Chapter 2 - Masih Hidup

Tercium bau antiseptik dan obat-obatan, selang infus terpasang ditangan kecil Liyuna. Kedua matanya tertutup dan nafasnya terlihat normal, namun di kepalanya terlilit oleh perban dan ada gips ditangan kanannya, menandakan bahwa gadis kecil itu sedang tidak baik-baik saja.

Liyuna yang jatuh dari tangga hingga tubuhnya terguling mendapat luka yang cukup parah. Kepalanya sobek dan perlu dijahit dan tangan kanannya patah. Orang-orang yang melihat kejadian itu menjadi histeris karena terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa Allen akan melakukan tindakan seekstrim tersebut.

Saat itu, hati pikiran Allen menggelap dan dia tidak bisa berpikir jernih karena marah pada senior-senior itu. Mereka telah menekan tombol yang seharusnya tidak boleh mereka tekan dan hal itu membuat Allen marah besar.

Setelah Liyuna tak sadarkan diri, seseorang memanggil guru dan Liyuna segera diantar ke rumah sakit oleh ambulans milik sekolah supaya dapat diobati secepat mungkin. Kepala sekolah langsung menghubungi kedua orang tua Liyuna dan Allen. Namun kedua orang tua Allen tidak bisa datang sehingga diwakilkan oleh kakaknya, Zion.

Setelah perawatan terhadap luka Liyuna sudah selesai, dengan segera ia dipindahkan ke ruang VIP dan langsung mendapatkan pelayanan terbaik dari rumah sakit. Kedua orang tua Liyuna terlihat sangat cemas, Sara juga terlihat memegang tangan kiri Liyuna dan air matanya terus mengalir, Karl berusaha menenangkan istrinya dan yakin bahwa anaknya pasti akan baik-baik saja.

"Saya benar-benar menyesal musibah ini terjadi kepada Nona Liyuna. Saya sebagai kakak Allen benar-benar minta maaf, Tuan dan Nyonya Castris." Zion meminta maaf dengan membungkukkan tubuhnya.

"Kami akan menganggap hal ini sebagai kecelakaan yang tidak disengaja, namun jika kalian para Ravenray berani menyentuh putri kami lagi, kami para Castris tidak akan tinggal diam." Karl mengancam Zion dengan membawa nama Castris. Bagaimana pun juga, putrinya yang di bahayakan, ia tidak akan tinggal diam jika ada yang berani mengganggunya meski itu Ravenray sekalipun.

Zion yang merasa bahwa Karl sedang menahan amarahnya dan menatapnya dengan tajam hanya bisa memejamkan kedua matanya dan berusaha untuk tidak gentar. Yang ada dihadapannya saat ini adalah Kepala Keluarga Castris, salah satu keluarga konglomerat yang sangat terpandang di Elisien[1]. Zion tidak bisa bertindak ceroboh dan menampakkan kelemahannya karena ia adalah calon pewaris utama Raven Group dan ia menjadi representatif dari keluarga Ravenray, dia tidak bisa membuat malu keluarganya.

Sebenarnya Ravenray dan Castris memiliki reputasi yang sama-sama baik, mereka juga memiliki kekayaan yang hampir setara, namun keluarga Castris lebih dikenal banyak orang karena mereka selalu melakukan investasi dan mendonasikan sebagian harta mereka dalam banyak sektor, seperti bidang kesehatan dan kemanusiaan sehingga mereka yang membantu orang-orang yang sakit namun tidak punya uang serta membantu anak yatim piatu dikenal banyak orang dan juga mereka memiliki bisnis di bidang real estate dan properti. Berbeda sekali dengan Ravenray yang aktif dalam bidang bisnis restoran, hotel, dan teknologi. Walau sama-sama dikenal, reputasi mereka di mata masyarakat cukup berbeda.

