Keesokan harinya, sekolah terlihat begitu ramai. Banyak sekali murid yang berdiri di koridor dan juga berdiri bergerombol. Liyuna yang melihat hal ini meras aneh karena bisanya di jam segini, semua murid sudah duduk rapi di dalam kelas.
Liyuna tidak terlalu mendengar apa yang mereka bicarakan karena saking banyaknya orang yang berbisik san berbicara, suara mereka jadi tumpang tindih, namun ada satu hal yang bisa dia dengar, yaitu mereka yang selalu menyebut nama Lucas di setiap pembahasan.
Mendengar nama sahabatnya disebut-sebut oleh banyak orang, Liyuna merasa penasaran dan sedikit khawatir. Apa yang sebenarnya terjadi pada Lucas? Kemarin dia juga pergi secara tiba-tiba.
Sesampainya di kelas, Liyuna mencari sahabatnya yang lain, Yvette Vlishta.
"Yvette, apa yang sedang terjadi? Kenapa anak-anak terlihat pada heboh?" Tanya Liyuna sembari menaruh tasnya di meja. Dia berjalan mendekati Yvette yang sedang duduk di kursinya.
"Yuna, aku mendengar kabar kalau senior Lucas tiba-tiba pindah sekolah." Jawab Yvette dengan nada tidak percaya. Wajah Yvette menampakkan ketidak percayaan. Bagaimana mungkin, Lucas yang kemarin baru saja bermain bersama dengannya tiba-tiba pindah tanpa mengatakan satu patah kata pun.
Mendengar jawaban dari Yvette, Liyuna terlihat sangat terkejut. Dia tidak tahu harus merespon bagaimana saking terkejutnya.
"Apa?! Kenapa?! Padahal kemarin kita kan masih main bersama?"
Pikiran Liyuna dipenuhi dengan berbagai skenario. Dia menduga ini juga salah satu dari plot yang ada di dalam game, makanya nama Lucas tidak pernah disebutkan karena dia sudah pindah sejak SD. Jika dipikir-pikir, Lucas yang memiliki kekuasaan tidak mungkin menjadi tokoh ekstra. Apa mungkin karena dia sudah menghilang sebelum prolog dimulai? Entahlah, Liyuna sendiri tidak yakin. Dia hanyalah player biasa di kehidupan sebelumnya, bahkan dia bukan salah satu player VIP. Dia hanyalah player free to play yang kebetulan selalu bisa menyelesaikan berbagai macam rute dengan sempurna. Tentu saja, semua butuh usaha dan kesabaran.
"Aku tidak tahu detailnya, tapi dari yang aku dengar, dia kembali ke Rusia."
"Kembali ke Rusia? Apa dia mengatakan sesuatu padamu sebelum pergi?"
"Tidak. Yuna sendiri bagaimana? Terakhir kali Lucas menghubungi Yuna kan?"
Mendengar pertanyaan Yvette, Liyuna jadi ingat kalau kemarin Lucas mengiriminya pesan kalau dia ada urusan keluarga mendadak. Apa karena itu dia jadi pindah sekolah? Tapi semua ini terlalu tiba-tiba. Liyuna tidak menyangka Lucas tidak memberitahunya apapun. Bahkan setelah dia mengecek kotak pesan di ponselnya, dia tidak melihat satu pun pesan baru.
"Dia hanya bilang kalau dia ada urusan keluarga yang mendadak. Jadi dia pulang duluan."
Mendengar jawaban Liyuna, Yvette terlihat sangat kecewa. Bagaimana mungkin Lucas tidak memberitahu mereka apapun? Padahal selama setahun ini mereka sudah sangat dekat dan selalu bersama.
Berita atas pindahnya Lucas telah menyebar ke seluruh sekolah. Semua orang membicarakan hal ini karena sangat jarang ada siswa yang tiba-tiba pindah, apalagi dalam setahun ini sudah ada dua orang. Karena sekolah ini cukup terkenal dan masa depan muridnya sudah terjamin, hampir tidak ada yang mau pindah secara suka rela karena sulitnya mendapatkan bangku di sekolah ini. Jadi kasus perpindahan seperti ini sangat jarang terjadi dan sangat menyita perhatian.
"Nona Castris, apa anda tahu kenapa senior Lucas tiba-tiba pindah?" Salah seorang siswi mendekati Liyuna dan memberanikan diri untuk bertanya.
Selama setahun ini murid di kelas Liyuna berusaha mendekatinya meski mereka masih merasa takut. Setelah mendengar berita kepindahan Lucas mereka jadi tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Apalagi Lucas adalah murid populer yang disukai banyak orang.
"Aku tidak tahu. Senior tidak memberitahu apapun padaku." Jawab Liyuna dengan jujur. Meski ingin menjelaskan semuanya, Liyuna tidak bisa karena pada kenyataannya Lucas memang tidak memberitahu apapun padanya.
