Kini dihadapan Liyuna, ada Yuriel kecil yang sedang bersembunyi dibalik tubuh ayahnya. Dia terlihat malu-malu dan sedikit takut.
Liyuna yang melihat itu mencoba tersenyum ramah supaya bisa mengubah takdirnya. Dia harus berteman dengan anak itu jika ingin hidup. Lagi pula, Liyuna sudah menunggu hal ini terjadi sejak 2 tahun yang lalu.
"Apa maksud semua ini, Pa?" Sara bertanya dengan nada tidak percaya.
Dia mengira Yuriel adalah anak hasil selingkuhan suaminya dan hal itu membuatnya marah dan juga kecewa.
"Kenalkan ini Yuriel, Ma. Papa berniat ingin mengadopsinya supaya Yuna punya teman bermain."
***
2 tahun sebelumnya ...
"Haaah, Nona Yuna, hari ini panas sekali." ucap Yvette sembari memegang mini fan di depan mukanya.
Ini pertama kalinya aku merasakan musim panas karena di kehidupan sebelumnya aku tinggal di Negara tropis. Aku tidak menyangka bahwa panasnya musim panas di Negara sub tropis bisa separah ini, bahkan di kehidupan sebelumnya aku tidak pernah mengeluh ke panasan. Seperti yang pernah ku jelaskan sebelumnya, Red String berlatar belakang di sebuah Negara fiktif dengan iklim sub tropis yang berada di Asia Timur tapi anehnya nama-nama orang di Negara ini terdengar seperti nama orang barat. Aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan developer game.
Ah, tapi meskipun nama-nama disini terdengar seperti nama orang barat, nama Liyuna sendiri lebih seperti nama orang Asia. Begitu juga Yuriel dan salah seorang target yang bernama Yuda.
Angin musim panas masuk melalui jendela kelas, menyapu rambut panjangku, aku juga bisa mendengar suara jangkrik dengan sangat jelas dan hal ini menandakan bahwa musim panas kali ini sangatlah ekstrim.
Aku pertama kali merasuki tubuh ini di musim semi bulan April dan sudah tiga bulan sejak kepindahan Allen. Aku merasa sedikit beruntung karena Liyuna saat ini masihlah murid SD jadi aku bisa bersantai dan bermain sepuasnya sebelum prolog dimulai.
"Kau benar, hari ini panas sekali." sahutku setuju dengan ucapan Yvette. Aku yakin muka ku terlihat sangat pucat, tubuh lemah ini tidak bisa bertahan dengan panas yang ekstrim seperti ini, aku menaruh kepalaku di atas meja dan membelakangi cahaya matahari agar kepalaku tidak terlalu pusing.
"Nona, aku mau ke kantin beli es krim dulu." ucap Yvette yang sudah menyerah dengan hawa panas di kelas.
AC di kelas mereka kebetulan rusak dan belum diperbaiki, makanya kita bisa merasakan panasnya matahari di musim panas. Liyuna yang memang punya tubuh lemah tidak bisa menahan semua ini dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak pergi ke kantin dan tidur di kelas.
"Aku titip es krim rasa stoberi."
"Tentu, tunggu disini ya, Nona. Aku akan segera kembali!" Yvette menghilang secepat kilat, aku lama-kelamaan merasa mengantuk dan akhirnya tertidur.
Hari itu, Liyuna aku bermimpi tentang seorang pria yang sedang berdiri di seberang jalan, sedang menunggu lampu hijau menyala. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi, mungkin sekitar 185 cm dan pundak yang lebar. Dia memakai celana panjang berwarna abu-abu dengan sweater turtle neck berwarna hitam dan mantel berwarna krem. Syal tebal berwarna hitam melingkar dileher putihnya dengan cukup erat, sesekali ia meniup kedua tangannya yang karena kedinginan.
Aku duduk di sebuah cafe ditemani dengan kopi hangat dan asap yang mengepul. Ketika aku melihat pria itu, aku tahu bahwa dia adalah orang yang sedang ku tunggu.
Pria itu berjalan kearah ku dan tersenyum, namun aku tidak tahu siapa dia. Jika dilihat dari tinggi badannya sudah dapat dipastikan dia bukan anak SD seperti Liyuna saat ini. Dia adalah pria dewasa yang identitasnya tidak aku ketahui. Melihat pria itu perasaan entah kenapa perasaanku menjadi sedikit aneh, ada perasaan rindu yang begitu dalam, entah bagaimana perasaan itu bisa muncul.
'Ah, apa ini salah satu ingatan Liyuna asli?'
Pikiran seperti itu tiba-tiba terlintas diotakku. Mungkin saja ini salah satu ingatan Liyuna asli yang akan terjadi di dalam game. Benar, aku bukanlah Liyuna asli. Aku tidak tahu apapun tentang Liyuna selain apa yang pernah diceritakan dalam game.
Sebenarnya aku sangat ketakutan ketika tiba-tiba merasuki tubuh orang lain tanpa ada kejelasan. Aku memang tidak pernah mengatakan hal ini sebelumnya, aku selalu mengatakan berkata seolah-olah aku baik-baik saja dan bisa menerima ini dengan mudah. Tapi, sebenarnya tidak begitu. Aku hanyalah orang biasa berumur 18 tahun, memang mentalku sudah lebih dewasa daripada umurku karena hal-hal berat yang pernah aku alami di kehidupan sebelumnya. Namun terkadang aku juga merasa takut karena mimpi aneh seperti ini sering muncul, mungkin karena aku terlalu memikirkan tentang plot dari game atau mungkin juga Liyuna yang asli ingin memberitahu sesuatu padaku, aku tidak yakin. Karena mimpi-mimpi aneh seperti ini sering muncul aku menjadi kebingungan, bahkan aku tidak yakin apakah hal ini pernah terjadi di game atau tidak karena cerita mengenai Liyuna sangatlah sedikit.
