Chapter 9 - Kesan Yang Membaik

Sejak saat itu, Lucas selalu mengikuti ku di sekolah. Awalnya aku sangat kesal padahal aku sudah mengatainya mirip penyihir namun dia tetap saja mendekatiku. Namun, lama kelamaan kami menjadi teman dekat. Memang ya, masa depan tidak bisa ditebak. Siapa yang akan menyangka bahwa aku dan Lucas bisa berteman dekat seperti sekarang ini, apalagi jika melihat reputasi kami yang sangat bertolak belakang dikalangan murid lainnya.

Dikalangan murid lain, aku sangat dikenal sebagai ratu yang tidak bisa disentuh, berhati dingin, dan bersikap acuh terhadap segala hal. Orang-orang menganggap aku tidak pernah melihat mereka sebagai manusia dan hanya melihat mereka sebagai dinding tak kasat mata. Memang benar, Liyuna asli tidak pernah menyapa atau pun bicara dengan orang lain selain Yvette, namun hal ini juga salah murid lain yang dengan terang-terangan menghindari Liyuna. Aku yakin sekali ini adalah salah satu alasan Liyuna menjadi sangat twisted di dalam game. Jika hidup dalam kesendirian selama bertahun-tahun dan selalu kesepian, orang baik sekalipun pasti sifatnya akan berubah, begitu juga dengan Liyuna. Apalagi Liyuna yang selalu dihujani kasih sayang oleh kedua orang tuanya, dia tidak pernah merasakan apa itu kesepian dan kesendirian.

Ngomong-ngomong, setelah aku mengenal Lucas lebih jauh, ternyata dia orang yang cukup asyik dan menyenangkan, tidak heran dia populer dikalangan murid-murid. Dia mudah bergaul dengan siapa saja dan tidak pernah marah. Orang yang dekat dengannya merasa nyaman karena dia selalu tersenyum dan sangat enerjik.

Karena dia hanya seorang ekstra, aku pikir tidak masalah jika berteman dengannya. Lagipula, aku yang menjadi tokoh antagonis ini juga tidak mau hidup tanpa teman selamanya. Aku ingin mengubah satu hal dalam kehidupanku sebelumnya, yaitu aku ingin memiliki banyak teman. Aku tahu ini tidak mudah jika melihat latar belakang Liyuna, tapi tetap saja aku akan mencoba berusaha sebisa mungkin. Tapi, yah, aku yakin aku bisa melakukannya. Buktinya sekarang orang-orang tidak melihatku dengan tatapan ketakutan, mereka terkadang menyapaku walau tidak pernah mengajakku berbicara.

Angin musim gugur berhembus menusuk ke dalam tulang-tulang ku. Udara yang beberapa bulan yang lalu sangat panas hingga membuatku menderita kini berubah menjadi dingin. Tidak terasa waktu bergulir dengan sangat cepat. Aku sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan di sekitarku, termasuk aku yang mengambil alih tubuh Liyuna dan masuk ke dalam dunia game.

"Yuna, selamat pagi!"

Yvette memelukku dari belakang. Aku yang tadinya merasa kedinginan sekarang merasa hangat karena pelukan Yvette.

Sekarang Yvette sudah tidak lagi memanggilku 'Nona', butuh waktu cukup lama untukku meyakinkannya. Awalnya dia menolak dengan sangat tegas dan bersikeras bahwa dia akan selalu memanggilku Nona. Namun, aku tidak mau dia memanggilku seperti itu. Aku ingin dia memanggil namaku tanpa embel-embel 'Nona' dan ya, akhirnya dia mau mendengarkan ku setelah aku memohon padanya. Rasanya aneh jika seorang teman memanggilmu 'Nona', bukan?

"Selamat pagi juga, Yvette."

Aku memegang kedua tangan Yvette yang memelukku lalu dia melepaskan pelukannya dan berjalan disampingku. Hari ini udaranya benar-benar sangat dingin.