"Baik, saya akan selalu mengingatnya. Kalau begitu, saya undur diri terlebih dahulu. Ravenray akan segera mengirim surat perminta maafan secara resmi ke kediaman Castris." Zion segera undur diri untuk memberikan waktu untuk Karl dan Sara untuk menemani putrinya. Dia tidak ingin menganggu lebih jauh lagi.

Karl dan Sara tidak membalas ucapan Zion. Mereka sibuk memperhatikan keadaan Liyuna, namun Zion juga tidak merasa tersinggung dengan sikap Karl. Bagaimana pun juga, adiknya lah yang salah. Dia sendiri juga tidak menyangka jika adiknya akan berbuat seperti itu hingga mencelakai orang lain.

Setelah mengunjungi Liyuna, Zion segera pulang ke rumah untuk menemui adiknya. Sesampainya di kediaman Ravenray ia langsung disambut oleh pelayan yang dipekerjakan keluarganya. Zion memberikan mantelnya kepada pelayan yang berdiri didekatnya sambil membenarkan dasi yang ia pakai.

"Dimana Allen?" tanya pada pelayan tersebut.

"Tuan Muda Allen ada di kamarnya."

Mendengar jawaban dari si pelayan, Zion langsung bergegas menuju kamar Allen. Ia mengetuk pintu Allen, "Allen, buka pintumu."

Pintu Allen terbuka, "Apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan ketus.

Allen berjalan menuju tempat tidurnya tanpa menunggu jawaban dari Zion, ia duduk di atas tempat tidurnya yang dibalut sprei warna hitam putih. Zion masuk ke dalam kamar Allen dan berdiri dihadapannya.

"Apa kau sudah merenungkan tindakanmu?"

"Hah! Merenungkan tindakanku?"

Sorot mata Allen mendingin ketika mendengar pertanyaan dari Zion. Bagi Allen, tidak ada alasan baginya untuk menjawab pertanyaan Zion.

"Apa kau sadar apa akibat dari tindakanmu?"

"Memangnya aku peduli?"

"Kau membahayakan Ravenray!"

Sudut bibir Allen terangkat, membentuk seringai yang begitu mengerikan. Ada alasan kuat mengapa Allen  seperti ini, sejak dulu hubungan kakak adik ini menang tidak pernah bisa akur. Allen terlihat sangat membenci Zion, mungkin karena mereka memiliki ibu yang berbeda dan mungkin juga ini karena peristiwa waktu itu.

"Terus?" tanya Allen menantang.

Zion menghela napas mendengar pertanyaan Allen. Dia tahu jika Allen tidak akan mau mendengarkannya, namun dia juga tidak bisa tinggal diam karena dia bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini sebelum orang tua mereka pulang.

"Renungkan lah tindakanmu, kau tidak diperbolehkan meninggalkan kamarmu sampai kau meminta maaf pada Nona Yuna. Lakukanlah dengan baik, atau ayah akan menghukummu dengan hukuman yang lebih berat." Ucap Zion untuk terakhir kalinya sebelum keluar dari kamar Allen menuju ruang kerjanya.

Allen dan Zion memiliki sejarah yang kurang baik antara satu sama lain. Mereka adalah kakak adik yang umurnya terpaut 10 tahun. Di usia yang masih cukup muda, Zion dapat bertindak dengan cukup bijaksana karena ayahnya mengajarinya untuk seperti itu. Anak yang seharusnya menikmati masa mudanya malah harus mengurusi masalah keluarga. Itu adalah tanggung jawabnya sebagai anak pertama. Berbeda dengan Allen yang sudah kehilangan ibunya, ibu Zion masih hidup hingga saat ini dan alasan Allen membencinya adalah, ya, mungkin karena peristiwa waktu itu. Ketika Zion mengatakan hal yang tidak seharusnya ia katakan pada istri kedua ayahnya dan mungkin saja perkataannya lah yang membuat wanita itu melakukan tindakan ekstrim sampai merenggut nyawanya.

