Sejak saat itu, Lucas selalu mengikuti ku di sekolah. Awalnya aku sangat kesal padahal aku sudah mengatainya mirip penyihir namun dia tetap saja mendekatiku. Namun, lama kelamaan kami menjadi teman dekat. Memang ya, masa depan tidak bisa ditebak. Siapa yang akan menyangka bahwa aku dan Lucas bisa berteman dekat seperti sekarang ini, apalagi jika melihat reputasi kami yang sangat bertolak belakang dikalangan murid lainnya.
Dikalangan murid lain, aku sangat dikenal sebagai ratu yang tidak bisa disentuh, berhati dingin, dan bersikap acuh terhadap segala hal. Orang-orang menganggap aku tidak pernah melihat mereka sebagai manusia dan hanya melihat mereka sebagai dinding tak kasat mata. Memang benar, Liyuna asli tidak pernah menyapa atau pun bicara dengan orang lain selain Yvette, namun hal ini juga salah murid lain yang dengan terang-terangan menghindari Liyuna. Aku yakin sekali ini adalah salah satu alasan Liyuna menjadi sangat twisted di dalam game. Jika hidup dalam kesendirian selama bertahun-tahun dan selalu kesepian, orang baik sekalipun pasti sifatnya akan berubah, begitu juga dengan Liyuna. Apalagi Liyuna yang selalu dihujani kasih sayang oleh kedua orang tuanya, dia tidak pernah merasakan apa itu kesepian dan kesendirian.
Ngomong-ngomong, setelah aku mengenal Lucas lebih jauh, ternyata dia orang yang cukup asyik dan menyenangkan, tidak heran dia populer dikalangan murid-murid. Dia mudah bergaul dengan siapa saja dan tidak pernah marah. Orang yang dekat dengannya merasa nyaman karena dia selalu tersenyum dan sangat enerjik.
Karena dia hanya seorang ekstra, aku pikir tidak masalah jika berteman dengannya. Lagipula, aku yang menjadi tokoh antagonis ini juga tidak mau hidup tanpa teman selamanya. Aku ingin mengubah satu hal dalam kehidupanku sebelumnya, yaitu aku ingin memiliki banyak teman. Aku tahu ini tidak mudah jika melihat latar belakang Liyuna, tapi tetap saja aku akan mencoba berusaha sebisa mungkin. Tapi, yah, aku yakin aku bisa melakukannya. Buktinya sekarang orang-orang tidak melihatku dengan tatapan ketakutan, mereka terkadang menyapaku walau tidak pernah mengajakku berbicara.
Angin musim gugur berhembus menusuk ke dalam tulang-tulang ku. Udara yang beberapa bulan yang lalu sangat panas hingga membuatku menderita kini berubah menjadi dingin. Tidak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat. Aku sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan di sekitarku, termasuk aku yang mengambil alih tubuh Liyuna dan masuk ke dalam dunia game.
"Yuna, selamat pagi!"
Yvette memelukku dari belakang. Aku yang tadinya merasa kedinginan sekarang merasa hangat karena pelukan Yvette.
Sekarang Yvette sudah tidak lagi memanggilku 'Nona', butuh waktu cukup lama untukku meyakinkannya. Awalnya dia menolak dengan sangat tegas dan bersikeras bahwa dia akan selalu memanggilku Nona. Namun, aku tidak mau dia memanggilku seperti itu. Aku ingin dia memanggil namaku tanpa embel-embel 'Nona' dan ya, akhirnya dia mau mendengarkan ku setelah aku memohon padanya. Rasanya aneh jika seorang teman memanggilmu 'Nona', bukan?
"Selamat pagi juga, Yvette."
Aku memegang kedua tangan Yvette yang memelukku lalu dia melepaskan pelukannya dan berjalan disampingku. Hari ini udaranya benar-benar sangat dingin.
Di depan pintu gerbang sekolah, aku melihat Lucas yang sedang berjalan menghampiri kami. Dia tersenyum cerah seperti biasanya, membuat perasaan siapapun yang melihat merasa tenang.
"Kenapa hari ini tidak pakai syal?" Tanyanya.
Aku sedikit terkekeh lalu menjawab, "Aku lupa."
"Pakai ini." Lucas melepas syal yabg ia pakai dan memakaikannya padaku.
"Tidak perlu, nanti kau kedinginan." Aku hang merasa tidak enak berusaha melepas syal yang Lucas berikan, namun Lucas menghentikan ku.
"Tubuhku lebih kuat darimu, jadi tidka usah khawatir."
"Baiklah, terima kasih." Aku tersenyum kearahnya.
"Senior Lucas, kau hanya peduli pada Yuna." Ucap Yvette mengerucutkan bibirnya.
"Kau ingin aku peduli padamu juga? Itu tidak akan terjadi karena Yuna sudah sangat mempedulikan mu."