Di depan pintu gerbang sekolah, aku melihat Lucas yang sedang berjalan menghampiri kami. Dia tersenyum cerah seperti biasanya, membuat perasaan siapapun yang melihat merasa tenang.

"Kenapa hari ini tidak pakai syal?" Tanyanya.

Aku sedikit terkekeh lalu menjawab, "Aku lupa."

"Pakai ini." Lucas melepas syal yabg ia pakai dan memakaikannya padaku.

"Tidak perlu, nanti kau kedinginan." Aku hang merasa tidak enak berusaha melepas syal yang Lucas berikan, namun Lucas menghentikan ku.

"Tubuhku lebih kuat darimu, jadi tidka usah khawatir."

"Baiklah, terima kasih." Aku tersenyum kearahnya.

"Senior Lucas, kau hanya peduli pada Yuna." Ucap Yvette mengerucutkan bibirnya.

"Kau ingin aku peduli padamu juga? Itu tidak akan terjadi karena Yuna sudah sangat mempedulikan mu."

"Itu benar sih, hanya Yuna yang peduli padaku." Sahut Yvette yang terlihat bahagia, kedua pipinya memerah karena senang.

Hubungan kami bertiga semakin membaik. Lucas yang memang sejak awal mudah bergaul bisa dengan cepat mengakrabkan diri dengan Yvette yang juga memiliki karakter yang mirip dengannya. Yvette adalah tipe orang yang selalu mengajak siapapun berbicara, makanya dia memiliki berbagai macam orang di dekatnya, sama dengan Lucas yang selalu memancarkan aura bercahaya yang membuat semua orang ingin berada di dekatnya.

Kami masuk ke area sekolah bersama. Seperti biasa, orang-orang menatap kami. Walau ini pemandangan yang sudah mereka lihat beberapa kali, tetap saja mereka belum terbiasa. Kombinasi aneh antara anak populer dan anak yang dijauhi benar-benar membawa pengaruh yang cukup besar.

"Selamat pagi, Nona Castris." Sapa salah seorang murid yang berdiri di samping tangga. Dia sedikit menundukkan kepalanya ketika melihatku.

"Selamat pagi." Balasku singkat.

Kadang-kadang, sapaan singkat seperti ini ditujukan khusus padaku karena image Liyuna memang sudah sedikit berubah berkat Lucas.

Walau pun dia hanya ekstra, dia cukup berguna juga.

Pagi ini kami ada pelajaran olahraga, jadi setelah sampai di kelas kami langsung mengambil seragam olahraga dan berganti di ruang ganti. Alasan kenapa seragam olahraga tidak dipakai saat berangkat sekolah adalah karena peraturan di sekolah ini tidak memperbolehkan memakai pakaian selain seragam sekolah gang ditentukan pada hari itu, termasuk seragam olahraga. Sekolah menilai jika memakai seragam olahraga di luar sekolah adalah sesuatu yang tidka sopan karena terlihat kurang rapi.

Celana seragam olahraga di sekolah ini berwarna biru tua panjang dipadu dengan jaket windbreaker yang memiliki warna senada. Di dalamnya kami memakai kaos putih lengan pendek dengan logo sekolah kami di dada kanan. Menurutku seragam olahraga ini cukup nyaman karena tidak terlihat seperti seragam olahraga ketika dipakai.

"Hari ini kita akan bermain bola besar, kalian bebas menentukan permainan apa yang kalian inginkan. Karena hari ini kelas 1 dan kelas 6 digabung, kalian bisa saling berkompetisi dalam permainan." Ucap guru olahraga kami.

Setelah berdiskusi, akhirnya kelas kami memilih dodge ball karena mudah dimainkan. Karena lawan kami saat ini adalah senior, kami mencoba sebaik mungkin agar tidak kalah. Namun semuanya berakhir sia-sia. Kami yang masih kelas satu ini tidak bisa dibandingkan dengan tenaga anak kelas tiga. Dengan cepat kami keluar dari permainan.