Ada alasan mengapa aku berkata akan menerima takdir ini dan menjadi Liyuna, serta terus hidup mengikuti arus yang ada dalam game. Itu semua karena di dunia nyata aku bukanlah orang luar biasa, orang-orang tidak membenciku namun juga tidak menyukaiku. Temanku juga sangat dikit dan aku jarang sekali menghubungi mereka karena sibuk part-time. Semua terlihat biasa saja dan hal ini membuatku hidup seperti orang yang tak terlihat. Meski selalu berada di peringkat pertama, orang-orang tidak banyak mengenal siapa aku, mereka hanya tahu namaku saja. Aku tidak bisa berbuat apapun tentang hal ini karena semasa SMA aku kerja part-time di kantin sekolah. Tentu saja sebenarnya hal ini tidak diperbolehkan namun aku memohon pada pihak sekolah dan juga ibu kantin untuk membiarkanku melakukan part-time karena aku benar-benar tidak punya uang. Aku bahkan berjanji akan mempertahankan nilaiku dan mengikuti beberapa kompetisi nasional jika diperlukan. Karena janji inilah pihak sekolah memberiku izin khusus.
Aku adalah seorang yatim piatu dan selalu berusaha untuk bertahan hidup mengandalkan diriku sendiri, tidak ada orang lain yang bisa aku mintai tolong ataupun seseorang yang bisa membantuku. Karena itulah aku sudah terbiasa berjuang sendirian.
Setelah merasuki tubuh Liyuna, aku baru merasakan rasa kasih sayang orang tua dan teman yang tulus. Hal ini lah yang membuatku bisa menerima semua ini padahal aku baru saja mengalami hal tidak masuk akal. Aku menginginkan kehangatan dan kasih sayang orang lain, itu adalah hal yang selama ini ku inginkan namun hanya bisa ku pendam. Karena itulah aku akan berusaha hidup sebagai Liyuna dan menggantikan Liyuna yang asli. Mungkin akan ada kejelasan mengapa semua ini terjadi padaku dan kenapa aku bisa ada disini.
"Nona,-"
"Nona,- ... bangun!"
Aku bisa merasakan seseorang mengguncang bahuku dengan pelan. Suara Yvette yang tadi kudengar secara samar-samar menjadi sangat jelas. Aku berusaha membuka mataku yang terasa sangat berat dan menatap Yvette yang sudah berdiri di depanku dengan membawa es krim rasa stoberi yang tadi aku pesan.
"Nona, jangan tidur di atas meja nanti badanmu akan terasa sakit. Jika Nona ingin tidur, tidur saja di UKS." ucapnya sembari menyodorkan es krim pesananku tadi.
"Terima kasih Yvette. Tapi jika aku tidur di UKS aku akan merasa bersalah pada anak-anak yang benar-benar sakit."
"Tidak perlu merasa seperti itu, Nona kan memang memiliki tubuh yang lemah."
Mendengar hal itu aku hanya bisa meringis. Aku menatap keluar jendela melihat anak-anak lain yang sedang berada di lapangan melakukan olahraga. Es krim stoberi yang masuk ke mulutku menghilangkan rasa panas yang tadi aku rasakan. Kini aku merasa sedikit sejuk karena es krim ini.
Belum ada tiga menit aku merasa lega karena es krim, aku melihat sekelompok orang memakai pakaian hitam-hitam berada di depan pintu gerbang sekolah. Mereka terlihat sangat mencurigakan karena pakaian serba hitam dan juga kacamata hitam. Tubuh mereka pun terlihat sangat berotot, pokoknya seram. Kenapa bisa ada orang seperti mereka disekolah ini.
"Yvette, siapa orang berbaju serba hitam itu?" tanyaku penasaran.
Mendengarku bertanya, Yvette langsung menoleh kearah pandanganku dan melihat sosok serba hitam tersebut.
"Ah, aku tidak terlalu tahu Nona. Tapi sepertinya mereka itu bodyguard salah seorang senior kita."
'Body guard? huh... sekolah dalam game memang tidaklah normal.'
Aku menjadi penasaran siapa tuan muda yang mereka layani karena Liyuna yang kaya raya saja tidak pernah diikuti body guard ke sekolah. Jikan tuan mereka diikuti body guard, apa artinya dia sangat berpengaruh? Ah, tapi seingatku target yang seumuran dengan Liyuna hanya ada Allen.
'Memang ada ya, karakter dengan kekuasaan besar selain selain target dan Liyuna?'
Saat itu aku belum sadar bahwa semua hal yang terjadi saat ini akan saling berkaitan di masa depan dan berjalan perlahan menuju alur yang ada di dalam game. Namun itu semua, masih akan terjadi beberapa tahun yang akan datang. Saat ini adalah saat-saat dimana semua masih bisa tersenyum tanpa beban dan terlihat bahagia.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
AbC Home
salut thor, nulis per partnya banyak kata mantap.
walaupun aq ngk begitu ngerti tentang dunia game tp aq suka alurnya
2022-09-09
2
senja
disini dia bilang 18 ya
2021-08-21
7
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2021-07-29
1