Namun, Zion yang waktu itu hanyalah anak berusia 14 tahun yang tidak bisa mengontrol perasaannya. Kini, ia sudah menjadi lebih dewasa dari pada waktu itu.

Mari kita kembali pada Liyuna yang masih terbaring di rumah sakit. Ia masih kehilangan kesadarannya dan sepertinya dia sedang bermimpi buruk karena dahinya mengerut. Sara tertidur di sofa karena kelelahan menjaga putri semata wayangnya dan Karl sudah kembali ke kantor karena ada urusan yang tidak bisa ditinggal. Sedangkan jiwa yang berada ditubuh Liyuna sedang menyeberang ke perbatasan antara dunia ini dan dunia lain, bertemu dengan kehampaan ditengah keheningan.

Jiwa gadis itu berada disebuah tempat yang begitu terang seperti semua cahaya masuk ke dalam tempat itu dan tersegel di sana. Jiwa itu merasa kebingungan karena tiba-tiba dia ada ditempat yang aneh seperti ini.

"Halo, apakah ada orang disini?" Ucapnya sembari berjalan ke sana kemari mencoba mencari eksistensi makhluk hidup lain.

Jiwa tersebut tidak menemukan siapapun. Ini adalah tempat kosong yang tidak berpenghuni. Setelah menyerah untuk mencari keberadaan makhluk hidup lain, jiwa tersebut tiba-tiba saja melihat sekilas penglihatan tentang kematian gadis bernama Liyuna.

Tertusuk pisau, bunuh diri, meminum racun, semua terlihat dengan jelas.

Jiwa itu sadar, itu adalah takdir milik Liyuna. Dia sudah memainkan game ini berulang kali sampai ia sendiri ingat seperti apa ending Liyuna.

Tidak ada ending dimana Liyuna akan mati karena jatuh dari tangga. Dia yakin sebentar lagi akan kembali.

Jiwa tersebut perlahan-lahan mulai menghilang seperti serpihan kertas dan terbang terbawa angin.

Mata Liyuna perlahan-lahan terbuka dan kedua matanya menatap atap putih rumah sakit, hidungnya mencium bau antiseptik dan obat yang cukup menyengat.

"Aku masih hidup." Gumamnya dengan suara yang begitu lirih namun bisa kita dengar bahwa ia merasa sangat lega.