Yvette menyodorkan botol mineral kearah ku, "Yuna, minum dulu."

Aku menerima meminum air mineral pemberian Yvette dan berterima kasih padannya.

"Terima kasih, Yvette."

Yvette duduk di sampingku, kami menatap lapangan basket indoor di depan kami. Anak laki-laki dari kelas 1 dan 6 sedang bermain basket di sana.

"Oh ya, besok malam Ravenray akan mengadakan Anniversary Party untuk perusahaan mereka. Yuna pasti sudah dapat undangannya kan?"

"Ya, aku sudah dapat."

"Ayo kita datang ke sana bersama."

Aku masih tidak yakin harus datang atau tidak. Tidak datang pun tidak akan masalah karena pasti orang tuaku akan datang, jadi aku tidak wajib datang. Apalagi ini baru beberapa dari kejadian waktu itu. Aku masih belum siap untuk bertemu dengan target yang lainnya. Berbeda dengan Allen, Zion adalah target yang cukup populer di kehidupanku yang sebelumnya. Tapi itu tidak berarti Allen tidak populer, hanya saja kepopuleran mereka memiliki alasan yang berbeda.

Kalau tidak salah ingat, Zion sangat populer karena dia orang yang cukup menakutkan, dalam artian lain dia ini cukup licik dan perhitungan. Segala sesuatu yang dia lakukan penuh perhitungan dan semua orang yang ada di dekatnya dinilai berdasarkan berguna atau tidaknya. Tidak aneh kalau dia mendapat julukan si tangan besi. Dia begitu tegas dalam mengambil keputusan dan tidak goyah hanya karena perasaan pribadi. Sifatnya ini bertolak belakang dengan Allen yang lebih mengikuti emosi dan kata hati. Allen cenderung melakukan hal sesuai dengan perasaan pribadinya. Karena itu setelah dia jatuh cinta dengan Yuriel, dia langsung membatalkan pertunangannya dengan Liyuna. Berbeda sekali dengan Zion yang tidak langsung membatalkan pertunangan, dia malah membuat Liyuna menunggu hingga bertahun-tahun sampai pada akhirnya terkuak fakta bahwa dia sedang membantu Yuriel untuk mendapatkan tahta di keluarga Castris dan meninggalkan Liyuna yang sudah tidak bernilai begitu saja.

Jujur saja, aku tidak terlalu suka rute Zion. Bukankah itu hal yang sangat jahat membuat Liyuna menunggunya selama bertahun-tahun hingga dia merasa frustasi dan menjadi depresi.

Ya, aku ingat sekali ending Liyuna pada rute Zion. Di rute ini, Zion lah yang meminta untuk menjadi tunangan Liyuna, lalu ia membuat Liyuna merasa sebagai wanita paling beruntung di seluruh dunia dan membuatnya merasa dicintai, namun Zion tiba-tiba saja memintanya untuk menunggu setelah posisi Liyuna terancam oleh Yuriel. Tak lama kemudian dia malah membatalkan tunangan sepihak membuat Liyuna jatuh dalam keputusasaan. Hal ini membuat Liyuna memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

"Baiklah, nanti kita ketemuan di sana."

Aku memutuskan untuk menerima ajakan Yvette. Bagaimana lun juga aku tidak bisa membiarkan Yvette sendirian di sana, siapa yang tahu apa saja yang akan terjadi nanti. Lebih baik menemani Yvette supaya tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Yeey!"

Melihat Yvette bahagia, aku juga menjadi bahagia. Yvette adalah gadis yang lugu dan baik. Aku tidak ingin dia pergi ke tempat berbahaya seperti Ravenray dan berhadapan dengan Zion sendirian. Yah, walau kecil kemungkinan mereka bisa berhubungan karena keluarga Yvette rankingnya terlalu jauh dari Ravenray. Semoga saja tidak ada hal buruk yang akan terjadi besok malam.