"Itu benar sih, hanya Yuna yang peduli padaku." Sahut Yvette yang terlihat bahagia, kedua pipinya memerah karena senang.
Hubungan kami bertiga semakin membaik. Lucas yang memang sejak awal mudah bergaul bisa dengan cepat mengakrabkan diri dengan Yvette yang juga memiliki karakter yang mirip dengannya. Yvette adalah tipe orang yang selalu mengajak siapapun berbicara, makanya dia memiliki berbagai macam orang di dekatnya, sama dengan Lucas yang selalu memancarkan aura bercahaya yang membuat semua orang ingin berada di dekatnya.
Kami masuk ke area sekolah bersama. Seperti biasa, orang-orang menatap kami. Walau ini pemandangan yang sudah mereka lihat beberapa kali, tetap saja mereka belum terbiasa. Kombinasi aneh antara anak populer dan anak yang dijauhi benar-benar membawa pengaruh yang cukup besar.
"Selamat pagi, Nona Castris." Sapa salah seorang murid yang berdiri di samping tangga. Dia sedikit menundukkan kepalanya ketika melihatku.
"Selamat pagi." Balasku singkat.
Kadang-kadang, sapaan singkat seperti ini ditujukan khusus padaku karena image Liyuna memang sudah sedikit berubah berkat Lucas.
Walau pun dia hanya ekstra, dia cukup berguna juga.
Pagi ini kami ada pelajaran olahraga, jadi setelah sampai di kelas kami langsung mengambil seragam olahraga dan berganti di ruang ganti. Alasan kenapa seragam olahraga tidak dipakai saat berangkat sekolah adalah karena peraturan di sekolah ini tidak memperbolehkan memakai pakaian selain seragam sekolah gang ditentukan pada hari itu, termasuk seragam olahraga. Sekolah menilai jika memakai seragam olahraga di luar sekolah adalah sesuatu yang tidka sopan karena terlihat kurang rapi.
Celana seragam olahraga di sekolah ini berwarna biru tua panjang dipadu dengan jaket windbreaker yang memiliki warna senada. Di dalamnya kami memakai kaos putih lengan pendek dengan logo sekolah kami di dada kanan. Menurutku seragam olahraga ini cukup nyaman karena tidak terlihat seperti seragam olahraga ketika dipakai.
"Hari ini kita akan bermain bola besar, kalian bebas menentukan permainan apa yang kalian inginkan. Karena hari ini kelas 1 dan kelas 6 digabung, kalian bisa saling berkompetisi dalam permainan." Ucap guru olahraga kami.
Setelah berdiskusi, akhirnya kelas kami memilih dodge ball karena mudah dimainkan. Karena lawan kami saat ini adalah senior, kami mencoba sebaik mungkin agar tidak kalah. Namun semuanya berakhir sia-sia. Kami yang masih kelas satu ini tidak bisa dibandingkan dengan tenaga anak kelas tiga. Dengan cepat kami keluar dari permainan.
Yvette menyodorkan botol mineral kearah ku, "Yuna, minum dulu."
Aku menerima meminum air mineral pemberian Yvette dan berterima kasih padannya.
"Terima kasih, Yvette."
Yvette duduk di sampingku, kami menatap lapangan basket indoor di depan kami. Anak laki-laki dari kelas 1 dan 6 sedang bermain basket di sana.
"Oh ya, besok malam Ravenray akan mengadakan Anniversary Party untuk perusahaan mereka. Yuna pasti sudah dapat undangannya kan?"
"Ya, aku sudah dapat."
"Ayo kita datang ke sana bersama."
Aku masih tidak yakin harus datang atau tidak. Tidak datang pun tidak akan masalah karena pasti orang tuaku akan datang, jadi aku tidak wajib datang. Apalagi ini baru beberapa dari kejadian waktu itu. Aku masih belum siap untuk bertemu dengan target yang lainnya. Berbeda dengan Allen, Zion adalah target yang cukup populer di kehidupanku yang sebelumnya. Tapi itu tidak berarti Allen tidak populer, hanya saja kepopuleran mereka memiliki alasan yang berbeda.
Kalau tidak salah ingat, Zion sangat populer karena dia orang yang cukup menakutkan, dalam artian lain dia ini cukup licik dan perhitungan. Segala sesuatu yang dia lakukan penuh perhitungan dan semua orang yang ada di dekatnya dinilai berdasarkan berguna atau tidaknya. Tidak aneh kalau dia mendapat julukan si tangan besi. Dia begitu tegas dalam mengambil keputusan dan tidak goyah hanya karena perasaan pribadi. Sifatnya ini bertolak belakang dengan Allen yang lebih mengikuti emosi dan kata hati. Allen cenderung melakukan hal sesuai dengan perasaan pribadinya. Karena itu setelah dia jatuh cinta dengan Yuriel, dia langsung membatalkan pertunangannya dengan Liyuna. Berbeda sekali dengan Zion yang tidak langsung membatalkan pertunangan, dia malah membuat Liyuna menunggu hingga bertahun-tahun sampai pada akhirnya terkuak fakta bahwa dia sedang membantu Yuriel untuk mendapatkan tahta di keluarga Castris dan meninggalkan Liyuna yang sudah tidak bernilai begitu saja.