TBC

[1] Elisien adalah nama Ibu Kota dari Negara fiktif yang ada di Red String

Terpopuler

Comments

louise

louise

tinggal balas robek kepala allen apa susahnya sih? 🤨

2021-12-15

5

kambing terbang

kambing terbang

yah mc gak mungkin mati sih sebelum ending cerita jadi sans ae

2021-08-16

3

JW🦅MA

JW🦅MA

LANJUJKAN AUTHOR

2021-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 - Aku Mengambil Alih Tubuh Liyuna?!
3 Chapter 2 - Masih Hidup
4 Chapter 3- Si Menyebalkan Allen!
5 Chapter 4 - Kepindahan Allen Yang Tiba-Tiba
6 Chapter 5 - Munculnya Karakter Baru?!
7 Chapter 6 - Orang-Orang Bersetelan Hitam
8 Chapter 7 - Lucas Obelian si Ekstra
9 Chapter 8 - Mata Monster Beracun
10 Chapter 9 - Kesan Yang Membaik
11 Chapter 10 - Pesta I
12 Chapter 11 - Pesta II
13 Chapter 12 - Pesta III
14 Chapter 13 - Musim Semi Pertama
15 Chapter 14 - Havelian Park
16 Chapter 15 - Keputusan Lucas
17 Chapter 16 - Pulang ke Rusia
18 Chapter 17 - Obelian's Circle
19 Chapter 18 - Insiden Pengeboman
20 Chapter 19 - Allen dan Victor
21 Chapter 20 - Yuda Harvenhelt
22 Chapter 21 - Liburan Musim Panas I
23 Chapter 22 - Liburan Musim Panas II
24 Chapter 23 - Kalung Kupu-Kupu
25 Chapter 24 - Pulang
26 Chapter 25 - Sleepover
27 Chapter 26 - Perasaan
28 Chapter 27 - Eksplor
29 Chapter 28 - Penghuni Rumah Matahari
30 Chapter 29 - Berita Kematian
31 Chapter 30 - Topeng Yuda
32 Chapter 31 - Menulis Ingatan
33 Spesial Q&A
34 Chapter 32 - Kedatangan Yuriel I
35 Chapter 33 - Kedatangan Yuriel II
36 Chapter 34 - Ikatan & Kepercayaan
37 Chapter 35 - Orang Itu Adalah?
38 Chapter 36 - Hidden Target
39 Chapter 37 - Hajun
40 Chapter 38 - Yuriel di Sekolah I
41 Chapter 39 - Yuriel di Sekolah II
42 Chapter 40 - Yuriel di Sekolah III
43 Chapter 41 - Mimpi
44 Chapter 42 - Menyembunyikan Sesuatu
45 Chapter 43 - Keadaan
46 Chapter 44 - Altzion Ravenray
47 Chapter 45 - Ravenray
48 Chapter 46 - Wanita dalam Lukisan
49 Chapter 47 - Luka yang Dimilikinya
50 Chapter 48 - Masa Lalu Yuda
51 Chapter 49 - Persiapan
52 Chapter 50 - Pemeran Utama
53 Chapter 51 - Kegembiraan dan Keceriaan
54 Chapter 52 - Sebuah Janji
55 Chapter 53 - Kembali
56 Chapter 54 - Musim Semi Keenam
57 Chapter 55 - Tempat Persembunyian
58 Chapter 56 - Konfrontasi
59 Chapter 57 - Mimpi yang Terlihat Nyata
60 Chapter 58 - Ketua OSIS
61 Chapter 59 - Mirror of the World
62 Chapter 60 - Munculnya Tokoh Berbahaya
63 Chapter 61 - Liyuna Asli!
64 Chapter 62 - Perkumpulan
65 Chapter 63 - Hari Pertama
66 Chapter 64 - Seperti Biasa
67 Chapter 65 - Menjadi Anggota Resmi
68 Chapter 66 - Perasaan Yuriel
69 Chapter 67 - Emosi yang Tidak Stabil
70 Chapter 68 - Liburan Bersama Allen
71 Chapter 69 - Pembunuh Bayaran
72 Chapter 70 - Liyuna dalam Bahaya
73 Chapter 71 - Menyelamatkan Diri
74 Chapter 72 - Kembali ke Vila
75 Chapter 73 - Bala Bantuan Datang!
76 Chapter 74 - Recovery
77 Chapter 75 - Malam Natal Berdarah