Setelah pelajaran olahraga berakhir, kami pergi ke ruang ganti untuk mandi. Ya, setelah pelajaran olahraga kami diwajibkan untuk mandi di tempat mandi yang sudah disediakan. Lalu setelahnya baru kami boleh kembali ke kelas dengan memakai seragam musim dingin.

Pelajaran berjalan seperti biasa. Pelajaran anak SD tidak terlalu sulit, tapi aku sedikit khawatir dengan pelajaran anak SMA di negara ini. Meskipun ini dunia game, tetap saja berdasar pada dunia nyata dan sepertinya kurikulum di negara ini sedikit berbeda dengan negara lainnya karena disini mengikuti aturan dari developer game.

Karena setiap rute memiliki awalan yang berbeda, aku juga jadi tidak tahu pelajaran seperti apa yang diajarkan guru pada murid SMA. Seingat ku hanya di rute Allen yang memiliki latar anak sekolahan dan untuk target lain, semua berlatar ketika Liyuna sudah kuliah. Hal ini dikarenakan hanya Allen target yang seumuran dengan Liyuna, selain Allen target lain memiliki jarak umur yang cukup jauh dari Liyuna. Saat bermain game ini sih, aku tidak merasa aneh dengan age gap antara Yuriel dan target karena memang sejak awal ini game R-18 dengan banyak deskripsi yang tidak cocok untuk anak dibawah umur karena ada banyak adegan kekerasan, kematian, dan sedikit menyinggung tentang bunuh diri. Untuk sebagain orang hal-hal seperti ini cukup menganggu tapi aku tidak terlalu mempermasalahkannya aku memang suka genre seperti ini.

Aku belum menyelesaikan rute hidden target, krena itu lah masih ada banyak hal yang membuatku bertanya-tanya karena semua konflik tidak selesai hanya dengan mendapatkan happy ending dalam rute sebelum hidden target. Rute target ketiga menimbulkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan baru. Seperti organisasi jahat yang selalu menargetkan Castris dan hal ini lah yang membuat Yuriel harus mengambil alih tahta Castris karena anggota lain dianggap tidak berguna, bahkan ayah Liyuna saja tidak sanggup melawan organisasi itu sendirian sehingga ia bekerjasama dengan Yuriel. Yah, untuk hal ini sebaiknya kita pikirkan nanti saja. Untuk saat ini lebih baik kita fokus pada apa yang sedang terjadi.

TBC

Terpopuler

Comments

Saae

Saae

boom like...mangats kak..

mari saling dukung...

2022-02-08

0

senja

senja

aaa hidden ini bisa jadi sudah dipegang tokohnya ya, si bodyguard n mungkin Zion yg peka

