"Zion, aku dengar adikmu pergi keluar negeri, ya?"
Zion sedang duduk dibangkunya yang berada di tepat di depan meja guru. Teman sekelas yang menanyainya itu bernama Jay, tokoh ekstra yang nantinya akan menjadi tangan kanan sekaligus sekretaris pribadinya. Namun, saat ini dia hanya teman dekat yang belum memiliki jabatan apa pun.
"Itu benar." Jawab Zion singkat, kedua matanya masih berada pada buku berwarna biru tua yang ada ditangannya.
Mendengar jawaban singkat Zion, Jay tertawa terbahak-bahak. Mendengar Jay yang tertawa, Zion sedikit memincingkan matanya, memang apa yang lucu dari ucapannya.
"Kau ini dingin sekali pada adikmu sendiri."
"..."
"Apa kau tidak merasa kesepian?"
"Tidak juga, itu semua untuk kebaikannya."
"Benar juga, dia kan sudah melukai Nona dari keluarga Castris, pasti orang tuamu tidak akan tinggal diam."
Zion masih saja terdiam, yah, tidak ada alasan baginya untuk memberitahu Jay kalau alasan kepindahan Allen bukan karena Liyuna melainkan murni karena orang tua mereka ada bisnis di luar negeri dan sengaja membawa Allen untuk sedikit menjinakkan sikapnya yang brutal dan susah diatur.
"Ngomong-ngomong, kau kan sudah bertemu dengannya. Bagaimana kesan pertamamu terhadapnya?"
"Siapa?"
"Nona Castris lah, siapa lagi."
"Saat pertama kali bertemu, dia masih tertidur. Jadi, aku tidak punya kesan apa pun."
Apa yang Zion katakan adalah kebenaran, saat pertama kali mengunjungi rumah sakit untuk meminta maaf, Liyuna masih tertidur karen efek obat. Jadi, dia tidak punya kesan apa pun terhadapnya.
"Aku dengar dia memiliki sifat yang sangat buruk." ucap Jay dengan mengangkat kedua tangannya dan bertingkah seolah-olah dia adalah binatang buas.
Sekilas wajah tidur Liyuna singgah dipikiran Zion, melihat Liyuna yang tertidur pulas membuatnya menyangkal perkataan Jay. Zion sejak dulu memiliki intuisi yang cukup kuat, dia bisa membedakan mana orang yang memiliki niat terselubung dan mana orang baik yang tidak memiliki niat jahat sedikitpun. Menurut Zion, Liyuna jatuh pada kategori kedua. Dia tidak mengerti kenapa banyak orang yang berkata bahwa Liyuna memiliki sifat yang sangat buruk, padahal mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Namun bagi Zion, itu tidak terlalu penting, mau Liyuna bersifat buruk atau tidak itu bukan urusannya.
"Semua anak-anak selalu bersikap buruk."
"Ah, iya juga." Jay mengiyakan ucapan Zion.
Memang benar kan, anak-anak sering bersikap buruk, apalagi kalau keinginan mereka tidak dipenuhi. Jadi, tidak ada alasan bagi Jay untuk menyanggah ucapan Zion. Lagi pula Jay juga tidak terlalu terarik dengan Castris.
Jika memang Liyuna memiliki sifat buruk, seharusnya saat ini Ravenray sedang berada dalam masalah. Namun karena tidak ada hal signifikan yang terjadi pada Ravenray, bisa disimpulkan bahwa Liyuna tidak memendam dendam pada Allen.
"Oh, ya! Apa kau tahu, kemarin ada kecelakaan di pelabuhan milik Harvenhelt." ucap Jay yang baru saja mengingat kejadian menghebohkan yang terjadi kemarin malam di pelabuhan milik Harvenhelt.
Alat pengangkut peti kemas tiba-tiba mengalami malfungsi dan hal ini menyebabkan peti kemas tersebut jatuh dan menimpa seseorang yang sedang berdiri dibawahnya. Hal ini menjadi trending topic dikalangan kelas atas karena Harvenhelt terkenal dengan kedisiplinan mereka tidak mungkin teledor dalam memeriksa alat-alat yang mereka gunakan.
"Tentu saja, itu kan berita yang cukup menghebohkan."
"Benar, aku tidak menyangka kejadian seperti itu bisa terjadi di Harvenhelt."
"Namanya kecelakaan pasti bisa terjadi kapan pun, tidak peduli mau mereka dari Harvenhelt atau Ravenray sekali pun, tidak ada yang bisa mengaturnya."