78 Chapter 76 - Berita Duka
79 Chapter 77 - Penyelidikan
80 Chapter 78 - Almera Menemukan Kebenaran
81 Chapter 79 - Pemakaman
82 Chapter 80 - Ketakutan Melanda
83 Chapter 81 - Belum Waktunya
84 Chapter 82 - Musim Semi Kesepuluh
85 Chapter 83 - Kembalinya Lucas
86 Chapter 84 - Lama Tidak Bertemu
87 Chapter 85 - Reuni
88 Chapter 86 - Ilusi atau Ingatan?
89 Chapter 87 - Bertemu Dengannya
90 Chapter 88 - Mimpi Atau Premonisi?
91 Chapter 89 - Kesan Pertama (Allen's POV)
92 Chapter 90 - Pesta Anniversary
93 Chapter 91 - Terima Kasih Tehnya
94 Chapter 92 - Allen dan Zion
95 Chapter 93 - Pentas Seni
96 Chapter 94 - The Romancers
97 Chapter 95 - Backstage
98 Chapter 96 - Insiden Besar Terjadi
99 Chapter 97 - Cerberus
100 Chapter 98 - Kebenaran yang Disembunyikan
101 Chapter 99 - Wanita yang Selalu Menghantui
102 Chapter 100 - Alasan (Zion's POV)
103 Chapter 101 - Aku yang Berasal Dari Dunia Lain
104 Chapter 102 - Januari
105 103 - Lucas dan Hajun
106 Chapter 104 - Istirahat Sejenak
107 Chapter 105 - General Manager
108 Chapter 106 - Hasil Dari Sebuah Pilihan
109 Chapter 107 - Insiden Frozen December
110 Chapter 108 - Tekad yang Bulat
111 109 - Awal Mulai Dari Time Loop (Allen's POV)
112 Chapter 110 - Kedatangan Victor
113 Chapter 111 - Akhir Dari Ravenray
114 Chapter 112 - Pemindahan Kekuasaan
115 Chapter 113 - Awal Dari Sebuah Cerita (Yuriel's POV)
116 Chapter 114 - Allen dan Yuriel
117 Chapter 115 - Mulai Bergerak
118 Chapter 116 - Panti Asuhan Astraea
119 Chapter 117 - Noel dan Panti Astraea
120 Chapter 118 - Tidak Kondusif
121 Chapter 119 - Bertemu Lucas
122 Chapter 120 - Tamu Tak Diundang
123 Chapter 121 - Sesuatu Terjadi Pada Lucas
124 Chapter 122 - Kita Harus Membantu Lucas
125 Chapter 123 - Menyelinap Ke Obelian's Circle
126 Chapter 124 - Pergi ke Rusia
127 Chapter 125 - Menyusun Rencana
128 Chapter 126 - Persiapan
129 Chapter 127 - Keributan
130 Chapter 128 - Irina
131 Chapter 129 - Basement
132 Chapter 130 - Ketahuan?!
133 Chapter 131 - Kakak Lucas
134 Chapter 132 - Meninggalkan Obelian's Circle
135 Chapter 133 - Kembali Elisien
136 Chapter 134 - Daun Mulai Berguguran
137 Chapter 135 - Diintai
138 Chapter 136 - Kecelakaan
139 Chapter 137 - Red Diamond
140 Chapter 138 - Pencarian
141 Chapter 139 - Kalung Kupu-Kupu II
142 Chapter 140 - Tersadar
143 Chapter 141 - Dia adalah Pamanku?
144 Chapter 142 - Gudang Penyimpanan
145 Chapter 143 - Barang Lelang
146 Chapter 144 - Identitas Pemimpin Cerberus
147 Chapter 145 - Barang Terakhir
148 Chapter 146 - Harrioth Aerian Castris
149 Chapter 147 - Pasukan Penyelamat
150 Chapter 148 - Meninggalkan Red Diamond
151 Chapter 149 - Liyuna
152 Chapter 150 - Perubahan
153 Chapter 151 - Kebenaran
154 Chapter 152 - Keluarga Castris
155 Chapter 153 - Keluarga Castris (2)
156 Chapter 154 - Keluarga Castris (3)
157 Chapter 155 – Karl dan Harry
158 Chapter 156 - Karl dan Harry (2)