2021-08-21

4

shana 3108

shana 3108

lanjut lagi ya thor

2021-07-29

2

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 - Aku Mengambil Alih Tubuh Liyuna?!
3 Chapter 2 - Masih Hidup
4 Chapter 3- Si Menyebalkan Allen!
5 Chapter 4 - Kepindahan Allen Yang Tiba-Tiba
6 Chapter 5 - Munculnya Karakter Baru?!
7 Chapter 6 - Orang-Orang Bersetelan Hitam
8 Chapter 7 - Lucas Obelian si Ekstra
9 Chapter 8 - Mata Monster Beracun
10 Chapter 9 - Kesan Yang Membaik
11 Chapter 10 - Pesta I
12 Chapter 11 - Pesta II
13 Chapter 12 - Pesta III
14 Chapter 13 - Musim Semi Pertama
15 Chapter 14 - Havelian Park
16 Chapter 15 - Keputusan Lucas
17 Chapter 16 - Pulang ke Rusia
18 Chapter 17 - Obelian's Circle
19 Chapter 18 - Insiden Pengeboman
20 Chapter 19 - Allen dan Victor
21 Chapter 20 - Yuda Harvenhelt
22 Chapter 21 - Liburan Musim Panas I
23 Chapter 22 - Liburan Musim Panas II
24 Chapter 23 - Kalung Kupu-Kupu
25 Chapter 24 - Pulang
26 Chapter 25 - Sleepover
27 Chapter 26 - Perasaan
28 Chapter 27 - Eksplor
29 Chapter 28 - Penghuni Rumah Matahari
30 Chapter 29 - Berita Kematian
31 Chapter 30 - Topeng Yuda
32 Chapter 31 - Menulis Ingatan
33 Spesial Q&A
34 Chapter 32 - Kedatangan Yuriel I
35 Chapter 33 - Kedatangan Yuriel II
36 Chapter 34 - Ikatan & Kepercayaan
37 Chapter 35 - Orang Itu Adalah?
38 Chapter 36 - Hidden Target
39 Chapter 37 - Hajun
40 Chapter 38 - Yuriel di Sekolah I
41 Chapter 39 - Yuriel di Sekolah II
42 Chapter 40 - Yuriel di Sekolah III
43 Chapter 41 - Mimpi
44 Chapter 42 - Menyembunyikan Sesuatu
45 Chapter 43 - Keadaan
46 Chapter 44 - Altzion Ravenray
47 Chapter 45 - Ravenray
48 Chapter 46 - Wanita dalam Lukisan
49 Chapter 47 - Luka yang Dimilikinya
50 Chapter 48 - Masa Lalu Yuda
51 Chapter 49 - Persiapan
52 Chapter 50 - Pemeran Utama
53 Chapter 51 - Kegembiraan dan Keceriaan
54 Chapter 52 - Sebuah Janji
55 Chapter 53 - Kembali
56 Chapter 54 - Musim Semi Keenam
57 Chapter 55 - Tempat Persembunyian
58 Chapter 56 - Konfrontasi
59 Chapter 57 - Mimpi yang Terlihat Nyata
60 Chapter 58 - Ketua OSIS
61 Chapter 59 - Mirror of the World
62 Chapter 60 - Munculnya Tokoh Berbahaya
63 Chapter 61 - Liyuna Asli!
64 Chapter 62 - Perkumpulan
65 Chapter 63 - Hari Pertama
66 Chapter 64 - Seperti Biasa
67 Chapter 65 - Menjadi Anggota Resmi
68 Chapter 66 - Perasaan Yuriel
69 Chapter 67 - Emosi yang Tidak Stabil
70 Chapter 68 - Liburan Bersama Allen
71 Chapter 69 - Pembunuh Bayaran
72 Chapter 70 - Liyuna dalam Bahaya
73 Chapter 71 - Menyelamatkan Diri
74 Chapter 72 - Kembali ke Vila
75 Chapter 73 - Bala Bantuan Datang!
76 Chapter 74 - Recovery
77 Chapter 75 - Malam Natal Berdarah
78 Chapter 76 - Berita Duka
79 Chapter 77 - Penyelidikan
80 Chapter 78 - Almera Menemukan Kebenaran
81 Chapter 79 - Pemakaman
82 Chapter 80 - Ketakutan Melanda
83 Chapter 81 - Belum Waktunya