"Haah, tapi tetap saja. Harvenhelt kan bisa dikatakan tempat teraman untuk orang-orang seperti kita." Jay menghela napas karena menyayangkan apa yang terjadi pada Harvenhelt.
Dikalangan kelas atas, Harvenhelt sering menjadi tempat tujuan bagi keluarga lain yang mengalami peristiwa berbahaya seperti ancaman pembunuhan, penculikan, pencemaran nama baik dan sebagainya. Hal ini karena anggota keluarga tersebut kebanyakan bekerja di bidang hukum dan pertahanan negara. Bisa dibilang, mereka keluarga yang sering menghasilkan para pengacara, polisi, tentara, dan detektif yang hebat. Karena itulah siapa pun yang mengalami masalah hukum akan datang ke Harvenhelt untuk meminta bantuan, tentu saja dengan bayaran yang sesuai dengan permintaan mereka.
Karena jumlah keluarga kaya di negara ini cukup banyak, tidak terhitung berapa banyak ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri. Setiap orang mengincar harta dan kekuasaan yang mereka miliki dan hal ini membuat keluarga-keluarga tersebut untuk saling bekerja sama. Terutama dengan adanya Harvenhelt mereka akan merasa aman dengan beberapa ancaman, tentu saja tidak semua ancaman bisa di selesaikaan Harvenhelt, beberapa diantaranya hanya bisa diselesaikan dengan kemampuan mereka sendiri. Maka dari itu, panti asuhan yang ada dibawah naungan keluarga Castris menjadi sasaran orang-orang untuk mendapat anak didik yang bisa dalam segala bidang dan mampu melindungi keluarga mereka. Tentu saja, tidak semua anak-anak dipanti itu mau mengikuti mereka karena mereka boleh pergi ke keluarga lain jika mereka sendiri yang menginginkan karena anak-anak panti tersebut dilindungi haknya oleh keluarga Castris dan juga oleh hukum negara tentang hak asasi manusia. Jadi, meski mereka berasal dari keluarga terpandang pun, tidak bisa seenaknya menarik anak dari panti tersebut begitu saja. Mereka harus mengikuti segala prosedur dan persyaratan yang sudah ditentukan sebelumnya dan memenuhi kontrak sesuai yang diingkan anak-anak yang akan mereka angkat sebagai anak didik.
"Kau merasa cemas?" tanya Zion sembari meletakkan buku yang sedari tadi ia baca dan pegang. Kali ini matanya menatap Jay yang sedang menaruh kepalanya di meja.
"Tentu saja. Bukankah akhir-akhir ini banyak sekali berita kecelakaan, aku jadi merasa sedikit cemas."
Zion setuju dengan ucapan Jay. Akhir-akhir ini berita tentang kecelakaan memang makin banyak. Zion ingin menganggapnya sebagai kebetulan belaka, namun jika dilihat dari banyaknya kecelakaan yang terjadi pada keluarga-keluarga elit, membuatnya tidak bisa menghilangkan perasaan aneh yang ada di dalam hatinya. Ia merasa ada sesuatu yang terlewatkan dan dia tidak menyadari apa itu. Sesuatu yang jika dibiarkan terus menerus akan menjadi sangat berbahaya dan sulit untuk ditangani.
Zion menatap keluar jendela, melihat pohon gingko yang ada disebelah kelasnya. Matahari musim panas bersinar dengan sangat cerah dan terdengar suara jangkrik-jangkrik yang bernyanyi. Dia berharap, perasaan buruknya kali ini salah.
***
Disisi lain, Liyuna yang tadi berurusan dengan Lucas saat ini sedang duduk dikelasnya dan berbincang dengan Yvette yang baru saja berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, Yvette menyapanya dengan wajah sumringah, senyumannya sangat cerah membuat siapa saja yang melihatnya tidak bisa marah.
"Yvette, apa kau kenal yang namanya Lucas?" tanya Liyuna tiba-tiba.
Saat ini, Liyuna tidak memiliki informasi apapun mengenai si ekstra yang tadi pagi ia temui. Satu-satunya sumber informasi baginya adalah Yvette, walaupun dia terlihat ceroboh dan sembrono, Yvette itu memiliki banyak informasi mengenai murid-murid disekolah ini. Mungkin karena sifatnya yang mudah bergaul dengan siapapun membuat dia bisa dengan mudah mendapat berbagai macam informasi.
"Lucas? Maksud Nona Lucas Obelian?"
