Setahun berlalu sejak pesta anniversary Raven Group. Waktu yang dimiliki Liyuna sebelum prolog dimulai hanya tersisa satu tahun.
Saat ia pertama kali membuka mata satu tahun lalu, ia sudah berada di dunia ini. Dunia yang sangat ia kenal, dunia game bernama Red String. Dia memainkan game ini karena ingin membuat walkthrough untuk orang-orang yang tertarik pada rute hidden character yanng dikatakan paling sulit untuk dibuka. Tentu saja, semua itu tidaklah gratis. Siapapun yang menginginkan walkthrough miliknya harus membayar. Namun sayangnya, sebelum dia bisa menyelesaikan game tersebut, dia sudah berada di dunia ini dan merasuki tubuh tokoh antagonis, Liyuna.
Setahun belakangan ini, banyak hal yang terjadi dan membuat Liyuna semakin bersemangat untuk mendapatkan happy ending nya sendiri. Dari pada menghindari para target, lebih baik mendekati mereka sebagai teman dan ketika Yuriel datang, Liyuna akan memasangkannya dengan salah satu target yang Yuriel sukai.
Bunga sakura berjatuhan di halaman sekolah, membuat gedung sekolah terlihat sangat cantik.
Karena tahun ajaran baru, terlihat banyak sekali murid baru yang sedang berjalan menuju aula untuk mengikuti orientasi, tentu saja ditemani oleh kedua orang tua mereka. Sedangkan murid lama, mereka sudah berada di dalam kelas karena harus mendengarkan perkenalan dari wali kelas yang baru dan juga memilih ketua kelas.
"Jadi, siapa yang ingin menjadi ketua kelas ditahun ini?" Tanya Pak guru wali kelas.
Tidak ada satu orang pun yang mengangkat tangan meski telah mendengar pertanyaan dari Pak guru.
"Tidak ada yang mau? Apa bapak tunjuk saja?"
"Tunjuk saja, Pak." Jawab semua murid kelas dua dengan kompak.
Ya, siapa juga yang mau jadi ketua kelas. Pekerjaannya terlalu ribet dan mereka tidak ada waktu untuk mengurus orang lain. Mereka harus fokus pada kemampuan bakat dan minat mereka agar bisa hidup nyaman di masa depan.
"Kalau begitu, bagaimana kalau Liyuna?"
Liyuna terhentak kaget mendengar saran dari Pak guru. Dia tidak menyangka Pak guru akan menunjuknya sebagai ketua kelas.
Semua pandangan menuju kearah Liyuna, mereka penasaran dengan jawabannya.
Sejak satu tahun yang lalu, reputasi Liyuna yang dulunya sangat buruk sedikit demi sedikit membaik. Tentu saja itu semua berkat Lucas. Orang hang tahu bahwa Lucas dan Yuna berteman, pasti akan penasaran dan akhirnya mengetahui fakta bahwa Liyuna tidak semenyeramkan seperti yang ada di rumor. Liyuna bersikap dingin dan tidak peduli pada semua hal karena tidak suka dengan tatapan anak-anak lain yang menatapnya dengan pandangan menilai. Mereka selalu mengkritik dan menilai setiap tindakan Liyuna yang akhirnya menyebabkan rumor buruk itu tersebar.
"Jika semua merasa tidak apa-apa jika saya menjadi ketua kelas, maka saya akan menerima tawaran dari Pak guru."
Mendengar jawaban positif dari Liyuna, semua murid bernapas dengan lega. Jujur saja, mereka tidak ingin menjadi ketua kelas dan jika Liyuna menolak, tidak ada satu pun yang berani mengusiknya lagi. Untung saja Liyuna menerimanya.
"Baiklah, kalau begitu di tahun ini Liyuna akan menjadi ketua kelas 2. Lalu, siapa yang mau menjadi wakilnya?"
"Saya! Saya Pak guru!"
Yvette mengangkat tangannya dengan semangat. Saking semangatnya ia sampai setengah berdiri dan setengah berteriak. Namun semua orang tidak terkejut maupun heran karena kita sedang membicarakan Yvette disini, orang yang selalu mengekori Liyuna dan satu-satunya orang yang selalu berada disisinya meski Liyuna dijauhi semua orang.
"Baiklah, kalau begitu Yvette akan menjadi wakil ketua kelas kita. Jika kalian ada masalah atau membutuhkan sesuatu, bisa langsung menghubungi Liyuna atau Yvette, mengerti?"
"Baik, kami mengerti."
Setelah berbagai macam diskusi dilakukan dikelas, sekarang sudah saatnya istirahat. Baru saja, bel istirahat berbunyi dan semua murid langsung pergi menuju ke kantin, begitu juga Liyuna dan Yvette.