84 Chapter 82 - Musim Semi Kesepuluh
85 Chapter 83 - Kembalinya Lucas
86 Chapter 84 - Lama Tidak Bertemu
87 Chapter 85 - Reuni
88 Chapter 86 - Ilusi atau Ingatan?
89 Chapter 87 - Bertemu Dengannya
90 Chapter 88 - Mimpi Atau Premonisi?
91 Chapter 89 - Kesan Pertama (Allen's POV)
92 Chapter 90 - Pesta Anniversary
93 Chapter 91 - Terima Kasih Tehnya
94 Chapter 92 - Allen dan Zion
95 Chapter 93 - Pentas Seni
96 Chapter 94 - The Romancers
97 Chapter 95 - Backstage
98 Chapter 96 - Insiden Besar Terjadi
99 Chapter 97 - Cerberus
100 Chapter 98 - Kebenaran yang Disembunyikan
101 Chapter 99 - Wanita yang Selalu Menghantui
102 Chapter 100 - Alasan (Zion's POV)
103 Chapter 101 - Aku yang Berasal Dari Dunia Lain
104 Chapter 102 - Januari
105 103 - Lucas dan Hajun
106 Chapter 104 - Istirahat Sejenak
107 Chapter 105 - General Manager
108 Chapter 106 - Hasil Dari Sebuah Pilihan
109 Chapter 107 - Insiden Frozen December
110 Chapter 108 - Tekad yang Bulat
111 109 - Awal Mulai Dari Time Loop (Allen's POV)
112 Chapter 110 - Kedatangan Victor
113 Chapter 111 - Akhir Dari Ravenray
114 Chapter 112 - Pemindahan Kekuasaan
115 Chapter 113 - Awal Dari Sebuah Cerita (Yuriel's POV)
116 Chapter 114 - Allen dan Yuriel
117 Chapter 115 - Mulai Bergerak
118 Chapter 116 - Panti Asuhan Astraea
119 Chapter 117 - Noel dan Panti Astraea
120 Chapter 118 - Tidak Kondusif
121 Chapter 119 - Bertemu Lucas
122 Chapter 120 - Tamu Tak Diundang
123 Chapter 121 - Sesuatu Terjadi Pada Lucas
124 Chapter 122 - Kita Harus Membantu Lucas
125 Chapter 123 - Menyelinap Ke Obelian's Circle
126 Chapter 124 - Pergi ke Rusia
127 Chapter 125 - Menyusun Rencana
128 Chapter 126 - Persiapan
129 Chapter 127 - Keributan
130 Chapter 128 - Irina
131 Chapter 129 - Basement
132 Chapter 130 - Ketahuan?!
133 Chapter 131 - Kakak Lucas
134 Chapter 132 - Meninggalkan Obelian's Circle
135 Chapter 133 - Kembali Elisien
136 Chapter 134 - Daun Mulai Berguguran
137 Chapter 135 - Diintai
138 Chapter 136 - Kecelakaan
139 Chapter 137 - Red Diamond
140 Chapter 138 - Pencarian
141 Chapter 139 - Kalung Kupu-Kupu II
142 Chapter 140 - Tersadar
143 Chapter 141 - Dia adalah Pamanku?
144 Chapter 142 - Gudang Penyimpanan
145 Chapter 143 - Barang Lelang
146 Chapter 144 - Identitas Pemimpin Cerberus
147 Chapter 145 - Barang Terakhir
148 Chapter 146 - Harrioth Aerian Castris
149 Chapter 147 - Pasukan Penyelamat
150 Chapter 148 - Meninggalkan Red Diamond
151 Chapter 149 - Liyuna
152 Chapter 150 - Perubahan
153 Chapter 151 - Kebenaran
154 Chapter 152 - Keluarga Castris
155 Chapter 153 - Keluarga Castris (2)
156 Chapter 154 - Keluarga Castris (3)
157 Chapter 155 – Karl dan Harry
158 Chapter 156 - Karl dan Harry (2)
159 Chapter 157 – Karl dan Harry (3)
160 Chapter 158 – Retakan
161 Chapter 159 – Retakan (2)
162 Chapter 160 - Pamanmu, Harrioth
