Batasan

Armand terlihat memberikan instruksi pada para staffnya. mereka sedang dalam proyek baru pembangunan sebuah gedung untuk perkantoran. Armand membuka alat safety nya. ia meraih ponselnya yang berbunyi di saku celananya.

"Ada apa?".

"Kakak ibu mencari mu kenapa kau tak menjawab teleponnya?!".

Armand mematikan ponselnya dengan kesal. ibunya mencoba menjodohkannya dengan seorang gadis. ibunya bilang gadis itu yatim piatu dan bekerja di sebuah percetakan. ibunya ingin agar Armand menemui gadis itu.

Siang itu Armand mengamati dari jauh seorang gadis yang terlihat sibuk mengangkat karton berisi tumpukan kertas. gadis itu terlihat kuat dan sedikit tomboy. pakaiannya tidak seperti yang biasa di kenakan Kristal. ia memakai celana jeans panjang dan kemeja. rambutnya di ikat serampangan. Armand jengah gadis macam apa yang ibunya pilihkan. gadis itu bahkan jauh dari kesan cantik. Arman kembali melajukan mobilnya. ia pulang ke rumah untuk beristirahat.

Sesampainya di rumah ia di kejutkan dengan keberadaan Hendrico yang menunggunya di halaman sembari menikmati pemandangan kebun bunga mawar.

"Sejak kapan kau berkebun bunga mawar?". Tanya Hendrico.

"Memang aku sudah gila, itu kerjaan Kristal". Sebenarnya Hendrico sudah menebaknya. ia hanya memastikan saja dengan bertanya pada Armand. ternyata Kristal masih menyukai bunga mawar seperti dulu.

"Kenapa kau kemari?". Tanya Armand.

"Hanya mampir saja".

"Bibi Yun tolong buatkan minuman". Bibi Yun kepala pelayan di keluarga Arman. ibunya sengaja mengirim bibi Yun untuk ikut Kristal pulang agar ada yang merawat Armand dan Kristal.

"Apa kabar bi". Sapa Hendrico, ia juga mengenal bibi yun.

"Baik tuan Hen, kau terlihat masih seperti dulu".

Kata bibi Yun yang melihat Hendrico tidak berubah masih sama ramah dan baik seperti dulu.

Tidak lama Kristal pulang dengan kantung belanjaan. ia terlihat kerepotan dengan bawaannya.

"Kenapa kau membeli barang sebanyak ini?". Tanya Armand.

"Ini perlengkapan ku untuk bekerja besok". Kilah Kristal. ia memang membeli dua stel pakaian kerja dan sisanya baju untuk bepergian jalan-jalan dan beberapa kosmetik. Kristal terkejut melihat Hendrico duduk di ruang tamu. ia salah tingkah menatap lelaki itu.

"Pergi dan bawa barang-barang itu!". Kata Armand yang mulai menyadari tingkah adiknya. ia tahu betul Kristal sangan menyukai Hendrico. dan ia tidak suka dengan hal itu.

"Sudah jangan hiaraukan dia". Armand menyenggol lengan Hendrico karena ia terlihat sedang memandangi Kristal yang menaiki tangga dengan barang bawaannya.

"Sejak kapan ia kembali?". Tanya Hendrico.

"Dua hari yang lalu, ia bilang akan bekerja disini".

Hendrico mengangguk. tahu Armand akan sedikit sensitif jika ia menanyakan apapun tentang Kristal.

"Apa nanti malam kau ada waktu?, bagaimana kalau kita pergi bersama. sudah lama kita tidak minum bersama".

"Aku ada janji. bagaiman kalau besok saja. kau bisa mengabari ku jika setuju".

"Baiklah, memang kau mau kemana?". Tanya Hendrico. tidak biasanya Armand menolak ajakannya.

"Hanya bertemu seorang teman".

"Kakak ibu bertanya apa kau setuju dengan gadis itu?". Kristal muncul dengan membawa ponselnya. Armand langsung salah tingkah di hadapan Hendrico yang terlihat tersenyum geli. Kristal menyerahkan ponselnya pada Armand karena ibunya menelpon dan ingin bicara.

"Kakak kau pergi saja dengan ku". Kristal duduk di samping Hendrico. aroma parfum Kristal tercium, Hendrico menyadari Kristal memang sudah dewasa.

"Ambil ponsel mu dan kembali ke kamar mu!".

"Iya baik!". Kristal kesal karena kakak nya selalu tidak suka jika ia dekat-dekat dengan Hendrico.

"Baiklah aku kan pulang. besok aku akan menghubungi mu. dan bibi Yun terimakasih untuk kopi yang enak ini". Kata Hendrico. ia menghabiskan minumannya. Arman mengantarnya keluar. Armand tahu untuk apa Hendrico datang pasti karena Kristal.

"Hen". Panggil Armand. Hendrico mengentikan gerakannya membuka pintu mobilnya.

"Kau masih mengingat perjanjian kita bukan?". Armand pernah meminta Hendrico untuk tidak meladeni adiknya.

"Tentu saja, jangan cemas". Hendrico menepuk bahu Armand dan masuk ke dalam mobilnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!