Diperjalanan menuju kantin, mereka bertemu dengan Lucas yang kebetulan juga baru saja keluar dari kelasnya.
"Yo, bagaimana kabar kalian?" Sapa nya.
"Kami baik-baik saja. Kemarin kau liburan kemana, senior?" Tanya Yvette.
Karena sebelum tahun ajaran baru libur, biasanya murid-murid disini menggunakan waktunya untuk berlibur ke luar negeri dengan keluarganya dan Yvette penasaran dengan apa yang dilakukan Lucas selama liburan karena dia sama sekali tidak bisa dihubungi.
"Aku pergi ke rumah kakakku."
"Kau punya kakak?"
"Iya, 11 tahun lebih tua dariku."
"Hee.. aku kira senior anak tunggal."
Mendengar pembicaraan Yvette dan Lucas, Liyuna jadi kepikiran sesuatu yang dari dulu membuatnya. Di dalam game, tidak ada nama Lucas jadi tidak mungkin dia tahu bahwa Lucas memiliki kakak atau tidak tapi jika dilihat dari background keluarganya, bukan kah aneh jika orang sekaya Lucas tidak pernah muncul sekali pun dalam game? Yah, meski Liyuna akhirnya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.
Sesampainya di kantin Liyuna, Yvette, dan Lucas memilih pesan makanan yang sudah disiapkan sekolah karena tidak mau pusing memilih menu. Makanan dari sekolah tidak begitu buruk rasanya, hanya saja terlalu banyak sayuran.
"Hari minggu ayo kita main bersama." Ajak Yvette.
"Mau kemana?" Tanya Liyuna.
Sejak mereka berteman, mereka belum pernah main keluar bersama. Mungkin ini waktu yang tepat untuk mereka sedikit bersenang-senang.
"Ada taman hiburan yang baru saja dibuka, kalau tidak salah namanya Havelian Park. Bagaimana kalau kita ke sana?"
"Boleh, ayo ke sana!" Liyuna terlihat sangat bersemangat karena di kehidupan sebelumnya dia belum pernah pergi ke taman hiburan.
"Baiklah, ayo ketemuan di stasiun Elisien 1." Ucap Lucas menyetujui ajakan dari Yvette.
"Baiklah, pukul 9 pagi bagaimana?"
"Aku tidak masalah."
Setelah memutuskan hari dan jam kapan mereka akan bertemu, Liyuna dan Yvette kembali ke kelas, begitu juga dengan Lucas.
Seperti biasa, mata pelajaran tidak ada yang berubah, hanga saja tingkat kesulitannya bertambah. Namun, bagi Liyuna yang sudah pernah SD, pelajaran seperti ini tidak terlalu sulit.
Waktu berjalan dengan cepat, akhirnya jam sekolah berakhir. Seperti biasanya, Noel menunggu Liyuna di tempat parkiran khusus untuk orang-orang yang datang menjemput.
"Nona, bagaimana sekolah hari ini?"
"Tidak terlalu buruk."
Noel menyetir mobil perlahan, melewati banyak gedung-gedung yang ada di kota.
"Kak Noel, hari ini mama di rumah?"
"Nyonya Sara hari ini ada di rumah."
Mendengar jawaban Noel, Liyuna merasa senang. Dia tidak sabar ingin meminta izin untuk pergi di hari minggu. Apa lagi itu akan menjadi hari pertamanya bermain ke taman hiburan.
"Nona membutuhkan sesuatu?" Tanya Noel yang mengira Liyuna menanyakan Sara karena butuh sesuatu.
"Tidak kok, aku hanya ingin meminta izin untuk pergi bermain di hari minggu."
"Nona mau kemana?"
"Aku mu pergi ke Havelian Park. Yvette mengajakku bermain di sana."
"Ah, taman hiburan yang baru saja di buka itu, ya, Nona? Akhir-akhir ini saya sering mendengar tentang taman hiburan tersebut."
"Benar! Aku tidak sabar menantikannya." Ucap Liyuna bahagia. Dia tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagianya saat ini.
Melihat Liyuna yang tersenyum bahagia, Noel juga ikut tersenyum. Jarang sekali Nona yang dia layani tersenyum sebahagia ini. Mungkin karena selama ini dia jarang keluar rumah karena berbagai macam alasan, salah satunya kondisi kesehatannya. Noel berharap Nona yang dia layani bisa tersenyum seperti itu selamanya.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Yukity
like😍
2022-01-25
0
louise
mantap
2021-12-17
2
shana 3108
lanjut lagi ya thor
2021-07-29
5