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 - Aku Mengambil Alih Tubuh Liyuna?!
3
Chapter 2 - Masih Hidup
4
Chapter 3- Si Menyebalkan Allen!
5
Chapter 4 - Kepindahan Allen Yang Tiba-Tiba
6
Chapter 5 - Munculnya Karakter Baru?!
7
Chapter 6 - Orang-Orang Bersetelan Hitam
8
Chapter 7 - Lucas Obelian si Ekstra
9
Chapter 8 - Mata Monster Beracun
10
Chapter 9 - Kesan Yang Membaik
11
Chapter 10 - Pesta I
12
Chapter 11 - Pesta II
13
Chapter 12 - Pesta III
14
Chapter 13 - Musim Semi Pertama
15
Chapter 14 - Havelian Park
16
Chapter 15 - Keputusan Lucas
17
Chapter 16 - Pulang ke Rusia
18
Chapter 17 - Obelian's Circle
19
Chapter 18 - Insiden Pengeboman
20
Chapter 19 - Allen dan Victor
21
Chapter 20 - Yuda Harvenhelt
22
Chapter 21 - Liburan Musim Panas I
23
Chapter 22 - Liburan Musim Panas II
24
Chapter 23 - Kalung Kupu-Kupu
25
Chapter 24 - Pulang
26
Chapter 25 - Sleepover
27
Chapter 26 - Perasaan
28
Chapter 27 - Eksplor
29
Chapter 28 - Penghuni Rumah Matahari
30
Chapter 29 - Berita Kematian
31
Chapter 30 - Topeng Yuda
32
Chapter 31 - Menulis Ingatan
33
Spesial Q&A
34
Chapter 32 - Kedatangan Yuriel I
35
Chapter 33 - Kedatangan Yuriel II
36
Chapter 34 - Ikatan & Kepercayaan
37
Chapter 35 - Orang Itu Adalah?
38
Chapter 36 - Hidden Target
39
Chapter 37 - Hajun
40
Chapter 38 - Yuriel di Sekolah I
41
Chapter 39 - Yuriel di Sekolah II
42
Chapter 40 - Yuriel di Sekolah III
43
Chapter 41 - Mimpi
44
Chapter 42 - Menyembunyikan Sesuatu
45
Chapter 43 - Keadaan
46
Chapter 44 - Altzion Ravenray
47
Chapter 45 - Ravenray
48
Chapter 46 - Wanita dalam Lukisan
49
Chapter 47 - Luka yang Dimilikinya
50
Chapter 48 - Masa Lalu Yuda
51
Chapter 49 - Persiapan
52
Chapter 50 - Pemeran Utama
53
Chapter 51 - Kegembiraan dan Keceriaan
54
Chapter 52 - Sebuah Janji
55
Chapter 53 - Kembali
56
Chapter 54 - Musim Semi Keenam
57
Chapter 55 - Tempat Persembunyian
58
Chapter 56 - Konfrontasi
59
Chapter 57 - Mimpi yang Terlihat Nyata
60
Chapter 58 - Ketua OSIS
61
Chapter 59 - Mirror of the World
62
Chapter 60 - Munculnya Tokoh Berbahaya
63
Chapter 61 - Liyuna Asli!
64
Chapter 62 - Perkumpulan
65
Chapter 63 - Hari Pertama
66
Chapter 64 - Seperti Biasa
67
Chapter 65 - Menjadi Anggota Resmi
68
Chapter 66 - Perasaan Yuriel
69
Chapter 67 - Emosi yang Tidak Stabil
70
Chapter 68 - Liburan Bersama Allen
71
Chapter 69 - Pembunuh Bayaran
72
Chapter 70 - Liyuna dalam Bahaya
73
Chapter 71 - Menyelamatkan Diri
74
Chapter 72 - Kembali ke Vila
75
Chapter 73 - Bala Bantuan Datang!
76
Chapter 74 - Recovery
77
Chapter 75 - Malam Natal Berdarah
78
Chapter 76 - Berita Duka
79
Chapter 77 - Penyelidikan
80
Chapter 78 - Almera Menemukan Kebenaran
81
Chapter 79 - Pemakaman
82
Chapter 80 - Ketakutan Melanda
83
Chapter 81 - Belum Waktunya
84
Chapter 82 - Musim Semi Kesepuluh
85
Chapter 83 - Kembalinya Lucas