"Benar, Lucas Obelian."
"Dia senior kita."
"Senior?"
"Benar, dia 2 tahun lebih tua dari kita."
"Obelian itu bergerak di bidang apa?"
"Aku tidak banyak tahu tentang mereka karena Obelian adalah perusahaan internasional, tapi setahuku mereka menyediakan jasa body guard dan berpusat di Rusia."
"Body guard yang kemarin itu, punya Lucas?"
"Bukan Nona, mereka body guard murid lain. Aku tidak tahu siapa tepatnya, karena mereka bilang itu rahasia."
"Mereka kan tidak bilang siapa orangnya, kenapa kau bisa yakin itu bukan Lucas?"
"Umm... karena senior Lucas tidak membutuhkan hal seperti itu?"
"Kenapa tidak membutuhkan?"
"Karena dia tidak punya musuh di negara ini dan juga dia bukan seorang pewaris jadi tidak mungkin ada yang mengincarnya."
Mendengar penjelasan Yvette, Liyuna menjadi semakin penasaran dengan identitas Lucas sebenarnya. Yvette tidak mengenali Lucas kemarin karena ia memakai hoodie dan mungkin saja alasan Lucas dikejar orang bersetelan hitam kemarin berhubungan dengan asal usulnya. Mungkin alsan Lucas menjadi ekstra yang bahkan tidak pernah disebutkan namanya juga karena perusahaan keluarganya yang berada di luar negeri dan tidak memiliki hubungan apa pun dengan keluarga konglomerat di negara ini dan juga dia bukanlah seoang pewaris. Ini adalah informasi yang cukup berguna bagi Liyuna yang tidak tahu apa-apa tentang Lucas. Bahkan dia tidak memiliki informasi secuil pun dari game karena Lucas hanya ekstra.
"Dia bukan pewaris?"
"Benar, setahuku senior Lucas bukanlah pewaris. Jika dia seorang pewaris seharusnya dia tidak ada disini karena biasanya pewaris dari perusahaan seperti milik keluarganya akan mendidik pewaris mereka secara pribadi dan tidak akan melibatkan pihak luar."
Apa yang dikatakan Yvette sangat masuk akal. Perusahaan yang menyediakan jasa body guard seperti milik Lucas memang tidak mungkin membiarkan pewaris mereka bersekolah disekolah umum seperti pewaris keluarga lainnya karena berbagai alasan.
"Kenapa Nona bertanya tentang senior Lucas?"
"Aku tadi bertemu dengannya dan aku sedikit penasaran."
"Ah, begitu rupanya. Senior Lucas adalah orang yang baik, sifatnya sangat ceria dan mudah bergaul dengan siapapun."
Mendengar ucapan Yvette Liyuna merasa sedikit skeptis. Memang benar dia orang yang ceria dan terlihat sangat tidak berbahaya, tapi dia tidak yakin jika Lucas adalah orang yang baik karena dia memiliki aura yang berbeda dari orang-orang yang pernah ditemuinya.
Tak lama kemudian, guru mereka masuk ke kelas. Yvette kembali ke tempat duduknya dan Liyuna pun mempersiapkan bukunya untuk pelajaran. Pada jam istirahat makan siang, Liyuna dan Yvette pergi ke kantin untuk makan bersama. Liyuna memesan es krim yang cuku besar di sebuah gelas karena dia tidak tahan dengan rasa panas yang dia rasakan. Namun, tiba-tiba saja Lucas bergabung di meja mereka dan duduk disebelah Liyuna. Liyuna yang melihat Lucas duduk disampingnya langsung menatap Lucas yang juga balas menatap Liyuna.
"Junior, sepertinya kau tidak kuat panas, ya. Sebagai perminta-maafan atas kejadian tadi pagi, ini aku berikan mini fan milikku." ucap Lucas sembari menyodorkan mini fan ungu pekat miliknya.
"Aku bisa beli sendiri." ucap Liyuna sedikit ketus.
Lucas sedikit tertawa mendengar jawaban Liyuna dan berkata, "Jangan ketus begitu, orang-orang yang berniat berteman denganmu jadi takut nanti loh."
Apa yang dikatakan Lucas terasa seperti menohok hati Liyuna karena apa yang dia katakan adalah kebenaran. Liyuna tidak memiliki teman karena semua takut padanya, apa lagi jika dia berbicara dengan ketus, orang pasti akan semakin menjauhinya.
"Senior, jangan menggoda Nona Yuna. Dia ini hanya sedikit kaku saja." ucap Yvette membela Liyuna.