159 Chapter 157 – Karl dan Harry (3)
160 Chapter 158 – Retakan
161 Chapter 159 – Retakan (2)
162 Chapter 160 - Pamanmu, Harrioth
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 - Aku Mengambil Alih Tubuh Liyuna?!
3
Chapter 2 - Masih Hidup
4
Chapter 3- Si Menyebalkan Allen!
5
Chapter 4 - Kepindahan Allen Yang Tiba-Tiba
6
Chapter 5 - Munculnya Karakter Baru?!
7
Chapter 6 - Orang-Orang Bersetelan Hitam
8
Chapter 7 - Lucas Obelian si Ekstra
9
Chapter 8 - Mata Monster Beracun
10
Chapter 9 - Kesan Yang Membaik
11
Chapter 10 - Pesta I
12
Chapter 11 - Pesta II
13
Chapter 12 - Pesta III
14
Chapter 13 - Musim Semi Pertama
15
Chapter 14 - Havelian Park
16
Chapter 15 - Keputusan Lucas
17
Chapter 16 - Pulang ke Rusia
18
Chapter 17 - Obelian's Circle
19
Chapter 18 - Insiden Pengeboman
20
Chapter 19 - Allen dan Victor
21
Chapter 20 - Yuda Harvenhelt
22
Chapter 21 - Liburan Musim Panas I
23
Chapter 22 - Liburan Musim Panas II
24
Chapter 23 - Kalung Kupu-Kupu
25
Chapter 24 - Pulang
26
Chapter 25 - Sleepover
27
Chapter 26 - Perasaan
28
Chapter 27 - Eksplor
29
Chapter 28 - Penghuni Rumah Matahari
30
Chapter 29 - Berita Kematian
31
Chapter 30 - Topeng Yuda
32
Chapter 31 - Menulis Ingatan
33
Spesial Q&A
34
Chapter 32 - Kedatangan Yuriel I
35
Chapter 33 - Kedatangan Yuriel II
36
Chapter 34 - Ikatan & Kepercayaan
37
Chapter 35 - Orang Itu Adalah?
38
Chapter 36 - Hidden Target
39
Chapter 37 - Hajun
40
Chapter 38 - Yuriel di Sekolah I
41
Chapter 39 - Yuriel di Sekolah II
42
Chapter 40 - Yuriel di Sekolah III
43
Chapter 41 - Mimpi
44
Chapter 42 - Menyembunyikan Sesuatu
45
Chapter 43 - Keadaan
46
Chapter 44 - Altzion Ravenray
47
Chapter 45 - Ravenray
48
Chapter 46 - Wanita dalam Lukisan
49
Chapter 47 - Luka yang Dimilikinya
50
Chapter 48 - Masa Lalu Yuda
51
Chapter 49 - Persiapan
52
Chapter 50 - Pemeran Utama
53
Chapter 51 - Kegembiraan dan Keceriaan
54
Chapter 52 - Sebuah Janji
55
Chapter 53 - Kembali
56
Chapter 54 - Musim Semi Keenam
57
Chapter 55 - Tempat Persembunyian
58
Chapter 56 - Konfrontasi
59
Chapter 57 - Mimpi yang Terlihat Nyata
60
Chapter 58 - Ketua OSIS
61
Chapter 59 - Mirror of the World
62
Chapter 60 - Munculnya Tokoh Berbahaya
63
Chapter 61 - Liyuna Asli!
64
Chapter 62 - Perkumpulan
65
Chapter 63 - Hari Pertama
66
Chapter 64 - Seperti Biasa
67
Chapter 65 - Menjadi Anggota Resmi
68
Chapter 66 - Perasaan Yuriel
69
Chapter 67 - Emosi yang Tidak Stabil
70
Chapter 68 - Liburan Bersama Allen
71
Chapter 69 - Pembunuh Bayaran
72
Chapter 70 - Liyuna dalam Bahaya
73
Chapter 71 - Menyelamatkan Diri
74
Chapter 72 - Kembali ke Vila
75
Chapter 73 - Bala Bantuan Datang!
76
Chapter 74 - Recovery
77
Chapter 75 - Malam Natal Berdarah
78
Chapter 76 - Berita Duka
79
Chapter 77 - Penyelidikan
80
Chapter 78 - Almera Menemukan Kebenaran
81
Chapter 79 - Pemakaman
82
Chapter 80 - Ketakutan Melanda
83
Chapter 81 - Belum Waktunya