86
Chapter 84 - Lama Tidak Bertemu
87
Chapter 85 - Reuni
88
Chapter 86 - Ilusi atau Ingatan?
89
Chapter 87 - Bertemu Dengannya
90
Chapter 88 - Mimpi Atau Premonisi?
91
Chapter 89 - Kesan Pertama (Allen's POV)
92
Chapter 90 - Pesta Anniversary
93
Chapter 91 - Terima Kasih Tehnya
94
Chapter 92 - Allen dan Zion
95
Chapter 93 - Pentas Seni
96
Chapter 94 - The Romancers
97
Chapter 95 - Backstage
98
Chapter 96 - Insiden Besar Terjadi
99
Chapter 97 - Cerberus
100
Chapter 98 - Kebenaran yang Disembunyikan
101
Chapter 99 - Wanita yang Selalu Menghantui
102
Chapter 100 - Alasan (Zion's POV)
103
Chapter 101 - Aku yang Berasal Dari Dunia Lain
104
Chapter 102 - Januari
105
103 - Lucas dan Hajun
106
Chapter 104 - Istirahat Sejenak
107
Chapter 105 - General Manager
108
Chapter 106 - Hasil Dari Sebuah Pilihan
109
Chapter 107 - Insiden Frozen December
110
Chapter 108 - Tekad yang Bulat
111
109 - Awal Mulai Dari Time Loop (Allen's POV)
112
Chapter 110 - Kedatangan Victor
113
Chapter 111 - Akhir Dari Ravenray
114
Chapter 112 - Pemindahan Kekuasaan
115
Chapter 113 - Awal Dari Sebuah Cerita (Yuriel's POV)
116
Chapter 114 - Allen dan Yuriel
117
Chapter 115 - Mulai Bergerak
118
Chapter 116 - Panti Asuhan Astraea
119
Chapter 117 - Noel dan Panti Astraea
120
Chapter 118 - Tidak Kondusif
121
Chapter 119 - Bertemu Lucas
122
Chapter 120 - Tamu Tak Diundang
123
Chapter 121 - Sesuatu Terjadi Pada Lucas
124
Chapter 122 - Kita Harus Membantu Lucas
125
Chapter 123 - Menyelinap Ke Obelian's Circle
126
Chapter 124 - Pergi ke Rusia
127
Chapter 125 - Menyusun Rencana
128
Chapter 126 - Persiapan
129
Chapter 127 - Keributan
130
Chapter 128 - Irina
131
Chapter 129 - Basement
132
Chapter 130 - Ketahuan?!
133
Chapter 131 - Kakak Lucas
134
Chapter 132 - Meninggalkan Obelian's Circle
135
Chapter 133 - Kembali Elisien
136
Chapter 134 - Daun Mulai Berguguran
137
Chapter 135 - Diintai
138
Chapter 136 - Kecelakaan
139
Chapter 137 - Red Diamond
140
Chapter 138 - Pencarian
141
Chapter 139 - Kalung Kupu-Kupu II
142
Chapter 140 - Tersadar
143
Chapter 141 - Dia adalah Pamanku?
144
Chapter 142 - Gudang Penyimpanan
145
Chapter 143 - Barang Lelang
146
Chapter 144 - Identitas Pemimpin Cerberus
147
Chapter 145 - Barang Terakhir
148
Chapter 146 - Harrioth Aerian Castris
149
Chapter 147 - Pasukan Penyelamat
150
Chapter 148 - Meninggalkan Red Diamond
151
Chapter 149 - Liyuna
152
Chapter 150 - Perubahan
153
Chapter 151 - Kebenaran
154
Chapter 152 - Keluarga Castris
155
Chapter 153 - Keluarga Castris (2)
156
Chapter 154 - Keluarga Castris (3)
157
Chapter 155 – Karl dan Harry
158
Chapter 156 - Karl dan Harry (2)
159
Chapter 157 – Karl dan Harry (3)
160
Chapter 158 – Retakan
161
Chapter 159 – Retakan (2)
162
Chapter 160 - Pamanmu, Harrioth

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!