"Iya, aku tahu kok."
Melihat Lucas yang populer mendekati Liyuna, orang-orang mulai berbisik satu sama lain. Di kantin yang cukup luas ini dan berisik ini suara mereka tidak bisa terlalu terdengar namun tatapan mereka mengarah pada meja Liyuna.
"Lihat, senior Lucas duduk dengan Nona Castris."
"Senior berani sekali."
"Apa senior tidak memikirkan resikonya."
"Senior menang selalu baik pada siapa pun."
"Semoga senior tidak mendapat masalah."
"Jadi, apa yang kau inginkan senior?"
Liyuna memanggil Lucas dengan embel-embel senior agar orang lain yang mendengarnya tidak mengira bahwa Liyuna tidak sopan karena memanggil Lucas tanpa embel-embel.
"Sudah ku bilangkan, aku hanya ingin meminta maaf. Karena tadi pagi kau tidak menerima perminta-maafan dariku, maka aku akan meminta maaf lagi."
"Lalu, menurut senior aku yang sekarang akan memaafkan senior, begitu?"
"Hmm... aku merasa kau juga tidak akan memaafkanku."
"Lalu, untuk apa senior buang-buang waktu dengan mendekatiku?"
"Jika tidak di maafkan sekarang, maka aku hanya perlu meminta maaf sampai dimaafkan bukan? Aku ini tipe orang yang tidak bisa diam saja jika berbuat salah."
Liyuna menatap Lucas yang duduk disampingnya. Namun kedua matanya tertuju pada bola mata unik milik Lucas yang berwarna ungu. Untuk seorang ekstra sepertinya, mata ungu itu terlalu berlebihan, apa lagi rambut silvernya itu. Mau dilihat bagaimana pun, terlalu mencolok.
Lucas yang merasakan tatapan Liyuna mulai merasa tidak nyaman dan balas menatapnya. Dia memegang mata kanannya sebentar karena sadar Liyuna sedari tadi menatap matanya.
"Mataku mengerikan seperti monster beracun ya?" tanyanya tanpa sadar.
Mendengar pertanyaan Lucas, Liyuna jadi sedikit terkejut. Ini adalah pertanyaan klise yang sering ditanyakan karakter dalam game yang memiliki mata terlalu cantik.
"Mataku ini mengerikan, ya?" tanya pemeran utama laki-laki.
"Itu tidak benar, matamu sangat cantik seperti berlian." jawab pemeran utama perempuan sembari menangkup wajah pemeran utama laki-laki dikedua tangannya.
"Kau berbohong, semua orang mengatakan mataku ini pembawa sial dan mengerikan."
"Jangan dengarkan kata orang-orang, mereka hanya iri karena kamu memiliki mata yang sangat cantik."
"Jangan tinggalkan aku dan teruslah berada disisiku. Hanya kamu yang bisa memahami diriku."
Barusan adalah skenario yang sedang berputar dalam otak Liyuna. Skenario klise yang selalu ada dalam game. Namun, Liyuna sebagai tokoh antagonis tidak akan mengatakan hal semanis dan sebaik itu dan lagi, Lucas hanyalah ekstra. Jadi, Liyuna juga tidak perlu bertindak sesuai skenario yang biasanya terjadi dan dia harus menjauhkan diri dari ekstra berbahaya sepertinya.
"Tidak seperti monster beracun sih, tapi lebih mirip penyihir." jawab Liyuna dengan tersenyum lebar.
Dengan begini, Liyuna yakin Lucas akan marah dan mulai menjauhinya. Memangnya siapa juga yang mau dikatakan mirip penyihir. Mau itu monster beracun atau pun penyihir, keduanya adalah hal yang tidak bagus. Siapapun yang mendengar pasti tidak akan suka.
Lagi pula Liyuna tidak mengada-ngada, biasanya kalau di dalam game, karakter bermata ungu memiliki sifat yang misterius dan kekuatan gelap seperti orang jahat. Jadi, jika dia mengatainya penyihir, itu bukanlah hal yang salah bukan? Toh, memang benar Lucas adalah karakter dalam game. Jadi, Liyuna tidak terlalu merasa bersalah. Salahkan developer game yang membuat warna matamu jadi seperti itu.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Blue Twins
Developer game disalahkan terus 😂🤣
2021-09-23
10
JW🦅MA
MAK YUSSS
2021-08-09
3
shana 3108
lanjut lagi ya thor.
2021-07-29
1