84
Chapter 82 - Musim Semi Kesepuluh
85
Chapter 83 - Kembalinya Lucas
86
Chapter 84 - Lama Tidak Bertemu
87
Chapter 85 - Reuni
88
Chapter 86 - Ilusi atau Ingatan?
89
Chapter 87 - Bertemu Dengannya
90
Chapter 88 - Mimpi Atau Premonisi?
91
Chapter 89 - Kesan Pertama (Allen's POV)
92
Chapter 90 - Pesta Anniversary
93
Chapter 91 - Terima Kasih Tehnya
94
Chapter 92 - Allen dan Zion
95
Chapter 93 - Pentas Seni
96
Chapter 94 - The Romancers
97
Chapter 95 - Backstage
98
Chapter 96 - Insiden Besar Terjadi
99
Chapter 97 - Cerberus
100
Chapter 98 - Kebenaran yang Disembunyikan
101
Chapter 99 - Wanita yang Selalu Menghantui
102
Chapter 100 - Alasan (Zion's POV)
103
Chapter 101 - Aku yang Berasal Dari Dunia Lain
104
Chapter 102 - Januari
105
103 - Lucas dan Hajun
106
Chapter 104 - Istirahat Sejenak
107
Chapter 105 - General Manager
108
Chapter 106 - Hasil Dari Sebuah Pilihan
109
Chapter 107 - Insiden Frozen December
110
Chapter 108 - Tekad yang Bulat
111
109 - Awal Mulai Dari Time Loop (Allen's POV)
112
Chapter 110 - Kedatangan Victor
113
Chapter 111 - Akhir Dari Ravenray
114
Chapter 112 - Pemindahan Kekuasaan
115
Chapter 113 - Awal Dari Sebuah Cerita (Yuriel's POV)
116
Chapter 114 - Allen dan Yuriel
117
Chapter 115 - Mulai Bergerak
118
Chapter 116 - Panti Asuhan Astraea
119
Chapter 117 - Noel dan Panti Astraea
120
Chapter 118 - Tidak Kondusif
121
Chapter 119 - Bertemu Lucas
122
Chapter 120 - Tamu Tak Diundang
123
Chapter 121 - Sesuatu Terjadi Pada Lucas
124
Chapter 122 - Kita Harus Membantu Lucas
125
Chapter 123 - Menyelinap Ke Obelian's Circle
126
Chapter 124 - Pergi ke Rusia
127
Chapter 125 - Menyusun Rencana
128
Chapter 126 - Persiapan
129
Chapter 127 - Keributan
130
Chapter 128 - Irina
131
Chapter 129 - Basement
132
Chapter 130 - Ketahuan?!
133
Chapter 131 - Kakak Lucas
134
Chapter 132 - Meninggalkan Obelian's Circle
135
Chapter 133 - Kembali Elisien
136
Chapter 134 - Daun Mulai Berguguran
137
Chapter 135 - Diintai
138
Chapter 136 - Kecelakaan
139
Chapter 137 - Red Diamond
140
Chapter 138 - Pencarian
141
Chapter 139 - Kalung Kupu-Kupu II
142
Chapter 140 - Tersadar
143
Chapter 141 - Dia adalah Pamanku?
144
Chapter 142 - Gudang Penyimpanan
145
Chapter 143 - Barang Lelang
146
Chapter 144 - Identitas Pemimpin Cerberus
147
Chapter 145 - Barang Terakhir
148
Chapter 146 - Harrioth Aerian Castris
149
Chapter 147 - Pasukan Penyelamat
150
Chapter 148 - Meninggalkan Red Diamond
151
Chapter 149 - Liyuna
152
Chapter 150 - Perubahan
153
Chapter 151 - Kebenaran
154
Chapter 152 - Keluarga Castris
155
Chapter 153 - Keluarga Castris (2)
156
Chapter 154 - Keluarga Castris (3)
157
Chapter 155 – Karl dan Harry
158
Chapter 156 - Karl dan Harry (2)
159
Chapter 157 – Karl dan Harry (3)
160
Chapter 158 – Retakan
161
Chapter 159 – Retakan (2)
162
Chapter 160 - Pamanmu, Harrioth

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!