Perpisahan

Hendrico melepas jasnya, ia menggulung lengan kemejanya. Hendrico baru saja sampai di rumahnya. ia melihat ponselnya ada pesan dari Kristal.

Kakak aku menunggu mu datang, kita akan makan malam bersama di caffe nine. aku yang traktir.

-Kristal-

Hendrico duduk di atas kasurnya, ia merebahkan badannya yang lelah karena sibuk meeting seharian. ia memejamkan matanya, Hendrico meraih ponselnya dan menghubungi Ryan asistennya.

"Ryan apa gadis bodoh itu masih disana?".

"Nona Kristal masih menunggu anda di caffe nine tuan, bahkan caffe sebentar lagi akan tutup".

Hendrico melihat jam tangannya sudah hampir pukul sepuluh malam. ia terlihat kesal dan menyambar jaket kulitnya. Hendrico melesat dengan mobilnya menuju caffe nine.

Lihat apa yang akan ku lakukan jika aku bertemu dengan mu gadis keras kepala!.

Hendrico menatap Kristal dari kejauhan. gadis itu nampak duduk tenang menunggu kedatangannya. hatinya perih melihat Kristal seperti itu.

"Apa kau tidak memiliki hal lain yang harus kau kerjakan selain menunggu ku disini?!". Kristal mendongak dan menatap Hendrico. wajahnya sumringah.

"Kakak akhirnya kau datang".

"Kristal, antara kau dan aku, hubungan seperti apa yang kau harapkan?".

Kristal terdiam, ia menatap lekat mata Hendrico. wajah lelaki itu terkesan dingin padanya. ia hampir menangis sekarang.

"Antara kau dan Armand siapa yang harus aku pertahankan?".

"Kakak aku mencintai mu tak bisa kah kau berjuang untuk ku?". Tangis Kristal pecah. Hendrico jengah menatap gadis di hadapannya.

"Kristal pertemuan ini pertemuan terakhir kita. kuharap kau tidak mencari dan menunggu ku lagi". Hendrico berdiri dan melangkah pergi. Kristal menangis merasakan hatinya hancur mendengar perkataan lelaki yang di cintainya. ia meraih tasnya dan berjalan seorang diri menyusuri jalanan kota. beberapa taxi berhenti menawarkan tumpangan tapi Kristal tak menghiraukannya. dari dalam mobilnya Hendrico mengamati Kristal yang berjalan seorang diri. ia hampir luluh ketika melihat Kristal tersandung dan jatuh.

Gadis itu menangis. apa dia baik-baik saja. apa dia terluka karena jatuh.

Hendrico mengabaikan isi hatinya dan bergegas pergi dengan mobilnya. ia tak lagi mempedulika Kristal. ini satu-satunya cara terbaik yang bisa ia lakukan untuk menjauhkan gadis itu darinya. ia sudah berjanji pada Armand tidak akan mendekati apa lagi sampai jatuh cinta pada Kristal. Hendrico mengerti kakak mana yang rela adik nya yang masih mudan dan cantik serta memiliki segalanya tapi jatuh cinta pada pria yang jauh lebih tua dan seorang duda pula.

Sesampainya di kamar Hendrico merebahkan dirinya di atas kasur. ia kesal dengan dirinya sendiri dan sesuatu yang hangat mengalir di pelupuk matanya.

paginya tak ada pesan atau telepon dari Kristal seperti biasanya. Hendrico memegangi ponselnya. entah kenapa ia merindukan pesan-pesan bodoh dari gadis itu. Ryan yang melihat tuannya ikut merasa iba. Hendrico tak menyentuh sarapannya. ia langsung mengajak Ryan berangkat ke kantornya.

Sebelum sampai di gedung WJ Group Ryan membelokan mobilnya di sebuah butik ternama. di kejauhan nampak Kristal turun dari mobil Armand. Kristal nampak cantik seperti biasanya. Hendrico memandang nya dari balik kaca mobil, ia tersenyum melihat Kristal baik-baik saja.

"Ryan siapa yang menyuruh mu kemari?, apa kau pikir aku tidak ada kerjaan?!".

"Maaf tuan saya kira anda mau bertemu nona Kristal".

"Jangan sok tahu kamu Ryan!".

"Baik tuan, maaf".

Bukankah barusan anda tersenyum lega ketika melihat nona Kristal?, sudahlah tuan abaikan saja janji mu dan perjuangkan gadis itu.

Terpopuler

Comments

Anindya

Anindya

hatiku ikut sakit,, kristal diabaikan hendrico

2021-12-13

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!