Hendrico Wijaya

Ia tampan dan sempurna, kaya dan mapan. banyak wanita menggilainya. ia pendiri WJ Group.

Siang itu Hendrico duduk di kursi kerjanya melamun menatap cincin pernikahan yang ia pegang. cinta sejatinya Maudy telah lama pergi meninggalkannya. tiga tahun yang lalu istri yang ia cintai telah tiada.

Hendrico berdiri dari kursi kerjanya. dan menatap asistennya Ryan.

"Ada keributan apa di luar?". Tanyanya pada Ryan.

"Ada seorang gadis memaksa bertemu anda tuan".

Hendrico melangkah keluar dan melihat siapa gadis itu. ia terpaku sesaat melihat seorang gadis cantik yang ia kenal. ia hampir tertawa melihat gadis itu tapi ia segera bersikap cool seperti biasanya.

Saat kembali ke ruang kerjanya ia tersenyum.

Kenapa gadis bodoh itu kembali. kapan ia kembali?.

Hendrico mengenang seorang gadis kecil dengan seragam taman kanak-kanak dan rambut yang diikat dengan pita warna warni. waktu itu jam pulang sekolah dan ia mampir ke rumah sahabatnya Armand. ia satu sekolah dengan Armand dan mereka sama-sama duduk di bangku sekolah menengah. sementara gadis kecil berseragam taman kanak-kanak itu adalah Kristal adik Armand.

Hendrico sangat suka dengan Kristal yang pintar dan lucu. ia sering mengajari Kristal belajar kalau ia sedang mampir ke rumah Armand.

Saat beranjak remaja Hendrico tahu Kristal menyimpan rasa suka padanya. tapi ia tidak pernah mempedulikannya karena perbedaan usia mereka. suatu kali Kristal memberanikan diri menyatakan perasaannya pada Hendrico yang saat itu sedang bersama Maudy kekasih Hendrico. Armand yang mengetahui tingkah adiknya itu langsung marah besar dan mengirim Kristal ke Amerika. sejak saat itu ia tidak lagi bertemu dan berkomunikasi dengan gadis itu. dan siang ini ia tidak menyangka akan bertemu gadis bodoh itu.

Sore itu sepulang bekerja Hendrico masih harus meeting dengan clientnya.

"Dimana kita akan bertemu client nerikutnya?". Tanyanya pada Ryan.

"Di caffe nine tuan".

Ryan melajukan mobil dan membelah jalannan menuju caffe nine. ia membelokan mobil mewah itu di pelataran parkir. Hendrico terlihat menuju sebuah meja uang sudah di pesankan Ryan untuk meeting. ia duduk memainkan ponselnya dan tak sengaja mengedarkan pandangannya. saat itu ia menatap Kristal dari kejauhan. gadis itu menikmati segelas minuman dingin dan cake strobery kesukaannya. Hendrico ingat ia akan selalu menyisakan strobery di cake nya untuk di berikan pada Kristal jika mereka sedang makan cake stobery bersama. ia tersenyum menatap gadis itu. dan lamunannya buyar ketika client nya telah tiba dan mengajak meeting.

Selesai meeting Hendrico pulang menaiki mobilnya. di lihatnya dari kaca mobilnya, Kristal berjalan kaki seorang diri. terlihat santai rambut pendeknya tertiup angin.

"Kenapa gadis itu memakai rok sependek itu?!, apa Armand tak memarahinya!". Gumam Hendrico dari kursi belakang. Ryan menatapnya dari kaca spion lalu ikut menoleh memandang ke arah Kristal.

"Maaf apa tuan mengenal nona Kristal?". Tanya Ryan yang mengamati sepertinya Hendrico mengenal gadis itu.

"Ya aku mengenalnya. bahkan aku melihatnya saat pertama kali mengenakan seragam taman kanak-kanaknya. aku juga melihatnya saat pertama kali mengenakan riasan dan high heels". Kata Hendrico tersenyum masih menatap Kristal. Ryan sengaja memelankan laju mobilnya agar tuannya bisa menatap gadis itu.

"Dia adik Armand teman ku". Kata Hendrico pada Ryan.

Ryan mengangguk pelan. pantas saja tuannya mengenal baik gadis itu. rupanya ia adalah adik dari Arman teman baik Hendrico.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!