Ulang Tahun Hendrico

Malam itu adalah pesta perayaan ulang tahun Hendrico ke 40 tahun. di usianya yang kepala empat ia tetap terlihat tampan dan terawat. bahkan wajahnya terlihat jauh lebih muda di banding usianya.

Ryan sibuk mengatur jalannya acara ia menyiapkan semua dari dekorasi sampai makanan untuk tamu undangan.

Amelia nampak cantik dan modis dengan gaun panjang berwarna merah. kulit putihnya terlihat mencolok dengan warna gaun itu. rambut panajang nya di buat bergelombang dan terlihat elegan. ia mendampingi Hendrico untuk memberi sambutan.

Armand datang bersama Kristal. sebenarnya Armand melarang keras adiknya untuk datang ke pesta itu. tapi Kristal bersikeras untuk datang dan memaksa kakak nya. karena kalau tidak ia mengancam akan menghilang.

Kristal datang dengan mengenakan gaun pendek selutut berwarna biru muda. ia mengenakan tas tangan berwarna senada dengan gaunnya. rambutnya ia tata di cepol ke atas. Kristal terlihat muda, cantik dan lincah.

Hendrico memandang dari kejauhan dan menghampiri Armand. keduanya berjabat tangan dan Armand mengucapkan selamat ulangtahun untuk Hendrico.

Kristal berada di kejauhan karena Armand melarangnya untuk memberi ucapan selamat pada Hendrico.

Hendrico menatap Kristal, ia sedikit kecewa karena gadis itu tidak mendekat padanya dan memberi ucapan selamat.

"Ryan, tawari gadis itu makan atau minuman yang ia sukai". Kata Hendrico pada Ryan. Ryan bergegas menghampiri Kristal dan mengajaknya ke jajaran meja makan.

Selesai memberi sambutan Hendrico terlihat menyendiri. ia memegang segelas minuman di tangannya. Armand menemaninya minum sebentar dan pamit pulang dengan Kristal.

Kristal menoleh ke belakang memandang wajah Hendrico sekilas. ia melihat ada kesedihan di mata lelaki itu. Kristal tak menghiraukan kakaknya dan berlari menuju Hendrico yang juga sedang memandang ke arahnya. Kristal memeluk Hendrico dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk lelaki itu.

"Kakak selamat ulang tahun, maaf aku tidak membawa kado untuk mu". Bisik Kristal di telinga Hendrico. Armand menghampiri keduanya dan menarik lengan adiknya dengan kasar. ia jengah melihat tingkah Kristal yang membuatnya malu pada Hendrico.

"Kakak aku hanya mengucapkan selamat pada kak Hen". Rengek Kristal sembari mencoba melepas cengkraman tangan kakaknya di pergelangan tangannya.

"Ar lepaskan dia". Pinta Hendrico. ia menatap mata Armand dengan marah. Armand yang terkejut hanya mematung tidak menyangka jika Hendrico akan membela Kristal dan melindunginya.

"Jika kau ingin marah, aku akan menggantikan Kristal dan marahlah pada ku". Hendrico masih menatap wajah Armand.

Ada rasa canggung dan kaku di anatara Hendrico dan Armand. Kristal panik kalau sampai terjadi perkelahian, Armand orang yang cukup emosional dan gampang memukul orang lain ketika marah. meski ia tidak akan memukul Kristal tapi jelas ia bisa memukul Hendrico.

"Kakak aku minta maaf, sudah hentikan ayo kita pulang". Kristal memohon pada kakaknya.

"Ryan, antarkan Kristal pulang". Kata Hendrico tanpa melepaskan tatapan tajamnya pada Armand.

"Silahkan nona". Kristal pergi dengan Ryan. ia tidak lagi membantah. sementara Armand yang terlihat masih terkejut dengan reaksi sahabatnya masih terdiam mematung.

"Ar, aku pernah berjanji pada mu untuk tidak meladeni Kristal dan kau pernah berjanji pula pada ku jika kau tidak akan kasar pada Kristal, ku harap kau juga tidak lupa janji mu". Hendrico pergi meninggalkan Armand yang terdiam.

Apa yang terjadi padamu Hen, tanpa kau sadari kau sudah jatuh cinta pada Kristal?!.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!