban motornya bocor, jadi aku tinggal di pinggir jalan, besok aku bawa ke bengkel kok bu.'' Jawab Zahla dengan perasaan yang tidak enak karena sepeda motor itu ibu panti lah yang membelikan nya untuk dia.
'' Terus kamu tadi pulang dengan siapa La?''
''Atasan aku di kantor bu.''
'' Ya sudah kamu pasti lelah, istirahat gih. Biar ibu hangatkan makanan untuk kamu.'' Ucap ibu panti dengan perhatiannya layaknya orang tuanya sendiri.
'' Iya Bu terima kasih, Lala mandi dulu.'' Zahla pun berlalu pergi menuju kamarnya.
Ibu panti melihat kepergian Zahla dengan tatapan sendunya, ia merasa kasihan dengan nasib Zahla, anak yang di temuinya di depan pintu panti 20 tahun yang lalu kini tumbuh menjadi anak yang sangat mandiri dan manis.
Berbeda dari anak-anak panti lainnya, yang memang di serahkan orang tuanya karena para orang tau tidak mampu merawat nya, dan hanya Zahla lah yang tidak tau siapa nama ibunya dan ayahnya, tapi dia tidak pernah sama sekali menanyakan keberadaan orang tua nya.
Pagi telah tiba, Zahla sudah bersiap untuk berangkat, ya walaupun jam kerjanya masih beberapa jam lagi, namun ia berniat untuk mengambil sepeda motornya yang semalam ia tinggal di tepi jalan.
Namun saat dia ingin pergi matanya melihat ke arah sudut halaman dan di sana sudah ada sepeda motornya dan dengan keadaan bannya sudah tidak lagi bocor.
'' Lho bagaimana bisa ini motor ada disini.'' Gumam Zahla yang merasa heran.
'' Apa ini karena kak Krish yang membawanya kemari.'' Ya dia mengira kalau Krish lah yang membawa sepeda motornya ke panti karena hanya ada dia dan dia juga yang membantunya tadi malam.
'' Aku harus berterima kasih pada kak Krish.'' Gumamnya lagi.
Zahla pun mengurungkan niatnya untuk berangkat saat itu juga karena memang jam kerja dia beberapa jam lagi.
.
.
'' Ka Krish!'' panggil Zahla. Ya Zahla sudah berada di kantor dengan sip duanya.
'' Ya La,''
'' Kak terima kasih ya, kakak sudah membawa motor dan membetulkan ban motor Lala, Lala anggap hutang ya kak, kalau gitu Lala pergi kerja dulu.'' Zahla pun berlalu meninggalkan Krish di parkiran.
'' Membawa motor? membetulkan nya? apa maksudnya?'' gumam Krish yang tidak mengerti dengan apa yang Zahla ucapkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Nami chan
aku bingung kak.. kevin apa kris? trs yg brenti trs liatin krish dan zajla itu mobil siapa?
2023-11-12
0
Sutiah
mulai seru nih 😁😁
lanjuut KK othor 💪
2021-06-06
1
Noer Kepet
novel ini emang top deh
2021-06-05
1