"Begitu, ya. Maaf telah menganggu." Siswi itu kembali ke tempat duduknya dengan sedikit kecewa karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.
Murid lain pun yang juga mendengar jawaban Liyuna merasa kecewa. Selain populer dan disenangi banyak orang, Lucas juga sering membantu murid lain dalam hal apapun. Karena itu lah banyak orang menyayangkan ke pindahannya yang sangat tiba-tiba.
"Kenapa senior tidak memberitahu kita apapun." Ucap Yvette cemberut. Dia merasa sedih karena Lucas tidak mengucapkan salam perpisahan sama sekali padanya dann juga Liyuna.
"Mungkin dia tidak bisa. Kita tidak tahu masalah seperti apa yang dia hadapi kan?"
Liyuna berusaha menenangkan Yvette. Meski tidak tahu betul kenapa Lucas tidak memberitahu mereka apapun, Liyuna tetap berusaha berpikir rasional. Lagi pula, bukan berarti mereka tidak bisa bertemu lagi, bukan? Siapa tahu suatu hari nanti Lucas akan kembali ke Elisien.
Tak lama kemudian, pelajaran dimulai. Liyuna dan Yvette memutuskan untuk tidak membicarakan masalah ini lagi karena bagaimana pun juga, mereka harus mencoba untuk mengerti Lucas. Setiap orang memiliki sesuatu yang tidak bisa mereka ceritakan, itulah yang Liyuna percayai. Lagipula, Liyuna sendiri juga menyembunyikan kenyataan bahwa dia bukanlah Liyuna asli.
***
Di suatu tempat di kota Elisien, terlihat sebuah rumah biasa. Ya, itu adalah rumah biasa jika dibandingkan dengan rumah milik keluarga Castris. Di depan pintu, terlihat rambut pirang Karl melambai-lambai karena terbelai oleh angin. Dia diam berdiri di depan pintu tanpa memencet bel. Entah apa yang sedang dipikirkannya, Karl tidak bergerak sedikitpun.
Tak berapa lama kemudian, seseorang datang dari belakang menghampiri Karl. Wajahnya tidak terlihat karena Karl membelakanginya, namun orang itu memakai setelan rapi berwarna coklat tua. Dia menaruh tangannya di bahu Karl. Merasa seseorang memegang bahunya, Karl menoleh kebelakang dan menatap mata orang tersebut.
"Lama tidak bertemu." Ucap Karl menyapa orang yang sangat dikenalinya itu.
"Ayo masuk." Jawab orang itu sembari membuka pintu dan mempersilahkan Karl untuk masuk kerumahnya.
Kedua pria dewasa itu masuk ke dalam rumah hingga tubuh mereka tak terlihat karena pintu yang ditutup. Entah apa yang sedang mereka bicarakan sekarang, yang pasti itu adalah sesuatu yang sangat penting.
***
Disisi lain, terlihat Lucas sudah mendarat di salah satu bandara internasional di Rusia.
Beberapa orang bersetelan hitam lengkap dengan kaca mata hitam, berdiri mengelilinginya, seperti seorang ksatria yang melindungi majikannya. Raut wajah Lucas terlihat biasa saja. Dia tidak terkejut ataupun menampakkan rasa tidak sukanya.
"Tuan Muda, mari masuk." Ucap salah satu dari orang-orang yang mengikutinya, ia berbicara menggunakan bahasa Rusia. Dia membukakan pintu mobil rolls royce berwarna hitam legam.
Lucas masuk ke dalam mobil, dia duduk di kursi belakang sedangkan orang yang membukakan pintu duduk di depan, di samping sopir.
Mobil mewah itu berjalan melewati keramaian menuju kediaman Obelian, tempat dimana Lucas seharusnya berada. Di dalam mobil, tidak ada seorangpun yang berbicara, membuat perjalanan sangat hening.
Lucas menoleh ke samping melihat ke luar jendela. Ini adalah sesuatu yang dia pilih sendiri. Dia yakin suatu hari nanti bisa kembali ke Elisien dan bertemu dengan Liyuna dan Yvette lagi. Namun untuk sekarang, dia harus menurut dan tunduk. Jika waktunya sudah tiba, dia akan melepas rantai yang selama ini menjeratnya. Sebelum dia pergi ke Rusia, Lucas sudah mengirim sebuah pesan pada kakaknya yang menetap di Elisien. Ia yakin kakaknya akan membantunya dalam mengatasi semua masalah ini, karena Lucas telah menyerah untuk menjadi seorang pewaris.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Yukity
mampir lagi Thor👍🏼😍
2022-01-27
0
shana 3108
lanjut lagi ya thor.
2021-07-29
1