Cinta Monyet

Ana duduk di depan cermin besar. seseorang terlihat mengeringkan rambutnya. ia sedang berada di salon bersama Kristal.

"Ana apa kau suka dengan kakak ku?". Tanya Kristal. Ana dengan malu-malu mengangguk. Kristal tertawa.

"Apa yang kau suka darinya?, dia itu galak sekali Ana". Kata Kristal dengan wajah di buat-buat, Ana tertawa melihatnya.

"Dia orang yang sangat baik".

"Benarkah?, darimana kau tahu kakak ku orang baik? kau kan baru pertama bertemu dengannya".

Ana tersenyum, ia mengingat sewaktu masih sekolah menengah pertama, ia duduk di kelas tujuh, ana biasa menjajakan kue-kue di kantin sekolah untuk tambahan biaya sekolah. ia sering di ejek oleh teman-temannya. terkadang dagangannya di obrak abrik sampai habis dan tidak bisa di jual. Ana hanya bisa menangis, Suatu kali ketika ia sedang di kerjai teman-temannya yang nakal Armand membelanya padahal Armand tidak kenal dengan Ana. tapi Ana tahu siapa Armand, ia salah satu siswa populer di sekolahnya. Armand juga terkenal pandai. Armand menghajar siswa nakal itu sampai mereka kapok.

"Jangan lemah!, kau kan bisa membela diri". Kata Arman sembari memunguti dagangan Ana dan menyerahkan pada Ana. sejak saat itu Ana menjadi pribadi yang berbeda. ia pun mencari tahu kemana Armand akan melanjutkan sekolahnya. Ana mati-matian mencari beasiswa di sekolah menengah karena Armand sekolah di tempat orang-orang kaya. dan persaingan untuk mendapat beasiswa di sana harus menyingkirkan ribuan peserta. Ana akhirnya lolos dan bersekolah di tempat yang sama dengan Armand. di universitas ia kembali mengulang perjuangannya untuk bisa kuliah di tempat yang sama dengan Armand. usahanya tidak sia-sia ia berhasil masuk fakultas ekonomi. yang gedung nya bersebelahan dengan fakultas teknik tempat Armand menimba ilmu. setelah lulus Ana membuka usaha percetakan yang sekarang sudah cukup besar. dan selama ini ia tetap menyimpan rapat rasa sukanya pada Armand. Armand bahkan tidak mengingatnya ketika mereka bertemu kemarin.

Kristal memilihkan baju yang sesuai untuk Ana. Ana memiliki tubuh yang langsing dan kokoh meski ia tergolong tidak tinggi. Kristal memilihkan high hells dan mengajari Ana cara berjalan bak model.

Malam itu Kristal meminta Armand datang makan malam di retoran langganan Armand. Kristal mengajaknya makan malam bersama. meski sedikit heran tapi Armand menyetujui undangan adiknya. Kristal meminta kakaknya berpakaian rapi dengan alasan restoran yang mereka kunjungi adalah tempat formal. disana memang tempatnya mewah dan berkelas jadi kalau datang tidak mengenakan kemeja atau jas maka di larang masuk kedalam restoran.

Armand terlihat tampan dengan celana jeans kaos berwarna putih di padukan dengan jas hitam. ia mencari keberadaan Kristal. gadis itu melambaikan tangan pada kakaknya.

"Kenapa kau mengajak kemari?, siapa yang bayar?". Tanya Armand.

"Jelas aku pakai uang kakak masa uang ku sendiri". Kata Kristal setengah berbisik agar tidak di dengar pengunjung lain.

"Kakak aku punya kejutan untuk mu". Kata Kristal sumringah. ia mengajak Ana untuk mendekat ke meja mereka. Ana berjalan anggun dan mendekat ke arah Armand dan Kristal. Armand tertegun penampilan Ana berbeda. ia terlihat cantik sekali dengan dandanan nya. Armand tahu pasti itu ide Kristal.

"Ana duduk lah". Kristal mempersilahkan Ana. dengan malu-malu ana duduk di sebelah Kristal. Armand memandangnya dengan diam.

"Kakak bukankah Ana cantik sekali?". Tanya Kristal menggoda kakaknya.

Armand diam tidak bergeming. ia sedang berfikir sesuatu.

"Baiklah akan ku tinggalkan kalian berdua, aku pergi dulu. Bye...!". Kristal meraih tasnya dan berjalan pergi keluar restoran itu. tinggal Armand dan Ana yang terdiam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!