Jujur saja, aku tidak terlalu suka rute Zion. Bukankah itu hal yang sangat jahat membuat Liyuna menunggunya selama bertahun-tahun hingga dia merasa frustasi dan menjadi depresi.
Ya, aku ingat sekali ending Liyuna pada rute Zion. Di rute ini, Zion lah yang meminta untuk menjadi tunangan Liyuna, lalu ia membuat Liyuna merasa sebagai wanita paling beruntung di seluruh dunia dan membuatnya merasa dicintai, namun Zion tiba-tiba saja memintanya untuk menunggu setelah posisi Liyuna terancam oleh Yuriel. Tak lama kemudian dia malah membatalkan tunangan sepihak membuat Liyuna jatuh dalam keputusasaan. Hal ini membuat Liyuna memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
"Baiklah, nanti kita ketemuan di sana."
Aku memutuskan untuk menerima ajakan Yvette. Bagaimana lun juga aku tidak bisa membiarkan Yvette sendirian di sana, siapa yang tahu apa saja yang akan terjadi nanti. Lebih baik menemani Yvette supaya tidak ada hal buruk yang terjadi.
"Yeey!"
Melihat Yvette bahagia, aku juga menjadi bahagia. Yvette adalah gadis yang lugu dan baik. Aku tidak ingin dia pergi ke tempat berbahaya seperti Ravenray dan berhadapan dengan Zion sendirian. Yah, walau kecil kemungkinan mereka bisa berhubungan karena keluarga Yvette rankingnya terlalu jauh dari Ravenray. Semoga saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi besok malam.
Setelah pelajaran olahraga berakhir, kami pergi ke ruang ganti untuk mandi. Ya, setelah pelajaran olahraga kami diwajibkan untuk mandi di tempat mandi yang sudah disediakan. Lalu setelahnya baru kami boleh kembali ke kelas dengan memakai seragam musim dingin.
Pelajaran berjalan seperti biasa. Pelajaran anak SD tidak terlalu sulit, tapi aku sedikit khawatir dengan pelajaran anak SMA di negara ini. Meskipun ini dunia game, tetap saja berdasar pada dunia nyata dan sepertinya kurikulum di negara ini sedikit berbeda dengan negara lainnya karena disini mengikuti aturan dari developer game.
Karena setiap rute memiliki awalan yang berbeda, aku juga jadi tidak tahu pelajaran seperti apa yang diajarkan guru pada murid SMA. Seingat ku hanya di rute Allen yang memiliki latar anak sekolahan dan untuk target lain, semua berlatar ketika Liyuna sudah kuliah. Hal ini dikarenakan hanya Allen target yang seumuran dengan Liyuna, selain Allen target lain memiliki jarak umur yang cukup jauh dari Liyuna. Saat bermain game ini sih, aku tidak merasa aneh dengan age gap antara Yuriel dan target karena memang sejak awal ini game R-18 dengan banyak deskripsi yang tidak cocok untuk anak dibawah umur karena ada banyak adegan kekerasan, kematian, dan sedikit menyinggung tentang bunuh diri. Untuk sebagain orang hal-hal seperti ini cukup menganggu tapi aku tidak terlalu mempermasalahkannya aku memang suka genre seperti ini.
Aku belum menyelesaikan rute hidden target, krena itu lah masih ada banyak hal yang membuatku bertanya-tanya karena semua konflik tidak selesai hanya dengan mendapatkan happy ending dalam rute sebelum hidden target. Rute target ketiga menimbulkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan baru. Seperti organisasi jahat yang selalu menargetkan Castris dan hal ini lah yang membuat Yuriel harus mengambil alih tahta Castris karena anggota lain dianggap tidak berguna, bahkan ayah Liyuna saja tidak sanggup melawan organisasi itu sendirian sehingga ia bekerjasama dengan Yuriel. Yah, untuk hal ini sebaiknya kita pikirkan nanti saja. Untuk saat ini lebih baik kita fokus pada apa yang sedang terjadi.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Saae
boom like...mangats kak..
mari saling dukung...
2022-02-08
0
senja
aaa hidden ini bisa jadi sudah dipegang tokohnya ya, si bodyguard n mungkin Zion yg peka
2021-08-21
4
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2021-07-29
2