Cemburu 1

Hendrico mengenalkan partner kerjanya Amelia. wanita cantik berusia sekitar 35 tahun dan singgel. ia definisi sempurna sebagai seorang wanita.

Siang itu Hendrico dan Amelia makan siang bersama di caffe nine. disana mereka melanjutkan pembahasan kerja. Ryan sengaja tidak ikut karena Hendrico memberinya pekerjaan lain.

"Kakak siapa dia?". Kristal muncul dengan wajah jutek.

"Kau disini?". Hendrico terkejut melihat Kristal tiba-tiba datang menghampirinya dan Amelia.

"Jadi apa ini alasan kakak selalu menolak ku?".

"Tante jadi karena mu kak Hen tidak menganggap ku!".

"Kristal jaga bicara mu!, kenapa kau tidak sopan dengan yang lebih tua dari mu?!". Hendrico marah karena Kristal sudah keterlaluan. ia jengah dengan gadis itu. ia memarahi Kristal di depan Amelia.

Kristal pergi sembari menangis. ia menatap kecewa pada Hendrico.

Hendrico meraih ponselnya dan menghubungi Ryan.

"Ryan dimana kau?, bisakah kau pastikan gadis bodoh itu pulang ke rumahnya?".

"Baik tuan". Jawan Ryan di telepon.

Hendrico kembali duduk di kursinya dan meletakan ponselnya di atas meja. wajahnya terlihat cemas karena sudah membentak Kristal sampai menangis.

"Siapa dia Hen?". Tanya Amelia.

"Dia adik teman ku".

"Sepertinya ia menyukai mu".

Hendrico terdiam tidak menjawab Amelia. ia sedang kesal. gadis itu membuatnya marah dan cemas dalam waktu bersamaan.

Sudah pukul sepuluh malam dan Ryan belum memberi kabar soal Kristal.

"Maaf tuan saya mau melapor, nona Kristal belum pulang ke rumahnya".

"Kemana gadis ceroboh itu?".

"Nona Kristal pergi bersama teman-temannya ke club".

"Apa?!".

Hendrico menyambar jacket nya dan pergi menjemput Kristal. ia merasa bersalah sudah membentak kasar gadis itu. ia menyusul ke sebuah club yang di infokan oleh Ryan tadi. Hendrico masuk ke dalam club yang cukup mewah. ia mengedarkan pandangannya di cahanya temaram club. ia mencari sosok Kristal di sana. terlihat Kristal duduk diam dan meminum jus jeruk. seorang lelaki mabuk terlihat menggodanya dan mencoba menyentuh wajah mulus Kristal. Hendrico dengan sigap memegang tangan lelaki itu dan menghepasnya dengan kasar. Kristal terkejut melihat Hendrico di club itu. lelaki itu memandang Kristal dengan tatapan jengkel. Hendrico menarik lengan Kristal keluar club dan mengajaknya masuk ke dalam mobilnya.

"Kau tahu tempat apa ini?, kenapa kau sendirian seperti gadis bodoh di dalam sana?!, apa kau tahu seberapa bahaya mengintai mu?!. kau membuat ku cemas!". Hendrico melampiaskan marahnya. Kristal hanya menangis mendengar amarah Hendrico.

"Kakak aku kesal pada mu kenapa kau jalan dengan kakak itu tapi kau mengabaikan ku!". Suara tangis Kristal semakin menjadi.

"Amelia itu partner kerja ku, jadi jangan berpikir macam-macam". Hendrico menjalankan mobilnya menuju rumah Armand. sesampainya di depan rumah ia mengajak Kristal turun dan rupanya Armand sudah menunggu Kristal di halaman rumah.

"Kenapa pulang selarut ini?". Armand terkejut melihat Kristal bersama Hendrico.

"Aku mengantar Kristal pulang. tanyakan kejadian sebenarnya pada Kristal. aku pulang dulu".

"Oh ya Ar jangan terlalu keras padanya". Kata Hendrico sebelum pergi. tatapan Hendrico tidak lepas dari Kristal ketika ia berbicara dengan Armand. Kristal yang takut pada kakaknya segera masuk ke kamarnya. Armand terdiam duduk di sofa ruang tengah. ia menimbang perkataan Hendrico tadi.

Apa maksudnya jangan terlalu keras pada nya?!

Armand mencurigai sesuatu, sikap Hendrico pada Kristal. ia takut kalau temannya itu akan luluh dengan Kristal dan jatuh hati pada adiknya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!